Quantcast
Channel: Xolovestephi
Viewing all 206 articles
Browse latest View live

(Chaptered) Secretly Married with her 9

$
0
0

Title : (Chaptered) Secretly Married with her  9

Author: Heartyheart (http://www.asianfanfics.com/story/view/479324/secretly-married-with-her-taeny-yulsic)

Indonesian Translate: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_(Instagram)

Genre: Yuri, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, kim taeyeon, Yulsic.

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ff ini saya ambil dari asian fanfiction dan mencoba untuk menterjemahkan, menambahkan atau pun mengurangi isi ff tersebut demi keberlangsungan cerita yang dapat dimengerti oleh semua readers. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

Dont copy paste without the named, dont bashing also.. warning typo tersebar dimana-mana, jangan lupa tinggalkan jejak kalian, so happy reading ^^

***

Yuri pov

Tidak ada schedule hari, wohoooo.. i feel good today. Ohh.. sebentar lagi jam makan siang, apa yang harus aku lakukan hari ini? Mungkin aku bisa mengajak sica untuk makan siang bersama lagi? dengan cepat aku menekan beberapa tombol diponselku untuk melakukan panggilan.

“ Yeoboseyo, jessica-ssi? “

“ Ohh.. morning yuri-ssi, waeyo? “

“ Uhh.. morning too,apa siang nanti kau memiliki waktu luang untuk makan siag bersama? “

“ Ohh.. mianne, sepertinya hari ini pekerjaanku cukup banyak dan aku juga akan melewatkan jam makan siangku lagi hari ini “

“ Ohh.. arrasseo, mungkin lain kali. Okee, bye “

Melewati jam makan siang lagi hari ini? Maksudnya, dia akan melewatkan jam makan siangnya haya untuk bekerja? Aisshh.. aku tak mengerti jalan pikirannya, bagaimana kalau dia jatuh sakit? Dan sejak kapan aku jadi peduli padanya? Tentu saja sejak aku menjadi temannya -_-“.

Aku pikir, sekarang aku akan memakan siang sendiri. Fiuh..

Aku akan pergi makan siang direstaurant soshi. Tempat ini adalah tempat dimana aku dan sica menghabiskan makan siang kami kemarin, kita banyak berbincang-bincang membuat kita saling mengenal. Sambil aku memakan makan siangku, pikiranku tak terlepas memikirkannya. Bagaimana kalau dia lapar? Dan bagaimana kalau dia tiba-tiba pingsan saat bekerja nanti? Aku tidak tau kenapa tetapi, sejak bertemu dengannya aku selalu memikirkannya mungkin karna aku ingin tau cerita dibalik kesedihan yang terpancar dari sorot matanya. Semua yang kuketahui, aku hanya ingin menjadi temannya. Mungkin, aku harus membawa makanan untuknya. Tetapi, aku tak tau dimana tempatnya bekerja. aku melupakan untuk tak bertanya saat bertemu kemarin.

Ahh.. kenapa tidak sejak daritadi aku menyadari hal ini. Aku akan menanyakan hal itu pada tiffany tapi.. aku tak tau kemana aku harus menghubunginya -_-“. Aisshh.. benar-benar membuatku frustasi.

AHA!! Tentu saja pada taeyeon, kwon yuri pabo!

Yuri pov end

***

Taeyeon pov

Aku bangun dari mimpi indahku bersamanya dengan senyuman yang mengembang diwajahku, terlebih ketika mengingat apa yang sudah terjadi semalaman. Disampingku ini terdapat istriku yang masih terus memelukku dengan hangat, aku masih bisa merasakan sentuhan kulit tubuh kami dibawah selimut tebal yang menyelimuti tubuh kami. Tiba-tiba ponselku berdering, membuatku terkejut. Dengan cepat, aku mengambil ponselku yang tak jauh dari ranjang dan segera menerima panggilan tersebut.

“ Yeoboseyo “. Ohh.. ini yuri

“ Hai taenggo, apakah kau sedang bersama istrimu sekarang? “ tanyanya, wae dia menari tiffanyku?

“ Ne, dia masih tidur. Chankman.. apa yang kau inginkan darinya? “

“ Ahh.. aniyoo taengo “

“ Ehh.. kau keberatan? Kalau begitu aku akan segera menutup telefonnya sekarang, aku tak ingin membangunkannya. Hubungi aku lagi nanti “

“ Okay.. bye “

Setelah percakapan yang aku lakukan bersama yuri, pandanganku kembali beralih padanya. Kumiringkan wajahku untuk memandang isriku yang mulai terbangun dari tidurnya.

“ Good morning, taetae “ sapanya sambil tersenyum manis, sangat cantik.

“ Good morning too, sayang. Mianne, apa aku sudah mengusik tidur nyenyakmu? “

“ Ani.. gwenchana, siapa yang baru saja menghubungimu tae? “

“ Sahabatku “

“ Nugu? Yuwrie?? “

“ Ne, ohh.. chankmann, bagaimana kalian bisa saling mengenal? “

“ Ne, kami bertemu dua hari yang lalu “

“ Jinja? Wow.. dunia ini begitu sempit, sebenarnya ia menanyakanmu tetapi aku katakan kalau kau masih tertidur “

“ Sepertinya ada sesuatu sejak kami bertemu, mungkin dia membutuhkan sesuatu “

“ Ne, aku pikir begitu. Sayang, kau melupakan sesuatu “

“ Huh? Apa itu? “ tanyanya bingung

“ Morning kiss “ jawabku sambil mengerucutkan bibirku dihadapannya

“ No! Kau tak akan mendapatkannya pagi ini “

“ Mwo?? Wae, wae, wae?? “

“ Karna kau tak bisa mengendalikan dirimu sendiri “

“ Huh? Tetapi aku menginginkan jatah ciumku, aku berjanji tak akan melakukan apapun padamu pagi ini “ rengekku

“ Shiro! Kau ingat, kau membangunkan aku ditengah malam hanya untuk meminta cemilanmu?? “. Ya.. dia benar, ohh.. tak bisakah dia tak menatapku dengan tatapan tajamnya? Itu bukan seutuhnya kesalahanku, itu karna aku melihat belahan dadanya lagi ketika aku melihat wajahnya yang tenggelam dalam pelukanku.

“ Ehh.. itu bukan kesalahanku bahwa aku memiliki istri yang sexu sepertimu, lagipula kau juga menginginkannya “ jawabku terkekeh

Dia menatapku semakin tajam sebagai jawabannya. Aigoo…

“ Arrasseo, arrasseo.. aku akan mencari seseorang yang bisa aku bangunkan ditengah malam dan mencari seseorang yang bisa memberikanku ciuman dipagi hari “

“ Jangan macam-macam kau, kim taeyeon! “ jawabnya, yang membuatnya segera menciumku, aku tersenyum disela-sela ciuman kami karna kemenangan berpihak padaku. Huaehehehe…

“ Sudah, aku tak akan membiarkan seseorang menciummu. Kau dengar? “ tanyanya setelah mencium bibirku lembut

“ Ne, sayang. Aku mendengarnya dengan sangat jelas “

“ Sayang kau harus bekerja hari ini, bukan? “ tanyanya

Taeyeon pov end

***

Tiffany pov

“ Sayang kau harus bekerja hari ini, bukan? “ tanyanya

“ Ne, tetapi bagaimana aku bisa bekerja kalau ini masih sakit? “ keluhku, ne.. bagian bawahku masih terasa sangat sakit dan perih dibandingkan apa yang dirasakan taetae. Hello?? Aku tak tau sudah berapa ronde kami melakukan hal itu tadi malam, tetapi selama itu taetae lah yang mendominasi permainan kami. Well.. aku menyukai saat ia mendominasi permainan kami tadi malam. Karna setelah apa yang terjadi semalam, aku sudah memberikan keperawananku padanya yang mana dialah salah satu orang yang benar-benar aku cintai dan ia juga sangat mencintaiku.

“ Omo.. mianne, sayang. Aku tak bermaksud untuk menyakitimu “ sesalnya

“ Aniyoo, gwenchanayo taetae “

“ Kau butuh istirahat, aku akan membuatkan sarapan untukmu “ ucapnya setelah mengecup keningku lembut, baru saja ia akan beranjak dari sisiku.. aku segera menahannya dan membuatnya terkejut lalu, menoleh padaku.

“ Saranghae taetae “

“ Aww.. istirku lucu sekali “ jawabnya yang membuat pipiku merah merona dan ia segera mencium kilat bibirku

“ Aku sangat mencintaimu, lebih dari yang kau tau mushroom sayang “ ucapnya yang segera beranjak untuk menggunakan pakaiannya, juga ia pun mengambil pakaianku untuk segera aku pakai

“ Sayang, pakai pakaianmu. Aku tak ingin kau terkena flu, diam disini dan aku akan membawakan sarapan untukmu “. Wow.. sisi kebyunannya sudah ia singkirkan, dan sekarang aku bisa melihat sisi romantisnya dihadapanku. Melihatnya seperti itu, membuatku tak berhenti untuk mencintainya.

“ Itu terlihat, seperti aku yang tak bisa berjalan tae “

“ Aniyoo, bukan seperti itu maksudnya. Aku hanya ingin kau beristirahat. Aku tak bisa menceritakannya sekarang, mungkin kita membutuhkan energi yang banyak lagi setelah ini jadi istirahatlah disini “ jawabnya sambil terkekeh. Ternyata aku salah, sisi ke byunannya masih tetap ada ditambah dengan sisi romantisnya. Tetapi, aku menyukai keduanya dari dirinya.

“ Yah! Kau benar-benar byun taetae, arrasseo..  “ ucapku ketika ia sudah berjalan untuk meninggalkanku tetapi, langkahnya terhenti dan menoleh ke arahku.

“ Kau lebih byun disini, sayang. Aku tidak mengatakan apa yang sudah terjadi diantara kita sebelumnya dan keinginan itu sudah ada didalam benakmu “ jawabnya dengan menyeringai dan segera berlari keluar dari kamar.

“ YAHH!! “. Dasar kid taetae..

Tak lama kemudian, kudengar salah satu ponsel kami berdering dan salah satu ponsel itu adalah milik taetae. Dengan cepat, aku mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya pagi ini. Ohh.. ini adalah yuri, aku pun segera menerimanya

“ Yeoboseyo? “

“ Taengoo “

“ Uhh.. ini bukan taeyeon. tapi, ini aku tiffany. Taeyeon bilang, kau ingin bicara padaku? “

“ Ohh.. ne, hi fany~ah. Uhhmm.. aku hanya ingin tau dimana alamat perusahaan jessica bekerja? “

“ Dia bekerja diperusahaanku, yuwrie.. “

“ Ahh.. arasseo, gomawo “

“ Kenapa kau bertanya hal itu? “

“ Ahh.. ani, aku harus pergi sekarang. Thankyou “

Klik..

Ehh.. dia terlihat aneh. Setelah aku menerima panggilan dari yuri, aku memutuskan untuk menghubungi jessie untuk mengatakan kalau hari ini aku tak bisa masuk. aku tak terkejut ketika jessie tak memiliki waktu senggang tiap waktunya, ahh.. dia tak pernah berubah.

Tiffany pov end

***

Yuri pov

Sekarang aku tau dimana ia bekerja, ternyata dia bekerja diperusahaan fany. Aku membeli makanan dari restaurant soshi dan segera mengendarai mobilku menuju perusahaan elite, tak lama kemudian.. aku sudah sampai didepan perusahaan tersebut. Woow.. perusahaan ini sungguh sangat besar, aku pergi ke lobby dan menanyakan sesuatu ke recepsionist. Seorang namja mengatakan kalau kantor sica berada dilantai yang sama dengan kantor fany. Namja itu terlihat terkejut ketika melihatku yang berada disini sehingga, ia pun meminta tanda tanganku.

Aku menaiki escalator dan setelah aku berada dilantai paling atas, hanya ada dua ruangan. Satu ruang direktur utama dan satu lagi ruang wakil direktur, aku melihat seorang yeoja yang aku pikir yeoja itu menjabat sebagai sekretaris. Aku pun, menghampirinya.

“ Hmm.. agashi, apa kau tau dimana ruang kantor jessica jung? “

“ U-h-h.. n-ne.. itu diruang wakil direktur “ jawabnya terbata-bata

“ Ahh.. gamsahamnida, tolong jangan katakan padanya kalau aku berada disini “. Dia hanya mengangguk mantap dan terlihat gugup dihadapanku.

Aku membuka pintu ruangannya dan aku menemukannya yang terlihat sedang sangat sibuk sampai ia tak menyadari kehadiranku dihadapannya, kusimpan makan siang diatas mejanya dan dia terlihat terkejut.

“ Ohh.. yul, wae kau ada disini? “ tanyanya kebingungan

“ Tak ada yang bisa kulakukan hari ini, maka dari itu aku membawa makan siang ini untukmu. Kau tau, tak baik jika melewatka jam makan siangmu. Jadi cepat makan, makanan siang ini “

“ Ahh.. gomawo, tetapi aku sangat sibuk saat ini. Aku akan memakannya nanti “ jawabnya dengan nada bersalahnya

“ Kau sibuk? Atau kau ingin aku menyuapimu? Aku tidak akan pergi sebelum kau memakan makanan itu, ayolaahh.. jadilah teman baik saat ini “ rengekku. Dia menghela nafas panjang

“ Baiklah, kau menang “ jawabnya, membuatku terkekeh

Aku duduk dihadapannya dan memperhatikannya yang sedang memakan makan siang yang aku bawa, bagaimana ia masih begitu sangat cantik saat seperti ini? Dia menggunakan kacamata yang kecil dan rambutnya dibiarkan tergerai indah, dia benar-benar mengagumkan. Bisakah aku terlihat cantik jika sepertinya?

“ Apa yang sedang kau lihat? “ tanyanya memecahkan keheningan diantara kami

“ Ani.. apa kau selalu seperti ini? Melewatkan makan siangmu hanya untuk bekerja? “

“ Ne, dalam beberapa waktu terakhir ini “

“ Aishh.. itu sangat buruk, apa kau bekerja disini setiap hari? “

“ Yap, terkadang aku bisa saja menginap disini selama 3 hari “

“ Mwo?? Aku pikir kau melebihi workholic “

“ Aniyoo, aku melakukannya karna tak ada yang bisa aku lakukan. Aku tak ingin berdiam diri saja dirumah “

“ Ahh.. aku tau, kau berasal dari planet lain. Well, setelah kau menyelesaikan makan siangmu.. aku akan segera pergi, anyyeong ratu alien yang workholic “

“ Yah!! Jangan kembali lagi kesini, kau tau! “ ucapnya sambil menatap tajam ke arahku

“ Oppss.. mianne, aku tak berjanji kalau soal itu “ jawabku sambil menjulurkan lidahku dan segera berlari keluar ruanganya.

Yuri pov end

***

Ini sudah berjalan beberapa minggu terakhir, yuri selalu berusaha untuk membawakan makan siang untuk jessica ke kantornya. Dia selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan membawakan makan siang untuk jessica ditengah-tengah kesibukan jadwalnya yang padat. Tetapi, hari ini ia tak bisa membawakan makan siang ke kantor jessica.

***

Jessica pov

Ini sudah lewat dari jam makan siang dan yuri belum juga menampakkan dirinya dihadapanku.

“ Dimana dia? Apa ada sesuatu yang terjadi padanya? “ gumamku, ahh.. ini sangat buruk ketika aku sudah mulai dekat dengannya. Tak seharusnya aku menolaknya, mungkin aku akan menderita lagi jika kejadian yang lalu terulang lagi. tetapi, selagi ia hanya menginginkan pertemanan yang baik seharusnya tak akan jadi masalah.

Beep beep

Kulihat ponselku yang berdering menandakan ada pesan yang masuk.

(1 message)

From: Kwon Yuri

Heii jessica, mianne aku tak bisa membawakanmu makan siang hari ini. Ada sesuatu yang harus segera kuurus,  jangan melewatkan jam makan siangmu. Aku memiliki banyak mata-mata jadi jangan mencoba membohongiku, take care ^^

Setelah, aku membacanya. Kurasakan senyuman mengembang diwajahku, aku harus menemui tiffany untuk mengajaknya makan siang.

Jessica pov end

***

Taeyeon pov

Wae dia tidak mengangkat panggilanku juga? Aku sudah pulang ke rumah dan hari sudah mulai malam, dia belum juga menghubungiku ataupun mengangkat panggilanku sejak beberapa jam yang lalu. Aku sangat mengkhawatirkannya, sekali lagi aku mencoba untuk menghubunginya tetapi, aku mendengar bunyi ponselnya berdering dari arah ruang tengah.

Dimana dia? Dia tidak pernah melupakan untuk membawa ponselnya, sebelumnya. Beberapa menit kemudian, aku mendengar bunyi mesin mobil diluar. Kudekatkan diri ke arah jendela untuk melihat siapa yang berada diluar sana, aku melihat tiffany dan nickhun. Mereka saling berpelukan, aku mengkhawatirkannya sedari tadi tapi sekarang yang aku dapatkan seperti ini?! Sial!

Taeyeon pov end

***

Tiffany pov

“ Gomawo, sudah megnantarku sampai rumah oppa. Aku harus pergi sekarang, taeyeon pasti sudah sangat mengkhawatirkanku “

“ Okee, fany. Jaga dirimu baik-baik “

“ Kau juga oppa, gomawo “ jawabku yang kembali memeluknya sebagai salam perpisahan. Aku masuk ke dalam rumah, aku tau taetae sudah ada dirumah setelah aku melihat mobilnya yang tersimpan rapi digerasi sebelumnya.

“ Taetae.. “ sapaku sambil tersenyum manis padanya dan memberikan ciuman dipipinya lalu, mengecup bibirnya singkat. Dia hanya terdiam duduk disofa.

“ Hai, kau terlihat bahagia? “ ucapnya yang terlihat tak peduli

“ Yap, aku sangat senang sekali. Banyak yang ingin aku ceritakan padamu taetae “ jawabku girang

“ Aku lelah, aku ingin tidur sekarang “ ucapnya yang segera berjalan untuk masuk ke dalam kamar kami tanpa menunggu jawabanku.

Ada apa dengannya? Seharusnya aku mengerti, kalau ia lelah setelah bekerja hari ini. Aku berjalan masuk ke dalam kamar kami hanya untuk melihatnya, ternyata ia tak tidur. Ia hanya sedang memainkan ponselnya, dia tidak memberikan respon apapun padaku.

Aku mengganti pakaianku dengan pakaian tidurku, tak ada respon apapun yang kudapati darinya. Ia tak menatapku, sebelumnya ia pernah mengatakan untuk berhenti menggunakan pakaian tidurku ini karna ia tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Semua ini karna dia sudah mendapatkan apa yang ia mau dan sekarang ia sudah tak tertarik lagi padaku?

Aku merasa ingin menangis sekarang, aku duduk diatas rajang disampingnya.

“ Kita harus bicara tae “ ucapku memecahkan keheningan diantara kami, tetapi ia tak merespon ucapanku. Tangannya masih sibuk memainkan ponselnya, dengan cepat aku merebut ponselnya kasar.

“ Aku bilang, kita perlu bicara tae! “

“ Apa? Tak ada yang perlu dibicarakan, aku mau tidur. Night “ jawabnya dingin

“ Apa ada masalah tae, katakan padaku “

“ Molla “

“ Lalu, wae kau seperti itu padaku? “

“ aku bilang aku lelah dan aku ingin tidur “ jawabnya dengan membelakangi tubuhku, sekarang tebakanku benar. Dia sudah lelah denganku, dia tak mencintaiku lagi. seharusnya aku sudah menyadarinya dari awal mula, dia hanya mempermainkanku untuk mendapatkan apa yang ia mau. Aku beranjak dari tempatku dan berjalan dengan penuh kemarahan yang ada didalam diriku, kubuka lemari pakaianku untuk mencari pakaian yang terbaik dari yang terbaik dihadapanku. Aku akan pergi ke club malam ini, aku ingin minum. Kuambil sepatu hak yang kusukai dengan dress yang senada ditanganku tetapi, sebelum aku mengganti pakaianku. Kurasakan taeyeon memeluk tubuhku dari belakang.

“ Kau mau kemana? “

“ Bukan urusanmu “

“ Mwoya? Andwe, kau tak boleh kemana-mana diluar sangat berbahaya “

“ Lepaskan aku, seperti kau yang peduli padaku “

“ Aku peduli padamu. Geumanhae dan pergi tidur “

“ Kau peduli? Berhenti berbohong! Aku tau, kau hanya mempermainkanku “ ucapku yang segera menepis tangannya dari tubuhku

“ Mwo? Apa yang kau katakan? Siapa yang mempermainkanmu, huh? “

“ Kau tau, aku benar-benar tak mengerti jalan pikiranmu kim taeyeon! “

“ Demi tuhan, aku menghkhawatirkanmu karna kau tak menerima panggilanku. Lalu, setelah aku mencari kemana-mana aku melihat kau jalan bersama nickhun saling berpelukan diluar sana. Sekarang katakan, siapa yang mempermainkan perasaan orang disini? Seharusnya aku sudah tau dari awal, kalau dia adalah kekasihmu! “ bentaknya. Aku bisa melihat kemarahannya dan kecemburuan dari sorot matanya, aku tertawa terbahak-bahak saat aku mengetahui sebabnya ia seperti itu. atas semua yang aku ketahui ternyata dia bukan tak mencintaiku lagi, tetapi ia cemburu pada nickhun

“ Apa yang kau tertawakan, huh? “ tanyanya dengan menatapku tajam

“ Itu tidak benar, dia hanya mengantarku pulang karna aku tidak membawa mobil sejak jessie menjemputku untuk mengajakku makan siang diluar. Dan aku meninggalkan ponselku karna terburu-buru, mianne karna telah membuatmu khawatir. Kami hanya bertemu secara kebetulan saat dimall, kita tak banyak bicara karna dia memang sedang sibuk. Jadi, aku bisa melihat kalau kau cemburu bukan? “ ucapku sambil tersenyum

“ Ani.. silahkan kau pergi semau yang kau mau. Aku akan tidur “ ucapnya yang kemudian, berjalan kembali ke tempat tidur

“ Baiklah, sebenarnya aku akan pergi ke club. Apa kau ingin bergabung? Aku berharap ada namja yang bisa membuatku bahagia disana “ ucapku sambil melirik ke arahnya dan terkekeh. Kudengar langkah kakinya mendekat ke arahku

“ Aisshhh.. andwe! Kau tak boleh pergi kemana pun, kau akan tidur “ ucapnya yang segera menggapai pakaian dan sepatuku lalu, dia menarik tubuhku ke ranjang. Haha.. sekarang aku semakin yakin kalau dia benar-benar cemburu.

“ ~ Seseorang sedang cemburu ~ “ ucapku yang sedikit bernyanyi sambil terkekeh

“ Aku bilang, aku tidak cemburu “

Kedua dari kami pun, kini sudah berbaring diatas ranjang.

“ Aku mendapatkanmu, aku tak bilang kalau kau yang cemburu “

“ Arrasseo, aku cemburu. Lalu apa yang akan kau lakukan, huh? “ tanyanya dengan menatap tajamku

“ Aku senang, karna itu tandanya kau mencintaiku. Pabo! Aku pikir, kau tak mencintaiku lagi dan kau hanya mempermainkanku. Aku sangat menderita kau tau, begitu tau kalau kau lelah denganku “. Dia memandangku dan terlihat terkejut dengan apa yang aku katakan padanya

“ Mwo? Aku tak pernah berniat melakukan itu padamu, aku tak akan pernah lelah mencintaimu. Kau tau bukan, aku sangat mudah cemburu ketika melihat kau dan nickhun. Cintaku semakin bertumbuh untukmu dan tak pernah berniat untuk mempermainkan perasaanmu. Jangan lagi berfikir seperti itu. aku sangat mencintaimu, fany “ ucapnya dengan tulus

“ Nado saranghae, taetae “

“ Dan kau fany, kau tak perlu pergi ke club hanya untuk melihat ornag-orang yang sexy. Kau tau, aku disini. Tak ada orang yang lebih sexy selain aku disini “ ucapnya terkekeh. Yahh.. kekanak-kanakan kim taeyeon kembali lagi, seperti ini lebih baik.

“ Kau sudah terlihat seperti taetaeku, tae “ pujiku

“ Dan aku bilang, jangan gunakan pakaian tidur ini. Apa kau ingin menggodaku, huh? “ ucapnya sambil memandang pakaian tidurku

“ Okshi.. aku sudah menggunakan pakaian seperti ini bertahun-tahun, jadi terima saja. Lagipula, bukan salahku jika aku memiliki tubuh yang sexy “

“ Bagaimana kalau aku tak bisa menerimanya?? “

“ Mudah, kau tak usah melihatnya “

“ Hmm.. sekarang? Mianne, tetapi aku tak bisa menahannya “ ucapnya yang segera melompat dan duduk diatas tubuhku lalu, melumat bibirku sangat dalam.

“ Hmmm… taetae! “ desahku kesal ketika, tangannya mulai nakal meremas sesuatu yang ia sukai

TBC



(Oneshoot) How To Be Elegant?

$
0
0

Title : (Oneshoot) How To Be Elegant?

Author: Darenalex (http://www.asianfanfics.com/story/view/492550/2/yulti-and-jeti-jessica-jeti-tiffany-yulti-yuri)

Indonesian Translate: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_(Instagram)

Genre: Gender Bender, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre gender bender. Ff ini saya ambil dari asian fanfiction dan mencoba untuk menterjemahkan, menambahkan atau pun mengurangi isi ff tersebut demi keberlangsungan cerita yang dapat dimengerti oleh semua readers. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

Dont copy paste without the named, dont bashing also.. warning typo tersebar dimana-mana, jangan lupa tinggalkan jejak kalian, so happy reading ^^

***

“ Aaaargghhh.. ini membuatku frustasi, sunny “

“ Ini mudah, fany. Aku akan membantumu “

“ Apa yang harus aku lakukan sekarang? Yuwrie menyukai yeoja yang elegant “

Ini sudah dari 1 jam yang lalu, tiffany merengek tentang kekasihnya pada sahabatnya, sunny. Dia gelisah, kekasihnya kwon yuri adalah orang yang paling tampan disekolahnya. Banyak orang yang menyukai kekasihnya.

“ Hmm.. aku pikir, ia tak menyukai yeoja yang elegant lagi eonnie. Lihat, salah satunya dirimu “

“ Hajiman, seo.. aku mendengar percakapan yuwrie dan taeyeon sebelumnya “.

Itu benar, ketika dia sedang diperjalana menuju perpustakaan.. tiba-tiba tiffany mendengar perbincangan kecil yang terjadi antara kekasihnya dan sahabatnya tentang type gadis ideal mereka. Dia tau, dia harus mempercayai ucapan seohyun. Yuri dan tiffany sudah menjalin suatu hubungan selama 1 tahun dan yuri tak pernah mencoba menggoda gadis lain.

“ Kau tau victoria? Ratu disekolah kita? dia menyukai yuri dan kau tau gyuri? Kapten cheeleader sekolah kita? dia juga jatuh cinta pada yuwrie. Dan juga bora? Dia adalah presiden dewan sekolah kita, dia juga mencoba merebut yuri dariku “

“ Mudah fany~ah “ jawab sunny santai

“ Dan kalian tau yang semakin membuatku khawatir? Ketiga dari mereka adalah yeoja-yeoja yang elegant! “

“ Fany, tenanglah “ ucap sunny yang mencoba menenangkan sahabatnya

“ Aku tak bisa, sunny. Apa yang akan terjadi jika ia meminta kami berpisah bagaimana kalau kita berpisah?? “ tanyanya frustasi

“ Itu tak akan terjadi, percaya padaku “ jawab sunny sambil memegang kedua bahu tiffany

“ Bagaimana kau bisa begitu yakin? “

“ Lihat, kalian sudah menjalin hubungan kalian selama satu tahun. Dan selama itu, ia tak pernah membohongiku untuk berselingkuh dibelakangmu. Jadi, kau harus mempercayainya “ jelas sunny.

Tiffany menghela nafas panjang, berharap kalau ucapan sahabatnya itu benar. Dia hanya tidak ingin hubungannya dengan kekasihnya berhenti sampai disini, tiffany sangat mencintai kekasihnya. Bukan karna yuri popular, tetapi karna dia adalah kwon yuri. Seseorang yang sangat manis dan romantis didunia yang pernah ia temui, dia terlihat sangat tak pantas mendapatkan keberuntungan untuk mendapatkan yuri.

***

Seperti biasanya, tiffany dan yuri pulang bersama-sama dengan menggunakan mobil yang dikendarai yuri. Jika kekasihnya belum juga pulang, yuri akan selalu setia menunggu tiffany sampai kelasnya bubar.

“ Kau terlihat murung, waeyo? “ tanya yuri memecahkan keheningan diantara mereka

“ Ani.. aku hanya sedang mendapati mood yang tidak baik hari ini “

“ Karnanya? “

“ Ne “

“ Baiklah “

Yuri memutuskan untuk tidak menanyakan apa-apa lagi pada kekasihnya yang memiliki suasana yang tak baik hari ini, tetapi yuri selalu mencuri-curi perhatian untuk melirik sekilas pada kekasihnya yang duduk disampingnya hingga sampai di rumah kekasihnya.

Kediaman tiffany terlihat sangat mewah dan besar, meskipun tak sebesar dan semewah rumah yuri. Tetapi, melihatnya rumah tiffany terlihat lebih indah dari rumah yuri. Ayah tiffany adalah seorang pengacara sedangkan, ayah yuri adalah seorang pemilik perusahaan kwon grup.

“ Kita sampai “ ucap yuri girang, tiffany pun mengangguk mantap. Yuri turun dari mobil dan membukakan pintu untuk tiffany, seperti para pria pada umumnya. Dan inilah salah satu tiffany yang semakin jatuh cinta pada sosok seorang kwon yuri.

“ Gomawo “ ucap tiffany yang segera mendapatkan ciuman dikening dari kekasihnya, lalu yuri mengelus pipi tiffany dan mendaratkan ciumannya lagi dipipi kekasihnya.

“ Aku tau, ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu. Aku tak ingin memaksamu untuk menceritakannya padaku, tapi aku hanya ingin kau tau. Hmm.. jika kau membutuhkan seseorang yang bisa mendengarkan semua keluh kesahmu, kau bisa menghubungiku. Kau bisa menceritakan semua yang mengganggu pikiranmu padaku, sayang “ jelas yuri sambil tersenyum pada tiffany. Tiffany masih terus memandang wajah yuri, membuat mata mereka bertemu. Wajahnya terlihat memerah, ketika melihat senyuman manis tersungging diwajah yuri. Yuri tak pernah berubah, setelah setahun terakhir ini mereka bersama. Dia tak pernah berubah, yuri masih menjadi yuri yang memperlakukan tiffany dengan sangat baik dan manis.

“ Gomawo yuwrie.. dan mianne kalau aku tak bisa memberikan respon yang baik padamu hari ini “ sesal tiffany

“ Gwenchana, sayang “

“ … ”

“ Jangan lupa untuk pesta nanti malam, aku akan menjemputmu pukul 7 malam “

“ Ne “

Tiffany masuk ke dalam rumahnya setelah ia melihat kepergian yuri dari pandangannya, tiffany masuk ke dalam kamarnya dan melemparkan tubuhnya diatas ranjang. Dia menghela nafas panjang, pikirannya tak pernah berhenti untuk memikirkan yuri.

Baru saja ia akan memejamkan matanya, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk. Tak lama kemudian, sunny dna seohyun sudah berada didalam kamarnya.

“ Apa yang sedang kalian lakukan? “ tanya tiffany kebingungan. Belum kedua sahabatnya menjawab tujuan mereka kesini, sunny menghampiri lemari pakaiannya dan membukanya lalu, mencari-cari pakaian yang menarik perhatiannya. Sedangkan, seohyun duduk ditepi ranjang tiffany.

“ Yah! Apa yang akan kau lakukan dengan pakaianku, sunny? “

“ Santai saja, fany. Aku hanya ingin membantumu “ jawabnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari pakaian tiffany

“ Maksudmu? “

“ Fany eonnie, sunny eonnie dan aku memutuskan untuk membantumu menghilangkan kecemasanmu dengan merubahmu menjadi yeoja yang elegant “ jelas seohyun

“ Mwo? “

“ Meskipun, aku tak menyetujuinya. Karna aku tau yuri oppa mencintaimu apa adanya tetapi, aku tak bisa menolak keingingan sunny eonnie “ jawab seohyun polos

“ Itu benar fany, aku akan memilihka pakaian yang bagus untuk pesta nanti malam. Dan aku akan mengajarkanmu bagaimana menjadi yeoja yang elegant “

“ Hmm.. baiklah “ jawabnya pasrah

“ Kau ingin memberikan kesan yang baik pada kekasihmu yang tampan itu kan? Kau hanya perlu mendengar ucapanku “

“ Arrasseo “

***

Yuri menunggu kekasihnya diruang tengah apartment hwang residence, ini sudah 40 menit ia menunggu kekasihnya yang belum menampakkan dirinya dihadapan yuri.

“ Yuwriee.. “

Merasa dipanggil, yuri segera membalikkan tubuhnya dan melihat seorang yeoja cantik dilantai atas dengan menggunakan gaun mewah berwarna soft pink dan rambut yang dibiarkan tergerai indah. Yeoja itu adalah tiffany, kekasih yang sangat ia cintai..

“ Mianne, karna telah membuatmu menunggu lama “ sesal tiffany. Yuri tak merespon ucapan kekasihnya, yuri terlihat tercengang dengan apa yang ia lihat dihadapannya. karna melihat kekasihnya yang sangat cantik dan ini pertama kalinya, ia melihat tiffany menggunakan gaun pesta yang tak jauh cantiknya seperti pemiliknya. Tak ada kata-kata yang bisa keluar dari mulut yuri untuk menjelaskan perasaannya saat melihat kekasihnya yang sangat cantik dihadapannya.

“ Heyy.. ada apa yuwrie? “ tanya tiffany kebingungan

“ Ahh.. ani, kau terlihat sangat cantik malam ini sayang “ pujinya

“ Gomawo.. “ jawab tiffany sambil tersipu malu

“ Apa kau sudah siap, putri? “

“ Ne “

Selama diperjalanan, yuri tak berhenti tersenyum menyadari bahwa ia memiliki kekasih yang tak kalah cantik dari yeoja-yeoja genit yang pernah ia temui disekolahnya. Well.. yuri mencintai tiffany bukan karna kecantikannya tetapi, apa salahnya menghargai kekasihnya yang sudah berusaha memberikan yang terbaik untuknya?

20 menit kemudian, mereka pun sampai dilokasi dimana pesta dilaksanakan. Sunny dan seohyun sudah berada dilokasi pesta, itu terlihat seperti magic karna sebelumnya kedua sahabat tiffany masih berada diapartment tiffany.

“ Hey yul, hey fany “ panggil seorang namja dengan senyuman dorknya

“ Hey taengo “ panggil yuri girang

Taeyeon menyapa pasanga yuri dan tiffany dengan kekasihnya jessica yang berdiri disampingnya. Mereka terlihat serasi dengan pakaiannya yang senada tetapi, jessica permisi untuk sementara waktu karna ia ingin ke toilet. Tinggalah mereka bertiga..

“ Kau sangat cantik “ ucap taeyeon dengan ekspresi yang tak bisa diartikan dengan kata-kata, ketika melihat tiffany yang terlihat sangat cantik

“ Gomawo, dan kau tak kalah tampannya dari orang-orang disini “ jawab tiffany dnegna memperlihatkan senyuman eye smilenya

“ Hajiman, special untukmu kau benar-benar terlihat ‘wow’ malam ini “

“ Gomawo, taeng “ ucap tiffany tersipu malu

“ Well.. jangan mencoba merayu kekasihku, midget! “ ucap yuri yang terlihat cemburu dengan kedua orang dihadapannya yang terlihat sangat dekat itu

“ Yah! “ ucap taeyeon kesal

Kedua dari yuri dan tiffany pun tertawa bersama-sama setelah melakukan perbincangan kecil dengan taeyeon, lalu taeyeon kembali ke sisi kekasihnya. Kemudian, lampu pun meredup dan terdengarlah alunan musik yang indah dimainkan. Lampu redup itu meminta tamu undangan untuk berdansa bersama pasangannya masing-masing.

“ Bolehkah aku mengajakmu berdansa? “ tanya yuri sambil memperlihatkan senyuman manisnya

“ Huh? “

Tiffany tak bisa berdansa, meskipun sudah sering yuri mengajaknya berdansa tetapi ia selalu menolaknya. Bagaimanapun malam ini, ia tak boleh menolak permintaan yuri. Dia tak ingin terlihat bodoh dihadapan kekasihnya malam ini. Disamping itu, kata-kata sunny selalu terngiang-ngiang dikepalanya.

“ Jangan terlihat bodoh “

“ Tapi, aku tak pernah terlihat bodoh, sunny “

“ Ya, kau memang tak pernah terlihat bodoh karna kau benar-benar bodoh “

“ Yah! “

“ Kita belum pernah berdansa sebelumnya dan sekarang aku harap kau bisa menerima tawaranku untuk berdansa bersama “

“ Ohh.. tentu “ jawab tiffany

Tubuh mereka perlahan mendekat satu sama lain, tangan tiffany melingkar dileher yuri sedangkan, yuri memegang pinggang tiffany dengan gugup. tubuh mereka perlahan bergerak mengikuti suara alunan musik yang indah.

“ Aku merasa jatuh cinta lagi “ ucap yuri sambil tersenyum dan menatap tiffany

“ Huh? “

“ Kau selalu membuatku jatuh cinta dan jatuh cinta lagi padamu, sayang “

“ You’re so cheesy yuwriee “.

Tiffany tak bisa menahan rasa malunya yang membuat wajahnya memerah, ucapan yuri selalu manis dan membuat wajah tiffany memerah.

“ Kau terlihat lucu dengan wajahmu yang memerah “ puji yuri sambil terkekeh, kemudian perlahan yuri mendekatkan dirinya ke wajah tiffany. Lalu, mencium bibir kekasihnya dengan lembut. mereka melepaskan ciuman mereka, ketika musik pun berhenti bermain. Yuri merasakan bahwa namanya dipanggil oleh taeyeon sehingga, ia segera mengecup kening tiffany sebelum ia bergabung dengan teman-temannya.

Tiffany melihat sunny dan seohyun dari jauh, dia baru saja ingin menghampiri kedua sahabatnya tetapi, sunny menggelengkan kepalanya kepada tiffany. Yang mengatakan bahwa ia tak perlu ke arahnya. Tiffany teringat dengan ucapan sunny sebelumnya.

“ Berkomunikasilah dengan yang lainnya. Menjadi seorang yang elegant yaitu menjadi seorang yang dewasa, yang mana tak ada argumen asal yang kau lakukan dengan orang-orang. Berteman dengan baiklah bersama orang-orang. Lakukan senyaman mungkin “

Tiffany menghela nafas panjang dan ia memutuskan untuk mengambil air mineral yang tak jauh darinya, tiffany bisa melihat kekasihnya yang sedang berbincang-bincang dan tertawa bersama teman-temannya. Hal itu, membuatnya kembali menghela nafas panjang

“ Tiffany hwang “ panggil seseorang

Merasa namanya terpanggil, tiffany menoleh ke arah sumber suara. Tiffany kebingungan, karna sebelumnya tak ada yang mengajaknya berbincang-bincang.

“ Ohh.. gyuri “ panggil tiffany

“ Tersenyumlah. Ingat hanya senyuman singkat, bukan senyuman gilamu atau pun apalah itu “

Tiffany melemparkan senyuman singkat dan manisnya kepada gyuri dan beberapa yeoja yang lain pun tersenyum kembali pada tiffany, gyuri terlihat meremehkan tiffany terlihat senyuma evil yang mengembang diwajahnya. Dia tak pernah menyukai tiffany

“ Kau tak terlihat buruk juga, malam ini “ ucapnya sambil memandangi tubuh tiffany dengan memutari tubuh yeoja yang malam ini terlihat berbeda dari biasanya. Tiffany ingin sekali membalas ucapan gyuri tetapi, ia teringat perkataan sunny sebelumnya.

“ Orang yang menyebalkan? Jangan menanggapinya terlalu jauh seperti cukup kau balas dengan mengatakan, “ bajumu indah “. Lakukan itu “

“ Gomawo, kau terlihat baik-baik saja malam ini “ jawab tiffany

“ Begitukah? Aku tau, semua orang yang berada dipesta malam ini mengatakan bahwa hari ini aku terlihat cerah. Yuri sekalipun mengatakan kalau aku terlihat berser-seri “ ucapnya sombong

“ Geotjimal.. kekasihku belum pernah berbicara padamu sejak ia sudah berada disini, sedari tadi aku memperhatikan kekasihku “

Saat ini tiffany mengatakan semua tanggapan gyuri dengan menatap tajam yeoja dihadapannya, tiffany tau kalau gyuri sangat membencinya terlebih ketika ia tak berhasil mendapatkan hati yuri. Tiffany tak pernah peduli tentang gyuri

“ Begitukah? Hmm.. aku selalu berfikir kenapa yuri memilihmu dari beberapa gadis cantik yang ada disekolah kita, semua orang melihatnya kalau aku jauh lebih baik darimu “

“ Dengar baik-baik park gyuri. Aku tak tau tujuanmu mengatakan hal itu, aku tak pernah peduli dengan apa yang kau katakan kepadaku. Yang jelas aku mencintai yuwrie dan sebaliknya dia mencintaiku “

“ MWO? “

“ Ohh.. jika kau berfikir kau jauh lebih baik dariku, kau salah. Yuwrie memilihku dan itu membuktikan kalau aku jauh lebih baik darimu dimatanya. Tanpa make up badut diwajahmu, kau terlihat bukan apa-apa! “

Setelah tiffany mengatakan itu, tiffany mencoba meninggalkan gyuri tetapi gyuri menahan langkah kaki tiffany dengan menarik rambut tiffany erat. Tiffany mengambil air mineral yang tak jauh darinya dan menuangkannya tepat diwajah gyuri.

“ Sialan! “ ucap gyuri, keduanya pun bertengkar. Saling menjambak rambut satu sama lain, yuri yang menyadari keramaian yang tak jauh dari tempatnya. Dengan cepat, berlari melewati kerumunan para tamu yang sudah mengumpul memutari yeoja yang tengah beradu mulut dan saling jambak menjambak rambut.

“ Ada apa ini? “ tanya yuri terkejut

“ Dia yang memulai! “ jelas tiffany sambil menunjuk gyuri

“ Bukan, itu dia! “ bantah gyuri

“ Arrasseo, arasseo.. geumanhae “ ucap yuri.

Tiffany menatap tajam pada gyuri dan sebaliknya gyuri. Mereka benar-benar terlihat dalam masalah dengan pakaian mereka yang sudah hancur. Tetapi, mereka tidak memperdulikannya.

“ Siapa yang memulai semua ini? Aku tak peduli karna keduanya memang salah “ ucap taeyeon

” Mwo? Ini bukan salahku, semua ini salahnya. Aku tak mengerti wae yuri bisa menjalin hubungan dengannya yang sama sekali tak ada apa-apanya dibanding aku! “ bantaj gyuri dengan menaikan nafa bicaranya

Yuri memukul meja dihadapannya membuat para tamu terkejut bukan main, ia menatap tajam ke arah gyuri membuat gyuri menelan ludahnya sendiri dengan susah payah.

“ Pernahkah kau berfikir untuk berhenti menghinanya atau pun yang lainnya? Kau membuatku malu! Kau tak tau apa-apa tentangnya, lebih baik tutup saja mulutmu itu dan urus hidupmu sendiri tanpa mencampuri urusan oranglain! “ ucap yuri yang segera menarik lengan tiffany untuk pergi dari kerumunan yang tak berguna itu.

***

“ Mianne, aku sudah menghancurkan pestanya “ sesal tiffany sambil menundukkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca. Setelah cukup lama tak ada perbincangan yang terjadi diantara mereka, akhirnya tiffany memecahkan keheningannya.

“ Gwenchana, lupakan saja soal tadi “ jawab yuri yang kemudian, menghadap ke arah tiffany dan mengecup kening tiffany lembut. tiffany tak bisa membantu apa-apa kecuali memeluk kekasihnya, ia merasa sangat bodoh karna telah menghancurkan semuanya malam ini

“ Mianne, jeongmal mianne karna aku tak bisa mengendalikan emosiku sebelumnya. Aku hanya membenci semua perkataan yang keluar dari mulut gyuri, aku tau.. aku tak bisa menjadi sepertinya yang elegant dan kita tak bisa terlihat serasi dengan itu semua “

“ Jangan berkata seperti itu, kau jauh lebih baik darinya “

“ Tetapi, kau menyukai yeoja yang elegant. Dan aku tak bsia menjadi yeoja yang elegant, aku yeoja yang canggung. Bukan type idealmu “

Yuri membelalakkan matanya yang kemudian, tertawa terbahak-bahak. Yuri mencubit kecil hidung tiffany lalu mencium singkat bibir kekasihnya. Tidak peduli dengan kerucutan bibir tiffany, bagaimanapun ia sangat mencintai senyuman tulus kekasihnya itu.

“ Katakan padaku, apakah semua ini alasanmu yang terlihat murung siang ini? “. Tiffany mengangguk mantap sambil terus menundukkan kepalanya, wajahnya sudah sangat memerah ketika yuri mengetahui alasan hari ini mengapa tiffany terlihat murung dihadapannya. yuri benar-benar semakin mencintai kekasihnya yang seperti ini, polos dan menggemaskan

“ Dengar, aku menyukai yeoja yang elegant itu benar. Tetapi, aku lebih mencintaimu. Aku tak peduli jika kau bukan yeoja yang elegant ataupun yang lainnya. Karna aku hanya ingin mencintai seorang gadis dna gadis itu adalah kau tiffany hwang miyoung “

“ Jinja? “

“ Geurom.. “

“ Jangan ragukan cintaku padamu, fany~ah. Aku mencintaimu melebihi, aku mencintai diriku sendiri “

Tiffany kembali memeluk tubuh yuri erat, ia tak ingin menatap wajah kekasihnya. Kini wajahnya tidak lagi berwarna pink tetapi sudah sangat merah seperti tomat, tiffany hanya bisa semakin menenggelamkan wajahnya dipelukan kekasihnya.

“ Mianne, karna telah meragukanmu “

“ Jangan mengatakan maaf, karna itu bukan kesalahanmu “ ucap yuri sambil mengelus kepala kekasihnya

“ Aku hanya takut kehilanganmu, aku takut kau akan meninggalkanku “ ucap tiffany terus terang

“ Hey jangan berkata seperti itu dan jangan berfikir kalau aku akan meninggalkanmu. Karna sampai kapanpun, aku tak akan berhenti mencintaimu. Yakso.. “

“ … “

“ Jangan berfikir seperti itu lagi, oke? “ tanya yuri. Tiffany menghela nafas panjang dan menganggu mantap. Yuri pun tersenyum senang, dan mulai menggapai wajah kekasihnya lalu menyibakkan rambutnya yang menghalangi sebagian wajah cantiknya. Tiffany menyukai setiap sentuhan yang dilakukan yuri padanya. Apapun yang sudah membuatnya frustasi asal ia mendapatkan sentuhan lembut yuri, perasaannya kembali lagi seperti semula.

“ Aku ingin melamarmu ketika kita sudah cukup dewasa, aku ingin menikah denganmu dan memiliki banyak anak bersamamu lalu, kita akan membangun rumah tangga kita bersama-sama “ ucap yuri. Setelah mendengar ucapan yuri, mata tiffany terlihat berkaca-kaca, yuri terlihat panik ketika air mata tiffany keluar dari pelupuk mata kekasihnya itu tetapi dengan cepat tiffany mencium bibir yuri. Sehingga, mereka pun melakuka french kiss cukup lama membuat mereka melupakan dunianya untuk sementara.

“ Saranghae yuwriee.. “ ucap tiffany setelah mereka berhenti berciuman dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya. Yuri sangat membenci air mata yang keluar dari pelupuk mata kekasihnya, ia tak ingin melihat kekasihnya menangis seperti itu dihadapannya

“ Nado saranghae fany~ah “ jawab tiffany sambil tersenyum dan kembali memeluk kekasihnya erat. Setelah mereka saling berpelukan, mereka pun kembali berciuman dengan sangat mesra dan dalam.

Disisi lain..

Kedua yeoja masih terus memperhatikan pasangan yang tengah berciuman yang tak jauh dari mereka, mereka berdua terlihat bahagia dengan senyuman yang mengembang diwajah mereka.

“ Aku selalu tau, kalau fany eonnie tak perlu menjadi yeoja yang elegant, karna yuri oppa menyukai fany eonnie apa adanya bukan ada apanya “

“ Aku tau itu, dia hanya terlalu takut untuk kehilangannya “

END


(Chaptered) Everyone Love Her 3

$
0
0

“ Sekali lagi saya minta maaf dokter, saya minta maaf nona tif-fany “ ucap jessica menyesal dan terlihat ragu ketika memanggil nama tiffany

“ Wanita ceroboh yang sama sepertinya, benar-benar ceroboh “ batin tiffany sambil tersenyum dalam diamnya

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 3

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

“ Ambilkan infusan yang baru, ppali! “ perintah lee soo man kesal pada jessica

“ N-ne “ jawab jessica terbata-bata

“ Tak usah “ ucap tiffany yang menghentikan langkah jessica untuk pergi mengambil apa yang diminta lee soo man

“ Apa maksudmu, fany? “ tanya yuri terkejut

“ Aku tak ingin diinfus, diinfus membuat pergerakanku dibatasi “ jawabnya singkat

“ Hajiman..~ “ ucap dokter dan jessica bersamaan

“ Dan lagi, aku ingin besok sudah keluar dari sini. Kau mengerti dokter? “ tanya tiffany dingin

“ Ba-baik a-agashi “

“ Fany~ah “ panggil yuri

“ Kau bilang, aku merepotkan bukan? Maka dari itu, besok aku ingin keluar dari sini. Lagipula masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan “ jelas tiffany pada yuri, membuat yuri menghela nafas panjang dan menunduk. Sedangkan, lee soo man dan jessica tak bisa berbuat apa-apa selain mendengarkan perdebatan kecil yang dilakukan kedua kakak beradik didekat mereka.

(Hening..)

“ Jessica-ssi “ panggil lee soo man memecahkan keheningan

“ N-ne? “

“ Tolong selesaikan ini “ perintahnya

“ Baik, saya akan mengambil beberapa perban dulu. Dok.. “ ucap jessica yang segera melesat pergi dari hadapan ketiga orang tersebut

“ Tiffany agashi “ panggil lee soo man dengan hati-hati

“ … “

“ Sebaiknya anda jangan dulu beraktivitas, melihat keadaan anda yang belum cukup pulih “

“ Kalau begitu kerjakan semua pekerjaanku olehmu, dok “ jawab tiffany santai tanpa menatap lee soo man

“ N-ne?? “

“ Biar aku yang menyelesaikan semuanya untukmu, fany “ ucap yuri membuat tiffany menoleh ke arahnya

“ Tak perlu, aku tak ingin merepotkanmu “ sindir tiffany

“ Sebenarnya, aku tak keberatan jika kau membantuku mengerjakan semua pekerjaanku. Aku hanya ingin membalas perkataanmu sebelumnya, yuwrie hehe.. “ batin tiffany

“ Lebih baik kau urus saja pekerjaanmu yang mengambil alih bidang medis dan property “ tambah tiffany

“ Ahjussi, bisakah kau tinggalkan kami sebentar? “ pinta yuri pada lee soo man

“ B-baik, hajiman tolong tekan punggung telapak tangan tiffany agashi seperti ini. Agar darahnya tak terus keluar “ jawab lee soo man sambil menunjukan apa yang harus dilakukan yuri pada punggung telapak tangan tiffany, yuri pun mengikuti ucapan lee soo man dengan baik. Dengan cepat, lee soo man pamit keluar

(Hening.. )

“ Fany~ah.. mianne, aku tak bermaksud mengatakan kalau kau merepotkan. Jeongmal mianne.. aku hanya..~ “

“ Shh.. “ ringis tiffany ketika yuri menekan punggung telapak tangan tiffany tepat dibekas infusannya tertanam

“ O-omo, gwenchana? “ tanya yuri khawatir ketika mendengar ringisan tiffany

“ … “

“ Kemana suster itu, mengapa lamban sekali. Bisakah kau memecatnya?? “ tanya tiffany mengalihkan pembicaraan. Tak lama kemudian, jessica masuk ke ruang rawat tiffany dengan peralatan medis yang ia bawa.

“ Yyah!! Tak bisakah kau lebih cepat sedikit?? “ protes tiffany pada jessica, membuat jessica panik melihat wajah tiffany yang memucat. Dengan cepat, jessica menghampiri kakak beradik

“ Permisi, bisa anda keluar kamar dulu yuri agashi? “ pinta jessica

“ Baik, tapi bagaimana dengan darah dipunggung telapak tangannya? “ tanya yuri kebingungan sambil menatap jessica

“ Biar saya yang menanganinya “ jawab jessica sopan sambil tersenyum tipis, perlahan yuri melepaskan tangannya dari sana dan digantikkan oleh tangan jessica. kemudian, yuri pun keluar kamar rawat untuk sementara. Dengan hati-hati jessica memeriksa bekas infusan yang sengaja ditahan oleh tangannya dan sepertinya darah tiffany masih terus keluar sedangkan, tiffany diam-diam memperhatikan jessica dengan baik tanpa diketahui oleh jessica.

***

Tiffany pov

Ketika tangannya menyentuh punggung tanganku, itu terasa lembut dan hangat. Sama seperti tangan milik jung soyeon.

#Flashback

“ Nona, sudah waktunya untuk pergi. Tuan dan nyonya pasti sudah menunggu anda, pesawat sebentar lagi akan terbang “ ucap salah satu pelayannya

“ Wae kau harus meninggalkanku, tiff? “ tanya yeoja blonde sambil menggenggam tangan yeoja ber-eye smile dihadapannya

“ Aku tak ingin meninggalkanmu, jessie. Tetapi, perusahaan orangtuaku sudah sangat berkembang pesat. Jadi, kami memutuskan untuk pulang ke seoul dan menetap disana. mengingat negara kelahiran kedua orangtuaku di seoul jadi kami akan mengabdikan diri membangun pusat  perusahaan disana “

(Hening..)

 “ Jessie.. apakah kita akan bertemu lagi? “

“ Aku tak tau, tiff.. kau tau bukan, jarak LA dan seoul butuh beberapa juta kilo meter untuk kita bisa bertemu lagi. tapi, aku harap kita bisa bertemu lagi “ jawab yeoja blonde dengan air matanya yang sudah mengalir dari pelupuk matanya karna sebentar lagi ia akan kehilangan seseorang yang sudah mengisi hari-harinya selama di amerika.

“ Uljima, kita pasti akan bertemu lagi. bagaimana kalau kita melakukan pinky promise, jessie? “ tawar yeoja ber-eye smile girang sambil tersenyum dengan sangat manis

“ Kelak, apapun yang terjadi kita pasti akan bertemu lagi “ ucapnya sambil mengulurkan jari kelingkingnya dihadapan yeoja blonde

“ Yakso? “ tanya yeoja blonde

“ Yaksoke! “ jawab yeoja eye smile lalu, mereka berdua pun saling berpelukan sebelum salah satu dari mereka meninggalkannya

“ Aku akan selalu merindukanmu, tiff “

“ Nado, jaga dirimu baik-baik jessie. Aku akan kembali lagi dan menemukanmu “ jawab yeoja eye smile setelah mengecup kening yeoja blonde dihadapannya

#Flashback end

“ Akkhhh.. “ ringisku, ketika ia melepaskan telapak tangannya dari bekas infusan yang tertanam pada punggung telapak tanganku dan segera menggantinya dengan perban. O-omo! ku terkejut, ketika darahku memuncrat mengenai wajahnya

“ Ahh.. mainne, mani appo? Bekas infusannya sudah aku tutup, tak lama lagi darahnya akan berhenti. Jika, kau tak ingin diinfus lagi.. aku akan menyiapkan obat penambah darah “ ucapnya yang tak menanggapi darahku yang mengenai wajahnya, entah darimana aku mendapatkan kekuatan sebesar ini untuk menghapus darahku diwajahnya yang cantik. Membuatnya terkejut dengan membelalakkan matanya dihadapanku namun, dengan cepat aku menyadari hal tersebut dan berhenti menghapus darahku diwajahnya.

“ Bergegaslah untuk menghapus darahku diwajahmu itu “ ucapku dingin sambil memberikan sapu tangan kesayanganku yang berwarna pink dan mengalihkan pandanganku darinya, fiuhhh.. baru kali ini lagi, jantungku berdegup kencang.

“ O-oh.. n-ne, gamsahamnida “ jawabnya yang segera mengambil sapu tanganku dan menghapus darahku diwajahnya

“ I-ini.. ~ “

“ Simpan saja sapu tangan itu “

“ Baik, ada lagi yang bisa aku lakukan untukmu? “ tanyanya ragu

“ Tak ada, kau bisa pergi “

“ Ne, tetapi sebelumnya aku minta maaf atas perlakuanku padamu agashi. Miannata, aku sudah lancang padamu “ ucapnya sambil menunduk sedih. Aku terdiam mendengar suaranya yang terdengar parau, bahkan ia tak meminta lagi jam tangan usangnya padaku. Sekilas aku menoleh padanya namun, ketika aku melihat tanda-tanda ia akan mendongakkan kepalanya dengan cepat aku mengalihkan perhatianku keluar jendela.

“ Kalau begitu, saya permisi agashi “ pamitnya sambil berbungkuk dan segera membalikkan tubuhnya untuk pergi meninggalkanku. Setelah, keadaannya aman. Aku membuka selimutku dan mengambil jam tangan usang miliknya yang memang sudah sangat rusak dibagian layarnya, kupandangi jam tangan unik itu.

“ Seberharga itukah kau? “ tanyaku pada jam tangan usang yang sudah berada digenggamanku

Tiffany pov end

***

Normal pov

“ Yuri agashi, mulai besok anda sudah bisa menempati ruangan anda dirumah sakit ini. Mohon bantuannya dan untuk perawat yang bernama jessica, saya akan segera mengurus pemberhentian pekerjaannya. Mengingat kalau dia sudah membuat kesalahan pada tiffany agashi “ jelas lee soo man pada yuri yang masih menunggu jessica menangani tiffany didalam.

“ Wae, kau harus memberhentikan perawat itu? “ tanya yuri kebingungan

“ Maksudmu agashi? Apa kau ingin aku tak memecatnya? “

“ Untuk apa? Meskipun fany menginginkan aku memecatnya, karna semua orang tau kalau fany tak ingin mendapatkan sedikit kesalahan satu pun. Baik darinya maupun untuknya, tapi aku tak berniat untuk memecatnya. Karna setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, sama sepertiku yang memiliki kesalahan karna tak bisa menjaga dan mengayomi adik-adikku. Aku sadar, yang seharusnya menjadi kakak disini adalah fany bukan aku “ jawab yuri dengan mata yang berkaca-kaca

“ Baiklah, kalau begitu apapun keputusan yang anda pilih. Saya sudah tak memiliki hak untuk memutuskan hal tersebut, saya tak akan memecatnya “

“ Terimakasih “

***

Jessica pov

Tak disangka, yeoja yang bernama tiffany menyentuh wajahku untuk menghapus darahnya yang mengenai wajahku. Tapi, itu tak berlangsung lama.. tiba-tiba, ia mengalihkan pandangannya dariku dan memberikan sapu tangan berwarna pink ke hadapanku. Sebelumnya, ketika dia menghapus darahnya diwajahku.. mata kami bertemu. Melihat jauh ke dalam matanya, rasanya begitu hangat dan nyaman. Entahlah, aku merasakan kehadiran sosok seorang stephany didalam dirinya. Bahkan, aku berharap kalau dia adalah stephany tapi gila saja.. stephany tak pernah memiliki sikap kasar dan dingin sepertinya. Dia selalu menjadi pelindungku saat diamerika dulu, aku tak tau bagaimana wajahnya sekarang. Aku merindukannya.. aku merindukan omma yang begitu menyayangi aku dan stephany. Tapi tadi itu sungguh keren, dia menghentikan langkahku ketika dokter lee soo man membentakku untuk menangani apa yang sudah menjadi kesalahanku terhadap tiffany. Tapi, dengan cepat dia mengatakan ‘tak perlu’ wuaahh.. daebak.

Aku berjalan keluar dari ruang rawat tiffany, kulihat sekilas ke arahnya. Ohh… dia sedang memandangi jam tangan omma, aku melupakannya lagi aigooo.. rutukku sendiri sambil memukul kecil kepalaku dengan kembali melangkah keluar ruang rawat luxury. Tiba-tiba, aku mendengar percakapan dua orang yang tak jauh dariku. Beruntung sebuah dinding yang cukup besar menghalangi tempatku berdiri, sehingga mereka tak akan menemukanku.

“ Yuri agashi, mulai besok anda sudah bisa menempati ruangan anda dirumah sakit ini. Mohon bantuannya dan untuk perawat yang bernama jessica, saya akan segera mengurus pemberhentian pekerjaannya. Mengingat kalau dia sudah membuat kesalahan pada tiffany agashi “.

Ohh itu, dokter lee soo man dengan yuri. W-waeyo dokter lee soo man tega sekali ingin memecatku hanya karna kesalahan.. aishh..

“ Aku memang salah “ gumamku

“ Wae, kau harus memberhentikan perawat itu? “.

Huh? Atas dasar apa dia bertanya seperti itu??

“ Maksudmu agashi? Apa kau ingin aku tak memecatnya? “

“ Untuk apa? Meskipun fany menginginkan aku memecatnya, karna semua orang tau kalau fany tak ingin mendapatkan sedikit kesalahan satu pun. Baik darinya maupun untuknya, tapi aku tak berniat untuk memecatnya. Karna setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, sama sepertiku yang memiliki kesalahan karna tak bisa menjaga dan mengayomi adik-adikku. Aku sadar, yang seharusnya menjadi kakak disini adalah fany bukan aku “.

Apa sekarang ia sedang membelaku? A-aku baru mendengar seseorang selain taengo membelaku seperti ini dan lagi mendengar ceritanya, aku semakin penasaran dengan kehidupan mereka yang sebenarnya. Sebegitu rumitkah kehidupan mereka?

“ Baiklah, kalau begitu apapun keputusan yang anda pilih. Saya sudah tak memiliki hak untuk memutuskan hal tersebut, saya tak akan memecatnya “

“ Terimakasih “

Gomawo yuri-ssi, aku sudah berhutang padamu.

Jessica pov end

***

Normal pov

“Gomawo yuri-ssi, aku sudah berhutang padamu “ batin jessica sambil tersenyum senang

“ Ohh.. jessica-ssi “ panggil lee soo man yang menyadari kehadiran jessica tak jauh darinya dan yuri, hal itu membuat yuri pun menoleh ke arah jessica dan tersenyum ke arahnya.

“ N-ne, dokter. Aku baru saja selesai menangani tiffany agashi, ada yang bisa saya bantu dokter? “

“ Datanglah ke ruangan saya “ jawabnya, jessica pun mengangguk dan segera mengikuti langkah kaki lee soo man dari belakang. Ketika, jessica berpapasan dengan yuri. Mata mereka bertemu dan terlihat yuri yang tersenyum manis ke arah jessica, sebaliknya jessica yang tersipu malu dihadapan yuri.

Disisi lain..

Tiffany mengambil ponselnya yang terletak dimeja samping ranjang rawatnya.

“ Yeoboseo, tiffany agashi? “

“ Soo.. oddisseo? Tolong bawakan laptopku, NOW! “

“ N-ne “

Klik..

Tiffany merebahkan tubuhnya kembali sambil mengangkat jam tangan usang milik jessica ke atas, dipandang dengan telitilah jam tangan usang itu.

“ Heii.. darimana kau berasal? Melihat jam tangan ini, mengingatkan aku pada sosok omma yang senang mengoleksi jam tangan dengan model seperti ini. Ohh.. bukankah, omma pernah memiliki jam couple? Tapi pasangan jam couple ini, dia berikan pada sahabatnya. Dimana omma menyimpannya?? “ gumam tiffany kebingungan sambil mengingat-ingat jam tangan couple yang dimiliki ommanya. Tak lama kemudian, yuri menampakkan kembali dirinya dihadapan tiffany, membuat tiffany terkejut dan segera menyembunyikan jam tangan usang milik jessica ke dalam selimutnya.

“ Fany~ah, gwenchana jika aku pulang dulu ke rumah? Aku akan kembali secepatnya “ tanya yuri

“ Anyyeonghaseyo, agashi.. aku sudah kembali hosh.. hosh.. “ ucap sooyoung dengan nafas yang tersenggal-senggal sambil membawa sebuah laptop ditangannya dan sebungkus makanan ditangan kirinya

“ Soo.. kau membawa laptopku? “ tanya tiffany girang

“ Apa kau berniat untuk bekerja, fany? “ tanya yuri yang terlihat mengerutkan keningnya, ketika melihat adiknya yang gila kerja

“ Ohh.. soo, yuwrie ingin pulang. Tolong antar dia, ne? “ ucap tiffany yang mengabaikan pertanyaan yuri

“ Ohh.. baik, kajja yuri agashi “ ajak sooyoung setelah memberikan laptop tiffany pada pemiliknya

“ Fany~ah.. “ panggil yuri sambil menghampiri tiffany

“ Aku akan segera kembali, berhentilah bekerja untuk sementara waktu ini “ pinta yuri yang kemudian, mengecup kening tiffany lembut.

“ Aku pergi “ pamit yuri yang segera meninggalkan tiffany, diikuti sooyoung dibelakangnya

“ Setelah kau menyelesaikan studimu.. Apa sekarang, kau benar-benar akan membantuku disini yuwrie?? “ batin tiffany sambil tersenyum manis

***

“ Silahkan duduk “ pinta lee soo man kepada jessica, dengan ragu jessica pun segera duduk dihadapan lee soo man dan bersiap mendengarkan omelan lee soo man.

“ Lagi-lagi, kau beruntung jessica-ssi. Yuri agashi, tidak memecatmu setelah kau melakukan kesalahan pada tiffany agashi “

“ Ne? Gamsahamnida “ jawab jessica yang pura-pura tidak mengetahui hal itu

“ Hajiman, tak semudah itu saja kau menyelesaikan semuanya “

“ Maksudmu, dokter? “

“ Kau masih harus melayani tiffany agashi, pukul 5 nanti kau harus menggosokkan giginya seperti yang biasa kau lakukan dengan pasien yang lain “

“ Ne? Naega? Tiffany agashi? Bagaimana kalau dia tak mau, dokter? “

“ Itu masalahmu, kuberikan tantangan padamu. Sebaik mana kau bisa mengendalikan pasienmu sekalipun, pasien terhormat kita “ jawab lee soo man sambil terkekeh dihadapan jessica, membuat jessica mengerucutkan bibirnya. Dan hal itu, membuat lee soo man tertawa.

***

Taeyeon pov

04.30 AM KST

“ Okee.. sunny-ssi, pemotretan kita sudah selesai hari ini “ ucapku girang meskipun, sebenarnya wajahku sama sekali tak menampakkan kegirangan justru kelelahan. Sudah  seharian ini, aku menghadapi model-model yang dikeluarkan dari anak perusahaan hwang grup. Ohh.. perlu kalian tau selama ini, aku bekerja dibawah naungan perusahaan hwang grup dan menjabat sebagai fotografer perusahaan yang bisa diandalkan. Mereka bilang jiwa seni dan fashionku cukup tinggi, sehingga mereka begitu mengandalkanku. Tidak hanya dalam foto memfoto saja tetapi, aku juga jadi ikut mengatur busana yang harus digunakan oleh model-modelku.

“ Gamsahamnida taeyeon-ssi? “ ucap sunny ragu sambil menghampiriku

“ Ne, cheonmaneyo. Masih banyak sesi pemotretan untuk esok hari, kita akan bertemu lagi disore hari. Bagaimana? “

“ Ne, kebetulan aku juga perlu menemani tiffany dirumah sakit “ gumam sunny. Ohh.. bukankah dia baru saja menyebutkan sosok pemilik perusahaan hwang grup?

“ Ne? Nugu? Siapa yang sedang berada dirumah sakit? “ tanyaku penasaran

“ Ohh.. aniyo, dia tiffany hwang.. ~ “

“ Waeyo? “ tanyaku semakin penasaran, aku mengagumi sosoknya yang pekerja keras.

“ Penyakitnya kambuh dan terpaksa harus dirawat tetapi, sepertinya keadaannya sudah membaik. Tetap saja, aku harus menemaninya “. Apakah penyakitnya kambuh karna workholicnya? Aku sudah cukup banyak mendengar tentangnya..

“ Dimana dia dirawat? “

“ Seoul hospital “

“ Jinjayo? “. Bukankah rumah sakit itu, tempat sica bekerja?? ohh.. aku hampir saja melupakannya, kalau aku akan menjemputnya. Dia sangat berharga untukku, entahlah sejak kapan perasaan menyukainya bertumbuh didalam hatiku. Lebih baik, aku segera menghubunginya

“ Ohh.. sunny-ssi, aku permisi sebentar “ ucapku, ia pun mengangguk mantap dan segera pergi bersama managernya. Aku berjalan memasuki ruangan pribadiku yang penuh dengan hasil gambar yang aku dapatkan dari macam-macam model ternama. Kulemparkan tubuh ini ke sofa lalu, mengambil ponselku didalam saku celana untuk melakukan panggilan pada sica.

“ Yeoboseyo? “

“ Sica, apa kau sudah pulang? “

“ Ani.. aku lembur taeng, waeyo? “

“ Ani, mianne.. aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku.. nan~ “

“ Mwo?? Kau masih bekerja?? “ tanyanya yang memotong perkataanku, dia selalu bawel jika mendengar kalau aku masih bekerja sampai pagi seperti ini dikantorku. Tetapi, aku menyukai kebawelannya, perhatiannya, dan pelukanya ketika aku butuh sandarannya.

“ Mwoya, jangan sembarangan memotong ucapanku “ rengekku

“ Arrasseo, waeyo? Apa kau ingin menjemputku? Gwenchana, aku bisa pulang sendiri taeng “

“ Aniyoo.. pokoknya aku akan menjemputmu! “

Klik..

Aku segera memutuskan panggilan sebelum dia menjawab ucapanku, hehe.. tak lama lagi, matahari akan menampakkan diri. Lebih baik, aku segera berkemas dan menjemputnya. Pasti dia sama lelahnya sepertiku..

Taeyeon pov end

***

Jessica pov

Cih.. dia memutuskan panggilannya sebelum mendengar jawabanku, taeng selalu seperti itu. huh.. padahal aku tau, dia sudah sangat lelah hari ini. Aku bisa pulang sendiri, wae dia memaksakan diri untuk menjemputku. Jika dia sakit, aku tak bisa menjaganya seperti aku menjaga pasienku. Karna aku harus bekerja dirumah sakit..

Aigoo.. kulihat jam tanganku. Ohh.. bukankah jam tangan usang omma ada ditangan yeoja itu, huft.. merepotkan.

Satu-satunya jam yang aku punya sekarang ada diponsel ini, uhh.. tak terasa waktu berjalan dengan cepat. lebih baik, aku segera bersiap-siap untuk mengurus yeoja itu. dengan cepat, aku menyiapkan semua yang diperlukan mulai dari hal yang terkecil agar aku tak melakukan kesalahan lagi padanya. Setelah semuanya aku persiapkan, aku berjalan memasuki kamarnya. Aku pikir ia sedang istirahat tapi ternyata ia sedang berada didepan laptopnya dengan headphone yang menutupi kedua telinganya, matanya terpejam dan kedua tangannya disilangkan didepan dadanya. Sekali lagi, aku melihat sosoknya.. sosok seorang tiffany hwang yang begitu menikmati setiap alunan musik yang ia dengar lewat headset yang menggantung dikedua telinganya.

“ Sampai kapan kau akan berdiam diri disana? “ tanyanya dingin tanpa membuka matanya, dan itu berhasil membuyarkan lamunanku. Bagaimana dia tau kalau aku ada disini? Benar-benar keren..

Aku pun berjalan menghampirinya lalu, dia baru membuka matanya dan memandangku dengan wajah yang kebingungan.

“ Waeyo? “ tanyanya canggung, dia terlihat imut ketika seperti itu

“ Aku diminta untuk menggosokkan gigimu “ jawabku apa adanya

“ Mwo? Menggosokkan gigiku? Mwoya, aku masih bisa melakukannya sendiri. Shiro! “. Aigoo.. dia mulai berulah, aku harus bisa bersabar menghadapinya

“ Jebal.. apa kau tak suka dengan kebersihan? “

“ Tentu saja, aku suka dengan kebersihan. Aku bisa melakukannya sendiri, kemarikan sikat giginya “ pintanya dengan mengulurkan tangannya untuk meminta sikat giginya padaku. Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum

“ Aku akan melakukannya untukmu, itu sudah menjadi tugasku “ ucapku sambil terus tersenyum dihadapannya

Jessica pov end

***

Tiffany pov

“ Aku akan melakukannya untukmu, itu sudah menjadi tugasku “ ucapnya sambil tersenyum manis dihadapanku.

Wae dia tersenyum seperti itu padaku? Dia, dia b-benar-benar c-cantik… seperti omma.

“ … “

“ Kau mendengarku?? “ tanyanya dengan melambaikan tangannya dihadapanku, membuatku tersadar dari lamunanku.

“ Wae? “ tanyaku singkat

“ Mau ya, aku gosokkan gigimu? “ tanyanya dengan memperlihatkan puppy eyes padaku. Seharus itukah, ia melakukan hal itu padaku? Aigoo.. aku juga bisa melakukannya sendiri, waegeurae??

“ … “.

“ Yah! “. Cih.. dia mulai bersikap bodoh lagi dengan mengerucutkan bibirnya dihadapanku.

“ Arra, arra.. “ jawabku pasrah, membuatnya tersenyum senang. Lakukan saja, jika itu membuatmu senang. Dasar yeoja ceroboh..

“ Baiklah, sebelumnya aku akan memeriksa seluruh tubuhmu “ ucapnya girang

“ Mwo?? Seluruh tubuhku?? Apa yang akan kau lakukan dengan tubuhku?? “ tanyaku panik sambil menyilangkan kedua tanganku ditubuhku, kulihat ia menyeringai evil dihadapanku.

“ M-mwo, m-mwoya?? “

“ Yah! Aku tak akan melakukan yang macam-macam, aku akan mulai sekarang “ jawabnya yang segera memegang sisi kepalaku, lalu ia mengatakan ‘baik’ setelah memeriksanya. Kemudian, menulis sesuatu dilembar yang ia genggam ditangan kanannya. Pemeriksaan itu berlangsung cukup lama, setelah cukup lama dia memeriksa tubuh bagian atasku kini aktivitasnya tiba-tiba dihentikan. Kulihat, senyuman evil kembali dikembangkan diwajahnya.

“ Yah! Bisakah kau tak memasang senyuman evilmu dihadapanku? ” protesku, dengan gerakan yang cepat tangannya mencoba menyentuh dadaku. Tetapi, dengan cepat aku menghentikannya.

“ Yyah!! Mwoya?! Apa yang akan kau lakukan?? “ protesku sambil menyilangkan kedua tangan didadaku

“ Yya.. aku hanya ingin tau.. “ jawabnya yang menggantung

“ Mwo? “

“ Apakah, putingmu sudah muncul atau belum? “ bisiknya

“ MWO??? “

TBC

Aahahaha… anyeeoong, g enak banget sama kata-kata jessica diakhirnya yang bikin fany kaget beneran. Dan kalian tau?? Scene terakhir diatas ini kejadian sama aku sendiri waktu dirawat kemarin. Gila,itu perawat bikin muka aku merah tomat. Dianya juga senyum-senyum malu. Gelooo pisan etaa.. Ekekek.. tapi, ngomong2 bagaimana dg ff chap ini?? Oya, aku udah baca dari comment2 kalian diff ini. Ada sedihnya, ada senangnya. Sedihnya, karna aku liat dan aku baca, kalau diterawang g perlu lah ya.. kalau ada dari kalian yang g rela, bias kalian dipairinginnya dengan bukan pairing biasanya. Kayak yul sama sica gitu, disini kan yang muncul tiffany sama jessica. nah, lebih sedih lagi kalau ada yang bilang.. kalau kalian pengen pairing kalian yang akan jadi endingnya. Kalau pairing kalian bukan jadi endingnya, kalian gak mau baca ffku yang ini. Please.. jangan kayak gitu. Hargai aku yang udah membuat ff ini dengan sebaik mungkin. Dibalik pairing-pairing yang awalnya g kalian sukai tersimpan beberapa rencana yang bakal aku keluarkan nantinya. Enah balik ke pairing taeny, yulsic, atau bahkan taengsic dll. Sebenarnya, aku sengaja pairingnya dibikin rumit kayak gini. Jadi aku cuman minta satu permintaan aja buat reader yang setia nongkrog di wp aku, aku harap kalian bisa menghargai apa yang udah aku buat diff ini. Baik cerita maupun pasangannya. Maaf kalau selama ini, banyak kesalahan yang aku perbuat pada kalian. Aku hanya manusia biasa *sambil nyanyi, yang tak sempurna dan kadang salah. Okee.. terlalu banyak cuap-cuapnya, nanti pada protes hehe *bow


(Chaptered) Everyone Love Her 4

$
0
0

“ Apakah, putingmu sudah muncul atau belum? “ bisiknya

“ MWO??? “

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 4

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

“ Yah! Perawat macam apa kau itu? pervert?? “ tanya tiffany yang benar-benar terkejut dengan pertanyaan jessica

“ Yah! Aku bukannya pervert, tapi setiap suster yang akan melayani pasiennya harus memiliki data ini sebelumnya “

“ Apa gunanya itu, huh? “

“ Siapa tau, ternyata ada benjolan disekitar payudaramu “ jawab jessica santai sambil menulis diatas lembar kertas ditangannya

“ Jinjayo?? Chankman.. “ jawab tiffany yang mencoba meraba payudaranya sambil membalikkan tubuhnya dari hadapan jessica, diam-diam jessica terkekeh dalam diamnya. Ia tak menyangka sosok tiffany yang terkenal dingin dan kasarnya, ia masih bisa melihat sikap konyolnya yang membuatnya tak bisa bertahan untuk tidak tertawa.

“ Hmm.. aku pikir tak ada masalah pada dadaku “ ucapnya yang kembali membalikkan tubuhnya dihadapan jessica sambil mengerutkan keningnya.

“ Baiklah, aku akan menulis disini. Kalau kau baik-baik saja, setelah ini.. aku akan menggosokkan gigimu “ jawab jessica yang kembali menyibukkan diri dengan pena dan lembaran kertasnya. Sedangkan, tiffany sesekali mencoba mencuri-curi pandang pada lembaran kertas jessica. ia penasaran, apa saja yang sudah jessica tulis didalam sana.

“ Kajja.. “ ajak jessica

“ Mwo? “ tanya tiffany kebingungan

“ Gosok gigi, tiffany agashi “ jawab jessica sambil tersenyum dan segera mengambil alat sikat gigi beserta pasta giginya. Lalu, menyodorkan sikat gigi yang sudah ia tuangkan pasta gigi diatasnya dihadapan tiffany.

“ Buka mulutmu “ pinta jessica

“ Biar aku sendiri yang melakukannya “ ucap tiffany yang segera merebut sikat gigi itu dari tangan jessica, jessica pun pasrah dan menghela nafas berat melihat tingkah keras kepala pasien terhormatnya. Tiffany menggosok giginya dengan cepat tanpa meninggalkan noda sedikit pun digiginya, membuat jessica melongo melihat kecekatan tiffany meskipun hanya untuk menggosok gigi.

“ Wae? “ tanya tiffany yang sudah selesai menggosok giginya

“ A-ani, silahkan “ jawab jessica, dengan cepat menyodorkan air mineral ke hadapan tiffany. Tiffany pun, segera mengambil air mineral itu dari tangan jessica dan meminumnya habis.

“ Jessica-ss? “ panggil tiffany ragu

“ Ne? “

“ Jam berapa ini? “ tanya tiffany serius

“ Pukul 6, agashi “ jawab jessica “ Waeyo? “ tanyanya lagi

“ Ani, apa tak ada lagi yang akan kau lakukan padaku? “

“ Ne, aku sudah selesai. Mungkin sebentar lagi, akan ada pergantian perawat “

“ Arrasseo “ jawab tiffany singkat dan kembali menyibukkan diri didepan laptopnya, masih dengan wajahnya yang memerah. Jessica pun, pamit undur diri dari ruang rawat tiffany.

“ Oh my gosh, bagaimana dia bisa melakukan itu padaku! “ batin tiffany yang kembali menutup dadanya dengan kedua tangannya lalu, bergidik ngeri.

“ Ohh.. aku harus ke kantor sekarang “ ucap tiffany yang segera meraih ponselnya dan melakukan panggilan

“ Soo.. siapkan mobil “

“ Hajiman, kau tak.. ~ “

“ Ppali!! Kalau tidak, aku akan memecatmu! “

Klik..

***

Taeyeon pov

Aku berjalan meninggalkan kantorku, butuh waktu beberapa menit untuk sampai lobby anak perusahaan hwang grup ini. Dalam rangka menghemat waktu, kupilih menaiki lift express untuk sampai lantai dasar. Setelah 20 detik yang aku tempuh dari lantai 30 ke lantai dasar, aku segera menaiki motor imutku untuk menjemput sica ditempat kerjanya. Meskipun, aku sudah cukup lelah hari ini tapi jika hanya untuk menjemputnya. Rasa lelah itu, menghilang begitu saja. Setelah, 30 menit berlalu akhirnya aku sampai dirumah sakit seoul. Kuraih ponselku dari saku hoodieku dan meneka beberapa nomor untuk melakukan panggilan.

“ Sica~ah, aku sudah ada didepan. Kau oddisseo? “

“ Ahh.. sebentar lagi, aku keluar dari ruang istirahat suster. Aku baru saja selesai berkemas, 10 menit lagi aku sampai disana. gidaryo.. “

“ Ne.. “

Klik..

Pagi ini terlihat cerah dan udara pagi ini tak kalah cerahnya, aku mengembangkan senyuman sambil menengadahkan kepalaku untuk melihat rumah sakit yang megah dihadapanku ini. Aku benar-benar pusing memikirkannya, jika aku menjadi pemilik perusahaan hwang grup. Bagaimana bisa, dia memanage ini semua dengan sebagus ini? Benar-benar hebat..

“ Taeeeeng.. “. Aku melihatnya yang tak jauh dari hadapanku, wajahnya berseri-seri dengan kedua tangannya yang dibuka lebar. Lalu, ia berlari ke arahku dan memberikan pelukan hangat untukku.

“ Hmm.. aku lelah taeng “ rengeknya

“ Apa yang sudah kau lakukan, huh? “ tanyaku gemas sambil mengelus rambutnya lembut, baru saja ia akan menjawab pertanyaanku beberapa mobil mewah melewati kami dan itu membuat kami menaruh perhatiannya pada beberapa mobil mewah itu.

Taeyeon pov end

***

Normal pov

Sooyoung keluar dari salah satu mobil mercedes benz mewah milik tiffany, diikuti dengan mobil mewah yang lain dibelakangnya. Lalu, terlihat tiffany yang berjalan keluar dari lobby rumah sakit dengan menggunakan pakaian casual, kacamata hitam, syal dan topi yang membuatnya tak terkenali oleh banyak orang.

“ Ohh.. yeoja itu “ ucap jessica terkejut ketika, melihat tiffany yang sudah keluar dari rumah sakit

“ Nugu? “ tanya taeyeon kebingungan karna tak bisa mengenali yeoja yang dimaksud jessica

“ Tiffany agashi, sepagi inikah dia keluar dari rumah sakit?? “ gumamnya

“ Yah, sica waeyo?? “ tanya taeyeon yang masih tak mengerti gumaman jessica yang ia dengar

“ Itu, taeng.. yeoja yang biasa kita lihat ditelevisi. Pemilik perusahaan hwang grup, dia seharusnya belum boleh pulang hari ini “

“ Maksudmu, tiffany hwang miyoung itu? lalu, wae dia dijemput oleh rombongannya? “

“ Mollayo.. aku tak peduli “

“ Chankmanyo, wae kau terlihat sudah bosan melihatnya? “

“ Karna semalaman ini, aku yang merawatnya taeng “ jawab jessica dengan memasang ekspresi dinginnya pada taeyeon.

“ Kajja.. “ ajak jessica yang segera naik dibelakang taeyeon dan memeluk tubuh mungil dihadapannya

***

Dari kejauhan, terlihat sooyoung yang membukakan pintu mobil mewah itu untuk tiffany. Tiffany pun, segera masuk ke dalamnya dan bersandar santai disana.

“ Aigoo.. aku merindukan kursi panasku dikantor “ gumam tiffany sambil melepaskan semua penyamarannya yang kemudian, mengambil remote televisi dengan menekan salah satu dari beberapa tombol yang ada didalam remote tersebut. Sekejap televisi itu pun menyala dan memperlihatkan berita acara dipagi hari.

Mobil mewah milik tiffany pun, sudah meluncur ke jalan raya menuju kantor pusat hwang grup.

“ Soo.. “ panggil tiffany

“ Ne, agashi? “

“ Apa kau sudah menemukan keberadaan seohyun? “ tanya tiffany yang terlihat sedih, ketika menanyakan keberadaan adiknya yang belum diketahui

“ Belum, agashi.. hari ini, kami akan mencarinya dicalifornia “

“ Apa kau yakin, seohyun ada disana? “

“ Kami akan berusaha mencarinya agashi, kau tak perlu khawatir “

Tak lama kemudian, ponsel tiffany berdering menandakan ada panggilan yang masuk. setelah ia lihat nama yang tertera dilayar ponselnya, dengan cepat ia menerimanya.

“ Yeoboseyo, sunny~ah. Waeyo? Oddisseo? “

“ Yah! Fany~ah, waegeurae?? Kau bahkan, belum dibolehkan pulang. Wae kau sudah pulang pagi-pagi begini? Aku baru saja sampai dikamar rawatmu “

“ Jinjayo?? Hehe.. mian, masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan. Jika kau ada waktu, datanglah ke kantorku “

“ Arrasseo, aku akan kesana sekarang “

Klik…

***

~ California, Amerika Serikat

“ Hmm.. aasshh..youn..~ “ desah seorang yeoja berambut hitam, yang belum berhenti bercinta semalaman itu. tangannya meremas rambut kekasihnya yang tak lain adalah seorang yeoja. Yeoja berambut panjang itu terlihat sangat menikmati setiap sentuhan dan lumatan kekasihnya yang semakin liar memainkan kewanitaannya.

“ Kau tak le-lah s-seo? “ tanya seorang yeoja dengan seringaian evilnya yang terus berusaha memuaskan kekasihnya yang berada dibawah tubuhnya

“ Do it, i want moo-reee. Shhh.. aahhh “

“ S-seo.. i’m coo-ming “

“ Naaa-doo, ahhh.. ahh.. hmmm “ ucapnya yang kembali mendapatkan lumatan bibir oleh kekasihnya.

“ You’re so perfect, seo “ ucap yeoja yang sudah merebahkan tubuhnya disamping tubuh seohyun dan segera memeluknya erat.

“ You too “ jawab seohyun sambil tersenyum dengan menenggelamkan kepalanya didada kekasihnya

“ Apa yang akan kita lakukan setelah ini, baby? “ tanya kekasihnya dengan menyelimuti tubuh mereka yang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh keduanya.

“ Bersenang-senang “ jawabnya singkat sambil menggoda kekasihnya kembali dengan menghisap salah satu payudara yeoja yang memeluknya

“ Ahh.. seo, k-kau n-nak-kaaall “

***

Yuri pov

Tak kusangka, akhirnya aku bisa kembali ke seoul setelah beberapa tahun aku tinggal dilondon. Bahkan, ketika sepeninggal omma dan appa. Aku tak diizinkan untuk menghadiri acara pemakamannya karna studiku yang sangat padat. Eonnie macam apa aku ini, aku sangat terkejut begitu melihat kehidupan dongsaeng-dongsaengku yang menyedihkan. Tak jauh dengan kehidupanku ketika sepeninggalan omma dan appa..

Seperti inilah kehidupan.. kami memiliki semua yang kami inginkan, tetapi kehidupan kami berantakan. Semua telah berubah, tak ada keharmonisan saat sebelumnya ada omma dan appa yang mendidik kami meskipun tak sepenuhnya mereka mendidik kami karna pekerjaan mereka yang sangat sibuk. Kini, workholic mereka berpindah pada tiffany. Dongsaengku, berkatnya juga perusahaan yang ditinggal apa tak hilang begitu saja. Justru fany, semakin mengembangkan bisnis appa dan omma. Aku bangga padanya, tetapi kami tak sedekat dulu. Kini, banyak sekali jarak diantara aku dan dongsaeng-dongsaengku termasuk seohyun. Aku tak menyangka sudah beberapa tahun terakhir ini, fany dan sooyoung sudah mencari seohyun kemana-kemana diseoul. Bahkan, beberapa pulau yang kami beli dikorea ini pun.. ia tak ada disana. aku ingat terakhir kali, aku dan fany saling mengirim email untuk saling memberitahu keadaan kami. Fany menceritakan, kalau seohyun sudah berubah. Ia menjadi yeoja yang sulit diatur, ia juga lebih sering menghabiskan waktu diclub bersama teman-temannya. Mengingat hal itu, membuatku ingin pergi ke salah satu club terkenal diseoul. Siapa tau, aku bisa menemukannya disana.. dan sekarang, disinilah aku. Aku berada diclub terkenal itu, aku sudah mencarinya kesudut ruangan dan kamar sekalipun. Tetapi, tak ada tanda-tanda kehadirannya. Membuatku frustasi dan berakhir dimeja bar.. jika, fany mengetahui hal ini. Dia pasti akan membunuhku dengan Cuma-Cuma, mengingat ia sama sekali tidak menyukai bau alkohol atau pun, semua yang menjijikan untuknya.

“ Y-yuri?? “ panggil seseorang yang sepertinya, bukan orang asing lagi bagiku. Aku mendongakkan kepalaku untuk melihatnya, karna pengaruh alkohol kepalaku terasa berat.

“ H-hyorin? “. Hyorin adalah mantan kekasihku, hubungan kami berakhir karna aku yang diwajibkan untuk melanjutkan studiku di london.

“ K-kau disini? Waeyo? Gwenchana? “ tanyanya khawatir, aku tersenyum evil ketika melihat pakaiannya yang tak pernah berubah itu. Tetap sexy, dengan belahan dadanya yang sengaja dibiarkan terbuka agar semua orang tergoda olehnya. Termasuk aku..

“ Gwenchana, kemarilah.. i miss you “ rengekku sambil menarik tubuhnya, hingga terduduk dipangkuanku

Yuri pov end

***

“ K-kau disini? Waeyo? Gwenchana? “ tanya hyorin khawatir, senyuman evil pun tersungging diwajah yuri.. ketika melihat pakaian hyorin yang memperlihatkan belahan dadanya dan sengaja dibiarkan terbuka agar semua orang tergoda olehnya. Termasuk yuri

“ Gwenchana, kemarilah.. i miss you “ rengek yuri sambil menarik tubuh hyorinke pangkuannya

“ Yah! Waegeurae? “ tanya hyorin kebingungan melihat yuri yang sudah setengah mabuk itu

“ Kiss me “ pinta yuri, diikuti dengan rancauannya yang tak karuan

“ Shiro, kau sedang mabuk yuri “

“ Aniyoo.. aku tak mabuk, aku sadar sepenuhnya “

“ Apa yang sedang kau lakukan disini? “

“ Mencari dongsaengku “ jawabnya sambil tertawa tak jelas

“ Wae dengan tiffany? “

“ Aniyoo, fany adalah dongsaeng yang baik “

“ Lalu, seohyun maksudmu? “

“ Hmm.. hmm.. “ jawab yuri sambil mengangguk

“ Aku rasa, beberapa bulan yang lalu.. aku melihatnya disini “ ucap hyorin sambil mencoba mengingat-ingat apa yang sudah terjadi beberapa bulan yang lalu diclub itu.

#Flashback

“ Yah! Dasar yeoja murahan, tak bisakah kau berkaca diri?! Siapa kau disini, huh? Wanita jalang! “ teriak seorang yeoja yang sudah mabuk dan tengah memaki-maki seorang wanita malam yang tak sengaja menyenggol tubuhnya

“ Yah! Kau yang lebih murahan dariku! “ bela wanita malam

“ Mwo?! “ tanya seohyun yang merasa tersinggung

“ S-seohyun, waegeurae?? Hentikan.. “ ucap hyorin yang mencoba meleraikan pertengkaran yang tengah terjadi dihadapanya. Mengingat bahwa seohyun adalah adik mantan kekasihnya, dengan begitu ia pun masih memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.

“ Shiro eonnie, aku ingin kau memberikan pelajaran untuknya. Dia tak tau siapa aku, huh?? “

“ Seo, kau mabuk “

“ Ani… aku baik-baik saja eonnie “ jawabnya sambil tertawa geli

“ Ya tuhan.. seo, sadarlah “

“ Biar aku yang menanganinya “ ucap salah seorang yeoja dengan sigap, meraih tubuh seohyun yang mulai tak sadarkan diri karna pengaruh alkoholnya.

“ Ne, tolong bantu aku “

#Flashback end

“ Jadi, sebelumnya kau menjaga adikku? Lalu, dimana dia sekarang? “ tanya yuri yang masih bisa sadar meskipun, tak sepenuhnya

“ Ne, tapi.. setelah itu, aku harus pergi ke luar negeri. Dan menurut beberapa bartender disini, seohyun semakin sering kesini bersama yeoja itu “

“ Ahh.. begitukah? Kalau begitu, aku harus pergi “ ucap yuri yang segera beranjak dan meninggalkan hyorin

“ Yuri~ah, kau mabuk “ ucap hyorin yang mencoba membopong tubuh yuri tetapi, yuri menepisnya dan bersikeras untuk berjalan sendiri. Tetapi, tak lama kemudian yuri pun roboh dilantai.

***

“ Waeyo, sayang? “ tanya yeoja yang tengah duduk menghabiskan waktunya bermain game pada seohyun yang tiba-tiba, duduk dipangkuannya dengan menggunakan pakaiannya yang sangat sexy dan bergelayut manja dengan melingkarkan tangannya dileher kekasihnya.

“ Saranghae.. “ ucap seohyun yang mengecup pipi kekasihnya

“ Nado saranghae.. “

~ Chu

Seohyun mencium bibir kekasihnya dengan rakus, membuat bunyi decakan-decakan saliva diantara mereka.

“ S-seo.. aku sedang bermain game “ ucap kekasihnya disela-sela ciuman panas mereka

“ Tapi, aku merindukanmu sayang “ rengek seohyun yang akhirnya, menghentikan ciuman mereka dan mata mereka saling bertemu

“ Tak puaskah kau dengan apa yang sudah kita lakukan semalam, huh? Kau bahkan terlihat mendominasi permainannya dibandingku “ goda kekasihnya

“ Itu semua karna ajaran kau, yoong “ jawab seohyun yang kini, mencium leher jenjang kekasihnya

“ Aahhh.. s-seo, jangan mulai la-giii “ desah kekasihnya yang mulai kembali tergoda oleh kesexy-an seohyun.

“ Aaaahhh im-yoo-naaa “ desah seohyun ketika, merasakan remasan kekasihnya dikedua payudaranya.

***

Tiffany sampai dikantor pusatnya, ia keluar dari mobil mewahnya setelah sooyoung membukakan pintu mobil untuknya.

“ Soo.. tolong bawa pakaian kerjaku keruanganku “ pinta tiffany yang kembali berjalan memasuki lobby perusahaannya, sooyoung pun membungkukkan tubuhnyan dan segera melakukan perintah tiffany. Ketika tiffany masuk ke dalam perusahaannya, semua karyawan yang berada dilantai dasar otomastis membungkukkan tubuh mereka. Apapun kondisi yang sedang mereka lakukan sebelumnya, sampai tiffany menghilang dari hadapan mereka. Mereka pun berhenti untuk membungkuk dan kembali melanjutkan aktivitas mereka..

“ Sulli~ah.. aku minta laporan yang belum aku periksa sebelumnya “ pinta tiffany santai pada sekretarisnya sambil masuk ke dalam lift dengan beberapa pengawalan yang menjaganya.

“ Ne.. “

Tak lama kemudian, pintu lift pun terbuka dan mereka sudah berada dilantai paling atas dimana lift itu langsung menghubungkan dengan ruangan kerja tiffany. Sambil berjalan menuju mejanya, tiffany menempelkan telunjuknya dirak marmer miliknya. Tiba-tiba menghentikan langkahnya dan itu membuat sulli tegang.

“ Siapa office boy yang membersihkan ruanganku pagi ini?? “ tanya tiffany dingin

“ K-kang-in, miss.. “

“ Pecat dia! “ ucap tiffany yang kembali melangkahkan kakinya untuk duduk dibalik kursi meja kerjanya.

“ N-ne? “ tanya sulli terkejut

“ Apa kau juga ingin kupecat?? “

“ Ohh.. ani, baiklah.. aku akan segera memberikan surat pemecatan untuknya “ jawab sulli gugup sambil menunduk tegang

“ Kau bisa keluar “ ucap tiffany singkat dan segera menyandarkan tubuhnya dikursi yang sudah sangat ia rindukan.

***

“ Aigoo.. akhirnya, aku pulang kerumah juga “ ucap jessica sambil menghela nafas panjang dan melemparkan tubuhnya disofa ruang tengah apartment taengsic

“ Kau terlihat sangat lelah dibandingku, sica “ ucap taeyeon yang ikut melemparkan tubuhnya disamping jessica

“ Ne, aku sangat lelah sekali. Aku mengantuk taeng “ jawab jessica sambil menyandarkan kepalanya dibahu taeyeon, membuat taeyeon tersenyum dan mengelus kepala jessica lembut

“ Kalau begitu kau bisa tidur sekarang “

“ Disini? “

“ Kalau kau merasa tubuhmu tak akan sakit jika tidur dibahuku, aku tak akan keberatan “ jawab taeyeon sambil menggenggam tangan jessica

“ Ne, biarkan aku bersandar dibahumu sebentar taeng “ ucap jessica yang mulai memejamkan matanya

“ Sica.. “ panggil taeyeon memecahkan keheningan diantara mereka

“ Hmm? “

“ Apakah kau sudah menemukan orang yang selama ini kau cari? “

“ Not yet, taeng.. “

“ Apa kau yakin, kalian akan bertemu kembali? “

“ Wae, kau berkata seperti itu? “ tanya jessica terkejut dan segera membuka matanya untuk menatap wajah taeyeon

“ Wae? Aku hanya bertanya saja “

“ … “

“ Apa yang sebenarnya ingin kau katakan padaku, taeng? “ tanya jessica, membuat mata mereka saling bertemu cukup lama

“ Dia selalu bisa menebak, kalau alasanku tadi.. bukan alasan yang sebenarnya “ batin taeyeon

“ Heyy.. taeng, katakan padaku “

“ Bagaimana jika aku mencintaimu? “ tanya taeyeon ragu, membuat jessica membelalakkan matanya

TBC


(Chaptered) Bad Girl #16

$
0
0

“ Besok adalah hari ulang tahunku, aku akan merayakannya dirumahku. Tentu saja semuanya harus datang tak terkecuali eonnieku, yuri eonnie “ ucap yoona girang

 “ Uhuukkk… “. Ucapan yoona membuat tiffany tersedak hingga wajahnya memerah dan mengundang kepanikan taengsic.

“ Omo.. eonnie, gwenchanayo? “ tanya yoona terkejut

“ Uhuukk… uhukk.. “

“ Minum, miyoung “

“ Ppali.. “ ucap jessica

Title : (Chaptered) Bad Girl #16

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, jessica jung, Im yoona, kim taeyeon, kwon yuri

Support cast: Eunjung, sunny

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

Dont copy paste without my name, dont bashing also.. warning typo tersebar dimana-mana, jangan lupa tinggalkan jejak kalian, so happy reading ^^

***

“ Fany eonnie, gwenchana?? ” tanya yoona khawatir, tiffany pun segera menegak air mineral yang disodorkan jessica dan mengangguk mantap ke arah yoona.

“ Syukurlah.. “ ucap yoona dengan mengelus dadanya dan menghela nafas tenang.

“ Lanjutkan makannya, miyoung “ pinta taeyeon

“ Lalu, apa yang akan kau lakukan hari ini yoong? “ tanya taeyeon penasaran

“ Hari ini aku akan pulang dulu, bolehkah eonnie? Atau kau ingin ikut denganku? “ tanya yoona pada jessica

“ Ne? “ jawab jessica dengan balik bertanya dan terkejut

“ Ahhh.. aku mengerti, kau tak usah kemana-mana hari ini eonnie “ jawab yoona yang mengerti perasaan jessica yang masih tersakiti oleh sosok eonnienya, yuri.

“ Kalau begitu, cepat habiskan makanan kalian “ pinta tiffany membuat taeyeon tersenyum tipis dan kembali melahap makan malam mereka

30 menit kemudian..

“ Sica eonnie, aku pulang dulu. Kau jangan tidur malam-malam ne.. “ ucap yoona yang kemudian, mengecup kening jessica lembut

“ Hati-hati dijalan, yoong. Aku menunggumu “ jawabnya yang kemudian, memberikan pelukan hangat pada yoona

“ Saranghae “ ucap jessica setelah memeluk yoona sambil tersenyum manis

“ Nado saranghae, bye “ pamit yoona sambil melambaikan tangannya dihadapan jessica, jessica pun ikut melambaikan tangannya untuk yoona. Berbeda dengan taeyeon yang lebih dulu pamit dari mereka karna ada sesuatu hal yang perlu segera diselesaikan direstaurantnya. Sehingga, tinggalah pasangan jeti yang berada diapartment. Tiffany tengah membaca buku bacaannya diruang tengah dengan televisi yang terus menyala.

“ Tiff.. “ panggil jessica dengan memberikan pelukan hangatnya dari belakang

“ Hmm? “ jawab tiffany tanpa mengalihkan pandangannya dari buku bacaannya, jessica pun segera melemparkan dirinya disamping tiffany dan mengambil remote televisi untuk mencari saluran televisi yang menarik perhatiannya.

“ Wae jessie? “ tanya tiffany kebingungan dengan segera menutup bukunya dan kini perhatiannya tertuju pada jessica disampingnya sambil mengelus pipi jessica lembut.

“ Perlukah, aku hadir diulang tahun yoona besok? Aku masih belum siap jika harus bertemu dengan yuri “ keluhnya

“ Perasaan kita sama jessie, aku juga masih belum siap untuk bertemu kembali dengannya “ batin tiffany

“ … “

“ Tiff.. kau melamun? “

“ Aniyoo.. “ jawab tiffany yang menyadari kalau jessica bertanya lagi padanya

“ Lalu, apa yang harus aku lakukan? “

“ Kau tetap harus datang, sayang. Kau harus ingat, sekarang kau adalah bagian yang terpenting bagi yoona. Jika kau tak hadir dipestanya, yoona pasti sangat sedih. Jangan lakukan itu yaa? Aku dan taetae akan menemanimu “ jawab tiffany sambil memperlihatkan senyuman manisnya, padahal jauh dilubuk hatinya perasaan tiffany lebih rumit dari apa yang jessica rasakan.

***

Yoona pov

“ Stop pak “ pintaku pada supir taksi yang mengantarku hingga depan apartment. Aku menghela nafas panjang ketika kudongakkan kepalaku untuk menatap apartmentku dengan lampu yang masih menyala. Dan kulihat pintu balkon yang terbuka diatas sana..

“ Yul eonnie.. “ gumamku

Dengan perasaan yang was-was, kulangkahkan kaki ini untuk mencapai lantai atas apartment. Dan tak butuh waktu yang lama untuk sampai apartmentku, 1 menit kemudian aku sudah berada diruang tengah apartmentku. Seperti biasa, apartment ini masih tetap sama berantakannya seperti hari kemarin. Berbagai macam botol wine terlihat berserakan dilantai, ternyata semuanya telah dihabiskan yuri eonnie. Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat kejadian yang nyata seperti ini oleh kedua mata kepalaku sendiri.

“ Yuri eonnie, sadarlah dan kembalilah menjadi sosok eonnie kesayanganku “ gumamku lalu, yuri eonnie pun masuk ke dalam dan menyeringai ke arahku. Menakutkan..

“ K-kau sudah pulang, yoong? Eonnie merindukanmu “ ucapnya sambil memelukku, bau alkoholnya benar-benar menyengat dihidungku. Ughh…

“ Eonnie.. sampai kapan kau terus begini? “ tanyaku sambil membenarkan tubuhnya agar berdiri tegak.

“ Ne, aku baru meminum sedikit hari ini yoong “ . Ya, aku percaya padanya. Karna dia masih bisa sadar dan berdiri tegak dihadapanku.

“ Ada apa kau kemari? Tumben sekali kau kembali melihat eonniemu? “ tanyanya membuat keningku mengerut

“ Waegeurae, aku tersinggung dengan ucapanmu eonnie “

“ Hoho.. mianne, dongsaengku tersayang. Ada apa yoong, kemarilah “ ajaknya dengan menarik lenganku untuk duduk disofa.

(Hening..)

“ Besok adalah hari ulang tahunku, kau masih mengingatnya bukan? “ tanyaku

“ Besok? Tentu saja, aku tak pernah melupakannya. Wae? Apa kau akan membuat pesta? “

“ Matta.. dan aku ingin besok kau juga hadir disini “

“ Disini?? Bersama teman-temanmu? “

“ Ne, aku mengundang semuanya “

“ Jessica dan tiffany?? “

“ Ne, wae? “

“ Ani.. bagaimana kalau aku tak menghadirinya yoong? “

“ Wae? Kalau kau tak datang, tentu saja aku akan bersedih eonnie “ jawabku dengan sedih sambil menundukkan kepalaku. Lalu, kudengar ia terkekeh membuatku mendongakkan kepala untuk menatapnya.

“ Wae? Apa yang lucu? “

“ Apa aku masih begitu penting bagimu setelah semua yang telah aku lakukan padamu?? “

“ Apa maksudmu eonnie? Tentu saja kau sangat penting bagiku, sampai kapanpun kau tetap sangat penting bagiku. Datanglah ke pestaku “

“ Hanya saja, sepertinya ada hal aneh yang terjadi pada diriku. Emosiku yang labil membuat semuanya berantakan “

“ Aniyoo, eonnie.. aku mengerti, sudahlah.. “

“ Baiklah, aku akan usahakan besok untuk bisa hadir mendampingimu disini “

“ Gomawo eonnie “ jawabku sambil memeluknya, syukurlah sikapnya hari ini seperti apa yang aku harapkan.

Yoona pov end

***

Tiffany pov

Hari sudah semakin malam, jessie sudah tertidur pulas dipangkuanku sedangkan aku masih asyik membaca buku bacaan kesayanganku dikamarku. Sekejap aku berhenti membaca dan menatap lurus ke depan, aku tak tau apa yang akan terjadi di esok hari, apa yang terjadi jika kita semua berkumpul disuatu acara yang akan dihadiri bersama-sama. Jessie, aku, taetae, yuri dan yoona. Perasaan was-was sedang aku rasakan, aku tak ingin ada perdebatan antara aku dan yuri atau pun jessie dan yuri. Itu hanya akan membuat pesta yoona berantakan, tapi dengan cepat kusingkirkan pikiran negatif itu ketika aku memandangi wajah jessie dan foto taetae yang tersimpan dimeja samping ranjangku.. pikiran positif selalu aku dapatkan kembali.

Tak lama kemudian, ponselku berdering membuatku terkejut. Aku tersenyum ketika melihat nama yang tertera jelas dilayar ponselku, lalu aku pun segera menerima panggilan tersebut.

“ Taetae.. “ panggilku girang namun, pelan karna aku takut mengusik waktu tidur jessie yang sangat pulas dipangkuanku.

“ Miyoung~ah, kau belum tidur? Waeyo? Gwenchana? “ tanyanya yang terdengar khawatir

“ Gwenchanayo, aku sedang membaca buku bacaanku dan tak terasa malam semakin larut dan kau menghubungiku. Urusanmu sudah selesai tae? “

“ Ne.. aku merindukanmu, miyoung. Apa aku harus kesana sekarang?? “ tanyanya sambil terkekeh

“ Andweyo, gwenchanayo.. ini sudah larut tae, kau bisa sakit jika jam segini harus keluar dari apartmentmu. Kita bisa bertemu besok “

“ Tapi aku merindukanmu, miyoung. Aku ingin memelukmu “ rengeknya manja seperti anak kecil

“ Kid taetae.. besok pagi kau bisa datang membangunkanku, ne? “

“ Baiklah, kalau begitu sekarang kau beristirahatlah. Agar waktu tidurmu cukup, besok aku akan kesana “

“ Ne.. “

“ Saranghae miyoung “

“ Nado saranghae taetae “

Klik..

Panggilan kami pun terputus, aku tersenyum ketika mengingat suara rengekan manjanya ditelingaku. Membuatku terkekeh seorang diri dikamarku sendiri..

Kubenarkan letak tidur jessie, sehingga ia tertidur disampingku.

“ Good night, jessie “ ucapku setelah mengecup kening jessie dengan lembut, hal itu membuat jessie menggeliat dan memeluk tubuhku. Beruntunglah, aku tidak sampai membangunkan tidurnya. Dan tak lama kemudian, aku pun menyusulnya ke alam mimpi yang indah.

Tiffany pov end

***

Normal pov

Tiffany terbangun dari tidurnya dan menemukan taeyeon yang sudah berada disampingnya dengan senyuman manis yang dimiliki taeyeon.

“ Kau sudah bangun, miyoung? “ tanya taeyeon sambil mengelus pipi tiffany lembut

“ Taetae, kau sudah datang. Jam berapa ini? Apa ini tak terlalu pagi? “

“ Jam 06.00, ani.. bagiku jam segini sudah siang sayang “

“ Ne?? Kemana jessie? “

“ Dia sedang berjogging bersama yoona “

“ Ne? Jogging? Sejak kapan dia seperti itu? “ tanya tiffany bingung

“ Sejak ia menjadi kekasih yoona, sayang. Kajja.. bangunlah, cuaca pagi ini sangat cerah dan segar. Kau harus merasakan udara pagi ini “ ucap taeyeon yang beranjak dari sisi tiffany dan membuka gorden kamar tiffany. Sehingga matahari dan angin berhembus masuk ke dalam kamarnya.

Tiffany memejamkan matanya sambil tersenyum manis ketika angin berhasil menyibakkan rambutnya yang mengahalangi sebagian wajah.

“ Ya tuhan, kekasihku sangat cantik sekali “ batin taeyeon yang terpukau dengan pesona tiffany. Taeyeon pun, kembali duduk disisi tiffany dan menatapnya dalam.

“ Kau cantik sekali pagi ini, miyoung “ puji taeyeon sambil mengelus pipinya dan berakhir dibibir tipis tiffany

“ May i? “ tanya taeyeon ragu, tiffany tersenyum manis. Perlahan, taeyeon mendekatkan dirinya ke wajah tiffany. Semakin dekat dan mereka pun saling berciuman dalam.

“ Hmmph.. “ desah keduanya yang masih terus berciuman hingga mereka kehabisan nafas dan tersenyum malu.

“ Sarapan pembukaku yang lezat “ puji taeyeon sambil terkekeh, tiffany hanya bisa menampar tangan taeyeon diikuti tawa mereka.

“ Aku akan membuatkan sarapan untuk kita, bergegaslah mandi “ ucap taeyeon

“ Ne, aku akan mandi sekarang “ jawab tiffany dengan senyuman eye smilenya dan segera beranjak lalu berlari memasuki kamar mandi. Sedangkan, taeyeon pergi keluar kamar tiffany dengan senyuman yang mengembang diwajahnya yang terlihat bahagia.

“ Aku harap, hari ini adalah hari yang menyenangkan untuk kami semua “ batin taeyeon yang memulai aksinya untuk membuat sarapan

***

Tiffany pov

Aku sudah selesai membersihkan badanku, betapa harumnya tubuhku ini. Taetae pasti menyukainya ditambah aku sudah mempersiapkan gaun yang indah untuk aku pakai dipesta ulang tahun yoona yang tinggal beberapa jam lagi. setelah aku memakai gaunku dengan warna soft pink, sejenak aku berputar didepan cermin. Memastikan bahwa semuanya sudah lengkap, aksesoris dan seluruh perangkat yang lainnya.

Tetapi, tiba-tiba dadaku sakit. Ini lebih menyakitkan dari biasanya, dengan cepat aku mengambil botol obatku yang tak jauh dari tempatku berpijak.

“ Appo.. “ ringisku sambil memegang dadaku yang terasa didorong cukup keras, sekejap aku memejamkan mataku sambil duduk ditepi ranjang. Berharap ketika aku sudah menelan obat penghilang rasa sakitnya, sakit ini akan segera menghilang.

“ Shh.. appo “ keluhku yang merasakan dadaku yang semakin sakit.

“ Miyoung “. Ahh.. aku mendengar suaranya yang memanggilku diluar sana. Ayolaahh.. aku tak ingin ia melihatku kesakitan seperti ini lagi.

“ Ne, sebentar lagi aku keluar “ jawabku dengan susah payah

“ Tiff, ppali. Kita akan terlambat “. Ahh.. sekarang jessie, come on.. Tak lama kemudian, rasa sakit itu pun menghilang dengan cepat. aku bernafas lega ketika rasa sakit tak kurasakan lagi dan taetae memutar knop pintu kamarku.

“ Miyoung, apa yang sedang kau lakukan disana? kami diluar sudah menunggumu “ ucapnya sambil menghampiriku dan berlutut dihadapanku. Aku hanya tersenyum manis dihadapannya dan menyembunyikan obat penghilang rasa sakit dibelakang tubuhku.

“ Gwenchana? Kau berkeringat “ ucapnya sambil menghapus keringat dikeningku

“ Gwenchana tae, aku baru saja melompat-lompat “ bohongku yang membuat keningnya mengerut

“ Melompat-lompat? Untuk apa kau melompat-lompat miyoung? Bukankah.. ~ “

“ Aku hanya mencoba meraih tasku diatas lemari itu tae “ ucapku yang segera memotong ucapannya, membuatnya mengangguk mantap dan mengelus kepalaku.

“ Kalau begitu, apakah kau sudah siap miyoung? “ tanyanya yang mengulurkan tangannya dihadapanku

“ Tentu saja taetae “ jawabku girang sambil beranjak dengan menerima uluran tangannya.

“ Kajjaa.. “ ucapnya girang, aku hanya bisa tersenyum senang.

Tiffany pov end

***

Normal pov

Semua orang telah berkumpul diapartment milik yoonhyun, termasuk teman-teman yoona salah satunya seohyun. Pasangan taeny dan yoonsic baru saja masuk ke dalam apartment yoonhyun yang telah di dekorasi dengan sangat baik. Semua tamu undangan menaruh perhatiannya pada kedua pasangan tersebut, mereka terlihat terkagum-kagum dengan kedua pasangan tersebut, sehingga para tamu undangan memberikan tepuk tangan yang meriah untuk kedua pasangan itu. Sedangkan yuri, hanya bisa berdiri memandangi pasangan taeny dan mantan kekasihnya tiffany dari lantai atas apartment sambil meneguk wine kesukaannya.

“ Hmm.. aku pikir yoona hanya bercanda, kalau kau akan hadir disini fany dengan kekasihmu “ gumam yuri yang kembali meneguk winenya. Acara ulang tahun yoona pun dimulai, pesta saat itu begitu sangat meriah. Beberapa tamu tengah menikmati alunan musik yang terus mengiringi pesta milik yoona.

“ Eonnie, kemari.. aku akan memperkenalkan dirimu dengan teman-temanku yang lain “ ajak yoona girang sambil menarik lengan jessica, jessica pun dengan senang hati mengikuti kekasihnya. Berbeda dengan pasangan taeny yang sedari tadi sudah bercengkrama dengan beberapa kerabat yang mereka kenal, tiffany dan taeyeon begitu girang dan bahagia dengan perbincangan-perbincangan yang terjadi diantara mereka.

“ Taetae..” bisik tiffany

“ Ne? “

“ Aku ingin pergi ke toilet dulu “

“ Aku akan mengantarmu “

“ Aniyo, gwenchanayo.. aku bisa sendiri, kau tunggulah disini “ ucap tiffany yang menolak keinginan taeyeon untuk menemaninya. Taeyeon pun, akhirnya mengikuti kemauan kekasihnya untuk tidak ikut bersamanya. Lalu, taeyeon menghampiri yoona untuk menanyakan dimana letak toilet.

“ Yoong.. dimana letaknya toilet? “ bisik taeyeon

“ Ohh.. diatas, diujung koridor “ jawabnya, taeyeon pun mengangguk mantap dan memberitahu tiffany dimana letak toiletnya. Lalu, tiffany pun segera berjalan menaiki anak tangga dan masuk ke dalam toilet diujung koridor. Sebenarnya, tujuan tiffany ke toilet bukan untuk buang air kecil atau yang lainnya. Tetapi, lagi-lagi ia merasakan kesakitan pada jantungnya. Tiffany berdiri didepan cermin dengan nafas yang tersenggal-senggal, tubuhnya mengeluarkan keringat dingin dengan cukup banyak.

Dengan kekuatan seadanya ia bertahan menompang tubuhnya untuk tetap berdiri didepan cermin dengan genggaman kuat pada kran wastafel yang dibiarkan menyala begitu saja, dengan panik tiffany menggeledah tasnya untuk mencari obat penghilang rasa sakit.

“ A-ap-ppo “ keluhnya dan tak lama kemudian, ia menegak obat tersebut cukup banyak hingga ia tersedak namun tiffany menutup mulutnya agar obat yang sudah ia makan tak keluar lagi dari mulutnya. Kemudian, tubuhnya ambruk ke lantai dan tiffany segera bersandar pada dinding dibelakangnya sambil memejamkan matanya.

“ Hosshh… hosshh “. 5 menit kemudian, ketika ia merasa keadaannya sudah membaik. Tiffany keluar dari kamar mandi dengan langkah sempoyongan namun, dengan cepat ia berusaha untuk bisa berjalan seolah tak terjadi apa-apa padanya. Tiffany memilih untuk tak menuruni anak tangga terlebih dahulu, melainkan menikmati pesta dari lantai atas. Dari tempatnya, tiffany bisa melihat seluruh tamu termasuk kekasihnya, jessica dan yoona yang terlihat bergembira dibawah sana. Lalu, taeyeon yang menyadari tiffany yang berada diatas melemparkan senyumannya sambil melambaikan tangannya ke arah tiffany. Dan mengatakan “ saranghae “ meskipun, ia tak berteriak tetapi, tiffany memahami gerakan bibirnya dengan baik.

“ Nado saranghae “ gumam tiffany pada taeyeon sambil melambaikan tangannya disertai senyuman manisnya.

“ Ternyata kau hadir disini, fany? “ sapa yuri santai yang kini berdiri disamping tiffany, membuat yeoja disampingnya terkejut. Pandangan yuri memandang lurus ke depan dan memperlihatkan senyuman evilnya..

“ Yul.. “ panggil tiffany yang memperlihatkan senyuman tipis yang dipaksakan

“ Bagaimana dengan pesta ulang tahun yoong, apa kau menikmatinya? Aku lihat kau datang dengan kekasihmu itu dan sica? Dia terlihat sangat anggun dan menawan “

“ … “

“ Fany~ah “ panggil yuri sambil menoleh ke arah tiffany, tiffany terlihat tegang dan ketakutan.

“ Fany~ah “

“ N-n-e? “

“ Wae kau meninggalkanku? Sampai saat ini, aku masih tak mengerti alasanmu meninggalkanku “

“ … “ tiffany membisu, sudah tak ada lagi yang harus dijelaskan mengapa ia lebih memilih meninggalkan yuri. Apalagi alasannya kalau bukan yuri yang berselingkuh dibelakangnya dan mempermainkan perasaannya.

“ Apa karna taeyeon sudah membuka hatimu? Jadi selama itu, siapa yang kau cintai, aku atau taetae-mu? “

“ Ani.. yul, aku bukan seperti apa yang kau katakan “

“ Lalu, tolong jelaskan “

“ Mianne, sudah tak ada yang perlu dijelaskan. Semua sudah jelas, aku meninggalkanmu karna kau berselingkuh dan mempermainkan perasaanku cukup jauh “

“ Tapi, aku mencintaimu fany! “ bantah yuri yang mendorong tubuh tiffany hingga membentur dinding dibelakangnya.

“ Sshh.. “ ringis tiffany ketika tubuhnya membentur dinding cukup keras, kini tubuhnya terkunci oleh yuri yang menatapnya tajam. Tiffany memilih mengalihkan pandangannya dari tatapan yuri.

“ Kembalilah padaku, jebal.. tak akan kuulangi kesalahanku dimasa lalu, jebal. Aku sangat mencintaimu fany, aku tak bisa hidup tanpamu “

“ Mianne yul, aku telah membuka hatiku untuk seseorang. Hanya untuk seseorang, aku mohon berhentilah memohon dihadapanku seperti ini “

“ Persetan dengan orang itu! aku ingin kau kembali padaku, saat ini juga! “ bentak yuri yang kembali mendorong tubuh tiffany cukup keras

“ Akhh “ ringis tiffany kesakitan, suara alunan musik yang cukup keras menutupi apa yang tengah terjadi antara tiffany dan yuri dilantai atas apartment yoonhyun.

“ Lepaskan.. “ pinta tiffany yang mencoba menepis tangan yuri, tetapi kekuatan yuri begitu besar.

“ Tidak akan kulepaskan, jika kau tak mau kembali lagi padaku! “ ucap yuri yang mencoba mencium tiffany dengan kasar, tetapi tiffany memberontak dengan sekuat tenaga hingga menampar wajah yuri cukup keras.

“ Kau berani menamparku, huh?? “ tanya yuri yang terlihat sangat geram dengan wajah yang memerah karna emosinya yang meluap.

“ Shh… uhukk “. Rasa sakit pada jantung tiffany kembali dirasakan tiffany, melihat tiffany yang seperti itu tak membuat yuri sadar. Ia semakin berusaha untuk mencium tiffany dengan penuh nafsu dan kasar

“ Y-yuw-rie! “ panggil tiffany yang masih berusaha memberontak sambil memegangi dadanya dan dada yuri agar menjauh darinya. Tetapi, yuri tak menanggapinya..

“ Akkhhh… appo! “ teriak tiffany yang sangat kesakitan pada jantungnya.

Disisi lain, taeyeon yang menyadari ketidakhadiran tiffany dilantai atas terlihat mencari-cari sosok tiffany. Berharap, tiffany sudah berada dilantai dasar tetapi kemudian taeyeon mendengar suara tiffany yang berteriak meringis kesakitan. Tepat dimana taeyeon berdiri dibawahnya..

“ M-mi-miyoung “ panggil taeyeon panik dan segera berlari menaiki anak tangga.

“ Akkkhh.. yu-ri, he-nti-kann! Ap-ppo, uhukk “ ringis tiffany membuat mata taeyeon berkaca-kaca ketika, melihat apa yang tengah terjadi dihadapannya

“ Yyah! Yuri waegeurae??! “ tanya taeyeon sambil mendorong tubuh yuri untuk menyingkir dari tiffany tetapi yuri tetap bersikeras dengan keinginannya. Taeyeon melihat wajah yuri yang memerah karna menahan emosi.

“ Taetae “ panggil tiffany lemah, wajahnya semakin memucat dengan matanya yang sayu

“ Yuri~ah, geumanhae! Lepaskan!! “ ucap taeyeon yang terus mendorong tubuh yuri.

“ Kim taeyeon! “ panggil yuri menghentikan aksinya.

“ Kalau aku tak bisa mendapatkannya, kau juga tak boleh mendapatkannya! “ ucap yuri yang diam-diam mengambil sesuatu dari saku celananya. Ternyata hal tersebut mengundang perhatian tamu undangan termasuk yoona dan jessica yang dengan cepat berlari menaiki anak tangga untuk menolong kedua orang diatas sana. Alunan musik dihentikan, kini yang ada hanya suasana tegang yang tercipta disana.

“ Y-yul, h-hen-ti-kan je-ba-l “ ucap tiffany yang semakin melemah.

“ Eonnie, apa yang kau lakukan?! lepaskan fany dan taengo eonnie!! “ ucap yoona yang mencoba mendorong tubuh yuri untuk menjauh dari tiffany

“ M-miyoung!! “

“ Fany eon..~ Akkkhhhh!! “ ringis yoona, ketika merasakan benda tajam menembus perutnya

Brukkk..

Brukk

brukk..

brukk

Tiffany terjatuh menuruni anak tangga dan langsung tak sadarkan diri ketika tubuhnya berhenti tepat dihadapan jessica yang belum sempat sampai dilantai atas. Semua orang terkejut melihat apa yang telah terjadi didepan mata mereka, termasuk yuri yang tak sengaja menusuk perut adiknya.

“ E-eon-nie, a-a-ppa y-yang k-kau la-ku-kan? F-fa-ny eo-nnie s-saa-kit “ ucap yoona terbata-bata dan langsung tak sadarkan diri dihadapan yuri dan dalam pangkuan taeyeon.

“ YURI!!! “ teriak jessica histeris ketika melihat dua orang yang sangat berharga baginya dilukai oleh sosok seorang kwon yuri, sosok yuri yang sebelumnya jessica cintai.

“ M-miyoung~ah, i-ireona!! “ teriak taeyeon yang sudah mengeluarkan air matanya, dengan yoona yang berada dipangkuannya. Jessica memeluk tubuh tiffany erat sambil menangis melihat darah segar yang mengalir dari pelipis tiffany cukup banyak. Sedangkan, taeyeon mencoba menutup luka yoona agar darah segar tak terus bercucuran dari perut orang yang telah menyelamatkannya. Berbeda dengan yuri, ia hanya bisa terdiam dengan tatapan kosongnya dan kedua tangannya yang bergetar. Tak lama kemudian, datanglah dua orang namja yang berpakaian rapi menghampiri yuri.

“ Saudari kwon yuri? Kami dari kepolisian, kami membawa surat penangkapan atas kasus pembunuhan saudari ham eunjung. Kami menemukan sidik jari anda disana “ jelas salah satu polisi dihadapannya, hal itu semakin membuat semua orang tercengang tak menyangka termasuk taeyeon dan jessica yang masih berada disana.

#Flashback

Tok.. tok.. tok…

“ Eunjung~ah!! Buka pintunya!!! “ teriak yuri dengan sekuat tenaga sambil mengeluarkan air mata dari pelupuk matanya tetapi, panggilannya tak dianggap sama sekali oleh eunjung yang tengah menyibukkan diri didepan televisi.

“ Aishh.. aku harus mencari cara bagaimana aku bisa berhasil keluar dari sini, ohh.. bodoh sekali kau kwon yuri. Tak ada cara lain, selain cara itu “ ucap yuri tersenyum evil ketika mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya

Perlahan, ketukan yang dilakukan yuri tersebut mulai tak terdengar ditelinga eunjung sehingga membuat eunjung menyadari akan hal itu.

“ Ada apa dengannya?? Semudah itukah dia untuk menyerah?? “ gumam eunjung dengan mengembangkan senyuman evilnya kemudian, beranjak dari tempatnya dan berjalan mendekati kamar yuri. Diambilah kunci kamar tersebut dari dalam saku celananya dan membuka kamar tersebut dengan perlahan setelah, pintu tak terkunci lagi eunjung mencoba untuk membuka pintu kamar tersebut dengan memutar knop pintu dihadapannya untuk memeriksa kekasihnya yang tiba-tiba berhenti merengek padanya.

“ Y-yul?? “ panggilnya, ketika melihat sekeliling kamar yang hening dan gelap sehingga ia tak merasakan tanda-tanda keberadaan yuri disana.

“ Inilah saatnya “ gumam yuri. Tak lama kemudian, eunjung mendengar langkah yang cepat juga semakin dekat dan benar saja.. suara itu bersumber dari yuri yang berlari menghampirinya dan…

Jlebbb…

Brukkk…

Eunjung membelalakkan matanya ketika merasakan benda tajam menembus perutnya yang kemudian memejamkan matanya.

“ Mianne… “ ucap yuri sambil tersenyum evil begitu melihat tubuh eunjung yang merosot dan terkapar tak sadarkan diri dihadapannya.

#Flashback end

“ Aniyoo, aku tak melakukanya pak “ bantah yuri, “ A-aku tak mela-kukannya, percaya pada-ku “

“ Maaf, kami harus membawa anda sekarang. Jika ada penjelasan lain, kau bisa menjelasannya dikantor polisi “ jawab polisi yang segera memborgol kedua tangan yuri dan membawanya keluar dari apartment.

“ Sica, fany.. a-a-ku tak me-lak-ukan-nya “ ucap yuri sambil tertawa tak jelas seperti orang yang memiliki gangguan kejiwaan

Tak lama kemudian, ambulance pun telah tiba untuk membawa yoona dan tiffany ke rumah sakit.

***

“ Kami harus segera mengoprasi pasien bernama yoona “ jelas dokter pada jessica yang setia menunggu yoona didepan ruang tindakan.

“ Aku mohon, selamatkan yoona dokter “

“ Kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien “ jawab dokter yang segera melesat pergi dari hadapan jessica.

Dikamar lain, taeyeon menyesali dirinya dengan menangis tersedu-sedu sambil menggenggam erat tangan tiffany.

“ Miyoung~ah, ireona.. jebal, jeongmal miane “ sesal taeyeon. bunyi detakan jantung yang lemah bergema diseluruh sudut kamar rawat tiffany. Tubuh tiffany yang melemah, masker oksigen yang dikenakannya dan perban yang menutupi luka dipelipisnya melengkapi kesedihan taeyeon saat itu. tiffany tak sadarkan diri, sunny bilang tiffany harus segera dioperasi tetapi donor jantung saat itu tak tersedia untuknya.

“ Miyoung~ah.. ireona, jebal.. “ ucap taeyeon sambil menyimpan tangan tiffany dipipinya dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya.

Tap… tap… tap…

“ Taeng.. “ panggil sunny yang sudah berada dibelakang taeyeon, taeyeon pun menoleh ke arahnya dan menunggu ucapan selanjutnya yang akan dikatakan sunny padanya.

“ Mianne, Kami belum dapat menemukan donor jantung yang sama dengan fany “ sesal sunny sambil menunduk, membuat taeyeon semakin merasa tersambar petir yang sangat besar tepat dikepalanya

“ L-alu bagaimana dengan miyoung? Bukankah keadaannya semakin kritis?? “ tanya taeyeon panik

“ Ia masih bisa bertahan untuk sementara waktu, aku yakin itu. Tetapi fany tak bisa bertahan cukup lama dalam keadaannya seperti ini “

“ Apa yang harus aku lakukan, sunny?? Aku mohon, selamatkan miyoungku “ pinta taeyeon

“ Miyoung~ah, kau harus sembuh. Ireona!! “ ucap taeyeon dengan mengguncangkan tubuh tiffany dan berakhir menciumi bibir tipis pucat milik tiffany. Berharap kekasihnya itu bisa segera sadar seperti cerita di negeri dongeng.

Disisi lain, jessica menangis tersedu-sedu diluar kamar tiffany ketika mendengar percakapan sunny dengan taeyeon didalam sana. Perasaannya semakin hancur, ia benar-benar sangat sulit menghadapi dua orang yang sangat berharga dihidupnya menderita seperti ini. Beruntunglah yoona yang masih bisa ditangani dengan baik, meskipun keadaannya masih kritis karna luka pisau yang cukup dalam dan sekarang masih dalam perawatan dokter.

“ T-tiff.. “ gumam jessica yang dengan sekejap, tubuhnya merosot ke lantai sambil menggigit bibir bawahnya kuat-kuat hingga ia merasakan bau amis dibibirnya akibat darah yang mengalir dari bibirnya.

TBC..


(Chaptered) Bad Girl #17 END

$
0
0

“ T-tiff.. “ gumam jessica yang dengan sekejap, tubuhnya merosot ke lantai sambil menggigit bibir bawahnya kuat-kuat hingga ia merasakan bau amis dibibirnya akibat darah yang mengalir dari bibirnya.

 

Title : (Chaptered) Bad Girl #17 END

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, jessica jung, Im yoona, kim taeyeon, kwon yuri

Support cast: Eunjung, sunny

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

Dont copy paste without my name, dont bashing also.. warning typo tersebar dimana-mana, jangan lupa tinggalkan jejak kalian, so happy reading ^^

***

~ 1 minggu kemudian..

“ Enghh.. “ erang tiffany berhasil mengejutkan taeyeon yang tertidur disampingnya dengan menyimpan kepalanya diatas kedua tangannya

“ M-miyoung~ah “ panggil taeyeon terkejut dan segera berdiri

“ Tae-t-tae “ panggil tiffany lemah sambil mencoba untuk membuka matanya

“ Miyoung~ah, gwenchana? “

“ Taetae.. peluk aku “ pintanya yang tak bisa bersuara dengan jelas karna masker oksigen yang menghalangi sebagian wajahnya, taeyeon yang mengerti dengan cepat memeluk tubuh kurus tiffany dengan erat.

“ Miyoung~ah, bogoshippo.. “ ucap taeyeon sambil meneteskan air matanya kembali dibahu tiffany sedangkan, tiffany hanya bisa tersenyum manis melihat kekasihnya seperti itu dipelukannya.

“ Taetae.. jessie?? “ tanya tiffany yang mencoba membuka masker oksigennya

“ Miyoung~ah, gwenchana jika masker oksigennya kau buka?? “

“ Gwenchana tae “ jawab tiffany sambil tersenyum manis, membuat taeyeon bernafas lega.

“ Jessie, oddiga? “ tanya tiffany

***

Jessica pov

Hari sudah pagi, cahaya matahari berhasil membangunkanku dari sisi yoona yang masih tertidur pulas dihadapanku. Keadaannya berangsur-angsur membaik, aku sangat bahagia melihat progres kesehatannya yang begitu cepat. aku memandangi wajahnya sambil mengelus kepalanya lembut, segurat senyuman tersungging diwajahnya yang masih terlihat pucat.

“ Yoong.. apa kau sudah bangun? “ tanyaku sambil terus mengelus pipinya, menit kemudian ia membuka matanya dan tersenyum ke arahku.

“ Yoong.. “ panggilku girang

“ Bagaimana kau tau, kalau aku sudah bangun eonnie? “ tanya yoona sambil tersenyum manis ke arahku dan menggenggam erat tanganku.

“ Bogoshippo “ rengekku sambil memeluk tubuhnya

“ Nado bogoshippo, eonnie “ jawab yoona sambil mengelus punggungku lembut, tak terasa.. aku telah menitikkan air mata dari sudut mataku.

“ Kau menangis eonnie? Waeyo? “ tanyanya yang semakin mengeratkan pelukannya

“ Aku takut kehilanganmu “ jawabku yang semakin menangis

“ Yah! Uljima.. aku sudah baik-baik saja disini. Jangan menangis “ ucap yoona yang segera melepaskan pelukanya dan menghapus air mata yang mengalir dipipiku

“ Aku juga takut kehilangan tiffany, yoong “

“ Arrasseo, bagaimana keadaannya? “ tanya yoona penasaran, hanya gelengan kepala yang dilakukan jessica untuk menjawab semuanya.

“ Apa kau belum menjenguknya? “ tanya yoona terkejut

“ Ani.. aku menjenguknya ketika malam tiba dan taengo sudah tertidur, dalam keadaan apapun ia masih terlihat sangat cantik “

“ Bagaimana kalau sekarang kita kesana? “ tawar yoona sambil memperlihatkan puppy eyesnya

“ Sekarang? Apa kau akan baik-baik saja?? “ tanyaku ragu

“ Tentu saja, selama ada eonnie disisiku. Aku akan baik-baik saja “ jawab yoona girang.

“ Kalau begitu, aku akan mengambil kursi roda terlebih dahulu. Chankmanyo.. “ ucapku yang segera mengambil kursi roda yang tak jauh dari kami. Yoona pun, hanya bisa tersenyum senang melihat sikapku yang mungkin menggemaskan baginya hehe…

Jessica pov end

***

Normal pov

“ Jessie, oddiga? “ tanya tiffany kepada taeyeon

“ Sica? Dia masih ada diruang..~ “

“ Anyyeoong “ sapa jessica dan yoona sambil masuk ke dalam ruang rawat tiffany, dengan jessica yang mendorong kursi roda yoona.

“ Jessie.. “ panggil tiffany girang namun, masih terlihat sangat lemah. Terlihat dari tubuhnya yang masih terbaring di atas ranjangnya. Jessica dan yoona pun segera menghampiri tiffany dan saling berpelukan.

“ Bagaimana keadaanmu eonnie? “ tanya yoona pada tiffany

“ Aku baik-baik saja, yoong. Ada apa denganmu? “ tanya tiffany yang tak mengetahui apa yang telah terjadi pada yoona

“ Bukan apa-apa, syukurlah kalau kau sudah tak apa-apa eonnie. Kau sudah membuat jantung kami berhenti ketika melihatmu yang tak sadarkan diri dan terjatuh dari tangga “

“ Jinja? “ tanya tiffany terkejut sambil melemparkan pandangannya pada taeyeon dan jessica bergantian.

“ Ne, sakit jantungmu kumat hingga kau pingsan dan terjatuh dari tangga “ jelas jessica sambil tertunduk, melihat jessica yang seperti itu. taeyeon memberi tanda pada yoona lewat matanya.

“ Baiklah, aku dan yoona akan berjalan-jalan sebentar. Selagi kami berjalan-jalan, kalian berbincang-bincanglah disini “ ucap taeyeon yang segera mengambil alih kursi roda yoona dari jessica dan segera meninggalkan kedua yeoja didalam kamar rawat  kekasihnya itu.

(Hening..)

“ Jessie “ panggil tiffany sambil tersenyum manis dan mengulurkan tangannya pada jessica, jessica hanya tersenyum dan menghampiri tiffany.

“ Hug me, jessie.. aku merindukanmu “ rengek tiffany dengan membuka kedua tangannya, jessica pun segera memeluknya erat.

“ Nado bogoshippo.. “ ucapnya sambil meneteskan air matanya. Padahal sebelumnya, jessica sudah berniat untuk tak menangis dihadapan tiffany

“ Uljima.. aku tau kau menangis, jangan menangis jessie “ ucap tiffany sambil mengelus punggung jessica lembut

“ Kau harus sembuh “ ucap jessica setelah melepaskan pelukannya, membuat tiffany tersenyum manis dan mengelus pipi jessica lembut

“ Aku akan berusaha “ jawab tiffany

Chu ~

Jessica mengecup pipi tiffany lembut dan tak sengaja, air matanya membasahi wajah tiffany yang terlihat terus tersenyum manis pada jessica.

“ Kau harus berjanji, untuk hidup lebih lama lagi demi aku dan taenggo “

“ Huh? Haruskah?? “

“ Harus! “

****

3 minggu kemudian..

Dengan hujan yang mengguyur kota seoul, semua orang tak berhenti berbondong-bondong menghadiri acara pemakaman yang berjalan dengan khidmat.

Dipandanginya batu nisan dengan foto seorang yeoja yang memperlihatkan senyuman termanis eye smilenya disana. “ TIFFANY HWANG MIYOUNG “. Semua orang menangisi kepergiannya tak terkecuali kim taeyeon sebagai kekasih tiffany dan jessica jung yang tak pernah lepas dari pengawasan kekasihnya Im yoona. Taeyeon terlihat terpukul dengan kepergian kekasihnya yang secara tiba-tiba, berbagai penyesalan menghampirinya. Berbeda dengan jessica yang tak bisa menangisi kembali kepergian sepupunya yang sangat berharga untuknya karna air matanya telah mengering setelah kepergian tiffany yang berada dipelukannya saat itu.

#Flashback

“ Kau harus berjanji, untuk hidup lebih lama lagi demi aku dan taenggo “

“ Huh? Haruskah?? “ tanya tiffany sambil tersenyum manis

“ Harus! “ jawab jessica. lalu, jessica duduk dan ikut berbaring disisi tiffany sambil memeluknya erat.

“ Kelanjutan hidupku ada ditangan sang pencipta jessie, aku hanya bisa berusaha untuk bertahan hidup. Namun, semuanya sudah diatur oleh tuhan. Kita sebagai umatnya tak bisa menepis semua yang akan terjadi pada kita selanjutnya di masa yang akan datang, kelak apapun yang akan terjadi pada kita. sebagai umatnya, kita harus mengikhlaskannya.. dan lanjutkanlah hidupmu tanpaku “ ucap tiffany sambil tersenyum manis dan memejamkan matanya.

“ Arrasseo.. aku mengerti tiff, kau akan selalu berada dihatiku sampai kapanpun itu. saranghae, jeongmal saraghae.. “ ucap jessica yang sudah mengetahui maksud semua ini, sehingga terlihat jessica yang sudah berlinang air mata ketika merasakan hembusan nafas tiffany yang tak terasa lagi dilehernya dan pelukan tiffany yang mengendur dari tubuhnya.

“ Tiff.. “ panggil jessica yang mencoba menahan ledakan tangisannya

“ … “

“ Stephany! Kau sudah tertidur? “

“ … “

“ Tiff.. “

“ Stephany hwang miyoung..  tidurlah yang tenang. Aku akan mengikhlaskan kepergianmu, aku akan merelakan kepergianmu daripada kau harus merasakan sakit pada jantungmu lagi “

Jessica menangis tersedu-sedu yang semakin mengeratkan pelukannya ditubuh tiffany yang semakin kaku dan dingin, butiran krystal terakhir milik tiffany pun jatuh dari pelupuk matanya yang sudah terpejam.

#Flashback end

“ Taeng, sica.. “ panggil sunny, membuat kedua yeoja itu menoleh ke arah sunny

“ Fany menitipkan ini padaku “ ucap sunny sambil menyodorkan 2 lembar surat berwarna soft pink ke hadapan taeyeon dan jessica. keduanya pun, mengambil kertas berwarna pink tersebut. Dan mengucapkan terima kasih.

“ Taeng, kajja.. “ ajak yoona yang sudah merangkul jessica dan menyodorkan tangannya dihadapan taeyeon untuk pulang bersama, tetapi taeyeon menggelengkan kepalanya.

“ Pergilah lebih dulu, aku masih ingin disini “ jawab taeyeon, yoona dan jessica yang mengerti perasaan taeyeon pun segera meninggalkannya sendiri disana. diikuti sunny yang memberikan pelukan pada taeyeon sebagai salam perpisahannya.

Setelah semua orang pergi meninggalkan makam tiffany, taeyeon masih setia berdiam diri disana. berdiam ditengah derasnya hujan dikota seoul hari itu dan terlihat ikut berkabung dengan kepergian tiffany. Taeyeon memandangi kertas soft pink yang ia terima dari sunny dan membukanya dengan hati-hati.

Dear taetae..

Taetae!!! Bogoshippo!! Hehehe.. bagaimana kabarmu taetae?? Aku harap kau akan selalu baik-baik saja, meskipun tanpaku disampingmu. Aku pikir, ketika kau membaca surat ini.. aku sudah tak ada lagi disampingmu atau mungkin, aku tak akan ada lagi didunia ini. Didunia tempat kita berpijak, didunia dimana kita selalu menghabiskan waktu bersama. Melewati suka dan duka bersama setiap harinya. Aku pasti akan selalu merindukan rengekkan manjamu taetae..

Mianne taetae, aku tak bisa bertahan hidup untukmu atau pun untuk jessie. Sakit ini membuatku sangat frustasi, benar-benar menyakitkan tae. Kau pasti bisa merasakannya, tapi hanya satu yang ingin aku katakan padamu. Kalau aku sangat mencintaimu, jeongmal saranghae. Memilikimu adalah suatu keberuntungan untukku, memilikimu adalah anugerah yang terindah seumur hidupku. Memilikimu membuatku bisa merasakan keindahan dan keceriaan setiap harinya disampingmu. Lanjutkan hidupmu tae, lanjutkan hidupmu dengan sebaik mungkin dan tanpa membawa bayang-bayangku didalam hidupmu. Aku baik-baik saja disini, tae. Jinja, tuhan akan menjagaku dengan baik. Aku sudah banyak merepotkanmu semasa hidupku tae, berbahagialah dengan orang yang bisa membuka hatimu lagi dan aku titipkan jessie untukmu. Tolong jaga dia dan jaga yoong, bahagiakan mereka seperti kau yang berusaha membahagiakan aku setiap harinya. Saranghae..

~ Stephany Hwang Miyoung

Setelah membaca surat dari tiffany, taeyeon kembali menitikkan air matanya. Matanya kembali menatap foto tiffany yang terpampang dibatu nisan, dieluslah batu nisan tersebut.

“ M-miyoung.. jangan paksa aku untuk melupakanmu. Karna itu sangaat sulit bagiku, apa kau bersedia menungguku didunia barumu?? “

***

Yoona menghentikan laju mobilnya ditepi sungai han, yoona yang mengerti keadaan jessica yang tengah berkabung memilih untuk keluar dari mobil dan membiarkan jessica didalam mobil untuk membaca surat dari tiffany yang diberikan sunny padanya.

Dengan air mata seadanya, mata jessica kembali berkaca-kaca. Ia menggenggam erat kertas soft pink dikedua tangannya, diciumnya kertas itu. berharap, ia masih bisa menghirup wangi khas tiffany disana. dibukanya surat itu perlahan dan dibacanya dengan teliti.

Dear jessie,

Jessie!! Apa kau merindukanku? Tentu saja, kau harus merindukanku meskipun sudah ada yoong disampingmu. Awas saja kalau kau benar-benar tak merindukanku, aku akan memukulmu hehehe..

Jessie, jika kau sudah membaca surat ini. Aku mohon, jangan biarkan air matamu jatuh diatas kertas ini. Aku akan menderita jika kau berani menitikkan air matamu dikertas pink kesukaanku, apalagi kau menitikkan air mataku ke bumi. Itu artinya, aku mohon jadilah yeoja yang kuat, tegar dan selalu tersenyum meskipun aku sudah tak ada disampingmu. Jessie.. saranghae, aku sangat menyayangimu. Mianne, aku tak bisa selalu ada disampingmu. Sampai saat ini kau menangis pun, aku tak bisa menghapus air matamu itu. tapi, suatu saat seseorang yang tulus seperti yoona akan bisa menjadikan dirimu yang paling bahagia didunia. Seperti taetae yang selalu memberikan hari-harinya hanya untukku.

Jessie, bisakah kau menjaga taetae untukku?? Aku tau, dia pasti sangat terpukul setelah kepergianku. Bisakah kau mencarikan penggantiku?? Aku ingin, taetae bisa melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayangku. Jinja, kali ini aku hanya bisa mengandalkanmu untuk membahagiakan taetaeku. Kuucapkan trimakasih padamu jessie, kau adalah salah satu orang yang sangaat berharga bagiku. Salamku untuk kekasihmu dan untuk yuwrie?? Aku harap, yuwrie bisa menjadi orang yang lebih baik lagi sepeninggalnya diriku.

Love you, jessie..

~ Stephany Hwang Miyoung

Jessica berteriak histeris setelah membaca seluruh kata-kata tiffany, yoona yang menyadari teriakan jessica yang terdengar hingga keluar mobilnya. Cepat-cepat, berlari masuk kembali ke dalam mobilnya dan segera memeluk tubuh kekasihnya yang meronta-ronta didalam pelukannya.

“ Uljima, eonnie.. fany eonnie tak menginginkan dirimu yang seperti ini “ ucap yoona yang begitu prihatin terhadap kekasihnya itu, sehingga hanya sebuah pelukan yang bisa dilakukan untuk menenangkan kekasihnya itu.

***

“ M-miyoung.. jangan paksa aku untuk melupakanmu. Karna itu sangaat sulit bagiku, apa kau bersedia menungguku didunia barumu?? “

Taeyeon masih terus menangis dan membiarkan kepalanya bersandar digundukan rumput yang telah menguburkan kekasihnya ke liang lahat itu. lagi-lagi, taeyeon terus menangis dan mengelus foto tiffany.

5 jam kemudian…

“ Agashi.. “ panggil seseorang yang membuat taeyeon terbangun dari tidurnya

“ Enghh.. “ taeyeon menggeliat sambil mengerjapkan matanya, dilihatnya ke sekelilingnya yang terlihat berbeda. Seingatnya, ia masih berdiam diri dimakan tiffany. Tapi, kali ini ia melihat keberadaannya yang jauh dari suasana pemakaman. Justru tempat ini begitu indah dengan padang rumput yang luas, dihiasi bunga-bunga disepanjang rumput tersebut. Tiba-tiba, pandangannya terhenti ketika ia melihat sosok seorang yeoja yang tengah duduk tak jauh dihadapannya. wajahnya terlihat familiar dengan senyuman yang biasa ia lihat sebelumnya, ya.. senyuman eye smile yang selalu menghiasi hari-harinya selama ini. Senyuman eye smile yang membuat hari-harinya selalu berwarna dan bahagia. Taeyeon pun, beranjak dari tempatnya dan menghampiri yeoja itu. tetapi, sebelumnya ia terkejut karna seseorang yang sebelumnya membangunkannya tiba-tiba menghilang dari sisinya. Itu semakin membuat kepalanya pening, mengingat seharian dirinya tak henti-hentinya menangisi kepergian kekasihnya. Langkah taeyeon semakin mendekat ke arah yeoja itu dan langkahnya terhenti ketika..

“ Tae.. kau sudah disini?? “ tanya yeoja itu girang sambil menoleh kebelakang untuk menatap taeyeon, taeyeon terdiam. Apakah ini mimpi baginya?? Wae, ini semua terlihat nyata baginya

“ Taetae.. “ panggil yeoja itu kebingungan

“ M-miyoung?? K-kau m-miyoung?? “ tanya taeyeon tak percaya

“ Ne, waeyo?? “

“ Bukankah, kau sudah meninggal?? “

“ Ne, kau benar. Dan kau juga.. “

“ Mwo?? Maksudmu?? “ tanya taeyeon kebingungan

“ Apa kau tak melihat jasad dirimu sendiri didekat makamku?? Tuhan mempertemukan kita kembali tae “ jelas tiffany sambil menunjukkan jasad taeyeon yang tertidur disamping makam tiffany dan itu berhasil membuat taeyeon membelalakkan matanya.

“ I-itu a-aku?? Bagaimana bisa?? “

“ Taetae.. kemarilah “ pinta tiffany dengan menepuk tempat disampingnya, tetapi taeyeon masih terlihat sangat terkejut.

“ Hidup, matinya seseorang bukan kita yang menentukan. Tapi tuhanlah yang menentukan semua ini tae.. sama halnya denganmu, kau ingat dengan apa yang aku katakan sebelumnya. Ketika kau harus meninggal 100 hari lagi, aku akan pergi lebih dulu beberapa jam sebelumnya tepat di 100 hari dimana kau akan pergi juga. Dan mungkin, tuhan mendengarnya hehe “

“ … “

“ Apa kau masih terkejut?? “

“ Aku bukan mimpi kan? “

“ Ani.. kita akan memulai lagi dikehidupan kita yang abadi ini tae “ jawab tiffany sambil mengembangkan senyuman manisnya.

“ Saranghae miyoung “ ucap taeyeon yang segera memeluk tiffany erat, bahkan mencium bibirnya dalam

***

1 minggu setelah kepergian tiffany dan taeyeon. Jessica dan yoona berjalan menyusuri taman dengan suasana yang tidak begitu bagus. Mereka bermaksud untuk mengunjungi yuri yang ditahan dirumah sakit penjara..

“ Yul.. “ panggil jessica yang sudah berdiri dibelakang kursi roda yuri

“ … “.

“ Yul eonnie, kami datang. Apa kau tak merindukan kami? “ tanya yoona dengan suaranya yang dibuat-buat kegirangan, tetapi yuri tetap tak meresponnya. Pandangannya kosong dan menatap lurus keluar jendela. Tangannya bermain dengan jari-jari tangannya yang lain.

(Hening.. )

“ Fany? “ panggil yuri dengan suaranya yang bergetar

“ Tiffany menitipkan salam untukmu, kau harus segera sembuh yul “

“ … “. Yap setelah apa yang telah terjadi, ternyata yuri memiliki kelainan jiwa. Jadi pihak kepolisian terpaksa harus menahan yuri dirumah sakit penjara.

“ Kami pamit “ ucap jessica sambil mengelus bahu yuri lembut

“ … “

“ Kami akan kembali lagi, eonnie “ ucap yoona yang kemudian, mengecup pipi yuri lembut dan segera meninggalkannya.

Dari kamar tahanan yuri, yuri bisa melihat yoona dan jessica yang berjalan sambil berpelukan dengan mesra. Membuat matanya kembali berkaca-kaca..

“ Tiffany, sica~ah, yoong dan taeng.. mianne “ gumamnya

END

Horayyyy… akhirnya, selesai juga ff bad girlnya. Sepertinya, bentar lagi aku akan mendapat protes yang banyak dari para readers. Jadi daripada banyak cuap-cuap.. baiknya, saya.. kaabuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrrrr. Gomawo *Bow


Protected: (Chaptered) Secretly Married with her 10

$
0
0

This post is password protected. You must visit the website and enter the password to continue reading.


(Chaptered) Everyone Love Her 5

$
0
0

“ Dia selalu bisa menebak, kalau alasanku tadi.. bukan alasan yang sebenarnya “ batin taeyeon

“ Heyy.. taeng, katakan padaku “

“ Bagaimana jika aku mencintaimu? “ tanya taeyeon ragu, membuat jessica membelalakkan matanya

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 5

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Tiffany pov

Aku duduk dikursi kerjaku sambil bersandar dan memandang keluar jendela, pemandangan luar dari sini hanya sebuah awan yang cerah dan selalu membuatku semangatku kembali aku dapatkan untuk bekerja. melanjutkan usaha kedua oragtuaku, berusaha untuk bertahan hidup untuk kedua saudaraku. Yuwrie dan seohyun, bagaimana pun aku sangat menyayangi mereka. Jarak yang tercipta diantara kami dikarenakan tak ada kedua orangtua kami lagi yang selalu mengayomi kami dan tak membiarkan kami jauh satu sama lain. Termasuk dongsaengku seohyun yang memilih berubah daripada harus terhanyut dalam kesedihannya setiap hari, tetapi perubahannya bukan perubahan yang positif namun yang negatif. Aku sangat sedih melihat perbedaannya saat ini dengan yang lalu.. dan lagi, jarak yang timbul antara aku dan yuwrie pun terjadi. Ini terjadi karna beberapa tahun terakhir ini dia ataupun aku terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Terlebih aku sempat marah padanya, karna membiarkan aku susah sendiri mengurus semuanya. Beruntunglah ada sooyoung dan sunny yang selalu membantuku kapanpun aku membutuhkan mereka, aku sangat berterimakasih pada mereka berdua. Aku bahkan, ingin menjodohkan mereka sebagai ucapan terimakasihku. Yah! Meskipun, sooyoung menjabat sebagai pengasuhku bagaimanapun kini ia juga menjabat sebagai sekretaris perusahaan dan keluargaku. Apalagi studinya pun, tak jauh dari aku yang lebih dulu menyandang gelar s3 karna IQ-ku yang menurut orang-orang luar biasa. Aku pikir semua orang memiliki IQ yang sama hanya saja cara berfikirnya berbeda, pasti berbeda. Jika pikiran semua orang sama, akan jadi apa dunia ini. Pabo! Lupakan..

Kupejamkan mata ini menikmati cahaya yang menembus dari jendela ruanganku dan menghirup dalam-dalam aroma teraphy kesukaanku. Ohh ya, aku baru sadar.. kalau aku baru meminta sulli untuk memecat salah satu office boyku yang tak bekerja dengan sungguh-sungguh, sebenarnya aku sangat kasian dengan office boy itu.. hajiman, lebih baik aku meminta sulli untuk menambahkan uang pesangonnya.

TING…

Bunyi pintu lift terdengar olehku, aku tak bergeming. Kudengar dengan jelas langkah kaki sooyoung yang sudah tak asing bagiku, inilah salah satu hobbyku. Mengamati dan mendengarkan langkah kaki orang-orang yang menghampiriku, mengingat kalau ruanganku begitu sunyi. Sehingga, aku bisa mendengar dengan sangat jelas apa yang mereka lakukan meskipun dengan mata terpejam.

“ Okshi.. agashi, apa anda sedang istirahat? “ tanyanya ragu, aku tersenyum mendengar ucapannya yang gugup. dengan cepat, aku memutarkan kursiku untuk melihat sooyoung.

“ Wae? “

“ Ohh.. aku pikir, kau sedang istirahat. Dimana aku menyimpankan pakaianmu, agashi? “

“ Aku akan segera memakainya “ jawabku yang segera beranjak dari kursi tetapi, kepalaku terasa pusing ketika beranjak.

“ Omo.. gwenchana?? “ tanya sooyoung khawatir, ketika melihat aku memegang kepalaku yang terasa pusing

“ Ani, gwenchanayo.. bisakah kau membantuku? Aku hanya sedikit pusing saja “

“ Baiknya anda istirahat dulu, agashi “

“ Gwenchanayo, bukankah aku sudah sering seperti ini?? “ tanyaku sambil terkekeh, membuatnya menggelengkan kepalanya pasrah menghadapi aku yang begitu keras kepala. Ia pun, membantuku untuk berjalan ke ruang ganti dan menungguku diluar.

“ Soo.. apa kau sudah mencari orang yang selama ini aku cari di amerika? “ tanyaku sambil mengganti pakaianku dari dalam ruang ganti

“ Maksudmu, jung sooyeon agashi?? “

“ Ne, apa kau sudah menemukan keberadaannya?? Entahlah, saat aku bertemu dengan perawat yang menanganiku dirumah sakit seoul itu. aku merasa tak asing lagi, bisakah kau selidiki perawat itu? “ pintaku yang segera keluar dari ruang ganti dan masih mengancingkan beberapa kancing kemejaku

“ Ohh.. ne, secepatnya aku akan menyelidikinya “ jawabnya

TING!!

Bunyi pintu lift pun, kembali kudengar.

“ Fany~ah.. “ panggilnya dengan berlari kecil ke arahku

“ Sunny, kau sudah ada disini? Mianne.. “ sesalku karna lupa tak memberitahu kepulanganku yang begitu cepat

“ Kau gila, fany~ah “ ucapnya kesal

“ Anyyeonghaseyo, sunny agashi “ sapa sooyoung sambil membungkukkan tubuhnya dan tersenyum pada sunny

“ Ne “ jawabnya singkat dan hanya sekilas menoleh ke arahnya, lalu kembali menatapku sambil tersenyum

“ Waeyo? “ tanyaku penasaran

“ Mwo? “ tanyanya

“ Ada apa dengan kalian?? Apa kalian bertengkar sebelumnya? “ tanyaku menggoda

“ A-aaa-aniyo, agashi “ bantah sooyoung

“ Mwoya, kau gugup soo. Aku sudah lama mengenalmu “

“ Ne, dia menggodaku fany~ah “ rengek sunny

“ NE?? Menggodamu?? Itu tandanya, ia menyukaimu sunny “ jawabku sambil terkekeh

“ Yah!! “ ucap sunny yang berhasil membuatku tertawa

“ Kajja, biar aku yang memakaikannya untukmu “ ucap sunny dengan mengambil blazer milikku dari tangan sooyoung

“ Kalau begitu, aku permisi agashi “ pamit sooyoung yang tersipu malu ketika matanya dan sunny bertemu, mereka benar-benar membuatku ingin tertawa lepas. Tak lama setelah sooyoung keluar, sunny memincingkan matanya padaku. Menakutkan..

“ Mwo?? “

“ Putar tubuhmu, agar aku mudah memakaikan blazer ini “ pintanya sambil mengerucutkan bibirnya didepanku

“ Kau sangat lucu, sunny~ah.. gomawo ne “

“ Cheonmaneyo “ jawabnya sambil kembali memperlihatkan senyuman manisnya

“ Apa kau lapar? “ tanyanya girang

“ Hmm… hmm.. “ jawabku sambil mengangguk mantap dan berekspresi seperti anak kecil

“ Kajja.. “ ajaknya dengan menarik lenganku untuk keluar dari ruangan

Tiffany pov end

***

Taeyeon pov

Haruskah aku mengatakan perasaanku sekarang? Secepat inikah? Tapi.. Lihat saja dia, matanya tak berhenti membelalak padaku. Membuatku gugup dan otakku memanas dengan sekejap waktu. Aigoo… ottokkae?? Apa aku harus menarik ucapanku lagi?? hajiman…

Mata kami masih terus saling bertatapan, aku tak mengerti tatapan apa yang dia perlihatkan padaku selain keterkejutannya atas apa yang aku katakan padanya. Disisi lain, aku tak ingin membuatnya bingung karna selama ini aku tau kalau sica hanya menganggapku sebatas kakak dan adik, dia masih mencari pujaan hatinya dimasa kecil. Cinta bertepuk sebelah tangan bukan? Menyedihkan..

(Hening..)

“ Sica.. “ panggilku

“ … “

“ Yah! Seserius itukah dirimu?? Aku hanya bercanda, sica “ ucapku sambil tertawa dengan sedikit dibuat-buat dihadapanya. Lalu, menampar tangannya pelan membuat keningnya mengerut

“ Wae? “ tanyaku

“ Apa kau sedang bercanda denganku, taeng?? Itu sama sekali tidak lucu! “ ucapnya yang segera beranjak dari sampingku lalu, berjalan meninggalkanku dengan mengerucutkan bibirnya.

“ Yah, sica! Jangan marah! Mianne! “ ucapku yang sedikit berteriak, agar ia bisa mendengar suaraku dibalik pintu kamarnya. Tapi, mungkin sekarang ia benar-benar sudah marah padaku. Aku hanya bisa mengehela nafas panjang dan masuk ke dalam kamarku yang bernuansa biru. Kurebahkan tubuhku diatas ranjang dan memandang langit-langit kamar, seolah aku sedang melihat awan cerah seperti awan cerah hari ini diluar sana.

“ Bagaimana mungkin perasaan ini semakin bertumbuh padamu, padahal aku tau kalau kau sudah menempatkan seseorang dihatimu selain aku. Teman masa kecilmu, apa dia lebih baik dariku yang selalu berusaha menjaga untuk melindungimu. Tak bolehkah aku mencintaimu?? Tak bisakah kau melirikku meskipun hanya sekejap? “ gumamku yang diakhiri dengan nafas panjang dan mencoba memejamkan mataku untuk beristirahat meskipun haya sebentar, karna sore nanti aku akan kembali bekerja sama halnya dengan sica.

Brukk..

Pintu kamarku terbuka kasar dan berhasil mengejutkanku, sehingga dengan cepat aku beranjak untuk duduk.

“ Taeng!! “ panggilnya dengan menatap tajam ke arahku. Chankmann.. apa yang sudah aku lakukan sebelumnya, selain mengungkapkan perasaanku padanya. Dia benar-benar menakutkan.. hellsica

“ M-m-mwo?? “ tanyaku gugup, kulihat ia menghampiriku dan menarik paksa lenganku.

“ Yah!! Waegeurae?? “ tanyaku bingung lalu, ia menghentikan tarikan tangannya dan memandangku

“ Aku lapar taeng “ rengeknya manja. Cih.. tatapannya yang sebelumnya ia sembunyikan kemana, dia benar-benar…

“ Mwo?? Kau seperti ini hanya karna lapar?? “ tanyaku tak menyangka. Memang sudah tak aneh dengan sikapnya yang seperti ini, ketika ia lapar tetapi ketika dia sudah merasa tenang. Ia pergi ke kamarnya dan tertidur pulas tanpa ada yang bisa membangunkannya jika tak terpaksa aku harus mencium pipinya atau keningnya.

“ Ayolaaahh omma taeng, aku lapar. Aku ingin makan “ rengeknya manja

“ Tapi, kita belum berbelanja lagi sica “

“ Kalau begitu kita bisa makan diluar, kajja.. “ ajaknya yang kembali menarik lenganku untuk keluar rumah.

Taeyeon pov end

***

Jessica pov

“ Bagaimana jika aku mencintaimu? “ tanyanya ragu, membuat aku terkejut dengan  membelalakkan mata dihadapannya. dan kulihat ia begitu gugup dengan wajahnya yang memerah, apa aku tak salah mendengar saat ini?? Apa dia benar-benar mencintaiku?? Padahal, ia sudah tau dari dulu kalau aku masih menunggu seseorang yang selama ini aku nanti. Teman masa kecilku, Stephany Hwang. Keringat dingin kurasakan disekujur tubuhku, tak mungkin kalau taeng benar-benar mencintaiku. Karna selama ini, aku hanya menganggapnya sebagai kakakku. Kakak yang selalu menyayangiku, melindungi dan merawatku dengan baik.

Aku tak bergeming dan masih menatap matanya.

 “ Sica.. “ panggilnya

“ … “

“ Yah! Seserius itukah dirimu?? Aku hanya bercanda, sica “ ucapnya sambil tertawa ahjumma dihadapanku. Lalu, menampar tanganku pelan membuat keningku mengerut. Dia menyebalkan..

“ Wae? “ tanyanya

“ Apa kau sedang bercanda denganku, taeng?? Itu sama sekali tidak lucu! “ ucapku yang segera beranjak dari sampingnya dan berjalan meninggalkannya, aku benar-benar mengerucutkan bibirku sekarang.

“ Yah, sica! Jangan marah! Mianne! “ ucapnya yang sedikit berteriak, dan ucapannya masih bisa kudengar dari balik pintu kamarku. Aishhhh.. dia benar-benar menyebalkan jika sudah seperti ini, candaan yang sama sekali tak lucu. Tetapi, jika taeng benar-benar mencintaiku.. lalu, apa yang harus aku lakukan??

“ Ahh.. lebih baik aku mulai beristirahat, karna nanti sore aku harus kembali untuk bekerja “ gumamku yang segera membaringkan tubuhku diatas ranjang dan memejamkan mataku.

10 menit kemudian…

Krrrkrkkkkk..

Sial, perutku menyalakan alarmnya. Aku lapar, aigooo.. kalau aku lapar seperti ini mana bisa aku tertidur pulas. Tak ada cara lain, selain menarik paksa taeng untuk membuatkanku sarapan.

Dengan cepat, aku beranjak dari ranjangku dan berlari keluar kamar untuk menghampiri kamar taeng.

Brukk..

Kubuka pintu kamarnya kasar dan aku pikir, aku sudah berhasil mengejutkannya. Terlihat dirinya yang segera beranjak duduk diranjangnya dan membelalakkan matanya padaku.

“ Taeng!! “ panggilku dengan menatap tajam ke arahnya, bermaksud membuatnya sedikit ketakutan. Karna melihat ekspresinya yang ketakutan itu membuatku ingin tertawa

“ M-m-mwo?? “ tanyanya gugup, aku segera menghampirinya dan menarik lengannya.

“ Yah!! Waegeurae?? “ tanyanya yang membuatku menghentikan tarikan tanganku padanya dan aku segera menatap matanya tajam

“ Aku lapar taeng “ rengekku manja. Aku selalu senang, bersikap manja padanya hehe..

“ Mwo?? Kau seperti ini hanya karna lapar?? “ tanyanya yang tak menyangka.

“ Ayolaaahh omma taeng, aku lapar. Aku ingin makan “

“ Tapi, kita belum berbelanja lagi sica “

“ Kalau begitu kita bisa makan diluar, kajja.. “ ajakku yang kembali menarik lengannya untuk keluar rumah. Kami pun segera menaiki sepeda motor imutnya dan segera meluncur ke jalan raya, rasanya sangat bahagia ketika merasakan terpaan angin yang mengenai wajahku. Kurentangkan kedua tanganku dan sedikit berdiri dibelakangnya..

“ Yah, sica! Kau akan celaka “ ucap taeng khawatir, aku tak menanggapinya. Justru aku semakin nekat dengan memejamkan mata ini..

“ Yah! Sica, aku tak main-main. Ini berbahaya “ ucapnya khawatir dan bisa kurasakan, tangannya yang memegang butt-ku. Membuat mataku membelalak karna terkejut dan wajahku memerah, menahan amarah yang ingin aku keluarkan saat ini juga.

“ Waeyo? “ tanyanya polos tanpa menoleh ke arahku, karna ia masih harus berkonsentrasi sebelum kami sampai ditempat tujuan.

“ YYAAH! KIM TAEYEON, APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA BUTT-KUUUU??!!! “

“ OMO! Hellsica!! Mianne, aku tak bermaksud untuk memegang buttmu “ ucapnya sambil mencoba menahan pukulan yang aku lemparkan padanya.

“ KIM TAEYEON, PABO!!! “ rengekku yang terus memukuli bahunya sedangkan, dia sesekali tertawa puas.

Ngeeeeengzzzzz..~

Sebuah motor moge melewati kami dan hampir membuat motor taeng kehilangan keseimbangan, akibat motor mode yang melewati motor kami dengan cukup kencang. Kulihat motor moge yang ditumpangi dua orang dan tak jauh dari kami itu. mereka sombong sekali!

“ Taeng, tak bisakah kau menyusul moge itu?? “ pintaku kesal

“ Kau seperti tak tau kekuatan motor imutku, sica “ jawab taeng sambil tertawa dorky. Lihat saja, jika aku bertemu lagi dengan moge itu. aku akan membalasnya!

Jessica pov end

***

Normal pov

Ngeeeeeengzzzzzhhhh…~

Tiffany mengemudikan motor moge kesayangannya yang ia ambil dengan melakukan perdebatan kecil sebelumnya antara dirinya dengan sooyoung dan sunny. Namun, pada akhirnya tak ada yang bisa mengalahkan keinginan seorang tiffany hwang miyoung dan itu membuatnya tak berhenti untuk tersenyum disepanjang jalan. Tiffany begitu mahir dalam mengendarainya, menyusul satu persatu kendaraan didepannya. Seolah ia ingin tak ada kendaraan yang lain didepannya kecuali kendaraannya.. tiffany baru saja melihat motor imut dengan kedua penumpang yang begitu ceroboh, penumpang dibelakangnya memukul-mukul pengendaranya. Dan itu membuat tiffany geram, jika sesuatu terjadi pada mereka dan menyebabkan kecelakaan.. tentu saja ia juga pasti terkena imbasnya maka dari itu, dengan cepat ia menyusul motor imut itu dengan kecepatan yang semakin tinggi.

Sunny begitu ketakutan dengan motor moge yang dikemudikan tiffany, karna tiffany melajukan motornya dengan sangat kencang. Membuat sunny melingkarkan tangannya diperut tiffany..

“ Yah, fany~ah.. kurangi kecepatanmu, aku masih ingin hidup. Jebal… “ rengek sunny yang semakin ketakutan, terlihat dari eratan pelukannya ditubuh tiffany yang semakin mengencang. Tetapi, tiffany tak menanggapinya.. ia begitu merindukan mogenya sejak lama. Karna beberapa tahun terakhir ini, dia selalu melakukan perjalanan yang cukup jauh dikorea dan mengharuskannya untuk menggunakan mobil.

“ Kalau moge ini hanya diajak jalan dengan kecepatan 80 km/jam, kau hanya akan membuang-buang waktuku untuk bekerja. lagipula, aku sudah sangat lapar sunny~ah “ jawab tiffany tanpa membuyarkan konsentrasinya untuk memandang lurus ke depan, setelah berhasil menyusul motor imut yang kini berada dibelakangnya.

Tak lama kemudian, tiffany dan sunny pun telah sampai disebuah restorant yang mewah. Dan restaurant itu adalah restaurant kesukaan tiffany dan keluarganya, lagipula.. restaurant itu juga sudah menjadi miliknya sendiri. Tiffany sengaja membeli restaurant ini, karna banyak sekali kenangan yang indah saat bersama kedua orangtuanya maupun kedua saudaranya.

“ Apa yang ingin kau pesan, fany~ah? “ tanya sunny memecahkan keheningan sambil membalik-balikkan buku menu. Sedangkan, tiffany sedari tadi menengadahkan kepalanya.. memandangi interior elegant berwarna emas yang tak pernah ia rubah semenjak ia membelinya.

“ Fany~ah ” panggil sunny sekali lagi dan berhasil membuat tiffany membuyarkan lamunannya kemudian, menoleh ke arah sunny.

“ Mwo? “

“ Apa kau melamun?? Sedari tadi aku memanggilmu, apa yang ingin kau pesan fany~ah? “

“ Hmm.. “ gumam tiffany yang segera membalik-balikkan buku menunya cukup lama, pelayan dan sunny pun hampir kewalahan menunggunya.

“ Terserahmu saja “ jawabnya singkat

#Gubrakkk

“ Aigoo.. fany, fany, fany, fany.. “ ucap sunny sambil menggelengkan kepalanya dan hanya mendapatkan respon senyuman manis dari tiffany

“ Kami pesan menu sarapan yang terbaik direstaurant ini, lalu kami ingin.. bla… bla… bla.. terakhir, satu minuman hangat yang tebaik disini “ ucap sunny, membuat tiffany terkekeh geli

“ Baik, kami akan menyiapkannya. Silahkan menunggu 5 menit lagi “ ucap pelayan

“ Terlalu lama, siapkan hidangan itu kurang dari 5 menit “ ucap tiffany tegas

“ Ne?? Ba-bbaik agashi “ jawab pelayan gugup dengan wajahnya yang memerah, karna berhubung pelayan itu orang baru disini dan pertama kalinya ia mendengar suara husky seorang tiffany hwang yang banyak dikagumi orang-orang. Lalu, pelayan itu pun segera undur diri dengan kegirangan yang terpancar diwajahnya. Sedangkan tiffany masih menertawakan sunny ditempatnya..

“ Mwo? “ tanya sunny bingung

“ Kau bawel sekali, sunny~ah.. apa kau tak lihat, pelayan itu kewalahan mencatat semua pesananmu? “

“ Itu masalahnya, fany~ah.. bukan masalah kita “ jawabnya santai sambil mengambil ipad dari dalam tasnya dan meyodorkannya dihadapan tiffany

“ Mwoya? “ tanya tiffany bingung yang segera mengambilnya dari tangan sunny

“ Hasil pemotretanku kemarin “ jawab sunny sambil tersenyum senang

“ Lalu, apa yang harus aku lakukan dengan ini? “ tanya tiffany polos, tetapi sebenarnya tiffany senang sekali mengerjai sunny. Karna sudah tak aneh lagi baginya, ketika sunny melakukan pemotretan.. sunny selalu ingin tiffany melihatnya dan memujinya. Tetapi, tiffany tak merasa keberatan dengan itu semua. Justru tiffany dengan senang hati berkomentar dan memujinya karna tiffany menyayangi sunny seperti dia menyayangi saudara-saudaranya.

“ Aishh.. “ kesal sunny dengan mencubit kecil lengan tiffany

“ Yah! Appo.. “ ringis tiffany sambil mengusap-usap tangannya yang sakit

“ Kalau saja kau tak menyebalkan, aku tak mungkin mencubitmu fany fany tiffany “

“ Arrasseo, mianne sunny~ah “ jawabnya sambil mencubit pipi sunny dan kini, giliran sunny yang protes.

***

Disisi lain..

Jessica dan taeyeon duduk disalah satu meja, disebuah restaurant kecil yang bersebrangan dengan restaurat mewah nomor satu dikorea.

“ Apa yang ingin kau makan pagi ini, sica? “ tanya taeyeon sambil tersenyum manis

“ Aku ingin jjajamyun?? “

“ Jjajamyun?? Makanan apa itu?? kita sedang tak makan diwarung karapitan, sica *abaikan kita sedang tak makan direstaurant bakmie, sica “

“ Kalau begitu, kau saja yang pesan. Kau membuatku bingung “

“ Baiklah, aku akan memesan makanan terenak direstaurant ini dan aku akan mentraktirmu “ ucap taeyeon girang

“ Jinjayo?? “ tanya jessica yang sama girangnya

“ Geurom, makanlah yang banyak “ jawab taeyeon sambil tertawa ahjumma

***

Yuri pov

Aku terbangun dari tidur panjangku dan aku baru tersadar kalau saat ini, aku sedang tidak tidur dikamarku. Aku beranjak duduk dari ranjang tempatku berbaring dan memijit sebentar kepalaku yang terasa masih pusing, ku edarkan pandanganku mengitari kamar yang sudah sangat familiar bagiku.

“ Kau sudah bangun, yul? “ tanya hyorin yang dengan cepat menghampiriku dan memeluk tubuhku

“ Apa aku sedang berada diapartmentmu?? “ tanyaku ragu, setelah ia melepaskan pelukannya padaku

“ Tentu saja, dimana lagi kalau bukan diapartmentku? Apa kau sudah melupakannya? “

“ A-ani.. aku masih ingat dengan jelas kamar ini.. “. Kamar yang selalu kami habiskan untuk menikmati waktu berdua.

“ Apa kau masih merasa pusing? “

“ Sedikit “

“ Kajja, minumlah obat penghilang rasa sakit ini agar kau tak merasa pusing lagi “ ucapnya sambil menyodorkan sebuah obat dan air mineral ke hadapanku, aku pun segera mengambilnya dan meminumnya.

“ Gomawo.. “ ucapku

“ Jika, kau masih merasa pusing. Istirahatlah terlebih dahulu “

“ Aniyo, gwenchanayo.. jam berapa ini? “ tanyaku

“ Jam 9, wae?? “

“ Mwo?? Aku harus bekerja hyorin, kalau aku terlambat. Fany bisa saja, mencabut pengawasanku “  jawabku terkejut, dan dengan cepat aku beranjak lalu membersihkan diri.

20 menit kemudian, aku masih berada didalam kamar mandi dan sudah membersihkan diri. Kini, aku hanya menggunakan bathrobe sambil memandang sosokku didepan cermin, aku harus bisa memegang kepercayaan fany untuk memegang anak perusahaan kedua orangtuaku.

Tok.. tok.. tok..

Kulihat dari cermin, pintu dibuka dan hyorin berjalan menghampiriku sambil tersenyum manis. Lalu, ia memberikan backhug yang hangat padaku dengan salah satu tangannya yang memegang sebuah pakaian.

“ Pakailah pakaian ini “ ucapnya sambil mencium bahuku

“ Bukankah ini pakaianku? Kau masih menyimpannya? “

“ Tentu saja, bagaimana aku bisa membuang pakaian seseorang yang masih aku cintai. Hmm? “ tanyanya lagi sambil berbisik seduktif ditelingaku

“ Jangan berulah lagi, kali ini hyo “ ucapku kegelian sambil tersenyum

“ Waeyo? Aku merindukanmu “

“ Aku harus bekerja, aku tak boleh menyia-nyiakan kepercayaan fany untuk memegang salah satu anak perusahaan kedua orangtuaku “

“ Jinjayo?? Kalau begitu, sekarang  kau sudah terlambat. Ppali ganti bajumu “ ucapnya yang terlihat panik

“ Err.. kemana ekspresimu sebelumnya yang mencoba menggodaku, huh? “

“ Tak ada, aku lebih mendukungmu untuk lekas bekerja “

“ Baiklah, kau keluar dulu. Aku akan mengganti pakaianku “

Yuri pov end

***

Sunny dan tiffany pun sudah selesai menghabiskan waktu sarapan mereka direstaurant tersebut, sama halnya dengan taeyeon dan jessica yang sama-sama sudah terpenuhi kebutuhan perutnya. Keempat orang itu pun, segera menaiki motornya.

“ Kemana aku harus mengantarmu, sunny? “ tanya tiffany yang sudah meluncurkan mogenya ke jalan raya

“ Apartment, aku sangat lelah fany~ah “

“ Baiklah, pegangan yang kuat “

***

“ Kajja.. “ ucap taeyeon yang menarik lengan jessica untuk melingkarkan tangannya ditubuhnya, jessica pun mengikuti keinginannya. Bahkan, jessica menyandarkan kepalanya dipunggung taeyeon. tak lama kemudian, taeyeon pun sudah meluncurkan motor kecilnya ke jalan raya

“ Apa kau mengantuk, sica? “ tanya taeyeon memecahkan keheningan

“ Hmm “ jawab jessica sambil mengangguk

“ Tidurlah.. “ ucap taeyeon sambil memegang kedua tangan jessica yang melingkar sempurna ditubuhnya dengan satu tangan.

Sementara itu, tiffany yang sudah menurunkan sunny didepan apartmentnya kembali meluncurkan mogenya. Mengingat jarak apartment sunny dan restaurant yang mereka singgahi tak terlalu jauh, tiffany begitu berkonsentrasi mengendarai. Tak lama kemudian, pikirannya terhadap yuri terlintas dibenakknya. Dengan cepat, ia menekan handsfree yang menggantung ditelinganya untuk melakukan panggilan..

“ Soo.. kita bertemu dirumah sakit seoul, aku ingin bertemu yuri “ ucap tiffany singkat dan segera memutuskan panggilannya, dengan cepat ia semakin menambahkan kecepatan hingga pandangan matanya berhenti memandang ke satu fokus.

“ Bukankah.. itu terlihat seperti perawat yang bekerja dirumah sakit seoul sebelumnya?? “ gumam tiffany, ketika melihat sosok seorang yeoja familiar memeluk seorang yeoja yang mengendarai motornya yang lebih imut dari mogenya. Tiffany pun, mencoba mendekatkan diri ke arah motor itu dan benar saja.. yeoja itu adalah yeoja yang ia temui dirumah sakit, yeoja yang menanganinya. Jessica.. tetapi, tiffany tak mengenali yeoja yang mengendarai motor imutnya itu.

“ Dia dengan seorang yeoja?? “ gumam tiffany dengan mengerutkan keningnya

Dengan senyuman evil, ide gila tiffany terlintas dibenaknya. Dengan kopling tangan yang dimasukkan, tiffany memutar gasnya penuh sehingga menghasilkan bunyi knalpotnya yang keras.

Brumm… brum… brumm…

Dengan kecepatan tinggi, tiffany menyusul motor imut itu lagi dan mencoba sedikit mengerjainya. Dan itu berhasil membuat motor imut taeyeon terserempet oleh mogenya, membuat pemiliknya dan juga penumpang dibelakangnya terkejut. Kemudian, jessica dan taeyeon terjatuh. Beruntunglah kecepatan taeyeon tidak cepat justru ia memperlambat kecepatan motornya karna jessica yang mencoba untuk tertidur dipunggungnya. Tiffany yang merasa puas, dengan cepat melajukan kembali mogenya dengan kecepatan penuh

“ Mianne “ batin tiffany

***

“ YYAH!!! “ teriak jessica keras, ketika ia terjatuh dari motor bersama taeyeon

“ Gwenchana? “ tanya taeyeon khawatir sambil mencoba memeriksa tubuh jessica dengan teliti

“ Ahh.. gwenchana taeng. Apa kau juga baik-baik saja?? “

“ Ne, gwenchanayo “ jawab taeyeon yang segera beranjak dan mengulurkan tangannya untuk menarik jessica

“ Sepertinya orang itu sudah tak asing lagi bagiku, taeng “

“ Kau mengenalnya?? “

“ Mungkin, lebih baik kita segera pulang “ jawab jessica santai tak lama kemudian, ponselnya berdering. Tanpa melihat siapa penelfonnya, jessica segera menerima panggilannya

“ Yeoboseyo?? “

“ Jessica-ssi? “

“ Ne, ini aku. Nuguseyo? ”

“ Ahh.. aku yuri, bisakah kau datang ke rumah sakit? “

“ Hajiman, pagi ini bukan jadwalku untuk bekerja “

“ Kau datang kesini terlebih dahulu, karna ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan denganmu. Aku tunggu, oke? “

Klik..

Sebelum jessica menjawabnya, panggilan mereka diputuskan lebih dulu oleh yuri.

TBC



(Chaptered) Everyone Love Her 6

$
0
0

“ Yeoboseyo?? “

“ Jessica-ssi? “

“ Ne, ini aku. Nuguseyo? ”

“ Ahh.. aku yuri, bisakah kau datang ke rumah sakit? “

“ Hajiman, pagi ini bukan jadwalku untuk bekerja “

“ Kau datang kesini terlebih dahulu, karna ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan denganmu. Aku tunggu, oke? “

Klik..

Sebelum jessica menjawabnya, panggilan mereka diputuskan lebih dulu oleh yuri.

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 6

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Normal pov

“ Nugu? “ tanya taeyeon penasaran

“ Kwon yuri “ jawab jessica pasrah

“ K-kwon y-yuri?? Salah satu keluarga hwang?? “ tanya taeyeon terbata-bata

“ Ne, wae? “ tanya jessica datar

“ Bagaimana kau bisa mengenal orang itu, sica? Bukankah dia baru saja sampai diseoul?? Dan keluarga hwang itu sulit dijumpai “ tanya taeyeon yang terus penasaran

“ Semua berawal ketika aku menangani yeoja bernama tiffany dirumah sakit, taeng.. “ jawab jessica malas

“ Jinjayo?? Daeebaakk.. “ ucap taeyeon terkagum-kagum dengan adik angkatnya, yang diam-diam baru mengenal sosok seorang kwon yuri.

“ Sudahlah, lebih baik antar aku ke rumah sakit sekarang taeng “ pinta jessica yang kembali naik ke motor taeyeon dan taeyeon pun, segera mengendarai motornya.

***

“ Selamat pagi yuri agashi “ sapa beberapa perawat, ketika berpapasan dengan yuri yang sudah berpakaian dengan sangat rapi. Menampilkan dirinya yang berwibawa dengan penampilannya yang rapi

“ Selamat pagi, mohon bantuannya “ jawab yuri sambil tersenyum manis, membuat beberapa suster itu bersorak girang. Lalu, yuri pun segera memasuki ruang kerjanya didampingi oleh dokter lee soo man dibelakangnnya yang sedari tadi sudah menggelengkan kepalanya begitu melihat respon para perawat yang sudah berpapasan dengan direktur utamanya pagi ini.

“ Silahkan duduk agashi “ ucap lee soo man dengan mempersilahkan yuri duduk dikursi direktur rumah sakit seoul

“ Apa kau yakin aku bisa melakukannya, ahjussi?? “ tanya yuri ragu, semenjak pertemuannya dengan dokter lee soo man dan semenjak tiffany mempercayainya untuk memegang anak perusahaan dibidang medis dan property. Lee soo man salah satunya, yuri menjadi sedikit lebih akrab sehingga ia memilih memanggil lee soo man dengan panggilan ‘ahjussi’.

“ Kau harus mempercayai kemampuanmu, agashi.. kalau kau pasti bisa. Aku tau, kau pasti bisa melakukannya. Kau hanya perlu membuka kembali beberapa buku yang memungkinkan kau mengetahui seluk beluk dibidang medis “

“ Begitukah?? Aku merasa gugup “ jawabnya sambil terkekeh

“ Memang pasti merasakan seperti itu dulu, agashi. Tapi, lama-lama kau akan terbiasa “ ucap lee soo man sambil tersenyum dan menepuk bahu yuri.

“ Ohh.. hari ini, aku meminta jessica untuk datang kesini. Kau tak keberatan bukan?? “

“ Keberatan?? Tentu saja tidak, sekarang semua keputusan ada ditanganmu. Jadi, kau bebas melakukan apapun yang kau mau agashi “

“ Baiklah, mohon bantuannya ahjussi “

“ Tentu saja, datanglah padaku ketika kau butuh sesuatu “

“ Ne, gamsahamnida “

“ Kalau begitu aku permisi dulu “

“ Ne, gomawo ahjussi “ ucap yuri girang. Setelah lee soo man keluar dari ruangannya tak lama kemudian, terdengar ketukan pintu yang cukup jelas ditelinga yuri. Membuat yuri yang tengah memandang keluar jendela dengan cepat, segera tersadar dan membenarkan duduknya.

“ Silahkan masuk “ ucap yuri, pintu pun terbuka dan menampilkan sosok seorang yeoja berambut blonde. Kali ini, jessica tak memakai pakaian perawatnya melainkan memakai pakaian kaos dan jeans yang sederhana.

“ Jessica-ssi, silahkan duduk “ ucap yuri dengan ramah sambil berjalan dan berdiri didepan mejanya, jessica pun tersenyum malu dan menghampiri yuri. Belum jessica sampai dihadapan yuri, lagi-lagi dia ceroboh sehingga membuatnya tersandung dan hampir terjatuh jika yuri tak segera menggapai tubuh jessica yang tak jauh dihadapannya.

“ Gwenchana?? “ tanya yuri khawatir dan membuat mata mereka bertemu, jessica yang masih terkejut memilih membungkam mulutnya dengan matanya yang tak bisa berkedip menatap wajah yuri yang berjarak beberapa inchi dari wajahnya.

“ … “

(Hening..)

“ Mata yang cantik “ batin yuri

“ Jessica-ssi, gwenchana? “ tanya yuri sekali lagi dan kali ini mendapat respon anggukan dari jessica, tetapi yuri tak langsung melepaskan jessica dari pelukannya. Matanya masih memandang dan menatap mata jessica dalam.

“ … “

“ A-apa sebelumnya kita pernah bertemu? “ tanya yuri ragu, membuat jessica mengerutkan keningnya

“ … “

“ Ahh…mian, aku tak bermaksud lancang padamu “ ucap yuri yang segera melepaskan pelukannya dari jessica, membuat keduanya terlihat gugup.

“ … “

“ Jangan salah faham, melihat matamu.. kau terlihat seperti teman kecil adikku “ ucap yuri yang kembali duduk ditempatnya sedangkan, jessica masih berdiri dan kebingungan.

“ Kau tak bertanya, siapa adikku yang kumaksudkan padamu? “ tanya yuri sambil mengetuk jarinya diatas meja kerjanya

“ S-si..~ “ jawab jessica yang terputus

Tok.. tok.. tok..

Bunyi ketukan pintu terdengar oleh keduanya dan berhasil menarik perhatian yuri untuk memandang pintu yang tak jauh darinya.

“ Masuk “ ucap yuri

“ Selamat pagi, yuri agashi. Tiffany agashi ada disini, ia ingin bertemu denganmu “

“ Jinjayo?? N-ne, silahkan masuk “ ucap yuri terkejut, tak lama kemudian suara derap langkah kaki tiffany terdengar menyeluruh sudut ruangan yuri.

“ Ternyata, kau sedang kedatangan tamu yuwrie? “ tanya tiffany dengan menghentikan langkah kakinya sambil membuka kacamata hitamnya

“ Ne, kebetulan sekali kau ada disini. Aku ingin membicarakan sesuatu pada kalian berdua “

“ Kami Berdua?? “ tanya tiffany dan jessica bersamaan

“ Ne, wae? “ tanya yuri kebingungan, tiffany atau pun jessica hanya menghela nafas panjang. Tiffany segera duduk disofa yang tak jauh dari meja kerja yuri lalu, yuri menarik jessica untuk ikut bergabung bersama tiffany disofa. Dan itu berhasil membuat jessica kembali terkejut dan juga menarik perhatian tiffany, ketika melihat tangan yuri yang menarik lengan jessica.

“ Sedekat itukah mereka??  “ batin tiffany yang terlihat tidak menyukai pemandangan dihadapannya

“ Apa kalian sudah meresmikan hubungan kalian? “ tanya tiffany sinis sambil menompang salah satu kakinya pada kaki satunya lagi.

“ Mwo? Bahkan, kami baru saja berkenalan kemarin. Saat kau dirawat disini, fany~ah “ jawab yuri sambil terkekeh

“ Bukan begitu jessica-ssi? “ tanya yuri pada jessica

“ N-ne “ jawab jessica gugup

“ Kalau begitu, cepat katakan apa yang ingin kau katakan. Aku tak punya banyak waktu hari ini “ ucap tiffany kesal

“ Arrasseo, aku akan mengatakannya sekarang. Pagi ini, aku menghubungi jessica dan kebetulan kau juga datang. Bukankah itu suatu kebetulan? Atau jangan-jangan kalian berjodoh? “ goda yuri yang berusaha mencairkan kegugupannya dan suasana saat itu. Bagaimanapun, yuri begitu sangat gugup dan merasa segan pada tiffany yang lebih memiliki banyak pengalaman dalam pekerjaan.

“ Apa kau sedang mencoba bercanda saat ini, yuwrie?? “ tanya tiffany memincingkan matanya kemudian, mengambil air mineral yang sengaja disiapkan dimeja tamu untuk setiap tamu yang mengunjungi ruangan yuri.

“ Aniyoo.. aigoo, kau serius sekali. Baiklah langsung ke inti, aku ingin mengangkat jessica menjadi perawat pribadimu fany~ah “ jelas yuri, membuat tiffany yang tengah menegak minumnya harus terbatuk-batuk hingga wajahnya memerah karna tersedak.

“ Omo gwenchana?? “ tanya yuri khawatir

“ Chankman yuri agashi, apa aku tak salah mendengar jika kau meminta saya menjadi perawat pribadi tiffany agashi?? “ tanya jessica terkejut

“ Ne, kau tak salah mendengar. Pendengaranmu masih normal “ jawab yuri yang kembali memberikan perhatiannya ada tiffany

“ Itu artinya, gajiku akan bertambah beberapa kali lipat. Yess… “ batin jessica girang sambil tersenyum dalam diamnya

“ Fany~ah, gwenchana?? Minumlah yang banyak “ ucap yuri dengan menyodorkan air mineral dihadapan tiffany, tiffany pun menggelengkan kepalanya dan menepis air mineral dari tangan yuri.

“ Waeyo?? “ tanya yuri kebingungan

“ Wae, kau harus memilih perawat ini huh? “ tanya tiffany, membuat jessica menunduk sedih

“ Fany~ah, jaga bicaramu “

“ Aku tak mau memiliki perawat yang lamban dan ceroboh sepertinya “

“ Fany~ah, aku mohon. Ini semua untuk kebaikanmu sendiri, jebal “ bisik yuri

“ … “

Tiffany memandangi jessica dari atas kepalanya hingga kakinya lalu, pandangannya terhenti ketika melihat lutut jessica yang berwarna kebiruan.

“ Ada apa dengannya? Apa warna kebiruan itu karna ulah kejailanku sebelumnya? “ batin tiffany

“ Fany~ah, bagaimana jawabanmu? “ tanya yuri mengalihkan pandangannya dari lutut jessica

“ Baiklah “ jawab tiffany dengan berat hati, membuat jessica mendongakkan kepalanya dan tersenyum senang. Tetapi, tetap masih terlihat raut kesedihan dan kekesalannya terhadap tiffany.

“ Apa hanya itu yang ingin kau katakan yuwrie?? “

“ Hmm.. chankman.. “ ucap yuri yang segera beranjak dari tempatnya dan berlari ke arah meja kerjanya. Sekejap mata tiffany dan jessica bertemu tetapi, tak lama kemudian mereka saling melempar pandangan mereka ke arah lain.

Tak lama kemudian, ponsel tiffany berdering. Sebuah panggilan masuk, setelah tiffany melihat nama dilayar ponselnya. Dengan cepat, ia menerimanya.

“ Soo? Waeyo? “ tanya tiffany

“ Agashi, kami sudah menemukan keberadaan seohyun agashi “ jawabnya girang

“ Jinjayo?? “ tanya tiffany tak menyangka dan terlihat senang

“ Ne, kita bisa menjemputnya besok. Aku sudah menyiapkan semuanya “

“ Wae tidak hari ini?? “ tanya tiffany sambil mengerutkan keningnya

“ Tidak hari ini, fany~ah “ ucap yuri yang merebut ponsel tiffany dan memutuskan panggilan tersebut. Membuat jessica yang masih berada ditengah-tengah mereka hanya bisa menguatkan pendengarannya, yang akan mendengar perdebatan kecil yang sebelumnya juga ia dengar saat tiffany masih dirawat dirumah sakit tersebut.

“ Yuwrie~ah, ige mwoya? Kembalikan ponselku! Kau tak tau apa-apa! “

“ Aku tau, karna sooyoung baru saja mengirim pesan padaku “

“ Kembalikan ponselku, sekarang! “

“ Shiro! “

“ Yah! Waegeurae?? “ tanya tiffany yang mencoba merebut kembali ponselnya dari tangan yuri.

“ Kalau kau ingin saat ini juga menjemput seo, kau juga harus membawa jessica mulai saat ini “ ucap yuri sambil tersenyum evil

“ Mwo?? “ tanya tiffany

***

Tiffany pov

Mimpi apa aku semalam, bagaimana bisa yuwrie memutuskan mengambil seorang perawat untuk khusus menrawatku. Dan bagaimana bisa, dia memilih gadis blonde yang ceroboh itu?? apa dia ingin melihatku mati ditangannya karna kecerobohannya?? Jangan gila yuwrie, kau menyebalkan! Ditambah, mulai saat ini aku akan semakin memiliki banyak ekor dibelakang. Aku sudah cukup kewalahan dengan beberapa bodyguard yang tak pernah berhenti mengawasiku, sekarang ia tambahkan lagi dengan seorang perawat. Padahal, sooyoung baru saja memberitahuku kalau dia sudah menemukan keberadaan seohyun. Membuatku frustasi!!

Aku keluar dari ruangan yuri dengan malas dan saat ini juga, perawat itu mengikutiku dari belakang. Sebenarnya, ada perasaan gugup yang aku rasakan saat dekat seperti ini dengannya. Terlebih aku merasa bersalah dengan apa yang sebelumnya aku lakukan pada dirinya dan kekasihnya yang mengendarai motor imutnya itu. perlukah aku mengakui, kalau aku yang telah melakukan kejahilan itu dan menyebabkan mereka terjatuh dari motor?? Andwe, andwe, andwe.. aku tak mau.

(Hening..)

“ Aku tunggu kau besok dikantorku jam 6 pagi, jangan terlambat! “ ucapku yang segera meninggalkannya

Tiffany pov end

***

Jessica pov

“ Aku tunggu kau besok dikantorku jam 6 pagi, jangan terlambat! “ ucapnya yang segera pergi meninggalkanku yang masih tak menyangka, kalau aku mendapat pekerjaan dengan gaji berkali-kali lipat dari biasanya. Tapi, wae aku harus menjadi perawat khususnya?? Tak mudah mengurus orang sepertinya dengan watak yang buruk, aigooo.. apa yang harus aku lakukan?? Lagipula, aku tak bisa menolak perintah langsung dari atasanku.

Beep beep..

Bunyi pesan masuk terdengar olehku, dengan cepat aku mengambil ponselku dari saku hodieku.

(1 new message)

From: Taeng

Sica~ah, mianne.. mendadak aku harus segera pergi ke kantor, ada client baruku yang sudah menunggu disana. jeongmal mianne, secepatnya aku akan menghubungimu. Yakso!

Aku tersenyum, ketika sudah selesai membaca pesan singkatnya. Aku pikir, ia tak mennungguku ternyata sebelumnya ia menungguku. Kalau tak ada hal yang mendadak seperti ini, pasti dia masih berada diluar menungguku. Kau sangat baik sekali, taeng..

Aku keluar dari rumah sakit dan mencari taksi, tetapi sudah beberapa menit yang lalu aku tak menemukannya. Ottokkae??

Jessica pov end

***

Normal pov

Tiffany memasuki mobil mewahnya setelah sooyoung membukakan pintu mobil untuknya. Mobilnya pun segera meninggalkan halaman rumah sakit dengan diikuti beberapa mobil dibelakang mobil mewah tiffany, ya.. mereka adalah pengawal tiffany.

“ Wae kau harus mengirim pesan singkat pada yuwrie, soo?? “ tanya tiffany memecahkan keheningan dan terlihat masih kesal dengan perlakuan yuri sebelumnya.

“ Miane, karna pagi ini yuri agashi meminta aku untuk kembali mencari seohyun agashi. Maka dari itu, selain aku memberitahukan padamu. Aku juga wajib memberitahunya “ jelas sooyoung yang merasa menyesal

“ Baiklah, gwenchana. Tolong dipersiapkan besok pagi-pagi sekali, aku ingin segera menjemputnya “

“ Ne.. “

Tiffany pun, mengalihkan pandangannya keluar jendela dan menemukan jessica yang berjalan seorang diri ditengah terik panasnya matahari.

“ Berhenti soo.. “ perintah tiffany, perlahan mobil yang membawa tiffany dan rombongannya pun berhenti.

“ Ada apa, agashi? “ tanya sooyoung kebingungan

“ Apa kau lihat yeoja itu?? “ tanya tiffany sambil membukakan kacamata hitamnya dan menunjukkan yeoja yang ia maksud kepada sooyoung.

“ Ohh.. bukankah yeoja itu perawat yang bernama jessica?? “

“ Hmm.. “ jawab tiffany dengan menganggukkan kepalanya mantap.

“ Mulai saat ini, yuwrie memintanya untuk menjadi perawat khususku “

“ Ne?? Lalu, apa yang ingin aku lakukan untukmu agashi?? “

“ Bisakah kau mengantarnya pulang? Aku merasa bersalah padanya “

“ Ne? Mengantarnya pulang? Apa kau sudah mengenalnya cukup jauh? “

“ Aku akan mengenalnya mulai saat ini dan tetap dalam penyelidikannya, soo “

“ Baik, kalau begitu.. aku akan menghampirinya dan meminta dirinya untuk masuk ke dalam mobil ini “

“ Ne? Andwe, andwe.. jangan bawa dia masuk ke dalam mobil ini hari ini, masih ada mobil yang lain didepan atau pun dibelakangku. Aku ingin sendiri saat ini “

“ B-baik agashi “ ucap sooyoung yang segera keluar dari mobil dan berlari kecil untuk menghampiri jessica yang tak jauh dari pandangan tiffany.

***

“ Jessica agashi?? “ panggil sooyoung, menghentikan langkah kaki jessica dan menoleh ke arahnya

“ Ne? Naega? Ohh.. “ ucap jessica yang segera membungkukkan tubuhnya dihadapan sooyoung, mengingat bahwa sooyoung salah satu utusan pribadi tiffany. Tapi, jessica tak memperdulikannya. Yang ia pikirkan, hanya perlu memperlakukan orang dihadapannya dengan sopan.

“ Apa kau akan pulang?? “ tanya sooyoung gugup

“ Ne, waeyo?? “ tanya jessica penasaran

“ Bisakah kau ikut mobil kami? Kami akan mengantarmu “

“ Ne? Gwenchanayo, agashi. Aku bisa menggunakan busway didepan sana “

“ Andwe, ini perintah agashi “

“ Siapa yang memerintahmu? Jinja, aku masih bisa menggunakan busway “

“ Ini perintah.. “ Jangan mengatakan kalau semua ini atas perintahku, soo “. Ini  perintah yuri agashi “

“ Jinjayo?? “

“ Ne, kajja “ ajak sooyoung dengan mempersilahkan jessica untuk berjalan didepannya, dengan ragu dan berat hati.. jessica mengikuti ucapan sooyoung. Dan ia sempat melewati mobil yang membawa tiffany didalamnya, beruntung mobil mewah tiffany memiliki kaca yang gelap. Sehingga, jessica tak mengetahui disalah satu mobil dihadapannya terdapat tiffany didalamnya.

Disisi lain..

“ Kau tak pernah berubah, selalu menjadi yeoja yang selalu aku kagumi. Kami telah kembali, aku berharap bisa memiliki kesempatan untuk mencintaimu dan kau membalas perasaanku padamu. Aku tak akan pernah berhenti untuk menjadi pengagum rahasiamu “  batin yuri sambil tersenyum manis dan masih memandang ke bawah sana.

Sedari tadi yuri melempar pandangannya keluar jendela dan pandanganya tertuju pada sooyoung yang membukakan pintu mobil salah satu rombongan yang membawa tiffany dibawah sana untuk jessica. Dan itu membuat yuri tersenyum manis.

“ Tak lama lagi, kalian akan saling mengetahui satu sama lain. Tidakkah kalian saling merindukan satu sama lain jung sooyeon dan stephany hwang?? “ gumamnya sambil menggenggam lembar kertas identitas jessica ditangannya. Disana tertulis identitas lengkap milik jessica.

Nama lengkap korea : Jung sooyeon

Nama lengkap negara lain : Jessica jung

Lahir : America

 

TBC

Okee.. sangaaat pendeeeekkk tapi, aku pikir mungkin berhasil membuat para reader yang udah setia nongkrong di WP-ku penasaran dengan cerita selanjutnya. Hehe..

Aigoo.. udah gak kerasa yaaa, bagi umat muslim yang menunaikannya.. besok udah lebaran lagi, bagi-bagi duit THR hehe..

Sebelumnya, TAQABALLALHU MINAWAMINKUM yaa readerku tersayang.. maaf-maaf, kalau aku banyak salah pada kalian semua. Yang udah dibuat nangis aku, maaf. Yang udah dibuat kipas-kipas sama aku maaf juga, cerita ini benar-benar menguras semuanya dari diri kalian. Hahaha.. ngerti kaan?? Maaf juga.. dibulan puasa ini, aku masih bisa memprotect yang berbau yadong dan sayangnya kalian juga keukeh minta pwnya ahahaha.. *author nakal lagi

Maap nyaak, dan setelah lebaran nanti aku juga gak janji bisa sering-sering post lagi kayak sekarang-sekarang ini. Karna, kembali ke rutinitas sebelumnya. Kuliah Kerja lapangku belum habis masa berlakunya. Tapi, aku pasti usahakan untuk mempost kelanjutan semua ff yang aku buat, karna sehari tanganku gak berkutat didepan laptop rasanya kram hahaha..

Pai.. pai.. aku harus melanjutkan aksiku untuk menjahili para sodara bocahku dengan petasan, see you ^^


(Chaptered) Everyone Love Her 7

$
0
0

“ Kau tak pernah berubah, selalu menjadi yeoja yang selalu aku kagumi. Kami telah kembali, aku berharap bisa memiliki kesempatan untuk mencintaimu dan kau membalas perasaanku padamu. Aku tak akan pernah berhenti untuk menjadi pengagum rahasiamu “  batin yuri sambil tersenyum manis dan masih memandang ke bawah sana.

Sedari tadi yuri melempar pandangannya keluar jendela dan pandanganya tertuju pada sooyoung yang membukakan pintu mobil salah satu rombongan yang membawa tiffany dibawah sana untuk jessica. Dan itu membuat yuri tersenyum manis.

 “ Tak lama lagi, kalian akan saling mengetahui satu sama lain. Tidakkah kalian saling merindukan satu sama lain jung sooyeon dan stephany hwang?? “ gumamnya sambil menggenggam lembar kertas identitas jessica ditangannya. Disana tertulis identitas lengkap milik jessica.

Nama lengkap korea : Jung sooyeon

Nama lengkap negara lain : Jessica jung

Lahir : America

 

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 7

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Normal pov

Suara sirine polisi dan ambulance terus terdengar dinegara amerika yang tak pernah tidur itu, berlalu lalang melewati apartment mewah milik seo juhyun. Siang dan malam semua orang tak pernah berhenti melakukan aktivitasnya, hanya dua yeoja yang tengah menikmati waktu mereka diranjangnya dengan santai menikmati kehidupannya yang bergelimang harta.

“ Baby seo.. “ panggil yeoja yang tak pernah berhenti memeluk tubuh seohyun dibawah selimut tebal mereka karna tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh mereka.

“ Hmm? “ tanyanya sambil mendongakkan kepalanya dan mengelus pipi kekasihnya lembut, lalu seohyun mengecup singkat bibir kekasihnya

“ Waeyo, yoong? Apa kau ingin melakukannya lagi? “

“ Mwoya? Aniyoo.. bagaimana pun, aku masih memiliki rasa lelah sayang “ jawab yoona sambil memperlihatkan tawa alligatornya

“ Lalu, apa itu? “ tanya seohyun kebingungan

“ Apa kau tak merindukan seoul? Kau tak mengkhawatirkan kedua eonniemu? Aku fikir, eonniemu sudah lama mencarimu seo. Bagaimana kalau besok kita pulang? “

“ Shiro! Hidup disana bagaikan neraka bagiku, semenjak peninggalan omma dan appa.. hidupku hampa, semuanya sibuk dengan dirinya masing-masing. Tak ada yang memperhatikanku, membuatku frustasi. Tapi, semenjak ada kau hidupku berubah.. “ jawab seohyun manis dan kembali menciumi bibir yoona

“ Seo, geumanhae.. “

“ W-wae?? “ tanya seohyun terkejut dan menghentikan aksinya

“ Kau tak boleh begini, aku ingin kau bisa menjadi yeoja yang lebih baik lagi. meskipun, aku belum pernah bertemu dengan kedua eonniemu. Tapi, apa kau tak kasihan pada mereka yang pasti mengkhawatirkanmu?? “

“ … “

“ Ayolaahhh.. meskipun, kita sudah berada dikorea. Aku tak akan pernah meninggalkanmu, seo. Kembalilah bersamaku besok, ada beberapa hal yang harus kuurus disana “

“ … “. Seohyun membalikkan tubuhnya kesal sambil mengerucutkan bibirnya, sehingga membelakangi yoona. Namun, mereka masih membagi selimut tebal mengingat kalau tubuh mereka tak ditutupi sehelai benang pun.

“ Seo baby “ panggil yoona yang kembali melingkarkan tangannya diperut seohyun

“ Lepaskan, biarkan aku sendiri “ jawab seohyun sambil menepis tangan yoona dari perutnya. Yoona yang mengerti, segera beranjak dan mengambil pakaiannya yang berserakan dilantai. Lalu, memakainya dan segera pergi membersihkan dirinya.

“ Haruskah, aku kembali?? “ batin seohyun

***

Kriiiing….. kringg…..

“ Engghhh.. “ jessica menggeliat, bunyi panggilan ponselnya sudah sangat mengganggu waktu tidurnya saat ini. Dengan mata yang masih terpejam, ia meraih ponsel samsung s4 dimeja samping ranjangnya.

“ Yeoboseyo? “ ucapnya setengah sadar

“ Sica, kau masih tidur? “

“ Hmm.. kau menggangguku, taeng. Aku masih mengantuk “

“ Yah! Tidakkah kau bekerja sore ini? Kau tak bekerja? Kau sakit? “ tanya taeyeon yang terdengar khawatir

“ Aniyo.. aku baik-baik saja, lekaslah pulang. Aku akan menceritakannya nanti, aku mau tidur “

Klikk..

Setelah memutuskan panggilan taeyeon, jessica kembali meringkuk dibawah selimutnya.

***

Taeyeon pov

Klik

Yyah!! Dia benar-benar tukang tidur, apa dia benar baik-baik saja?? Wae sore ini tak bekerja, bukankah harusnya dia bekerja dirumah sakit?? Membuatku khawatir..

Kulirikkan jam tangan dilengan kiriku, ternyata sudah sore. Dan aku masih harus mengambil beberapa gambar modelku, ahh.. banyak sekali model hwang grup ini, aku hampir kewalahan menghadapi bermacam-macam model yang memiliki watak yang berbeda.

Kalau aku ingin segera pulang dan menemui sica, aku harus menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat dari biasanya. Hwaiting!!

Taeyeon pov end

***

Normal pov

Hari mulai sore tiffany terduduk dikursi kerja kantorya, ia tak berniat sama sekali untuk beranjak dari tempatnya. Pikirannya dipenuhi dengan semua pekerjaan yang menumpuk dimeja kerjanya ditambah memikirkan sosok dongsaengnya yang sebentar lagi akan ia jemput dikota kelahirannya.

Beep beep..

Klik..

“ Ne, ada apa? “ tanya tiffany sambil terus memeriksa laporan karyawan-karyawannya

“ Permisi, nona.. apa anda butuh sesuatu?? “

“ Tak ada sulli, kau boleh pulang “

“ Ne?? Hajiman.. “

“ Hari ini, aku tak berniat untuk pulang. Kau tak mau menungguku sampai besok kan? Lebih baik kau cepat pulang dan carikan cleaning service yang baru untuk membersihkan ruanganku besok “

“ N-ne.. “

Klik..

Tiffany menghela nafas panjang dan menyandarkan tubuhnya. Kursinya diputarkan sehingga ia bisa melihat lampu-lampu yang mulai bercahaya diluar sana, dipejamkan matanya sambil menghirup dalam-dalam terpaan Ac diruang kerjanya itu.

“ Jung sooyeon, jung sooyeon. Jessica jung?? Ani, ani.. jung sooyeon tetap jung sooyeon, dan perawat itu tetap saja perawat. Aishhh.. “ gumamnya sambil mengacak-acak rambutnya kasar lalu, diputarkan lagi kursinya sehingga menghadap meja kerja. Tiffany mengambil Ipadnya dan mencari-cari sesuatu yang bisa menghilangkan kebosanannya. Dan senyuman pun kembali terlihat diwajahnya ketika melihat beberapa foto masa kecilnya bersama sosok seorang yang ia cari selama ini, mereka terlihat bahagia dengan saling melemparkan dedaunan yang gugur ke langit-langit dan berakhir mengenai diri mereka sendiri. Gelak tawa terdengar ketika, tiffany memutar kembali video yang mereka ambil semasa kecil.

“ Jessie, lihat kesini.. “

“ Yah! Apa yang kau lakukan? Kau mengambil gambarku?? “

“ Tentu saja, apa yang sedang kau lakukan huh? “

“ Bersiap menerkammu, matikan! “

“ Shiro! Hahaha… “

“ Yya, yya, yya.. “

“ Kajja, katakan sesuatu “

 “ Aigoo.. aku malu, tiff “

“ Berhenti bersikap konyol, jessie “

“ Hahaha.. baiklah, saranghae stephany.. kita akan selamanya seperti ini bukan?? “

“ Mwoya, apa yang kau katakan. Bahkan, kau terlalu terang-terangan mengatakan itu “

“ Waeyo? Wajahmu memerah, hahaha “

“ Yya! “

(Repeat)

Kembali tiffany menghela nafas panjangnya sambil memeluk ipad pink didadanya perlahan, air matanya jatuh membasahi pakaian kerjanya.

“ Bisakah kita bertemu lagi, meskipun hanya sekali? “ gumam tiffany

***

Yuri pov

Hari sudah menginjak malam, aku segera bergegas membereskan pekerjaanku. Senyuman tak henti-hentinya menghiasi wajahku begitu tau jessica adalah jung sooyeon. Dimasa kecil kami, tak ada yang tak menyayangi dan mencintainya meskipun sikapnya yang dingin. Tapi, bagaimana pun sosoknya.. terkadang dengan spontan, dia terlihat konyol dan membuat kami tertawa melihat ekspresinya saat itu.

Setelah aku membereskan berkas-berkas dimeja kerja, aku mengambil berkas pribadi sica untuk kubawa pulang. Aku masih harus mempelajari apa penyebab dia pindah ke seoul, karna yang ku tau amerikalah tempat kelahirannya. Pasti ada sebab-sebab tertentu yang membawanya pindah dan menetap dikorea. Sambil berjalan keluar ruangan, aku mengambil ponsel dari saku blazer dan melakukan panggilan. Ohh.. aku juga ingin bersyukur kalau hubunganku dan fany mulai membaik hehe..

“ Yeoboseyo, agashi? “

“ Ne, soo.. apa kau sudah pulang? “

“ Belum agashi, aku masih dikantor tiffany agashi. Wae? “

“ Dia belum juga pulang? Bagaimana bisa?? “

“ Ini sudah menjadi hal yang biasa agashi, tiffany agashi biasa menginap dikantor “

“ Mwo?? Hajiman, dia perlu ke amerika besok “

“ Ne, aku juga sudah menyiapkan semuanya. Nanti, aku akan menawarkannya pulang “

“ Kau harus membawanya pulang soo, dia butuh istirahat “

“ Ne, agashi. Apa ada sesuatu lain yang membuatmu menghubungiku? “

“ Hmm.. aku lupa hehe, nanti aku akan menghubungimu lagi “

“ Ne.. “

Klik..

Bagaimana bisa, fany terbiasa menginap dikantornya. Ini sudah sangat berlebihan dan lagi, tak ada yang bisa menghentikan apa yang ia inginkan. Fany terlalu keras kepala seperti omma, aigoo..

Aku segera naik mobil audi hitamku begitu, melihatnya yang sudah disiapkan didepan lobby rumah sakit.

Yuri pov end

***

Tiffany pov

Aku beranjak dari kursi dan berjalan sedikit mendekati jendela ruanganku, kulihat ke bawah sana lampu-lampu diperkotaan sudah dinyalakan. Tak disangka, waktu berjalan dengan cepat, secepat aku menemukan seohyun. Betapa senangnya aku ketika, soo berhasil menemukan keberadaannya. Aku tak pernah bosan untuk bersyukur karna soo telah menemukan keberadaannya. Thanks god, thanks soo dan aku akan menjemputnya besok. Yeaahh…

Tak lama kemudian, ponselku berdering. Dengan cepat, aku mengambil ponselku yang tersimpan diatas meja kerja dan melihat siapa yang sudah memanggilku.

“ Sunny~ah?? “

“ Oddiseo? Kau sudah makan? “

“ Kantor.. Belum, wae?? “

“ Aahh.. Bisakah kau membantuku? “

“ Apa? Oddisseo?? “

“ Dilobby “

“ Huh, lobby kantorku? Tak adakah sooyoung atau pengawalku yang lain disana?? “

“ Jika ada, aku tak perlu repot-repot memintamu kesini fany~ah “

“ Arrasseo, aku kesana “

“ Gomawo, ne.. “

“ Ne, gwenchanayo. Chankmanyo.. “

“ Ne.. “

Klik..

Kuputuskan panggilannya dan segera keluar ruangan untuk membantu sunny.

“ Apa yang sebenarnya ingin dia lakukan? “ gumamku, tak lama kemudian lift pun berhenti dilantai dasar. Aku keluar dari lift, sekejap aku berpapasan dengan seorang yeoja. Mata kami bertemu lalu, yeoja itu tersenyum dan membungkukkan tubuhnya dihadapanku.

“ Anyyeonghaseyo.. “ sapanya, aku hanya menggangguk sambil tersenyum tipis dan kembali berjalan menuju lobby. disepanjang jalanan lobby, aku merasa sudah tak asing lagi dengan yeoja berambut coklat, berkulit putih dan tingginya lebih tinggi dari sunny? Yaa seperti itulah perawakannya..

“ Fany~ah “ panggil sunny girang dengan membawa beberapa bungkus dikedua tangannya. Aku pun tersenyum dan melambaikan tanganku ke arahnya.

“ Ohh.. taeyeon “ ucap sunny ketika, aku sudah berada dihadapannya dan itu membuatku segera membalikkan tubuhku untuk melihat orang yang dimaksud sunny. Dan orang itu adalah yeoja yang sebelumnya aku temui didepan lift, yeoja berambut coklat, berkulit putih dan berpostur lebih tinggi dari sunny.

“ Anyyeonghaseo “ sapanya dihadapan aku lagi dan sunny sambil membungkukkan tubuhnya

“ Taeyeon~ah, kau baru selesai bekerja? kau mau pulang? “ tanya sunny girang, aku baru melihat wajahnya segirang ini saat bertemu dengan seseorang.

“ Fany~ah, kenalkan.. ini taeyeon, yeoja yang mengambil gambarku kemarin “ jelas sunny sambil menggenggam tanganku

“ Huh? Yang mana? “ tanyaku pura-pura tak tau

“ Yah! Kau mulai berulah “ jawabnya, membuatku terkekeh dan kulihat yeoja itu pun ikut tersenyum. Sikapnya cukup manis..

“ Anyyeonghaseyo, taeyeon inmida “ ucapnya ramah sambil membungkukkan tubuhnya kembali

“ Tiffany “ jawabku singkat

“ Yah! Kalian kaku sekali, tak bisakah kalian saling berjabat tangan? “ tanya sunny yang dengan cepat meraih kedua tangan kami dan menjabatkannya. Berjabat tangan seperti ini, tiba-tiba membuatku lebih gugup dibanding bertemu dengan orang-orang penting sebelumnya.

“ Sunny~ah, waegeraeu?? “ bisikku ditelinganya

“ Bersikaplah sedikit hangat, fany~ah “ jawabnya sambil tersenyum dihadapan aku dan yeoja itu. wajah yeoja itu pun terlihat memerah..

“ Okee.. malam semakin larut, kalau kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu lekaslah pulang. Pasti orang rumah sudah menunggumu taeyeon-ssi, terimakasih sudah bekerja keras untuk perusahaan “ ucapku sambil tersenyum dan tentu saja, ketika aku tersenyum eye smileku pun bisa dilihat orang-orang.

“ N-ne, gamsahamnida “ ucapnya

“ Andwe.. “ ucap sunny

“ Mwo?? “ tanyanya terkejut

“ W-waeyo sunny~ah? “

“ Bagaimana kalau kita makan malam bersama terlebih dahulu, kebetulan aku membawa banyak makan malam untuk fany malam ini. Dan aku pikir dia tak akan menghabiskan semuanya, taeng “ jelas sunny sambil menertawakanku, membuatku malu dan segera mengambil beberapa bungkusan dari tangannya.

“ N-ne, tapi.. “

“ Silahkan.. kau bisa bergabung dengan kami. Ucapannya memang benar, aku tak bisa menghabiskan semua makanan yang ia bawa. Karna sunny selalu memaksaku untuk menghabiskan semua makanan yang ia bawa untukku “

“ Kau dengar, kim taeyeon?? atasanmu yang sekarang memintamu untuk bergabung dengan kami “ ucap sunny sambil mengedipkan sebelah matanya, membuat taeyeon menghela nafas panjang dan mengangguk mantap sebagai responnya.

Kami pun, segera melangkahkan kaki kami mendekati lift.

“ Sunny~ah, bisakah aku membawakan satu bungkus lagi untukmu? “

“ Maksudmu, kau inign membantuku membawa bungkusan ini? “ tanyanya sambil menunjukkan beberapa bungkusan lagi ditangan kanannya, karna bungkusan ditangan kirinya sudah aku ambilkan.

“ Ne.. “

“ Tentu saja “ jawabnya girang dan segera memberikan bungkusan itu pada taeyeon, lalu pintu lift pun terbuka dan kami segera masuk ke dalamnya.

“ Kita makan diruanganku “ ucapku memecahkan keheningan, karna takku sadari sedari tadi diam-diam aku memperhatikannya yang terlihat kebingungan mau dibawa dirinya ini. Maka dari itu, aku segera menjawab tanda tanya yang ia simpan dipikirannya. Dan benar saja, itu membuat wajahnya memperlihatkan senyuman manis dan anggukan kepala yang menandakan kalau sekarang ia mengerti.

“ Ohh.. ne, aku lupa kalau kami selalu makan diruangannya. Jadi sekarang kita menuju ruangannya, kau tak keberatan kan taeng? “ tanya sunny sambil menoleh pada taeyeon yang berada disampingnya.

“ Ne, gwenchanayo “ jawabnya sambil terus tersenyum, aku senang melihat senyumannya.

Pintu lift pun terbuka, kami segera keluar dari sana dan menyimpan beberapa bungkusan itu diatas meja.

“ Silahkan duduk taeng.. “ ucap sunny ramah, hal ini seperti sunny lah tuan rumahnya bukan aku. Tapi, aku tak keberatan karna aku tak terbiasa banyak bicara pada orang yang baru kukenal.

Tiffany pov end

***

Taeyeon pov

Baru kali ini dalam seumur hidupkku, aku masuk ke dalam ruangan direktur utama dari perusahaan terbesar hwang grup. Yap.. ruangan kerja seorang tiffany hwang miyoung dan aku tak menyangka mendapatkan undangan langsung dari dirinya sendiri, tapi sebenarnya sunny lah yang mengajakku bergabung. Awalnya aku ingin menolaknya karna mengingat jessica yang sendiri diapartment dan lagi aku belum menyiapkan makan malam untuknya. Tetapi, begitu tiffany mengundangku untuk membantu menghabiska makanan yang dibawa sunny. Entah mengapa, aku tak bisa menolaknya dna ketika ia tersenyum. Kurasakan aku merasa terhipnotis dengan senyuman manisnya. Ya tuhan, aku bisa melihat senyuman eye smilenya secara langsung.. didepan mataku sendiri. Jelas saja, semua orang begitu sering memuji kecantikannya dan segala yang ia miliki. Tapi, seperti yang kulihat dia kurang begitu bisa beradaptasi dengan orang yang baru ia kenal seperti aku. Apalagi, aku bukan karyawan yang begitu memegang jabatan yang terlalu penting diperusahaannya. Tentu saja, ia merasa kurang welcome dengan orang seperti aku. Tapi, aku menikmatinya.. tak keberatan dengan sikapnya padaku.

“ Silahkan duduk taeng.. “ ucap sunny ramah, dia terlihat seperti tuan rumahnya dibanding tiffany. Itu membuatku ingin tertawa, karna ini benar-benar menyenangkan bisa masuk ke ruangan terbesar milik president hwang grup dan mengenal mereka. Aku segera duduk diikuti dengan sunny yang duduk disampingku dan membukakan beberapa bungkusan yang ia bawa, kulihat makanan-makanan yang ia bawa ini.. hmm, makanan mahal dengan cara pembungkusannya yang dibuat menarik dan elegant. Tapi, tiffany tak bergabung dengan kami. Ia malah berjalan menuju suatu ruangan yang tidak ingin kujamah karna itu akan membuatku dipecat barangkali hehe..

“ Wae? Kau merasa aneh dengan sikapnya bukan? “ tanya sunny menyadarkan lamunanku, ternyata tanpa sadar aku memperhatikannya dan sunny mengetahuinya. Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan sunny.

“ Dia memang suka seperti itu taeng dan dia belum bisa terbiasa membaur dengan orang yang baru ia kenal “

“ Ne, gwenchanayo. Gamsahamnida karna sudah mengundangku untuk makan malam bersama kalian “

“ Ne, cheonmaneyo. Kau ingin minum apa? Tiffany memiliki banyak macam minuman, wine pun ia memilikinya. Kau mau minum apa? Biar sekalian aku persiapkan untukmu “ tawar sunny

“ Cola? Lemon, soju or champagne?? “

“ Aahmm… Le-lemon? “ jawabku ragu, karna aku begitu gugup dan canggung saat ini.

“ Ahh.. baiklah, ngomong-ngomong.. kau terlihat gugup taeng dan itu membuatku ingin tertawa, kau lucu “. Mendengar ucapannya, membuatku malu dan sunny benar-benar tertawa ketika melihat wajahku yang memerah. Aigoo.. aku semakin malu..

“ Oke.. tunggu sebentar, aku akan membawakannya untukmu “

“ N-ne.. “

Sunny pun, segera pergi dari hadapanku ke tempat dimana tiffany memasuki salah satu ruangan disana sebelumnya.  Dan kulihat, ketika sunny akan masuk.. tiffany keluar sehingga mereka berpapasan. Mereka berdua terlihat saling berpandangan dan mengatakan sesuatu lalu, membuat keduanya tersenyum bahkan tertawa ditambah tiffany yang mengelus kepala sunny lembut. mereka terlihat seperti sepasang kekasih, sosok tiffany yang terkenal dingin tetapi ketika ia berbincang-berbincang dengan seseorang yang sudah ia kenal segurat senyuman tersungging diwajahnya yang sangat manis. Suatu saat, aku ingin melihat senyumannya yang tulus ketika melihatku. Aku tau, itu hanya mimpi. Tapi, aku merasa ingin mengenalnya lebih jauh seperti aku mengenal sica. Apakah aku mulai membuka hatiku kembali?? Bagaimana dengan perasaanku pada sica??

Taeyeon pov end

***

Tiffany pov

Aku baru saja masuk ke ruang pribadiku, suasana bar diruangan ini sudah tak asing lagi. meskipun, aku tak suka minum tapi aku suka sekali mengoleksi berbagai minuman dari minuman tahun sebelum aku lahir sampai wine tahun sekarang. Entahlah, kenapa bisa begitu dan mungkin itu sebabnya mengapa seohyun memilih bersenang-senang diclub dan menikmati minuman-minuman yang menurut penggemar minuman. Semua minuman yang aku koleksi rasanya begitu sangat lezat, sama seperti apa yang sunny bilang juga.

#Flashback

“ Fany eonnie, wae kau mengoleksi banyak minuman seperti ini? Apa semenjak sepeninggal omma dan appa, kau banyak meminum semua ini? “ tanya yeoja kecil yang baru berhenti menangis dengan mata yang sembab sambil menarik-narik baju eonnienya manja.

“ Ani.. aku hanya mengoleksinya saja, setelah kau besar nanti kau jangan mengikuti jejak eonniemu yaa “ jawab yeoja ber-eye smile sambil tersenyum lebar dan sambil mengelus rambut dongsaengnya lembut

“ Wae? Wae aku tak boleh mengikutimu? Apa rasa minuman itu enak?? “

“ Karna ini tak baik, seo. Lagipula, eonnie hanya mengoleksinya bukan meminumnya. Kau lihat sendiri kan, minuman-minuman ini terlihat sangat elegant itu terbukti ketika melihat harga satu botolnya. Aku tak tau bagaimana rasanya, karna pengasuh dan pengawalku soo mewanti-wantiku untuk tak meminum semua ini “

“ Wae kau tak boleh meminumnya? Aku penasaran dengan rasanya eonnie “

“ Karna aku memiliki maag, seo. Dan itu sangat berbahaya untuk lambungku, tak hanya bahaya untuk lambungku tapi untuk lambung semua orang yang meminum. Menurut penggemar minuman ini, mereka bilang rasanya lezat “ jawab yeoja eye smile polos, membuat kepala adiknya manggut-manggut

“ Tapi, kalau aku sudah besar nanti.. aku boleh mencobanya kan eonnie? “ tanya yeoja kecil menggoda

“ N-ne?? Tentu saja tidak boleh! Kau sama sekali tak boleh meminumnya! “

“ Waeyo?? Aku ingin mencobanya, eonnie. Jebal.. “

“ Err.. kau ingin aku menggigitmu, seo?? “ tanya yeoja ber-eye smile yang mulai bersiap untuk menerkam adiknya itu, seohyun dengan wajah imutnya terkejut dan mencoba mencari ancang-ancang untuk berlari

“ Aaauummm.. “

“ SHIROOO EONNIEEEEEE, ANDWEEEE!!! “

“ HAHAHAHAHA… JANGAN MENCOBA HAL YANG TIDAK-TIDAK SEOO!! “ ucap yeoja ber-eye smile sambil berkacak pinggang dan tertawa lepas, ketika dongsaengnya berlari terbirit-birit

#Flashback end

Tiffany pov end

***

Normal pov

Sebuah senyuman tersungging dibibir tipis tiffany, ketika mengingat kenangannya bersama seohyun. Dulu, meskipun omma dan appanya telah tiada mereka masih bisa tertawa bersama berbeda dengan yuri yang memang saat itu sudah tinggal dilondon. Tiffany dan seohyun begitu sangat dekat sampai mereka tak bisa dipisahkan tetapi, hal itu tak berlangsung lama. Ketika seohyun menginjak umur ke-17 dan saat itu pula, tiffany mulai disibukkan dengan pekerjaan omma dan appanya hubungan mereka menjadi tak seperti dulu lagi. itulah sebabnya, mengapa seohyun begitu tak menginginkan dirinya untuk kembali ke korea. Mengingat tak ada yang memperhatikannya kecuali kekasihnya, im yoona.

“ Ohh.. aku melupakan sunny dan yeoja itu “ gumam tiffany yang segera membalikkan tubuhnya untuk keluar dari ruangan, begitu ia keluar.. ia berpapasan dengan sunny yang juga baru akan masuk untuk mengambil minuman.

“ Fany~ah, kau tau.. taengo terlihat gugup ketika masuk ke ruanganmu yang super besar ini dan bersikaplah lebih baik padanya “ ucap sunny sambil mengedipkan sebelah matanya

“ Asal ada pencair suasana sepertimu disampingku, aku akan berusaha bersikap lebih baik lagi “ jawab tiffany tersenyum manis sambil mengelus kepala sunny lembut dan itu membuat sunny ikut tersenyum bahkan tertawa bersama dengannya. Namun, pandangan tiffany terhenti begitu menangkap sosok taeyeon yang sedari tadi memperhatikannya sambil tersenyum dan membungkuk tersipu malu karna tertangkap basah oleh tiffany.

“ Aku ambil minuman dulu, untuk kalian “ ucap sunny yang segera masuk tanpa menyadari apa yang terjadi pada tiffany dan taeyeon. setelah sunny masuk ke ruang penyimpaan minuman, tiffany dan taeyeon terlihat gugup dengan suasana yang begitu canggung. Tiffany menghampiri taeyeon dan duduk dihadapannya santai, sebuah senyuman canggung pun tergambar diwajah keduanya.

(Hening..)

“ Okshi.. kalau aku boleh bertanya, apa kau tak merasa kesepian semalaman diruang kerjamu yang super besar ini? “ tanya taeyeon ragu dan hati-hati dengan memecahkan keheningan diantara mereka. Membuat tiffany yang baru saja membuka berita harian menoleh padanya sambil mengerutkan keningnya.

“ … “

“ Mianne.. kalau aku sudah lancang padamu “ sesal taeyeon yang merasa bersalah setelah melihat respon tiffany yang sulit diartikan olehnya

“ Ohh.. ani, gwenchanayo. Tadi kau tanya apa? “

“ Ani.. tak jadi hehe “ jawab taeyeon sambil tersipu malu dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Tak lama kemudian, sunny kembali dengan beberapa minuman yang ia bawa. Lalu, menyimpan minuman lemon dihadapan taeyeon dan coklat panas didepan tiffany.

“ Kau ingin membuatku tertidur malam ini, sunny? “ tanya tiffany memecahkan keheningan, membuat taeyeon menoleh padanya dengan kebingungan. Sedangkan, sunny hanya memperlihatkan senyuman manisnya.

“ Lalu, kau ingin apa? Ahh.. mungkin kau ingin ini “ ucap sunny sambil mengganti minuman coklat panas dengan wine buatan prancis tahun 1997-an didepan tiffany.

“ Yang ada, kau hanya akan membuatku mati sunny~ah “ jawab tiffany membuat sunny terkekeh, lalu tiffany beranjak dari tempatnya dan mengambil air putih untuk ia minum.

“ Mianne, taengo~ah.. fany tak suka minum. Dia memiliki maag, jadi kenapa dia bilang jika aku memberikan wine padanya yang ada aku membuatnya mati ehehehe “ jelas sunny pada taeyeon

“ Banyak sekali yang memperhatikannya, yeoja yang beruntung “ batin taeyeon

***

Jessica pov

Aku terbangun dari mimpi indahku bersama stephany, entahlah.. aku merasa ia masih bersamaku disini, aku merindukannya. Jeongmal.. hanya butiran krystal yang mengalir dari pelupuk mataku sebagai saksi kalau aku sangat merindukannya. Kulirikkan jam tangan diponselku, ternyata sudah pukul 11 malam dan aku taeng belum juga pulang. Apa sesibuk itukah dirinya? Pasti dia belum makan, lebih baik aku membuatkan sesuatu yang bisa dimakannya ketika ia sampai disini.

Aku segera beranjak dari tempat tidur dan melesat pergi ke dapur untuk membuatkan makan malam, tak biasanya taeng pulang terlambat. Apa ada sesuatu yang terjadi padanya? Tak berpikir yang macam-macam sica! Aku tau, taeng bisa menjaga dirinya dengan baik. Setelah aku selesai membuat makan malam untuk kami, kulemparkan tubuhku disofa ruang tengah. Sudah pukul 1 pagi, taeng masih belum pulang. Kemana taeng pergi sebenarnya? Membuatku kembali mengantuk Huh..

“ Hoaammm.. “

“ Mungkin, tidur 5 menit tak masalah hehe.. “

Jessica pov

***

Normal pov

Tiffany, sunny dan taeyeon tengah menghabiskan makan malam mereka. Mereka terlihat menikmati perbincangan-perbincangan kecil yang terjadi diantara tiffany dan sunny, membuat taeyeon tak berhenti tertawa melihat sunny yang sering mempermainkan tiffany. Tiba-tiba, taeyeon tersadar bahwa dirinya melupakan jessica yang mungkin saja sudah menunggunya dirumah.

“ Mian.. aku hampir melupakan orang rumah yang sudah menungguku, sebaiknya aku segera pulang “ pamit taeyeon yang segera beranjak dari tempatnya dan berpamit pada tiffany dan sunny.

“ Kalau begitu biar sunny mengantarmu sampai lobby “ ucap tiffany yang mulai terbuka pada taeyeon

“ Ahh.. tak keberatannkah sunny? “

“ Ne, aku akan mengantarmu “ jawab sunny dengan senang hati mengantar taeyeon sampai lobby, setelah berpamitan pergi taeyeon dan sunny segera masuk ke lift. Sedangkan tiffany memilih merebahkan dirinya disofa dan sesekali memainkan ponselnya.

15 menit kemudian, sunny telah kembali dan menemukan tiffany yang sudah tertidur pulas disofa. Sunny mendekatkan diri pada tiffany dan duduk ditepi sofa, memadangi wajah pemilik eye smile tersebut dan sesekali mengelus pipinya.

“ Fany~ah.. bolehkah aku mencintaimu?? “ gumamnya yang kemudian, mengambil selimut untuk menyelimuti tubuh tiffany

TBC

Aigoo.. sepertinya, ff chap ini monoton. Efek nulis ditengah-tengah perjalanan anjang sanak saudara, ff selanjutnya aku usahakan untuk dibuat semenarik mungkin. Okee..

Typo menyebar dimana-loh, hehe.. see you ^^


(Chaptered) Everyone Love Her 8

$
0
0

“ Fany~ah.. bolehkah aku mencintaimu?? “ gumamnya yang kemudian, mengambil selimut untuk menyelimuti tubuh tiffany

 

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 8

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Normal pov

Sunny mendekatkan dirinya ke wajah tiffany yang terlihat sudah tertidur pulas

“ Tentu saja, aku hanya becanda. Aku memilih kim taeyeon dibandingkan dirimu yang begitu kaku “ bisik sunny sambil terkekeh

“ Mwo?? Aku tak kaku, arra??! “ ucap tiffany yang segera membelalakkan matanya dihadapan sunny

“ O-omo, omo.. kau belum tidur? Bagaimana bisa?? “ tanya sunny terkejut dan mencoba menghindari tatapan tajam tiffany namun, tiffany segera menarik kepala sunny dengan tangan kanannya dan itu membuat mereka saling bertatapan.

(Hening..)

“ F-fany~ah, a-apa yang a-akan kau la-kukan?? “

“ … “. Tiffany tak menjawab pertanyaan sunny, melainkan ia terus menarik kepala sunny untuk semakin dekat ke wajahnya

“ Apa kau yakin, kau tidak mencintaiku?? “ tanya tiffany menggoda

“ A-a-anii.. “ bantah sunny terbata-bata

“ Apa kau yakin? Aku bisa saja menerimamu saat ini juga “ tawar tiffany

“ … “

“ Ahh.. bagaimana dengan sooyoung?? Aku bukan orang jahat “ ucap tiffany yang segera mendorong kepala sunny dan segera beranjak duduk sambil terkekeh

“ Aishh.. jangan bawa-bawa pengawal pribadimu itu, aku tak menyukainya. Arrasseo? “

“ Hey.. jangan terlalu membenci seseorang, suatu saat kau akan sangat mencintainya “

“ Andwe! “ teriak sunny sambil mengerucutkan bibirnya

“ Sudahlah, ini sudah larut.. kau harus pulang “ ucap tiffany sambil mengacak-acak rambut sunny kemudian, beranjak dan berjalan mendekati meja kerjanya.

“ Kau tidak pulang? Kau masih belum pulih “

“ Ani.. masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan sunny~ah, lagipula besok aku harus ke california. Aku akan menghubungi sooyoung untuk mengantarmu pulang “ jawab tiffany yang kembali duduk dikursi kerjanya dan berkutat kembali dengan laptopnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

“ Andwe, andwe.. Aku bisa pulang sendiri, jangan menghubunginya. Lalu, untuk apa kau ke california? Pekerjaan? “

“ Ne, aku ada urusan pekerjaa disana sekaligus menjemput seohyun “

“ Seohyun? Kau sudah menemukannya? “

“ Ne, besok aku pergi dengan soo dan perawat pribadiku “

“ Perawat pribadi? Nugu? Sejak kapan kau mempekerjakan perawat didalam kehidupanmu? “

“ Bukan aku yang menginginkannya, tetapi yuwrie “

“ Yuwrie?? “ tanya sunny sambil mengerutkan keningnya

“ Ada apa ini? “ batin sunny

“ Heyy.. “ panggil tiffany, membuat sunny tersadar dari lamunannya

“ Ne? “

“ Gwenchana?? Ini sudah sangat larut, kau harus pulang sunny~ah “ ucap tiffany sambil menghampiri sunny dan merangkul tubuh kecil tersebut

“ Ahh.. ne, aku akan pulang “

“ Kajja, biar aku antar kau sampai lobby. gwenchana? “

“ Geurom.. kajja “

***

Taeyeon pov

Kuparkirkan motorku didalam garasi apartment, sebenarnya apartment kami bukan apartment yang mewah tetapi apartment sederhana yang membuat kami merasa nyaman. Aku dan sica bukan orang kaya tetapi, kehidupan kami berkecukupan. Bahkan terkadang kami kesulitan untuk membayar sewa apartment ini tiap bulannya, entahlah malam ini rasanya bahagia sekali. Apa mungkin, aku bahagia saat bertemu dengan president hwang? Pertemuan singkat yang menyenangkan. Kalau saja, aku tak bertemu sunny dan presiden hwang mungkin hari ini akan seperti hari biasanya yang tak memiliki moment yang menyenangkan.

Aku segera masuk ke dalam apartment, kulihat didalam apartment ini hanya menyisakkan lampu ruang tengah  dan ruang makan yang menyala. Itulah kebiasaan kami yang harus dilakukan tiap malam, berhemat meskipun aku tau sica sangat takut dengan gelap tapi dia benar-benar berusaha untuk membiasakan diri dengan ini semua. Untukku dan sica berhemat sangat lah penting karna dengan berhemat iuran bulanan kami untuk membayar listrik, air dan segalanya lebih murah hehe..

Aku pikir sica masih tertidur dan belum makan malam. Aku jadi merasa bersalah padanya, lalu aku berjalan dan berniat untuk menghampiri kamar sica. Namun langkahku terhenti ketika melihat beberapa hidangan yang masih terlihat panas tersimpan diatas meja makan, kemudian terkejut ketika menemukan sica yang sudah tertidur pulas disofa ruang tengah yang tak bersekat dengan ruang makan. Ternyata dia sudah menungguku dan akhirnya kembali tertidur disofa, aisshh.. aku semakin bersalah padanya. Ottokkae?? Kudekatkan diri ini dengan duduk ditepi sofa dan memandangi wajahnya yang cantik dan manis, aku mengelus pipinya lembut sambil tersenyum.

(Hening..)

“ Sica~ah, ireona “ bisikku lembut ditelinganya

“ … “

“ Sica~ah, aku sudah pulang “ bisikku lagi, dia masih tak bergeming.

“ … “

“ Jessica jung.. “

“ … “

“ Soyeon~ah.. “

“ … “

“ YYAHH SICA, IREONA!! AKU SUDAH PULANG!!! “

Pluk…

Sebuah bantal mendarat tepat diwajahku, membuatku terkejut bukan main dan terdiam.

“ Kau berisik taeng, aku mengantuk “ ucapnya polos dengan suara yang mengantuk sambil membenarkan posisi tidurnya dengan menyamping, membuatnya menghadap padaku dan mencoba untuk kembali terlelap

“ … “

Plakkk..

Taeyeon pov end

***

Normal pov

Plakkk..

“ Yyah!!! “ teriak jessica, ketika merasakan tepukan taeyeon di buttnya cukup keras dan itu membuatnya terbangun 100% dari tidurnya. Jessica membelalakkan matanya dan menemukan taeyeon yang sudah tersenyum dorky dihadapannya

“ K-KAU!! “ tunjuk jessica, membuat taeyeon segera berlari ketakutan untuk menghindari perlakuan jessica selanjutnya.

~ Sementara itu..

Tiffany dan sunny berjalan sambil berpelukan, lalu langkah mereka terhenti ketika bertemu sooyoung dilobby.

“ Annyeonghaseyo, tiffany agashi dan sunny agashi “ sapa sooyoung girang, berbeda dengan sunny yang memandangnya dengan tatapan tak suka pada sooyoung

“ Hey.. jangan begitu “ bisik tiffany ditelinga sunny, membuat sunny mengerucutkan bibirnya

“ Ne.. “ jawab sunny singkat pada sooyoung

“ Apa kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu, tiffany agashi? “ tanya sooyoung ramah

“ Ani.. “ jawab tiffany

“ Loh, bukankah agashi akan pulang?? “

“ Aniyoo.. aku kesini hanya untuk mengantarkan sunny. Apa kau bisa mengantarnya pulang soo? Ini sudah larut, tak baik jika ia harus pulang sendiri “

“ Yah! Fany~ah.. aku bilang ~.. “

“ Kau hanya akan membuatku khawatir sunny~ah, pulanglah.. soo akan mengantarmu “

“ Hajiman, agashi.. ~ “

“ Sudahlah, tolong antarkan sunny pulang soo. Aku masih memiliki banyak pekerjaan malam ini “ potong tiffany

“ Ba-baiklah.. “ jawab sooyoung

“ Hati-hati dijalan.. “ ucap tiffany sambil tersenyum manis dihadapan sunny

“ … “

“ Kau marah? “ tanya tiffany pada sunny yang tak menjawab ucapannya sambil menunduk dihadapannya

“ Heyy.. aku tak bermaksud..~ “ ucap tiffany yang terpotong, ketika merasakan jari telunjuk sunny yang ditempelkan dibibir tipisnya.

“ Kau menyebalkan “ ucap sunny kesal yang segera mendaratkan ciuman dipipi tiffany dan segera melarikan diri dari hadapan tiffany, membuat sooyoung terkejut tanpa mengedipkan matanya termasuk tiffany. Lalu, terdengar tawaan girang sunny ketika menemukan kedua orang yang masih terdiam dibelakangnya dan itu berhasil membuat tiffany dan sooyoung tersadar.

“ Soo.. kajja “ ajak sunny girang

“ Kalau begitu, aku permisi agashi “ pamit sooyoung terbata-bata dan segera mengantar sunny pulang

***

Yuri pov

Aku sudah sampai dirumah dan aku bisa merasakan kembali rumah besar kami yang terasa tak berpenghuni, ya.. rumah ini bagaikan rumah yang sengaja dibangun dan dikhususkan untuk menjadi tempat tinggal pelayan-pelayan kami. Rumah mewah dengan interior klasik yang mewah, appa dan omma benar-benar membuat kediaman ini bagaikan disurga. Mereka membangun semua ini untuk memberikan kenyaman untuk anak-anaknya tetapi, buktinya salah satu diantara kami bahkan tak sering berada dirumah sekali pun tiffany yang selama ini berdiam diri diseoul. Semua pelayan menyambutku dengan berbaris dan membungkukkan tubuh mereka sambil tersenyum senang.

“ Sudah lama aku tak bertemu dengan kalian, terimakasih karna kalian sudah mengurus adik-adikku “ ucapku pada semuanya, mereka pun semakin mengembangkan senyumannya dihadapanku. Lalu, aku kembali melangkahkan kakiku untuk menaiki anak tangga dan berjalan selama 10 menit untuk sampai didepan kamarku yang sudah kurindukan. Aku sudah tak sabar melihat kamarku, apa kamarku masih tetap sama? Dengan cepat, kuputar knop pintu kamarku dan benar saja.. kamar yang masih tetap sama, kamar yang luas namun tetap saja kamarku tak seluas kamar tiffany. Bahkan, kamar tiffany sudah seperti apartment paling mewah diseoul. Terkadang, aku cukup lelah mencari sosok dirinya didalam kamarnya sendiri. Aku berjalan dan segera melemparkan tubuhku diatas ranjang king sizeku, nyaman.. sangat nyaman. Namun, tiba-tiba lembaran identitas sica kembali hadir dikepalaku.

“ Jessica jung.. jung soyeon? Bagaimana ia bisa mengubah namanya seperti ini? “

Yuri pov end

***

Normal pov

~ Keesokkan harinya..

06.00 KST

Matahari mulai menampakkan dirinya, menembus jendela ruang kerja president hwang yang sedang membereskan berkas-berkasnya yang sudah ia kerjakan. Ia melirik jam tangannya yang kemudian, menghela nafas panjang.

“ Bagaimana bisa, waktu berjalan dengan cepat? “ gumamnya

Ting..

Bunyi lift terdengar dan menampilkan sosok assistant pribadi tiffany, sooyoung berjalan menghampiri tiffany dan membungkukkan tubuhnya.

“ Apa semuanya sudah siap? “ tanya tiffany yang masih terus membereskan berkas-berkas dimeja kerjanya tanpa menoleh pada sooyoung

“ Sudah.. pesawat, apartmentmu, mobil dan semuanya sudah selesai. Hanya saja..~ “

“ Apa? “ tanya tiffany yang segera menatap sooyoung. Tiffany sudah menyadari ada yang tidak beres dengan kata ‘Hanya saja’, karna ia ingin semuanya selesai dengan sempurna seperti apa yang diharapkannya.

“ Perawat jessica, belum juga datang “

“ MWO? Jam berapa ini? “

“ 06.00 “

“ Aishh.. waegeurae dengan perawat itu. apa sebelumnya kau tak memberitahu seperti apa diriku, huh?? “

“ s-su-sudah agashi “

“ Lalu, wae?? Waegeurae?? “ tanya tiffany kesal dan segera beranjak dari tempatnya

“ … “. Sooyoung memilih diam dan menunduk dengan rasa bersalah karna ia tak bisa mengurus perawat jessica dengan baik.

“ Selesaikan sekarang juga, aku ingin segera bertemu seo “ ucap tiffany yang segera masuk ke dalam ruang pakaian. 15 menit kemudian, tiffany terlihat kembali segar setelah ia membersihkan tubuhnya dan keluar dengan pakaian casualnya yang masih terkesan elegant dan berwibawa dengan menggunakan kacamata hitam kesukaannya. Lalu, ia segera berjalan meninggalkan ruangannya didampingi sooyoung. Sebuah senyuman terus tersungging diwajah cantik tiffany, membuat sooyoung yang melihatnya didalam lift hanya bisa ikut tersenyum senang.

“ Kau terlihat senang, agashi “ ucap sooyoung memecahkan keheningan

“ Tentu saja, aku senang. Tapi, jika si perawat itu 5 menit lagi belum juga datang kalian akan mendapatkan hadiah yang menarik dariku “. Sooyoung menelan ludahnya ketika, mendengar ucapan tiffany. Ia tau maksud dari perkataan tiffany yang penuh dengan penekanan dan dengan cepat, ia segera menghubungi salah seorang pengawal untuk membantunya mencari jessica.

***

Taeyeon pov

“ Taeng, ppali!! “ pinta sica sambil menepuk-nepuk bahuku, lagi-lagi ia terlambat bangun dan memintaku mengantarnya ke perusahaan hwang. Aku sudah mendengar ceritanya kalau ia tak lagi bekerja sebagai perawat dirumah sakit melainkan, ia diminta menjadi perawat pribadi tiffany oleh kakaknya kwon yuri. Suatu kebanggaan untuk kami terutama untuk sica menjadi perawat seorang tiffany hwang yang tak sedikit banyak orang mengenalnya diseluruh dunia. Mengingat kehidupan kami yang serba kecukupan untuk menghidupi kedua orang didalam apartment, tentu saja kesempatan ini sangat baik. Hanya saja, mungkin nanti aku lebih sering kesepian dan merindukan sosok sica yang cerewet.

Tak lama kemudian, kami telah sampai. Aku sengaja berhenti didepan lobby tepat disamping beberapa mobil mewah yang sudah siap untuk pergi dan lagi~ aku mendapat pukulan kecil dari sica.

“ Yya! Wae kau menurunkanku disini? “ bisiknya gugup sambil tersenyum tipis pada beberapa orang yang sudah berdiri didepan beberapa mobil mewah tersebut dengan pakaian formal mereka.

“ Waeyo?? Bukankah kau tak ingin terlambat? Jadi terpaksa kuturunkan kau tepat dihadapannya “ jawabku terkekeh, tak lama kemudian beberapa orang keluar dari lobby dan salah satu orang tersebut membukakan pintu penumpang. Kulihat dibelakang beberapa orang diseberang sana, tiffany berjalan anggun menggunakan pakaian casualnya dan kacamata hitam membuat pandanganku terhenti dan tertuju padanya. Gayanya yang santai tetap saja memperlihatkan kesannya yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata.. WOW, so adorable. Sayangnya ia bukan tipe orang yang ramah pada orang yang baru ia kenal, tapi sikapnya itu tak membuatku kecewa karna aku tau semua orang memiliki sikapnya masing-masing. Terkadang aku juga berlaku tertutup pada seseorang yang baru kukenal, seperti itulah president hwang dan mungkin saja pagi ini dia sudah melupakanku. Melupakan pertemuan singkat kami semalam..

“ Ohh.. jessica-ssi “ panggil seorang yeoja disamping tiffany dan berhasil menghentikan langkah atasannya yang baru saja akan masuk ke mobilnya. Mata kami bertemu, aku tak dapat melihatnya dengan jelas karna kacamatanya yang benar-benar tak memperlihatkan bayangan matanya dari dalam. Tak ada senyuman eye smile pagi itu baik untukku maupun untuk sica, aku jadi khawatir apa sica akan baik-baik saja?? Tapi, melihat pendamping tiffany yang selalu tersenyum dan bersikap baik pada sica kekhawatiranku sedikit terbayar oleh sikap yeoja itu. lalu, tiffany masuk ke dalam mobilnya disusul beberapa pengawalnya bisa dibilang begitu.

“ Dia adalah sooyoung, sekretaris pribadi tiffany “ bisik jessica, membuatku mengangguk mantap dan membungkukkan tubuhku dihadapanya sambil tersenyum. Lalu, yeoja yang bernama sooyoung pun membalas bungkukkanku sambil tersenyum

“ Kajja, jessica-ssi “ ajak sooyoung ramah

“ Apa kau akan baik-baik saja, sica? “ bisikku

“ Ne, aku akan menghubungimu nanti ne. Gomawo, saranghae “ jawab sica yang kemudian, mendaratkan ciumannya dipipiku. Membuat pipiku memerah dan melukiskan senyuman manis diwajahku, malu tetapi ini berhasil membuatku mendapat energi baru untuk hari ini hehe..

Dengan cepat sica segera masuk ke dalam mobil dan melambaikan tangannya padaku ketika mobil mulai berjalan meninggalkanku.

Taeyeon pov end

***

Tiffany pov

Aku berjalan keluar lobby dan menemukan dua yeoja yang familiar bagiku, jessica dan taeyeon? Ya, yeoja yang kemarin malam menemani makan malam aku dan sunny, yeoja fotografer perusahaan hwang grup kim taeyeon. Kulihat hubungan kedua yeoja itu sangat dekat terlebih ketika aku melihat jessica mencium pipinya setelah aku duduk didalam mobil, mereka terlihat mesra dan mungkin bisa saja mereka adalah sepasang kekasih. Tetapi, tiba-tiba saat aku menonton adegan mesra itu darahku naik, kepalaku terlihat berasap. Cih.. benar-benar merusak moodku dipagi hari, disaat pertama kali dia bekerja denganku ia sudah sangat lancang. Namun, kembali kuingat ketika aku menyenggol motor kecil begitu tau penumpang dibelakangnya adalah jessica. hmm.. jadi pengendara itu kim taeyeon? Pagi yang sangat mengejutkan….

Kubenarkan dudukku lalu, mengambil koran yang sudah disiapkan. Daripada aku memperhatikan kedua yeoja diluar sana yang terlihat sangat mesra, lebih baik aku membaca berita dipagi hari ini. Pagi ini, mereka menghancurkan moodku. Pintu mobil pun dibukakan sooyoung sehingga jessica segera masuk dan duduk disampingku, ia melambaikan tangannya keluar jendela dan kemudian bersikap bersalah dihadapanku ketika mobil mulai meluncur ke jalan raya.

“ Anyyeonghaseyo “ sapanya sambil sedikit membungkukkan tubuhnya dhadapanku

“ … “. Aku tak menjawab sapaannya, aku sudah terlalu kesal terhadapnya. Pertama, ia terlambat. Kedua, ia begitu lancang mencium pacarnya didepanku. Ketiga, ia masih bisa bersikap manis didepanku. Aisshhh!!!

“ Miannata, aku terlambat “ ucapnya terdengar sedih, dia pikir aku bisa luluh dengan penyesalannya?? Tidak akan!

“ Ohh.. jadi, pengendara motor yang ugal-ugalan itu adalah kekasihmu? Kalian begitu mesra sampai kau lupa waktu kalau hari ini kau harus bekerja menjadi perawat pribadiku! “ ceplosku tanpa mengalihkan pandanganku dari isi berita ditanganku dan sialnya aku malah dengan santai memberitahu soal kejadian sebelumnya saat aku menyenggol mereka dijalanan. Ada jeda yang cukup panjang diantara kami saat mobil sudah meluncur cukup jauh dijalan raya, aku merasa gugup ketika meliriknya dan mendapatkan tatapan tajam darinya. Omo.. apa yang akan dilakukannya sebentar lagi padaku?? Bagaimana mulut ini bisa mengatakan apa yang tak perlu dikatakan.

“ Jadi, orang yang menyenggol kami saat itu adalah kau huh? “ tanyanya kesal dan berhasil membuatku terkejut, tak hanya aku tetapi sooyoung dan supir pun ikut terkejut.

“ Ehem.. “ aku berdehem sambil membenarkan kacamata hitamku, kurasakan keringat dingin mengalir dari pelipisku

“ Yyah! Jawab pertanyaanku! Setidaknya kau mengaku, kalau kau lah yang menyenggol kami. Beruntunglah kalau kami tidak apa-apa! “.

“ … “

“ Yyah!! “ panggilnya, aishh.. kekesalanku semakin bertambah karna ulahku sendiri.

“ Yyah?! Mwoya?? Apa kau mencoba untuk membentakku dan memanggilku seperti itu, huh?? Kau ingin kupecat sekarang juga?? Siapa yang mencoba menyenggol kalian?! Bahkan, aku tak punya waktu untuk itu semua! “ bantahku dengan emosiku  yang sudah dipuncak kepala, kulemparkan berita media itu ke bawah dan melemparkan pandanganku ke luar jendela membuat suasana saat itu menjadi suasana yang sulit digambarkan.

Tiffany pov end

***

Normal pov

“ Pengendara ugal-ugalan? Apa jangan-jangan, orang yang menyenggolku saat itu adalah tiffany?? Benar, tak salah lagi. karna aku pun begitu familiar terhadapnya! “ batin jessica

Sunyi dan tegang, itulah yang tercipta didalam mobil mewah milik tiffany. Semua pengawal yang mengawalnya pun ikut menegang mengingat, sooyoung dan supirnya menggunakan headset yang menggantung ditelinganya dan sudah jelas apa yang baru saja dilakukan jessica dan tiffany didalam mobil terdengar pula oleh pengawal-pengawalnya yang berbeda mobil.

Semua pengawal yang mendengar hal tersebut mulai mempersiapkan diri mereka masing-masing, mengantisipasi fisik dan mental mereka. Takut-takut tiffany akan menerkam mereka karna melampiaskan kekesalannya atau mungkin, tiffany bisa saja dengan tiba-tiba memecat salah satu pengawal tanpa sebuah alasan yang jelas seperti apa yang ia lakukan dimasa lalu.

“ Kita sudah sampai, harap berhati-hati.. diluar para wartawan sudah menantimu agashi “ ucap sooyoung sopan kemudian, segera keluar untuk membukakan pintu untuk tiffany dan terlihat para pengawal tiffany pun sudah bersiap diluar untuk mengawal majikannya.

Pintu pun terbuka lebar untuk tiffany dan jessica, sooyoung dan beberapa pengawal lainnya dengan sigap mengawal tiffany dari cahaya blitz para wartawan yang begitu sangat kelaparan akan berita tentang tiffany pagi itu untuk dijadikan issue terhangat bagi mereka.

“ Tolong jaga jessica juga, soo. Dia belum terbiasa dengan ini semua “ bisik tiffany disela-sela langkahnya yang terburu-buru, sooyoung pun mengangguk mantap dan menoleh kebelakang untuk melihat jessica yang juga dikawal oleh bawahannya. Terlihat sekali, jessica yang merasa tak nyaman dengan apa yang sedang terjadi saat itu.

“ Apa seperti inilah yang selalu dilakukannya setiap hari? Seperti teroris saja “ batin jessica. Dari kejauhan dapat terlihat pintu kedatangan penerbangan dengan tujuan california-korea yang memiliki penumpang yang cukup banyak berhamburan dari pintu tersebut termasuk kedua yeoja yang baru sampai dikota kelahirannya sendiri. Seohyun dan yoona..

Saat itu ketika yoona meninggalkan kekasihnya sementara untuk berfikir, seohyun benar-benar memikirkannya dengan baik hingga ia memutuskan untuk kembali ke korea bersama kekasihnya. Namun, hal itu tak mengubah keputusan seohyun untuk tak pulang ke rumahnya melainkan ia akan membeli apartment baru diseoul untuk dirinya sendiri dan yoona. Seohyun dan yoona melakukan penyamaran yang terlihat menggunakan pakaian casual santai dan sexy dengan kacamata hitam yang tak pernah lepas dari wajah mereka, mengingat seohyun adalah dongsaeng kandung tiffany hwang yang terkenal tak sedikit orang menyadari dan menjadi penggemar dongsaeng tiffany itu. sementara itu rombongan tiffany sudah berjalan mendekati pintu keberangkatan pesawat mereka yang bersebelahan dengan pintu kedatangan.

“ Kajja.. sudah aman, mesin pesawat sudah dinyalakan agashi “ ajak sooyoung, tiffany pun mengangguk. Namun, ada hal yang membuat pandangan tiffany terhenti ketika ia melihat seseorang yang familiar melewatinya.

“ Chankman soo.. “ tahan tiffany, membuat langkah pengawalan terhenti dan segera menoleh pada tiffany

“ Waeyo? Kita tak punya banyak waktu lagi agashi kajja “ ucap sooyoung yang kembali melangkahkan kakinya diikuti pengawalan tiffany dan itu membuat langkah tiffany pun kembali melangkah. Berbeda dengan jessica yang menyadari pandangan tiffany pada salah seorang yeoja yang baru saja melewatinya juga.

“ Sepertinya, aku sudah tak asing lagi dengan salah satu yeoja itu “ batin jessica sambil mengerutkan keningnya dan kembali berjalan.

“ O-ohh.. “ ucap jessica yang mencoba menghentikan langkahnya sambil menunjuk ke belakang, namun pengawal tak menanggapi hal tersebut.

***

Didalam pesawat tiffany duduk dengan kerutan dikeningnya. Ia masih terus mengingat-ingat apa yang baru saja ia lihat sebelumnya.

“ Bukankah, itu terlihat seperti seohyun? “ gumam tiffany sambil membuka kacamata hitamnya dan melemparkan pandangannya keluar jendela sedangkan, jessica sedari tadi memperhatikan tiffany yang duduk terpisah beberapa sofa dihadapannya sambil memegang pena dan buku diary yang tak pernah ditinggalkannya.

“ Okshi, agashi “ ucap sooyoung membuat tiffany menoleh ke sumber suara. Ia menemukan sooyoung yang sudah berdiri disampingnya dan terlihat khawatir.

“ Ne, wae? “ tanya tiffany

“ Ada panggilan untukmu “ jawab sooyoung ragu

“ Nugu? “

“ I-itu.. z-zee corporation “ jawab sooyoung terbata-bata

“ Apa kau belum juga memberitahu kalau kita tak bisa bekerja sama dengan perusahaan gadungan seperti mereka? “

“ N-ne, tetapi mereka masih terus mengejar kita agashi “

“ Baiklah.. tetaplah disini. Aku akan menerima panggilannya “ ucap tiffany yang segera mengangkat sebuah telepon disamping sofanya.

“ Yeoboseyo? “

“ Yeoboseyo, anyyeonghaseyo tiffany hwang yang terhormat. Apa kau sedang sibuk? “

“ Katakan apa yang kau inginkan, aku tak memiliki banyak waktu sekarang kwanghee “ ucap tiffany dingin. Kwanghee adalah salah satu orang yang bekerja diperusahaan zee corporation dan selalu mengejar tiffany untuk mendapatkan project yang besar dan menguntungkan bagi perusahaannya. Bahkan, ia rela berkorban mengikuti tiffany kemana pun demi membuat hati tiffany luluh dan memberikan salah satu project tiffany padanya. Tetapi, tiffany tak sebodoh itu sebelum tiffany memberikan projectnya pada beberapa perusahaan.. ia selalu memastikan perusahaan-perusahaan tersebut dan ketika ia meminta sooyoung untuk memastikan perusahaan kwanghee, ternyata perusahaan kwanghee tidak terdaftar diseoul. Bahkan, pekerjaan perusahaan kwanghee hanya sebatas calo biasa dan membuat tiffany menolaknya mentah-mentah.

“ Wuaaww.. arrasseo agashi, aku tau kau sangat sibuk tetapi jika kau menyetujui kerja sama dengan perusahaanku.. kau tak akan sesibuk ini “

“ Mianne, sudah ku katakan beberapa kali kalau kita tak bisa bekerja sama. Lagipula, aku tidak ingin berkerja sama dengan perusahaan gadungan yang tak jelas seperti perusahaanmu “

“ Mwo?? Jangan sembarang bicara agashi, aku bahkan memiliki profil lengkap perusahaanku dan surat izin mendirikan perusahaan ini. Kau bisa ku tuntut! “

“ Surat izin palsu maksudmu? Tuntut saja aku kalau kau berani, aku akan membeberkan semua sikapmu yang mencoba menyuapku agar mendapat proyek besar dengan keuntungan yang tinggi untuk menguntungkan dirimu sendiri “

Klik..

Tiffany memutuskan panggilannya dan tersenyum manis dihadapan sooyoung, membuat sooyoung membelalakkan matanya.

“ Kau sungguh berani sekali, agashi “ ucap sooyoung dengan mulut yang menganga sambil menunjukkan ibu jarinya dihadapan tiffany, membuat tiffany tertawa renyah.

***

Kriiing…

“ Yeoboseyo? “

“ Yoona~ah, oddisseo? “

“ Kami baru saja sampai, wae? “

“ Jinjayo? Kalau begitu ketika kau ada waktu, datanglah ke markas “

“ Waeyo? “

“ Kita lakukan rencana kita, permainan baru saja akan dimulai “

“ NE? Mworago?? “

Klik..

“ Yyah!! “ teriak yoona ketika menyadari panggilan untuknya sudah terputus dan itu membuat seohyun yang baru saja keluar dari toilet terkejut

“ Yoong.. waeyo, gwenchana? “ tanya seohyun khawatir

“ Oohh.. ne, gwenchana. Kau sudah selesai? “

“ Ne, kajja.. “

“ Kajja.. “ ajak yoona sambil menggenggam tangan seohyun erat dan segera keluar dari airport. Kemudian, yoona dan seohyun pun segera menaiki mobil mewah milik yoona yang menginap dibandara lalu meluncurkannya ke jalan raya. Kap atas mobil yoona dibiarkan terbuka, membuat udara seoul saat itu bisa dirasakan oleh keduanya. Berbeda dengan seohyun yang terlihat murung sambil melemparkan pandangannya keluar.

“ Wae seo? “ tanya yoona memecahkan keheningan diantara mereka sambil mengelus kepala kekasihnya dan tersenyum manis tanpa membuyarkan konsentrasinya mengemudi, membuat seohyun segera menoleh ke arahnya dan tersenyum tipis.

“ Ani, gwenchana.. “ jawab seohyun yang kemudian, memeluk tubuh yoona erat.

“ W-wae, wae, wae?? “ tanya yoona gugup, ketika menemukan seringaian nakal seohyun

Chu ~

Seohyun mengecup singkat bibir yoona, membuat yoona terkejut dengan wajahnya yang merubah merah.

“ S-seo.. aku sedang menyetir “ rengek yoona yang hampir saja kehilangan konsentrasinya, membuat seohyun tertawa kecil lalu segera berdiri diatas tempat duduk dan membuka kedua tangannya lebar-lebar.

“ Yyah! Kau bisa jatuh, seo.. “ ucap yoona panik, tetapi seohyun tak memperdulikannya. Ia bahkan, tertawa girang sambil bernyanyi-nyanyi.

***

Yuri pov

Chu ~

“ Enghh.. ” aku menggeliat, ketika merasakan sebuah kecupan mendarat dipipiku. Dengan cepat kubuka mataku yang masih terasa kabur dan menemukan sosok yang sudah tak asing lagi bagiku.

“ Omma.. “ panggilku. Omma tak menjawab panggilanku, seharusnya omma memarahiku ketika tau anaknya baru bangun ketika matahari sudah menembus jendela kamarku sangat terang.

“ … “

“ Omma, bogoshippo hiks.. “

“ Y-yuri~ah “ panggil seseorang yang membuatku terkejut, ketika pandanganku sudah tak kabur.. aku menemukan sosok hyorin dihadapanku dan terlihat khawatir.

“ Enghh.. kau “

“ Kau merindukan ommamu? “ tanyanya sambil menyodorkan segelas air mineral dihadapanku, dengan kekantukkanku aku segera meraih gelas tersebut dan meneguknya hingga abis.

“ Kemarilah “ ucapnya yang segera memeluk tubuhku sambil mengelus punggungku lembut

(Hening..)

“ Sejak kapan kau menjadi cengeng seperti ini? “ tanyanya memecahkan keheningan diantara kami

“ Sejak aku menemukan fany yang mengigau memanggil omma dan appa ketika, ia tengah terbaring lemah dirumah sakit “ jawabku yang semakin menenggelamkan kepalaku ditengkuk lehernya

“ Tenanglah, aku akan berusaha untuk tetap berada disampingmu. Bolehkah? “ tanyanya sambil melepaskan pelukannya dan menatapku sambil tersenyum manis. Aku pun hanya bisa mengangguk untuk merespon ucapannya dan kembali memeluk tubuhnya lagi.

Yuri pov end

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya tiffany sampai dicalifornia bahkan ia sudah berada didalam apartment mewahnya sendiri. Ia terlihat murung sambil memandang keluar jendela dengan mata yang berkaca-kaca dan itu terlihat oleh sooyoung dan jessica yang berada tak jauh darinya.

#Flashback

Tiffany dan rombongannya terlihat berjalan tergesa-gesa dikoridor salah satu apartment mewah milik seohyun dicalifornia, itu membuat jessica yang tak terbiasa berjalan tergesa mengerucutkan bibirnya kesal. Tiffany sudah begitu tak sabar untuk menemui dongsaeng tersayangnya dan menjemputnya, tak lama kemudian mereka pun sudah berada didepan pintu apartment yang mereka tuju.

Ting tong..

Sooyoung menekan bel apartment tersebut dan tak mendapatkan respon dari pemiliknya lalu, sooyoung kembali menekan belnya lagi. Lagi-lagi tak ada respon dari pemiliknya, membuat tiffany tak bisa menungguk lama dan segera memutar knop pintu apartment tersebut dengan girang.

 Brakk..

“ Seo.. “ panggil tiffany girang ketika, pintu apartment seohyun terbuka. Namun, kegiranganya dengan cepat lenyap ketika melihat keadaan apartment mewah milik seohyun yang sunyi.

Hening.. benar-benar hening, baik sooyoung maupun pengawal yang lain terlihat terkejut. Sedangkan, jessica mengerutkan keningnya dan tak lama kemudian tawaan renyah keluar dari mulut jessica. Membuat semua orang terkejut bukan main, termasuk tiffany.

“ Apa ini sangat lucu, jessica jung? “ tanya tiffany sambil membalikkan tubuhnya dan menatap jessica tajam, membuat jessica berhenti tertawa.

“ Tentu saja, kau datang ke apartment tanpa penghuninya tiffany agashi “ jawab jessica polos sambil terkekeh

“ APA YANG KAU TERTAWAKAN?! APA INI SANGAT LUCU, HUH?!! “ bentak tiffany dihadapan jessica dan membuat semua orang lebih terkejut termasuk jessica.

“ … “. Kini, tak ada yang berani mengangkat suaranya termasuk jessica yang kini benar-benar terkejut ketika melihat wajah tiffany yang memerah karna menahan emosinya. Lalu, tiffany melangkahkan kakinya meninggalkan apartment itu diikuti pengawal yang lain.

“ Jessica-ssi, apa kau tak tau tujuan kita kesini? “ tanya sooyoung memecahkan keheningan

“ Aku tak tau. Waeyo?? Aku hanya mendengar perdebatan kecil yang terjadi antara tiffany dan yuri kemarin diruang kerja yuri. Mereka membahas seseorang yang bernama seo dan setelah aku keluar dari ruangan yuri, tiffany memintaku datang ke kantornya pagi ini dan tanpa penjelasan apapun aku dibawa ke sini “ jawab jessica polos

“ Tolong jaga ucapanmu jessica-ssi “ ucap sooyoung serius, “ Seo.. seo juhyun adalah dongsaeng kesayangan tiffany dan yuri agashi, kita datang kesini untuk menjemput dongsaengnya yang sudah lama tak pulang dan tak memberikan kabarnya pada kami selama ia tak kembali lagi ke rumah “ jelas sooyoung

“ MWO?? “ tanya jessica terkejut dan kini, terlihat sangat panik dihadapan sooyoung. Membuat sooyoung menhela nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya.

#Flashback end

“ Agash..~ “ panggil sooyoung terputus

“ Tinggalkan aku sendiri “ jawab tiffany singkat tanpa mengalihkan pandangannya

“ Tetapi, bagaimana dengan kunjunganmu pada beberapa panti asuhan..~ “ ucap sooyoung kembali terputus

“ Baiklah, aku akan mengganti pakaianku dulu. Siapkan mobilnya “ jawab tiffany dingin yang segera beranjak dari tempat duduknya dan segera masuk ke dalam suatu ruangan yaitu kamarnya sendiri. Setelah jessica mengetahui maksud mereka ke california, jessica merasa sangat bersalah. Niatnya ia ingin memberikan nilai 1:1 justru, ia malah membuat masalah besar dengan orang yang akan menggajinya. Ia benar-benar merasa sangat bersalah sekarang..

Setelah beberapa menit kemudian, tiffany keluar dari kamarnya dan segera melangkahkan kakinya keluar apartment.

“ Soo.. “ panggil jessica dengan menahan sooyoung

“ Ne? “ tanya sooyoung yang menghentikan langkahnya dan menoleh pada jessica

“ Ottokkae? Apa aku harus ikut dengan kalian? “ rengek jessica khawatir

“ Tentu, bagaimana pun kau bekerja disini untuk menjadi perawat pribadi tiffany agashi. Itu artinya, kemana pun tiffany agashi pergi kau harus mengikutinya “

“ Hajiman, aku sudah melakukan kesalahan padanya. Sungguh, aku tak mengetahui semua itu “

“ Aku mengerti, sebaiknya mulai sekarang kau harus berhati-hati memperlakukan tiffany agashi. Beruntung, tiffany agashi tidak langsung memecatmu “

“ Ottokkae?? “ rengek jessica semakin khawatir

TBC

Ottokkae??? Fanynya marah besar loh itu, sica nih bener-bener yaahh.. hehe

Mianne untuk para readers tercinta karna telah membuat kalian menunggu lama dan mungkin udah pada berhenti nongkrong di WP-ku. Jinja, hari-hariku diisi dengan kerja lapangku. Mohon maaf banyak typo dan kata-kata rancu, udah lama aku gak nulis dan alhasil tulisanku jelek. Sebenarnya, ini udah banyak revisi beberapa kali. Moodku juga banyak direvisi hihihi.. semoga gak monoton yaa, ketika ada waktu luang seperti ini aku akan cepat-cepat mempublish kelanjutannya. Dan ohh.. untuk ff the secretly, ff itu menunggu lanjutan author aslinya. Karna sampai sekarang, kelanjutannya belum ada. Jadi aku belum bisa mentranslate-kan kelanjutannya. Mohon bersabar, anyyeoong ^^


(Chaptered) Everyone Love Her 9

$
0
0

“ Soo.. “ panggil jessica dengan menahan sooyoung

“ Ne? “ tanya sooyoung yang menghentikan langkahnya dan menoleh pada jessica

“ Ottokkae? Apa aku harus ikut dengan kalian? “ rengek jessica khawatir

“ Tentu, bagaimana pun kau bekerja disini untuk menjadi perawat pribadi tiffany agashi. Itu artinya, kemana pun tiffany agashi pergi kau harus mengikutinya “

“ Hajiman, aku sudah melakukan kesalahan padanya. Sungguh, aku tak mengetahui semua itu “

“ Aku mengerti, sebaiknya mulai sekarang kau harus berhati-hati memperlakukan tiffany agashi. Beruntung, tiffany agashi tidak langsung memecatmu “

“ Ottokkae?? “ rengek jessica semakin khawatir

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 9

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Normal pov

“ Taeyeon~ah.. “ panggil sunny girang sambil menghampiri taeyeon saat waktu istirahat mereka berdua tiba

“ Ohh.. annyeonghaseyo sunny~ah “ sapa taeyeon sambil berbungkuk dihadapan sunny

“ Aku membawa makan siang, maukah kau menemaniku makan siang? “ tawar sunny sambil mengedipkan sebelah matanya

“ N-ne?? Hajiman, aku harus menghubungi seseorang terlebih dahulu “ jawab taeyeon terbata-bata

“ Gwenchanayo, aku akan menunggumu “ ucap sunny sambil tersenyum manis dan mencari tempat duduk yang enak didalam studio taeyeon, sedangkan taeyeon segera meraih ponselnya dari saku kemeja yang ia kenakan untuk menghubungi seseorang.

Tuuuttt…. tuuutttt…. tuuuttt…

“ Waegeurae? “ gumam taeyeon, ketika menyadari panggilannya tak diterima oleh orang yang ia tuju. Ia pun segera menghubungi ulang selama beberapa kali namun, panggilannya masih tidak diterima.

“ Sica~ah, waegeurae? Gwenchana? Kau membuatku khawatir “ gumam taeyeon sambil memandangi layar ponselnya khawatir

“ Taeyeon~ah “ panggil sunny yang sudah berada disamping taeyeon

“ Ne? “ jawab taeyeon yang segera menoleh pada sunny

“ Gwenchana? Waeyo? Kau terlihat gelisah “

“ Ahh.. ne, aku sedang menunggu kabar dari dongsaengku “

“ Dongsaeng?? Kau memiliki dongsaeng? “

“ Ne, aku memilikinya meskipun dongsaeng angkat “

“ Jinjayo? Apa yang bisa kubantu? “

“ Bolehkah? “

“ Tentu saja, mwoya? “

“ Bisakah kau menghubungi president hwang, aku ingin tau mereka sedang dimana dan bagaimana dengan sikap dongsaengku dihari pertamanya bekerja “

“ Chankman.. maksudmu dongsaeng yang baru bekerja dihari pertama ini adalah seorang perawat pribadi tiffany? “

“ N-ne, bagaimana kau tau? “

“ Mwoya?? Wae dunia ini begitu kecil dan sempit, saat ini tiffany sedang berada dicalifornia. Itu artinya dongsaengmu yang bekerja sebagai perawat pribadi pun berada disana “ jelas sunny

“ MWO?? “ tanya taeyeon terkejut

***

Jessica pov

Sooyoung membukakan pintu mobil untuk tiffany, para pengawal begitu ketat mengawal kami termasuk tiffany yang berjalan melewati berbagai paparazi dan juga penggemarnya didampingi sooyoung dan aku dibelakangnya. Tiffany terlihat mengembangkan senyuman terbaiknya untuk semua orang yang dengan susah payah melihatnya dan menghampirinya meskipun pada akhirnya mereka hanya bisa melihatnya dari jauh karna penjagaan ketat dari para pengawal dan keamanan.

Aku tau perasaannya masih begitu sedih dan sakit saat ini, terlebih begitu tau apartment dongsaeng tersayangnya sudah tak berpenghuni lagi. Dia benar-benar seseorang yang profesional meskipun keadaannya sedang kacau ia masih bisa memperlihatkan sikap hangat pada semua orang, murah senyum dan terlihat melupakan sejenak pikiran yang mengganjal dibenaknya saat ini. Aku sangat merasa bersalah padanya yang begitu polos dan bodoh, bisa-bisanya aku menertawakan penderitaan yang sedang ia alami saat ini. Jeongmal, jinja.. aku tak mengetahui maksud tujuan sebenarnya ia kemari selain untuk masalah pekerjaan.

Tak berapa lama kemudian, akhirnya kami sudah berada didalam taman panti asuhan terbaik dicalifornia. Disebuah taman yang luas ini, sudah cukup lama kami mendampingi tiffany menghabiskan waktu bersama anak-anak panti. Banyak sekali anak-anak kecil yang lucu, lugu dan berbagai karakter berkumpul menjadi satu. Sebelumnya sooyoung sudah mengingatkan aku untuk terus berada disamping tiffany apapun yang terjadi dan menjaga ucapanku dengan baik, karna bisa saja keadaanku saat ini terancam dipecat. Sica pabo! Aku dan beberapa pengawal mencoba untuk terus mendampingi tiffany yang mencoba menghampiri salah satu anak kecil dihadapannya, tetapi tiba-tiba tiffany mengangkat salah satu telapak tangannya tanpa menoleh ke arah kami. Menurut apa yang aku dengar dari salah satu pengawal ketika melihat kode tangan tiffany seperti itu, berarti tiffany meminta kita untuk tidak ikut mendampinginya karna tiffany tau.. anak kecil akan merasa ketakutan ketika melihat orang-orang berkumpul melilinginya.

Tiffany terlihat tersenyum tulus pada yeoja kecil dihadapannya sambil mengelus kepalanya lembut, aku melihat sisi terindah darinya yaitu senyumannya yang manis. Mengingatkanku pada stephany.. bogoshippoyo, apa dia benar-benar akan mencariku? Mengingat saat ini aku sedang berada dicalifornia, tempat kelahiranku dan stephany.

“ Semuanya, hari ini kita tak memiliki waktu banyak. Mengingat keadaan mood tiffany agashi sedang tidak baik, setelah tiffany agashi selesai bercengkrama dengan anak-anak dipanti, segeralah bawa kembali tiffany agashi ke dalam mobil. Karna donasi bulanan hwang grup dipanti ini sudah aku urus. Mohon kerja samanya.. “ jelas sooyoung pada beberapa pengawal termasuk aku, aku dan beberapa pengawal pun mengangguk mantap.

Jessica pov end

***

Normal pov

“ Hello, what’s your name? “ tanya tiffany dengan berlutut sambil tersenyum manis dan mengelus kepala yeoja kecil dihadapannya

“ My name is Juhyun, i can speak korean language eonnie “ jawabnya, membuat tiffany terkejut yang kemudian terkekeh karna lucu mendengarkan ucapan yeoja kecil dihadapannya itu

“ Nama yang bagus seperti dongsaengku, apa kau merasa bosan tinggal disini?  Kau membutuhkan sesuatu? “

“ Ne, aku membutuhkan sesuatu “

“ Apa itu? “

“ Kasih sayang, eonnie “ jawab yeoja kecil polos sambil tersenyum manis. Mendengar jawaban yeoja kecil itu, membuat tiffany terdiam dan memandangnya dengan tatapan kosong.

“ Kata-kata yang selalu diucapkan seohyun ketika merasa kesepian “ batin tiffany dengan mata yang berkaca-kaca

“ Eonnie, gwenchana? Are you okay? “ tanya yeoja kecil yang memiliki keturunan korea-california tersebut dihadapan tiffany

“ Okshi.. kita harus segera pergi agashi “ ucap jessica sopan namun, terlihat sangat ragu dan ketakutan membuat tiffany mendongakkan kepalanya untuk menatap sumber suara tersebut. Tiffany tak menjawab untuk merespon ucapan jessica, tetapi ia mencoba segera berdiri dan berpamitan pada juhyun kecil setelah mendaratkan ciuman manis dipipi anak itu. Tiba-tiba tubuh tiffany kehilangan keseimbanga dan hampir terjatuh jika jessica tak menahan tubuhnya saat itu juga.

“ A-agashi, g-gwenchana?? “ tanya jessica khawatir, begitu melihat tiffany yang mengerang kesakitan sambil memegang kepalanya.

“ … “. Tiffany tak menjawab, ia memilih menepis tangan jessica kasar dari tubuhnya

“ Waeyo? “ tanya sooyoung bingung, ketika melihat tiffany yang menepis kasar lengan jessica dari tubuhnya.

“ Jika jadwalnya sudah selesai, aku ingin segera kembali ke apartment soo “ ucap tiffany dingin dan segera melangkahkan kakinya keluar panti asuhan dan lagi~ diikuti pengawalan yang ketat.

***

Seohyun pov

Aku tak menyangka akhirnya aku bisa menginjakkan kakiku dikota kelahiranku sendiri, seoul. Sudah lama sekali aku tak menghirup udara negara ini, dan pertumbuhan yang terjadi dinegara ini sangat pesat termasuk perusahaan hwang grup. Tiffany eonnie, dia benar-benar bisa menghidupkan kembali perusahaan omma dan appa setelah sepeninggal mereka. Sampai-sampai ia mengorbankanku yang menjadi selalu kesepian dan kurang kasih sayang setelah ia menyibukkan diri dengan mengurus pekerjaan omma dan appa, itu yang membuatku tak tahan lagi untuk tinggal dirumah meskipun semua fasilitas tersedia. Tanpa kasih sayang, hidupku benar-benar kacau bahkan sebelum aku bertemu dengan yoona.. aku merasa menjadi seorang gembel yang kaya raya.

Kubuka lebar-lebar jendela balkon, membuat udara yang sejuk masuk ke dalam apartment mewah yang baru saja aku beli dengan menggunakan kartu kreditku. Aku tak peduli dengan semua tunggakan kredit ini, karna sebanyak apapun penggunaan kartu kredit yang aku lakukan.. ini tak akan membuat perusahaan omma dan appa bangkrut.

“ Seo.. “ panggil yoona dengan memberikan back hug hangat untukku

“ Hmm? “

“ Apa kau marah padaku? “ tanyanya ragu, membuatku melirik padanya

“ Ani.. waeyo? “

“ Gwenchana, aku hanya khawatir saja “ jawab yoona sambil tersenyum dan semakin mengeratkan back hugnya untukku

“ Saranghae.. “ bisiknya ditelingaku, membuatku kegelian dan tertawa kecil

“ Nado saranghae, yoong “

“ Hajiman.. ~“ ucapnya sambil memutarkan tubuhku, sehingga kini kami saling berhadapan.

“ Waeyo? “ tanyaku sambil mengelus pipinya lembut

“ Aku harus pergi sebentar, ada beberapa hal yang harus aku urus. Apa kau keberatan? “

“ Ne, pergilah. Gwenchanayo.. cepatlah pulang, aku akan membuatkan makan siang untukmu “

“ Ne, kalau begitu aku pergi dulu “ ucap yoona yang kemudian, mengecup keningku lembut dan segera melangkahkan kakinya untuk meninggalkanku.

“ Yoong.. “ panggilku dengan menahannya, membuatnya bingung

“ Ne? Waeyo? “

Chu ~

Aku mencium bibirnya lembut, membuatnya membalas perlakuanku dengan melumat bibirku. Melakukan ciuman panjang kami sebelum yoona benar-benar akan meninggalkanku sementara waktu untuk menyelesaikan urusannya.

Seohyun pov end

***

Normal pov

“ MWO?? “ tanya taeyeon terkejut

“ W-waeyo? Kau sangat terkejut sekali, taeng. Apa dongsaengmu tak memberitahu soal hal ini? “ tanya sunny, membuat taeyeon menggeleng sambil menatap wajah sunny kosong

“ Heyy.. kau seperti ditinggalkan dongsaengmu selama-lamanya saja, fany tak akan lama disana. Dia hanya melakukan pekerjaanya dan menjemput adiknya disana “ jelas sunny, membuat taeyeon membelalakkan matanya

“ Ada apa lagi, taeng? “

“ Ucapanmu terlalu extreme sunny~ah, aku belum siap kalau harus ditinggalkan dongsaengku selama-lamanya. Dia sangat berharga untukku “

“ Arrasseo, chankman.. daripada kau masih terlihat gelisah seperti ini, aku akan menghubungi fany “ ucap sunny yang segera menekan tombol satu dilayar ponselnya.

“ Tiffany hwang disini, mianne.. aku sedang sangat sibuk, kau bisa menghubunginya nanti. Atau silahkan tinggalkan pesan saat terdengar bunyi ‘Beep’, Gamsahamnidaa.. “

Mendengar suara dari seberang sana, membuat sunny mengerutkan keningnya.

“ Tak biasanya, tiffany mematikan ponselnya seperti ini. Apa ada sesuatu yang terjadi padanya dicalifornia?? “ batin sunny

“ Yya.. “ panggil taeyeon, membuat sunny terkejut dan segera tersadar dengan pikirannya

“ N-ne? “

“ Sudah 4 kali aku memanggilmu, jika aku memanggilmu sekali lagi kau harus memberikan door prize untukku “ jawab taeyeon diikuti tawa ahjummanya

“ Mwoya “ ucap sunny tersipu malu

“ Bukankah kau membawa makan siang? kajja.. aku sudah sagat lapar “ ajak taeyeon girang sambil menarik lengan sunny, membuat sunny tersenyum manis. Sebenarnya sudah beberapa bulan ini mereka bekerja bersama, antara model dan fotografernya. Tak ada lagi kecanggungan yang terjadi diantara mereka, baik sunny maupun taeyeon terlihat bahagia ketika menikmati waktu mereka bersama seperti saat ini. Sampai taeyeon sempat melupakan sica yang entah masalah apa yang sedang ia hadapi dicalifornia sana.

Ketika sunny dan taeyeon tengah bercanda tawa menghabiskan waktu istirahat mereka, tiba-tiba ponsel sunny berdering dan berhasil menghentikan aktivitas kedua yeoja tersebut.

“ Taeyeon~ah, chankmanyo.. “ ucap sunny, setelah mendapat anggukan taeyeon.. sunny pun segera beranjak dan sedikit menjauh dari taeyeon untuk menerima panggilannya.

“ Yeboseyo? “

“ … “

“ Yyah!! Aku sedang ada pemotretan, hari ini aku sangat sibuk sekali “ bohong sunny yang sesekali melirik ke tempat dimana taeyeon duduk dan mengawasi assistant fotografernya

“ … “

“ Arrasseo, arrasseo.. aku matikan nee “

Klik…

“ Aishh.. disaat seperti ini.. “ gumam sunny yang terpotong, ketika ponselnya kembali berdering. Tanpa melihat layar ponselnya, sunny segera menerimanya

“ Yyah! Mwoya?! “ teriak sunny kesal, membuat beberapa orang yang berada distudio menaruh perhatiannya termasuk taeyeon. membuat sunny tersipu malu dan menjaga sikapnya

“ Omo.. sunny agashi, waegeurae? Ini aku.. “

“ Ohh.. soo? “

“ Ne, waegeurae?? “

“ A-anii.. waeyo? Ohh soo.. waeyo dengan ponsel tiffany? Tak biasanya ia tidak mengaktifkan ponselnya? “

“ Sesuatu terjadi sunny~ah, kami tak menemukan seohyun dan itu membuatnya murung “

“ Mwo?? Bagaimana bisa? Aku akan segera kesana! “

Klik..

Tanpa mendengar jawaban sooyoung, dengan tergesa sunny melangkahkan kakinya keluar dari studio tanpa berpamitan dengan siapapun. Membuat taeyeon yang sekilas melihat punggung tubuh mungil itu yang semakin menjauh, mengerutkan keningnya.

“ Ada apa dengannya? “ batin taeyeon

***

Disebuah ruangan yang cukup besar dengan suara hingar bingar yang terjadi diluar ruangan salah satu Pub terkenal dikorea, beberapa namja tengah berkumpul dan terlihat menyibukkan diri dengan pikiran-pikiran mereka. Meskipun, diluar sangat bising jauh didalam ruangan mereka begitu sangat hening.

“ Apa yang harus kita lakukan? Persediaan uang kita untuk bersenang-senang sudah sangat menipis “ ucap salah seorang namja dari ketiga disana memecahkan keheningan

“ Ne, kita sudah banyak menipu perusahaan manapun hingga mereka bangkrut. Dan kali ini, salah satu perusahaan ini sangat sulit untuk kita tipu “ ucap kwanghee sambil menatap tajam dinding kedap suara tersebut

“ Bukankah kita sudah melakukan salah satu rencana dengan memanfaatkan anak dari namja paruh baya yang banyak berhutang pada kita? “

“ Hmm.. tapi, anak itu terlalu manis “ jawab namja ketiga

“ Haruskah kita mengganti rencana kita? “

“ Jangan dulu, kita masih harus melihat perkembangan anak itu “ tahan kwanghee sambil tersenyum evil

“ Ahh.. berarti semuanya berada diseoul bukan? Ini akan sangat menyenangkan, sebaiknya satu orang lagi bagian kau yang harus menyelidikinya “ tunjuk kwanghee pada namja pertama yang memiliki wajah imut dan gentlenya

“ Mudah, kwon yuri maksudmu? “ tanya namja pertama sambil tersenyum evil dan terdengarlah tawa evil kwanghee bergemulur hingga sudut ruangan mereka.

***

Tiffany merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya, ia benar-benar terlihat sangat murung. Tatapannya begitu kosong, beberapa pertanyaan yang dilontarkan sooyoung tak ia tanggapi. Tak sadar seharian ini tiffany belum juga makan, membuat sooyoung maupun jessica begitu khawatir terhadapnya.

Ingin rasanya jessica, membujuk tiffany untuk makan demi kesehatan tubuhnya. Tetapi, ia masih begitu takut untuk memulai perbincangan lagi dengan tiffany. Ia sudah sangat terkejut ketika melihat kemarahan tiffany yang meluap padanya ditambah, tiffany juga menepis lengannya dari tubuhnya ketika ia hampir saja akan terjatuh jika jessica tak cepat-cepat menahan tubuhnya yang akan ambruk.

“ Jessica-ssi, apa kau melihat apa yang terjadi dengannya ditaman panti asuhan sebelumnya? “ bisik sooyoung sambil menunjuk tiffany dengan dagunya dan terus mengawasi tiffany dari jauh

“ Maksudmu yang mana soo? “

“ Tiffany agashi mengerang kesakitan sambil memegang kepalanya, apa dia baik-baik saja? “ tanyanya khawatir

“ Aku harus memeriksanya soo, karna aku juga merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya. Anemia.. bukankah dia memiliki anemia? “

“ Hmm.. aku melupakannya “ jawab sooyoung terkekeh, “ Lebih baik kau segera memeriksanya “ lanjut sooyoung, membuat jessica mengangguk mantap dan segera menghampiri tiffany dengan hati-hati.

Ketika jessica baru akan meminta izin untuk memeriksa tiffany, tiffany sudah menutup matanya. Ia tertidur dengan sisa air mata yang keluar dari pelupuk matanya, membuat jessica menatapnya dalam dan ikut merasakan kesedihan yang mendalam pada apa yang sudah terjadi hari ini pada tiffany.

“ Mianne.. “ gumam jessica dengan sedih dihadapan tiffany yang sudah tertidur

“ … “

“ Apa kau baik-baik saja, t-tiffany? “ tanya jessica yang dengan hati-hati mulai memeriksa denyut nadi tiffany. Setelah selesai memeriksa tiffany, jessica keluar dan mempersiapkan beberapa vitamin untuk tiffany minum ketika sudah bangun dari tidurnya.

Brakk…

“ Fany~ah.. “ panggil sunny khawatir, membuat jessica dan sooyoung terkejut ketika menemukan sunny yang tiba-tiba sudah berada ditengah-tengah mereka. lalu, mata sunny dan jessica bertemu.

“ Yyah, sunny~ah.. wae kau memutuskan panggilannya, aku bilang kau tak perlu datang kemari “ ucap sooyoung khawatir

“ Aku tak bisa tinggal diam jika menyangkut soal fany! “ jawab sunny tegas. Terlihat tatapan tajam sunny yang tertuju pada jessica, membuat jessica gugup dan merasa tak nyaman.

“ Tiffany agashi sedang istirahat.. mohon untuk tenang “ ucap jessica sopan

“ Sejak kapan ia murung seperti itu? “ tanya sunny dingin pada sooyoung maupun jessica

“ Saat tau seohyun sudah tak ada diapartmentnya “ jawab sooyoung lemas, kemudian sunny melemparkan tubuhnya ke sofa

“ Biar aku buatkan minuman untukmu, sunny~ah “ ucap sooyoung girang

“ Andwe, aku ingin perawat itu yang membuatkannya untukku “ jawab sunny dingin dan sekilas menatap jessica

“ Hajiman..~ “

“ Tak apa soo “ ucap jessica sambil tersenyum dan segera membuatkan minuman untuk sunny

“ Mianne dan gomawo jessica-ssi “ ucap sooyoung, tak lama kemudian jessica membawakan minuman segar untuk sunny. Ketika jessica berdiri dihadapan sunny, sunny terlihat memperhatikan jessica dengan baik sambil memincingkan matanya.

“ Jadi, perawat ini adalah dongsaeng kim taeyeon? “ batin sunny

(Hening..)

***

Tiffany pov

“ Omma.. lihat bonekaku lucu sekali bukan? “ tanya yeoja kecil dengan senyuman eye smilenya yang sangat manis, ia tengah memainkan boneka kesayangannya selama perjalanan udaranya yang dilakukan bersama kedua orangtuanya. Mereka baru saja akan pindah ke negara dimana kedua orangtua yeoja kecil itu lahir, kedua saudaranya sudah tiba diseoul tinggalah yeoja kecil ber-eye smile ini dengan kedua orangtuanya.

“ Ne, tentu saja semua barang yang diberikan jessie padamu selalu kau anggap sangat berharga meskipun terkadang jessie selalu menganggapmu berlebihan “ jawab ommanya sambil terkekeh

“ Mwoya, aniyoo.. semua barang yang diberikan jessie padaku benar-benar sangat bermanfaat omma “ ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya, membuat ommanya tersenyum manis diikuti appanya yang sekilas berhenti sejenak dari aktivitasnya didepan laptop.

Tak lama kemudian, pesawat yang ditumpangi mereka berguncang cukup keras dan berhasil membuat ketiga orang tersebut, pramugari dan pengawalnya panik.

“ Semuanya dimohon untuk menggunakan seatbelt anda “ Ucap salah satu pramugari

“ Omma.. “ rengek yeoja ber-eye smile ketakutan

“ Gwenchana sayang, lekas pakai seatbeltmu dan genggam tangan omma “

“ Mayday.. mayday, pesawat jet hwang grup mengalami guncangan “ ucap pilot panik

“ Chagi, tolong peluk tiffany. Dia sangat ketakutan, aku akan pergi ke ruang pilot “ ucap tuan hwang

“ Hajiman, yeobo.. “

“ Aku akan segera kembali.. jaga anak kita “

Nyonya hwang mengangguk mantap dan mengeratkan pelukannya pada tiffany.

“ Omma, aku takut “ rengeknya

“ Gwenchana, omma bersamamu nak “

Ketika tuan hwang mulai berjalan menjauh dari istri dan anaknya, tiba-tiba pesawat semakin berguncang hebat dan terasa seperti akan mendarat. Membuat tuan hwang terjatuh..

“ YEOBO!! “ panggil nyonya hwang khawatir

“ Mayday.. mayday!! “

Keadaan pesawat kini tak seimbang lagi, mereka benar-benar akan terjatuh melihat dibawah sana adalah lautan.

“ OMMAA!!! “ teriak yeoja kecil ketika, kecepatan pesawat semakin cepat turun kebawah

“ OMMA!!! “ panggil tiffany yang terbangun dari mimpi buruknya dengan keringat dingin yang sudah membasahi seluruh wajah dan tubuhnya, membuat jessica yang menyadari hal tersebut segera berlari memasuki kamar tiffany.

Ketika jessica baru saja duduk ditepi ranjang tiffany dengan khawatir, tiffany segera memeluk tubuh jessica erat membuat jessica terkejut bukan main. Tubuh tiffany bergetar hebat, airmatanya mengalir membasahi bahu prawat pribadinya.

“ O-omma.. “ panggil tiffany parau dengan suaranya yang bergetar, perlahan jessica memberanikan diri untuk mengelus punggung tiffany. Tetapi, dengan cepat sunny melepas pelukan tiffany dari jessica. Dan jessica hampir saja terjatuh kalau saja sooyoung tak menangkap tubuhnya karna sunny yang mencoba menggantikan jessica memeluk tiffany. Tetapi, tiffany tak menanggapi itu semua.. ia masih terlihat sangat shock ketika mimpi buruknya kembali hadir. Mimpi buruk yang membuat kedua orangtuanya meninggal dunia karna kecelakaan udara tersebut dan hanya menyisakan dirinya yang selamat dari kecelakaan itu.

“ Mimpi buruk, huh? “ tanya sunny khawatir sambil menghapus keringat dikening tiffany

“ … “. Tiffany tak menjawabnya, tubuhnya masih bergetar dan ia belum juga berhenti menangis membuat ketiga yeoja yang berada dikamar tiffany khawatir.

“ Yyah.. gwenchana, aku ada disampingmu.. “ ucap sunny yang mencoba menenangkan sahabatnya, lalu jessica segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar tiffany dan itu membuat tiffany menatap punggung jessica. tak lama kemudian, jessica kembali masuk ke dalam kamar tiffany dengan membawakan beberapa botol air mineral.

“ Minumlah agashi “ ucap jessica pada tiffany, tiffany mengangguk mantap

“ Biar aku bantu “ ucap sunny yang segera mengambil sebotol air mineral dan membukakanya untuk tiffany.

“ Sunny agashi, ikut aku “ ucap sooyoung sambil menarik lengan sunny untuk pergi keluar kamar tiffany bersamanya kini, tinggalah jessica dan tiffany didalam kamar tersebut.

“ Bagaimana perasaanmu sekarang, agashi? “ tanya jessica khawatir, begitu melihat botol air mineral yang ia bawa sudah habis diminum tiffany. Tiffany tak merespon, tubuhnya masih bergetar dengan wajahnya yang pucat.

“ Aku akan kembali lagi.. ~ “ ucap jessica sambil beranjak dari tepi ranjang tiffany dan mencoba untuk melangkahkan kakinya, tetapi tiffany menahanya. Membuat jessica terkejut dan menatap wajah tiffany dalam.

“ Kajima.. “ ucap tiffany singkat, kemudian mendongakkan kepalanya untuk menatap jessica.

Sementara diluar kamar tiffany, sunny begitu geram dengan perlakuan sooyoung yang menarik paksa dirinya untuk keluar dari kamar tiffany.

“ Yya! Apa yang kau lakukan?! “ tanya sunny kesal

“ Sunny~ah, tiffany memiliki perawat pribadi. Tak seharusnya kau kerepotan seperti itu, bahkan kau hampir saja menjatuhkan jessica “

“ Apa pedulimu, huh?? Ini urusanku, bukan urusanmu “ jawab sunnya yang mencoba untuk masuk kembali ke dalam kamar tiffany, tetapi dengan cepat sooyoung menariknya dan..

***

“ Kajima.. “ ucap tiffany singkat, kemudian mendongakkan kepalanya untuk menatap jessica.

“ N-ne? Waeyo tiffany agashi? “ tanya jessica terkejut ketika merasakan tangan tiffany yang menggenggam tangannya, membuatnya kembali terduduk ditepi ranjang tiffany

“ Bisakah kau menemaniku sebentar? “ tanya tiffany dengan matanya yang berkaca-kaca tanpa melepaskan genggaman tangannya pada jessica.

“ Apa yang bisa aku lakukan untukmu, agashi? “ tanya jessica ragu

“ Peluk aku.. “ jawab tiffany

“ N-ne?? “

TBC

Perasaan sedih menderaku, setelah lama tak update alhasil banyak readers yang ikut tak update alias gulung tikar dari WP. hiks.. hajiman, gwenchanayo.. gomawo untuk kalian yang menyempatkan diri untuk membaca ff ku. bagaimana cerita lanjutannya?? semakin rumit kan?? ini disengaja XD

mian, typo tersebar dimana-mana. * Bow..

dan kalau boleh jujur gue ENVYYYY PISAAN ETA, TIFFANY ADA DIBALI BROOWWW.. SEDANGKAN GW LAGI ADA DISUKABUMI, JADI NGAYAL NGUNDANG TIFFANY DIACARA ULTAH GW NANTI BERAPA BUDGETNYA YA? WKWKWK.. *PLAKK ditampar orang-orang. have a nice day yaa ^^


(Chaptered) Everyone Love Her 10

$
0
0

“ Apa yang bisa aku lakukan untukmu, agashi? “ tanya jessica ragu

“ Peluk aku.. “ jawab tiffany

“ N-ne?? “

 

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 10

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn (facebook), @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Normal pov

Dengan ragu dan gugup, jessica mencoba mengikuti keinginan tiffany untuk memeluknya.

“ Jangan kaku, ini tidak senyaman yang aku rasakan sebelumnya “ ucap tiffany, membuat jessica semakin gugup. Perlahan tapi pasti pelukan hangat jessica dirasakan nyaman oleh tiffany, terlihat tiffany yang semakin menenggelamkan dirinya dipelukan jessica. Bahkan, jessica mulai memberanikan diri untuk mengelus rambut tiffany lembut.

“ Detak jantungnya tak beraturan tapi, inilah yang membuatku nyaman “ batin tiffany

(Hening.. )

“ Agashi, gwenchana? Sepertinya kau dem..~ “ ucap jessica

“ Nan gwenchana “ jawab tiffany yang segera memotong ucapan jessica dan mencoba kembali tertidur dengan keringat dingin yang masih terus mengalir dari pelipisnya. Lalu, jessica pun merapikan selimut tiffany dengan menarik selimut tersebut hingga leher yeoja dipelukannya.

~ Sementara diluar kamar tiffany..

Sooyoung dan sunny melakukan perdebatan kecil, dimana sunny begitu geram dengan perlakuan sooyoung yang menarik paksa dirinya untuk keluar dari kamar tiffany.

“ Sunny~ah, tiffany memiliki perawat pribadi. Tak seharusnya kau kerepotan seperti itu, bahkan kau hampir saja menjatuhkan jessica “

“ Apa pedulimu, huh?? Ini urusanku, bukan urusanmu “ jawab sunny yang mencoba untuk masuk kembali ke dalam kamar tiffany, tetapi dengan cepat sooyoung menariknya dan..

~ Chu

Sooyoung mencium bibir sunny, awalnya sooyoung hanya berniat menempelkan bibirnya saja dibibir sunny. Namun, tak ada respon yang dilakukan sunny dan itu membuat sooyoung memberanikan diri untuk melumat bibir sunny dengan lembut.

Plaakkk…

Sunny mendorong tubuh sooyoung dan menampar pipi yeoja dihadapannya cukup keras, membuat suasana menjadi sangat tegang dan sulit diartikan untuk kedua yeoja tersebut.

“ Micheosseo!! “ teriak sunny yang kemudian, segera berlari keluar apartment mewah milik tiffany dengan air mata yang sudah keluar dari pelupuk matanya.

***

“ Micheosseo!! “

“ Enghh.. “ erang tiffany tanpa membuka matanya yang merasa terusik dengan perdebatan kecil yang tengah terjadi diluar kamarnya

“ Sssttt… tidurlah “ bisik jessica yang masih terus mengelus rambut tiffany lembut dan itu membuat tiffany kembali tertidur lelap.

“ Mata yang cantik, bibirnya yang tipis.. apa kau benar-benar bukan stephany  hwang? “ batin jessica yang tak pernah berhenti memandangi wajah tiffany dipelukannya.

“ Omma.. “ rengek tiffany dalam tidurnya

“ Mimpi buruk lagi? aku tak mengerti apa yang sedang berputar didalam kepalamu ini, wae setiap aku menemukanmu tertidur.. kau selalu memanggil kedua atau pun salah satu orangtuamu “ gumam jessica

***

“ Anyyeonghaseyo, yoona~ah.. long time no see, bogoshippo “ ucap salah satu namja dengan girang dan segera memberikan pelukan hangat pada yoona. Yoona hanya tersenyum tipis sebagai responnya pada ketiga namja yang sudah menunggu dihadapannya, kini yoona dan ketiga namja tersebut sudah berkumpul dimarkas pribadi mereka. Markas mereka hanya sebuah gudang besar yang disulap menjadi tempat yang bermanfaat untuk mereka sendiri. Beberapa botol  minuman tersusun rapi diatas rak-rak dinding markas mereka..

“ Waeyo? “ tanya yoona sambil melemparkan jaket levisnya disofa, lalu duduk

“ Apa yang sudah kau dapatkan selama tinggal dicalifornia? Tak ada sepeser pun uang yang masuk ke dalam rekeningku, ingat hutang orangtuamu masih belum terbayar semuanya padaku dan yang lainnya “ ucap kwanghee dingin

“ Aku belum mendapatkan pekerjaan lagi, oppa. Aku minta perpanjangan waktu lagi “

“ Mwo?? Perpanjangan waktu? Kau pikir kami ini tak membutuhkan uang, huh?? Kami butuh hiburan juga, kalau saja kami tidak meminjamkan uang untuk biaya operasi appamu mungkin saat ini kami masih bisa menghabiskan waktu diclub bersama yeoja-yeoja cantik disana “

“ Kau berlebihan seulong hyung “ ucap namja ketiga, “ Tak apa yoona~ah, aku akan memberikan waktu untukmu “ lanjut namja ketiga tersenyum manis sambil merangkul yoona

“ Gomawo G.O.. “ jawab yoona tersenyum tipis

“ Mwoya?! Andwe! Hyung, aku belum membayar sewa apartment bulan kemarin “ rengek seulong pada kwanghee

“ Aku lihat, kau kesini tidak menggunakan motor usangmu melainkan mobil sport mewah keluaran terbaru. Kau sangat keren.. “ puji G.O

“ Aku juga sudah melihatnya, wae kau tak membawanya kehadapan kami? Kau malah menyembunyikan mobil sport itu dengan memparkirkannya difood court terdekat “ ucap kwanghee

“ Ahh.. kenapa kita tak merampas mobil itu saja hyung, jika mobil itu dijual kita akan memiliki banyak uang lagi “ ucap seulong girang

“ Andwe!! “ ucap yoona tegas, membuat ketiga namja tersebut menaruh perhatian lebih padanya

“ Wae? “ tanya kwanghee sambil tersenyum evil

“ Itu bukan milikku, oppa “ bohong yoona yang terlihat mengeluarkan keringat dingin dengan wajahnya yang memucat

“ Mobil itu adalah hadiah ulang tahunku dari seohyun yang sangat berharga dan berarti untukku, aku tak bisa membiarkan mereka mengambilnya “ batin yoona

“ Kau terlihat gelisah yoona~ah, gwenchana? “ tanya G.O khawatir

“ Aku tak memiliki banyak waktu sekarang, sebenarnya apa yang kalian inginkan? “ tanya yoona yang mengabaikan kekhawatiran G.O

“ Lakukan rencana kita untuk memanfaatkan kekasihmu “ jawab kwanghee

“ Mwo?? Shiro!! Aku tak mau melakukannya! “

“ Mwo?? Kau berani menentang kwanghee hyung?? “ tanya seulong

“ Kalau karna hutang orangtuaku, kalian harus melakukan rencana jahat itu. aku mohon, jangan lakukan itu. Aku akan mencari pekerjaan secepatnya dan membayar seluruh hutang orangtuaku pada kalian “

“ Ternyata hasil kau dicalifornia adalah kau memiliki keberanian untuk menentangku? Jika kau tak bisa melakukannya untuk kami, terpaksa kami yang harus melakukannya sendiri! “ ucap kwanghee

“ Andwe oppa, jebal.. “ ucap yoona yang segera berlutut dan memeluk salah satu kaki kwanghee

“ Yyah, lepaskan! “ ucap kwanghee dengan suara yang meninggi kemudian, menendang tubuh yoona cukup keras. Membuat tubuh yoona terlempar, tetapi dengan cepat yoona kembali bangun dan memohon kembali pada kwanghee dengan berlutut.

“ Jebal, oppa.. beri aku waktu “ pinta yoona dengan air mata yang mulai mengalir dari pelupuk matanya, lalu kwanghee menarik kerah baju yoona dan mendorong tubuh yeoja itu ke dinding.

“ Pernahkah kau menghitung berapa kali kau meminta menambahkan waktu lagi untuk membayar hutang-hutang orangtuamu, huh?? “ tanya kwanghee penuh dengan emosi dan terus mendorong tubuh yoona dengan kasar

“ Akhh.. “ erang yoona yang kesakitan

“ Tak ada tambahan waktu lagi, lakukan apa yang ingin kami lakukan atau kau akan mati! “ ucap kwanghee yang melepaskan tangannya dari kerah yoona dan membuat tubuh yoona ambruk. Dengan senyuman evil seulong dan kwanghee keluar dari gudang sedangkan G.O merasa iba terhadap yoona.

“ Yoona~.. “ panggil G.O sambil menepuk bahu yoona

“ Pergi.. “ ucap yoona singkat dengan tatapan kosongnya

“ Baiklah.. “ jawab G.O yang segera meninggalkan yoona sendiri didalam markas mereka, ketika semuanya pergi.. yoona meledakkan tangisannya, wajahnya yang lembam ia biarkan begitu saja.

***

Yuri pov

Seperti hari sebelumnya, aku menghabiskan waktuku didalam ruang kerja dirumah sakit. Lambat laun, aku mulai terbiasa dengan pekerjaanku saat ini. Banyak sekali permintaan kerja sama dengan mengikuti tender, terlintas dipikiranku dengan apa yang fany lakukan juga diperusahaan. Pasti tak sedikit sekali yang ingin memenangkan tendernya, mengingat perusahaan yang ia pegang sudah tak diragukan lagi diseluruh negara. Dalam tender rumah sakit yang aku tangani saja sudah cukup banyak, apalagi fany. Disela-sela kesibukanku, kabar dari sooyoung terlintas dibenakku. Bagaimana bisa, seohyun sudah tak menempati apartmentnya lagi. tentu saja, itu akan membuat fany murung ketika menemui apartment seohyun yang sudah tak berpenghuni sama halnya dengan aku. Dimana dongsaeng keduaku, dia masih begitu polos dan mudah dimanfaatkan orang, tak terlintaskah dipikirannya bahwa kami sangat mengkhawatirkannya? Lalu, entah apa yang menarikku untuk mengambil lembaran kertas yang tersimpan rapi diatas meja kerjaku.

Lembar identitas perawat jessica, kubaca lembaran itu beberapa kali dan berakhir mengerutkan keningku memikirkan namanya yang tiba-tiba berubah. Jujur saja, aku baru menginjakkan kaki lagi diseoul saat ini. Dan budaya yang masih tertanam pada diriku adalah budaya inggris dan amerika.. aku jadi ingat bagaimana ketika aku tinggal diamerika atau dilondon, semua orang mengenalku dengan nama yuri hwang. tetapi diseoul, aku terkenal dengan nama kwon yuri, stephany menjadi tiffany bahkan dulu omma memanggil fany dengan panggilan miyoung, seohyun saat diamerika dia hanya mendapat nama seo hwang disini seo juhyun.. aisshhh.. membuatku gila kalau terus memikirkannya!! Tapi, perubahan nama seperti ini bisa juga dilakukan sica. Itu tak terlalu penting, yang harus kuketahui mengapa sica bisa menetap diseoul dan tinggal bersama seorang yeoja bernama kim taeyeon?? siapa dia? Bukankah dia anak tunggal? Apa dia sudah menikah??? Matilah aku..

Yuri pov end

***

Seohyun pov

Hari semakin cerah, ini sudah waktunya jam makan siang. Bahkan hidangan yang kubuat sendiri sudah tersimpan rapi di atas meja makan, tapi yoona belum juga kembali. Kucoba menunggunya lebih lama lagi sambil merapikan beberapa lukisan dan foto kami yang menghiasi setiap dinding apartment, melihat setiap foto dan lukisan yang kubuat sendiri.. membuatku tak berhenti untuk tersenyum. Terkadang aku merasa seperti pasangan suami istri dengan yoona, jam berlalu begitu cepat. kupandangi jam dinding, terlihat waktu sudah menujukkan pukul 4. Aku jadi khawatir padanya, kucoba untuk menghubunginya.

“ Seo baby, sepertinya ponselku sebentar lagi mati. Jadi aku terpaksa mematikannya, mianne ne.. aku akan segera menghubungimu, jika kau dalam keadaan mendesak.. kau bisa meninggalkan pesan untukku ketika mendengar suara nyanyian merdumu hehe.. ~ “

“ Ponselnya tak aktif?? “ gumamku lemas sambil menatap layar ponsel, kulemparkan diri ini ke atas sofa dan memilih menyalakan televisi yang tak jauh dihadapanku.

Seohyun pov end

***

Normal pov

21.00 KST

(Hening..)

Tap… tap… tap…

Suara langkah kaki tenang terdengar hingga ruang tengah apartment yoonhyun, yoona berjalan lemas dan menemukan seohyun tertidur pulas disofa depan televisi yang masih menyala. Dengan perasaan yang sangat bersalah, yoona berjalan menghampiri kekasihnya. Ia duduk dilantai memandangi wajah kekasihnya yang sesekali mengelus pipi seohyun lembut..

“ Karnaku, kau harus masuk ke dalam rencana mereka. Mianne, jeongmal mianne.. aku tak akan membiarkan mereka melakukan sesuatu yang jahat padamu “ gumam yoona dengan mata yang berkaca-kaca dan mengecup singkat bibir seohyun.

***

~ Keesokkan harinya

Jessica pov

Aku menggeliat ketika merasakan cahaya terang menyilaukan mataku, membuatku terbangun dari tidurku yang nyenyak. Chankmann.. terbangun dari tidurku yang nyenyak?? Ketika menyadari hal tersebut, aku segera terbangun dan menyadari diri kalau semalaman ini aku tertidur dikamar tiffany. Tapi pagi ini, aku tak menemukannya.. didalam kamar ini sudah terlihat rapi, bersih dan harum. Jangan-jangan aku ditinggalkan dirinya untuk kembali ke seoul, mengingat kesalahanku padanya.

Dengan cepat, aku segera beranjak dari ranjang dan berlari terbirit-birit keluar kamar. Tetapi, belum juga aku keluar dari kamarnya.. aku menemukan sebuah buket bunga berwarna pink dan tertulis namaku, aku terkejut bukan main. Ada apa dengan pagi ini bahkan, seseorang telah mengirimkan sebuket bunga pink yang cantik padaku. Dengan cepat, ku ambil sepucuk kertas untukku diatas buket bunga tersebut.

To : Private Nurse

Terimakasih untuk semalam, terimakasih untuk setiap kata-kata yang keluar dari mulutmu bahkan sesuatu yang membuat bulu kudukku merinding. Ohh.. buket ini bukan untukmu, tolong simpan buket ini dimeja kerjaku. Bunga pink kesukaanku, kau harus berhati-hati dengan buket ini. Aku pergi bye bye..

~ Tiffany

Omo.. dia mau kemana?? Apa dia benar-benar meninggalkanku seorang diri disini?? Aigooo.. taeyeon~ahh.. dan lagi buket bunga pink ini bukan untukku? Lalu maksud setiap kata-kata yang keluar dari mulutku semalam dan membuat bulu kuduknya merinding apa?

“ Aisshh.. micheosseo!! “ rengekku kesal, dengan cepat aku keluar dari kamarnya dan meminum air mineral. Perasaanku campur aduk dan ketakutan, apartment ini benar-benar sepi.

“ Aarrrrgghhh… “ teriakku sambil mengacak-acak rambutku kesal, lalu aku segera masuk ke dalam kamar membereskan barang-barangku untuk pulang. Beruntunglah, aku memegang beberapa uang didompet dan cukup untuk biaya pesawat ke seoul. Setelah semuanya selesai, aku juga sudah kembali segar.. aku membawa tasku dan berjalan mendekati pintu keluar.

Jessica pov

***

Normal pov

Jessica menenteng tas bawaannya keluar apartment, ketika jessica akan memutarkan knop pintunya tiba-tiba..

Brakk..

Brukk..

“ Appo.. “ ringis jessica kesakitan sambil menutup wajahnya

“ Omo.. “ ucap sooyoung terkejut sedangkan, tiffany yang berdiri dibelakang sooyoung dengan pakaian olahraganya segera menghampiri jessica yang terjatuh karna pintu yang dibukakan sooyoung terlalu keras, membuat tubuh kecil jessica terlempar.

“ Gwenchana jessica-ssi?? “ tanya tiffany khawatir sambil mencoba membuka kedua tangan jessica yang menutup wajah yeoja dihadapannya

“ Appoo.. hiks “ ringis jessica sebagai jawabannya

“ Ottokkae?? “ ucap sooyoung panik dan bersalah

“ Aishh.. “ ucap tiffany yang segera menggendong tubuh jessica ala bridal style, membuat sooyoung dan jessica terkejut. Lalu, tiffany mendudukkan jessica disofa ruang tengah dan jessica belum juga mau membuka tangan dari wajahnya.

“ Soo.. tolong bawakan kotak kesehatan, pengompres dan air mineral “ pinta tiffany tanpa mengalihkan pandangannya dari jessica, dibalik kedua tangan yang menutup wajahnya.. jessica diam-diam mencuri pandang pada tiffany dari sela-sela jarinya.

“ Gwenchana? Mani appo? “ tanya tiffany khawatir dan mencoba membuka kedua tangan jessica dengan hati-hati

“ Aku melihat sisi lainnya lagi dari dirinya “ batin jessica

“ Ini sangat sakit “ rengek jessica yang perlahan, membuka kedua tangan dari wajahnya.

“ Omo, ottokkae?? Mianne jessica-ssi “ ucap sooyoung terkejut yang sudah berada disamping tiffany dengan membawakan semua kebutuhan ketika, melihat hidung jessica mengeluarkan darah cukup banyak.

“ Kemarikan soo “ pinta tiffany sambil mengambil kotak kesehatan, sooyoung pun segera mengikuti intruksi tiffany.

“ Apa perlu aku menghubungi dokter agashi? “ tanya sooyoung

“ Gwenchana, aku bisa melakukannya “ jawab tiffany tanpa mengalihkan pandangannya dari kotak kesehatan, membuat jessica terdiam memandanginya.

“ Bersandarlah dan tatap langit-langit itu “ ucap tiffany sambil menunjuk ke atas langit-langit apartment yang terlukis artistik elegant. Jessica pun, mengangguk mantap dan mengikuti perintah tiffany. Sedangkan, sooyoung harus keluar apartment untuk mengurus beberapa berkas untuk tiffany. Kini tinggalah tiffany dan jessica yang berada didalam apartment tersebut. Dengan cepat, tiffany merawat jessica membersihkan sisa-sisa darah yang mengalir dari hidung perawat pribadinya dengan baik. Jessica yang sejak tadi diam terlihat gugup dan jauh didalam dirinya, jantung jessica berdegup kencang. Pandangan matanya tak pernah lepas memandangi wajah serius tiffany yang tengah merawatnya.

“ Lain kali, berhati-hatilah “ ucap tiffany memecahkan keheningan

“ Ooh.. “ jawab jessica sebagai jawaban ‘ya’

“ Lagipula, kau mau kemana membawa barang-barangmu? “ tanya tiffany yang baru menyadari hal tersebut dan segera menghentikan kerja tangannya dihidung jessica, membuat mata mereka bertemu.

“ Apa kau mencoba melarikan diri, huh? “ tanya tiffany

“ Mwo?? Aniyoo.. “ bantah jessica

“ Lalu, kau mau kemana? “

“ Aku pikir tiffany agashi dan semuanya meninggalkanku pulang ke korea “ jawab jessica sambil menunduk

“ Yya! Tengadahkan kepalamu, aku belum selesai mengobatinya “ ucap tiffany yang kembali mengengadahkan kepala jessica

“ Aku sudah tak apa-apa, sudahlah “

“ Andwe, aku tak biasa menyelesaikan pekerjaan yang sama sekali belum selesai “ ucap tiffany yang kembali memandang serius luka jessica, membuat suasana kembali hening.

“ Tiffany agashi.. “ panggil jessica ragu

“ Hmm? “

“ Bukankah kau sedang marah padaku? “

“ Ne, memangnya kenapa? “ tanya tiffany tanpa menghentikan kerja tangannya, “ Ne?? Matta.. aku kan sedang marah padamu “ lanjut tiffany yang menyadari hal itu dan segera beranjak dari tempatnya.

“ Ne? “ ucap jessica terkejut yang ternyata tiffany masih juga marah padanya

“ Kalau begitu, kau urus saja lukamu sendiri. Aku mau mandi “ ucap tiffany dengan melemparkan pengompres pada jessica dan berjalan meninggalkan perawat pribadinya, membuat jessica menggerutu kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

Tiffany yang baru akan masuk ke dalam kamarnya tersenyum ketika sekilas melihat jessica yang mengerucutkan bibirnya,

“ Yeoja ceroboh “ batin tiffany sambil tersenyum, lalu ia pun segera masuk ke dalam kamarnya.

***

Setelah 30 menit kemudian, tiffany keluar dari kamarnya dengan menggunakan pakaian rapi.

“ Jessica-ss..~ ” panggil tiffany terputus begitu menemukan, jessica yang sudah tertidur pulas disofa dengan pengompres ditangannya.

“ Kau tidur? “ tanya tiffany sambil menghampiri jessica, lalu perlahan tiffany menempelkan punggung tangannya dikening jessica.

“ … “

“ Hmm.. normal, untunglah antibodinya bekerja dengan baik “ gumamnya seperti seorang dokter. Ya.. menjadi seorang dokter adalah keinginan terbesar tiffany, bahkan ia hampir saja menjadi dokter jika dia tidak harus mengurus perusahaan kedua orangtuanya. Setidaknya, tiffany mengetahui sedikitnya tentang ilmu kedokteran yang sebelumnya pernah ia pelajari dibangku kuliahnya yang berjalan tak lama dijurusan kedokteran itu.

“ Hari yang cerah, sebaiknya aku menghabiskan waktu ditaman kota saja “ ucap tiffany segera beranjak da n berjalan keluar apartment.

Ketika tiffany sudah sampai dilobby, ia mendengar keributan dengan suara yang sudah tak asing lagi baginya. Membuatnya menghentikan langkahnya..

“ Lepaskan! “

“ Sunny~ah, mianne “

“ Waegeurae? “ bisik jessica polos yang sudah berada disamping tiffany

“ Omo.. kau mengejutkanku “ ucap tiffany terkejut sambil ikut berbisik dan memegang dadanya

“ Kau benar-benar gila, soo! “

“ Arrasseo, aku memang gila. Gila karna berani mencintaimu! “ ucap sooyoung lantang, membuat jessica terkejut sedangkan tiffany hanya menyilangkan kedua tangan didadanya sambil tersenyum manis.

(Hening..)

“ Apa yang akan mereka lakukan sekarang, agashi?? “ bisik jessica penasaran, “ Wae, kau tak terlihat terkejut? “ lanjut jessica yang menyadari respon tiffany yang biasa saja

“ Mwoya?? Memangnya aku harus terkejut sepertimu, huh? Kita lihat saja, apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya “ jawab tiffany yang menatap sekilas pada jessica, kemudian mengembangkan senyuman manisnya membuat jessica terdiam memandanginya.

“ Berhenti menatapku seperti itu, pabo “ ucap tiffany sambil mengetuk kepala jessica

“ Aisshh.. appo “ rengek jessica, kedua diantara tiffany dan jessica masih terus memandangi kedua yeoja yang tak jauh dari mereka dibalik dinding lobby. Suasana diseberang sana terlihat kaku dan dingin.. membuat jessica dan tiffany tak bersabar untuk mendengarkan percakapan apa lagi yang akan sooyoung dan sunny lakukan.

“ Mianne.. “

TBC

Mianne.. hahaha.. mianne, tiba-tiba langsung tbc. Ff chap ini lebih memfokuskan pada jeti dulu kali yaa.. silahkan menanggapi ff ini dengan baik, seperti biasa typo tersebar dimana-mana. Terimakasih yang tak pernah melewatkan comment disetiap ffku, baik comment yang panjang sampai curcol maupun yang cuman comment “next” ahahaha.. tp saya sangat berapresiasi dengan itu semua *bow


(Chaptered) Everyone Love Her 11

$
0
0

 “ Berhenti menatapku seperti itu, pabo “ ucap tiffany sambil mengetuk kepala jessica

“ Aisshh.. appo “ rengek jessica, kedua diantara tiffany dan jessica masih terus memandangi kedua yeoja yang tak jauh dari mereka dibalik dinding lobby. Suasana diseberang sana terlihat kaku dan dingin.. membuat jessica dan tiffany tak bersabar untuk mendengarkan percakapan apa lagi yang akan sooyoung dan sunny lakukan.

“ Mianne.. “

 

 

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 11

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn (facebook), @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, , Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Normal pov

Jessica dan tiffany terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut sunny.

“ T-tiff-a..~ “ panggil jessica terputus

“ Andwe, Ini tak boleh terjadi “ ucap tiffany sambil menggelengkan kepalanya

“ Eh.. kau memanggilku apa tadi? “ tanya tiffany sambil menatap tajam jessica, membuat jessica sedikit menghindar dengan berjalan mundur.

“ Mianne, romeooo “ ucap sunny dengan intonasi berlebihannya, membuat jessica dan tiffany semakin terkejut dan menoleh ke arah soosun

“ Julieett.. “ ucap sooyoung sambil berlutut

“ Ige mwoya? “ tanya tiffany bingung

“ O-o-ommoo..” ucap jessica yang akan terjatuh, dengan cepat tiffany menahan tubuh jessica yang menyebabkan mata mereka bertemu.

“ Omo, fany~ah sejak kapan kau ada disana? “ tanya sunny terkejut, membuat tiffany dan jessica menoleh padanya tetapi mereka masih belum membenarkan posisinya.

“ Hehe.. anyyeong “ sapa tiffany dan jessica bersamaan, lagi ~ membuat jessica dan tiffany terkejut dan gugup.

“ Cepatlah berdiri tegak, aku pegal “ bisik tiffany pada jessica sambil tersenyum tipis ke arah soosun, jessica pun segera berdiri membuat tiffany bernafas lega.

“ Mianne, mengganggu kalian. Silahkan dilanjutkan, aku akan berjalan-jalan sebentar “ ucap tiffany sambil tersenyum kaku yang kemudian, menarik jessica untuk pergi dari tempat mereka.

“ Waeyo?? aku ikut “ ucap sunny yang segera menghampiri tiffany dan melingkarkan lengannya dilengan tiffany. Mereka bertiga melangkahkan kaki dengan meninggalkan sooyoung yang menundukkan kepalanya.

“ Eh.. Bukankah sooyoung sedang mengungkapkan.. ~ “ tanya tiffany terputus dan sempat menghentikan langkahnya

“ Ahh.. itu, aku sedang belajar akting dengannya “ ucap sunny sambil tersenyum manis dan tanpa menoleh pada tiffany

“ Ne?? “ tanya jessica dan tiffany

“ Ehh.. mianne, agashi “ ucap jessica yang tiba-tiba ikut dalam perbincangan sambil membungkukkan tubunya

“ Waeyo? Oya, sejak kapan kalian ada disana? “ tanya sunny pada tiffany bingung dan mengabaikan jessica

“ Ani.. baru saja, benar kan jessica-ssi? “ tanya tiffany pada jessica dan sedikit memberi kode pada jessica untuk sedikit berbohong dengan menendang kecil kaki perawat pribadinya

“ Ahh.. n-ne “ jawab jessica gugup

“ Kalau begitu, sekarang kita mau kemana? “ tanya sunny girang

“ Bukankah kau sedang belajar akting dengan sooyoung? Mana bisa kau meninggalkannya begitu saja, lihat dia.. tampangnya miris sekali “ ucap tiffany sambil menunjuk sooyoung

“ Itu bagian dari hukuman yang aku berikan untuknya “ jawab sunny singkat dan segera menarik tiffany

“ Hukuman?? “ tanya tiffany bingung

“ Apa perlu aku menceritakannya didepan perawat pribadimu, fany~ah? Ini sangat memalukan “ rengek sunny dengan aegyonya, mengerti dengan apa yang diucapkan sunny jessica undur diri dari samping tiffany dan memilih berjalan-jalan sendiri.

“ Kajja.. “ ajak sunny girang dengan menarik lengan tiffany untuk duduk dibawah pohon

“ Ceritakan apa maksudmu tadi “

#Flashback

Pagi itu sunny baru saja akan masuk ke lobby apartment tiffany, tiba-tiba langkahnya terhenti begitu ia berpapasan dengan sooyoung yang entahlah.. pagi ini sooyoung terlihat sangat segar dan rapi. Namun, sunny teringat dengan apa yang sudah dilakukan sooyoung padanya semalam, membuatnya menangis. Karna meskipun, ia sudah sering bermain drama dan melakukan scene ciuman beberapa kali. Tapi menurutnya, ciuman semalam itu adalah ciuman pertamanya.  Baru juga ia akan melangkahkan kakinya lagi, tiba-tiba langkahnya tertahan karna sooyoung menahannya.

“ Sunny~ah, mianne.. “ sesalnya

“ … “

“ Jeongmal mianne, aku tak bermaksud..~ “

“ Sepertinya kalau aku beritahu tiffany, kau akan mendapat akibatnya “

“ Ne?? Andwe, jebal.. aku minta maaf “

“ … “

(Hening..)

“ Sunny~ah.. jebal, apa yang harus aku lakukan untukmu?? Tapi aku mohon jangan bertahu tiffany agashi “

Mendengar ucapan sooyoung, mengingatkan sunny pada project dramanya yang akan datang. Di dramanya yang mendatang, sunny mendapat peran sebagai juliet. Dipandanglah sooyoung dari atas sampai bawah, membuat sooyoung kebingungan dengan tatapan dan seringaian evil sunny.

“ Kebetulan drama yang akan aku perankan nanti adalah cerita romeo dan juliet, kalau begitu temani aku belajar akting. Aku juliet dan kau romeo “

“ Ne? Tapi, aku tak bisa “

“ Kalau begitu, aku bisa mengatakannya pada fany “ ancam sunny

“ Andwe, andwe.. baiklah, aku akan melakukannya “ ucap sooyoung pasrah dan mulai mencoba untuk berimrovisasi sebagai romeo

(Hening..)

“ J-j-juu-jul-liet.. “ ucap sooyoung terbata-bata

“ Yyah! Mwoya, apa romeo yang diperankan oleh lawanku disini gagap?? Tidak mungkin, ulang! “  

“ Aigoo.. jelas-jelas, aku tak memiliki kemampuan dalam bidang akting “ gumam sooyoung

“ Jul-lie-eett, kajima.. “ ucap sooyoung yang menahan lengan sunny agar tak meninggalkannya

“ Lepaskan! “

“ Sunny~ah, mianne.. “ ucap sooyoung sambil menunduk

“ Aku tak bisa “ gumamnya

“ Kau benar-benar gila, soo! “ ucap sunny yang kembali melanjutkan dialognya dengan kesalahan panggilan ‘romeo’ menjadi ‘soo’

“ Arrasseo, aku memang gila. Gila karna berani mencintaimu! “ ucap sooyoung lantang, membuat sunny terkesiap karna sooyoung benar-benar melakukannya dengan baik.

“ Mianne “ ucap sunny sambil tertunduk

#Flashback end

“ Begitulah, latihan aktingku berakhir ketika mendengar teriakan perawat pribadimu. Padahal, sedikit lagi akan berhasil “ ucap sunny

“ Berhasil? Berhasil membuat aku memecat sooyoung?? “

“ Aniyoo.. kau tak boleh memecatnya “

“ Waeyo?? “ tanya tiffany menggoda

“ Ada apa dengan tatapanmu itu, huh?? “

“ Katakan padaku, kalau kau mulai jatuh cinta padanya? “

“ Andwe! Aku tak mencintainya.. “

“ Lalu, sebenarnya siapa yang kau cintai? “ tanya tiffany dengan menatap dalam mata sunny cukup lama, membuat tubuh sunny kaku, gugup dan sedikit menghindar

“ Ahh.. kim taeyeon, matta.. “ ucap tiffany yang kembali membenarkan posisi duduknya lagi sambil menatap lurus ke depan, sebenarnya tiffany pun sangat gugup.. ia takut sunny jatuh cinta padanya.

“ Ahh.. aku harus pergi, fany~ah.. aku masih ada pekerjaan diseoul, kau kapan pulang? “ tanya sunny mengalihkan pembicaraan

“ Secepatnya.. “ jawab tiffany sambil tersenyum manis pada sunny

“ Kau tak ingin cepat-cepat pulang? Kim taeyeon mengkhawatirkan dongsaengnya “

“ Dongsaeng? Nugu? “

“ Perawatmu, jessica-ssi.. dia dongsaeng taeyeon “

“ Ne?? “

“ Jadi, anggapanku tentang jessica adalah sooyeon ternyata salah? Karna sooyeon tak memiliki kakak, dia anak tunggal “ batin tiffany lemas

“ Waeyo? “ tanya sunny bingung

“ Ani.. baiklah, aku akan meminta sooyoung mengantarmu ke bandara “ jawab tiffany yang segera beranjak diikuti sunny

“ Gomawo.. “ ucap sunny sambil memeluk erat tiffany

“ Hati-hati dijalan.. “ jawab tiffany sambil tersenyum dan mengelus kepala sunny lembut. setelah itu, sunny pun pergi meninggalkan tiffany yang masih menatap punggung sahabatnya.

***

“ Apa yang kau dapatkan hari ini G.O? “ tanya kwanghee

“ Riwayat kwon yuri “ jawabnya singkat sambil memainkan ruby ditangannya

“ Silahkan.. beritahu kami “ ucap kwanghee yang terus memperhatikan slide foto targetnya yang ditayangkan dihadapannya

“ Kwon yuri memiliki postur yang tinggi, berkulit coklat, dewasa, menyayangi adik-adiknya adalah anak pertama dari keluarga hwang, ia baru menginjakkan kakinya diseoul 3 hari yang lalu. Sebelum ia kembali ke seoul, ia tinggal diluar negeri tepatnya dilondon untuk melanjutkan studinya. Dimasa kecilnya, ia pernah menjadi pengaggum rahasia seorang yeoja dan yeoja yang ia taksir itu adalah yeoja yang menyukai adik keduanya..~ “

“ Maksudmu, tiffany hwang?? “ tanya kwanghee mengerutkan keningnya

“ Ne, benar.. tiffany hwang memiliki masa lalu yang menurutku cukup manis dengan yeoja itu. dan menurut info yang ku dengar, sampai saat ini tiffany masih mencari yeoja masa lalunya yang tiba-tiba menghilang “ jawab seulong yang menghandle info tentang tiffany.

“ Ini akan sangat menarik, lanjutkan G.O “ pinta kwanghee

“ Saat ini, kwon yuri mengambil alih bidang medis dan properti dalam perusahaan hwang grup “

“ Sepertinya dengan 2 bidang itu, kita akan sangat kaya raya “ ucap kwanghee sambil tertawa evil

“ Bagaimana dengan seo juhyun?? “ tanya seulong

“ Kalau besok im yoona belum juga mengabarkannya pada kita, seperti ucapanku kemarin. Kitalah yang akan melakukannya dan dia akan mati! “

“ Aku setuju, seo juhyun.. kekasihnya itu, sepertinya lebih mudah untuk kita hyung. Bagaimana menurutmu G.O? “

“ Molla.. “ jawab G.O singkat dan segera beranjak dari tempatnya

***

Seohyun pov

Aku menggeliat ketika merasakan cahaya matahari menembus jendela apartment dan menyilaukan penglihatanku, hmm sudah pagi ternyata. Aku terkejut begitu melihat yoona yang tertidur dengan menyimpan kepala diatas kedua tangannya sambil menggenggam tanganku, ada apa dengannya? Tak biasanya yoona seperti ini, biasanya kalau ia pulang larut dan menemukanku tertidur disofa.. ia selalu membangunkanku.

“ Yoona~ah “ panggilku sambil mengelus kepalanya lembut, membuatnya terbangun dengan cepat dan semakin membuatku terkejut begitu melihat sebagian wajahnya membengkak.

“ Hmm? Kau sudah bangun? “

“ Omo.. waeyo?? “ tanyaku panik

“ Apanya yang kenapa?? Aku tak mengerti seo, aku masih mengantuk “

“ Apa kau berkelahi? “ tanyaku ragu

“ Hmm.. sedikit “ jawabnya santai dan mencoba untuk kembali menenggelamkan kepalanya diatas kedua tangannya, tetapi aku menahannya

“ Mwo? “ tanyanya

“ Apa ada sesuatu yang terjadi? Wae kau bisa berkelahi? “

“ Tentu saja aku harus berkelahi kalau seseorang mencoba mencuri kalung couple kita “ jawabnya, membuatku terdiam. Aku terdiam karna aku merasakan ada yang tak beres dengannya seharian kemarin, aku mempercayainya tetapi mendengar jawabannya seperti itu. mollayo..

“ Wae? “ tanyanya, “ Kau tak mempercayaiku? “ lanjutnya

“ Ani.. aku percaya padamu, yoong. Kemarilah, jika kau tertidur seperti itu yang ada badanmu akan sakit “ ucapku sambil menepuk tempat disampingku, sofa ini cukup besar mampu menampu dua orang. Yoona pun, mengangguk sambil mengerjapkan matanya seperti anak kecil kemudian membaringkan diri didalam pelukanku.

“ Bogoshippoyo.. “ ucapnya dengan suara mengantuk

“ Tidurlah sayang, saranghae “

“ Nado saranghae.. “

Seohyun pov end

***

“ Oohh.. bagaimana kau bisa ada disini jessica-ssi? “ tanya tiffany terkejut, ketika menemukan jessica yang tengah duduk dibawah pohon menghabiskan waktu dengan memperhatikan anak-anak yang tengah bermain sepak bola diseberang mereka.

“ Ohh.. tiffany agashi “ panggil jessica terkejut dan segera beranjak lalu membungkukkan tubuhnya

“ Aku ingin ice cream, bisakah kau membelikannya untukku? Sooyoung sedang mengantar sunny ke bandara “ ucap tiffany sambil duduk dan tersenyum manis pada jessica

“ Waegeurae dengan anak ini?? “ batin jessica

“ Kau tak mau? “

“ Ani, ani.. aku akan membelikannya, gidaryo “ jawab jessica yang segera berlari meninggalkan tiffany untuk membeli ice cream. Selagi jessica membeli ice cream, tiffany memandang lurus ke arah lapangan basket yang bersebelahan dengan lapangan sepak bola. Memandang lapangan basket itu, mengingatkan dirinya pada sosok sooyeon, jung sooyeon..

#Flashback

Dimalam hari yang sunyi, sebuah pantulan bola terdengar ditengah lapangan basket tersebut.

“ Tiff.. “ rengek sooyeon dari tepi lapang pada stephany yang sedang berlatih memasukkan beberapa bola ke dalam ring untuk pertandingan yang akan dilakukannya antar sekolah dasar besok.

“ Ne? “ jawab tiffany yang segera menghentikan latihannya dan menoleh pada sooyeon sambil tersenyum manis

“ Sedaritadi aku menemanimu disini tanpa melakukan apa-apa, aku bosan. Karna bosan, aku jadi mengantuk “ rengeknya lagi

“ Kau bosan? Mau mencobanya? “ tawar stephany sangat manis sambil menunjukkan bola basketnya

“ Bolehkah? “ tanya sooyeon dengan puppy eyesnya

“ Apapun untukmu, selalu dibolehkan “ jawab stephany yang segera menarik tangan sooyeon ke tengah lapang.

“ Kajja.. cobalah seperti ini “ ucap stephany yang berdiri dibelakang sooyeon untuk membantu yeoja dihadapannya bagaimana cara memegang bola basket yang baik dan benar. Dan itu terlihat seperti stephany yang memberikan back hug pada sooyeon, membuat yeoja dihadapan stephany terkekeh.

“ Apa yang kau tertawakan jung sooyeon? “ tanya stephany bingung dan terus memegang kedua tangan sooyeon untuk mencari posisi enak dalam penggenggaman bola basketnya

“ Ani.. aku hanya merasa..~ “

“ Mwo? Merasa apa? “

“ Merasakan degup jantungmu berdegup cepat, tiff “ jawabnya sambil tertawa lepas, membuat stephany gugup dengan wajahnya yang memerah.

“ Ottokkae?? “ gumam stephany yang segera menutup pipi dengan kedua tangannya, membuat jessica kembali tertawa lepas.

#Flashback end

Sebuah senyuman tersungging diwajah manis tiffany, ketika mengingat masa lalu yang ia lewatkan bersama jung sooyeon. Membuat jessica yang sudah sampai disampingnya kebingungan..

“ Tiffany agashi, gwenchana? “ tanya jessica

“ O-omo.. kau mengejutkanku.. lagi?? aishh.. “ ucap tiffany yang menyadari kehadiran jessica dan segera merebut ice cream dari tangan perawat pribadinya, “ Wae kau selalu mengejutkanku “ lanjut tiffany, membuat jessica terkekeh dan kembali duduk disampingnya.

“ Mianne.. “ sesal jessica sambil terkekeh, “ Ngomong-ngomong.. aku menyayangkan kalau ice cream itu akan kau makan langsung, agashi “ lanjutnya

“ mem..~ “ ucap tiffany terputus ketika melihat ice cream cupnya, “ Omo.. kyeoptaa.. pinky, pinky “ ucap tiffany girang, membuat mulut jessica menganga tak menyangka dengan sikap tiffany yang kini terlihat kekanak-kanakan dihadapannya.

“ Bagaimana kau b..~ “ ucap tiffany yang kembali terputus, begitu memandang jessica dan menemukan mulut jessica yang menganga. “ Hapus air liurmu, agashi.. kau jorok  sekali “ ucap tiffany datar, membuat jessica tersadar. Lalu, tiffany kembali memandangi ice cream cup berwarna pink dengan girang.

“ Hmm.. mashitaaa “ puji tiffany dengan senyuman eye smilenya

“ Aku juga memilikinya “ ucap jessica girang

“ Omo.. bagaimana kau bisa memilikinya satu lagi, seharusnya kau membeli ice cream yang lain “

“ Mwoya, waeyo? memangnya kenapa? “

“ Milikku limited edition, kau tak boleh mengikutiku “ jawab tiffany, membuat jessica tertegun memandangi tiffany. Tiba-tiba, ia teringat pada stephany yang benar-benar tak ingin disaingi oleh semua orang dalam apapun termasuk dirinya.

“ Kau membuatku, mengingat akan stephany “ batin jessica

“ Lalu, bagaimana kau bisa mendapatkan ice cream itu? bukankah, aku hanya meminta membelikannya haya untukku?? “

“ Hehe.. miane, karna tak ada uang kembalian.. jadi terpaksa aku meminta membuatkannya satu lagi hehe “

“ Cih.. menyebalkan “ gumam tiffany yang segera melahap ice creamnya

“ Mashitaa.. dia juga pasti akan sangat senang, jika aku belikan ice cream “ gumam jessica girang

“ Siapa yang kau maksud senang? “ tanya tiffany penasaran

“ Kakakku “ jawab jessica sambil tersenyum manis

“ Ohh.. kakakmu? Dia menyukai ice cream juga? “ tanya tiffany yang sedikit malas

“ Tentu saja, jika dia memakan ice cream wajahnya akan berubah menjadi seperti anak kecil. Kyeopta “

“ Bagaimana bisa, wajahnya berubah menjadi anak kecil. Kau itu aneh sekali “

“ Sama saja sepertimu, agashi “ jawab jessica sambil memandang wajah tiffany datar, membuat tiffany gugup

“ Naega?? “ tanya tiffany terkejut sambil menunjuk dirinya dengan jari telunjuknya, jessica pun mengangguk mantap sambil tersenyum manis.

(Hening..)

“ Aggas..~ “

“ Jess..~ “. Ucap mereka bersamaan..

“ Ohh.. kau duluan “ ucap tiffany

“ Anii.. kau saja yang duluan agashi “ ucap jessica

“ Baiklah.. “ jawab tiffany, “ Jessica-ssi, bisakahh… k-kau.. tidak memanggilku dengan panggilan agashi? “ lanjut tiffany ragu, membuat jessica terkejut

“ NE??? “

“ Lalu aku harus memanggilnya apa?? “ batin jessica

***

Tok..tok.. tok..

Suara ketukan pintu terdengar oleh yuri yang sedang serius mempelajari berkas-berkas diruang kerjanya dirumah sakit.

“ Masuk.. “ ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas dihadapannya, tak lama kemudian pintu pun terbuka dan derap langkah kaki yang tenang mengingatkan yuri pada sosok yeoja yang memiliki suara langkah kaki yang sama dan tenang seperti apa yang ia dengar saat ini.

“ Sooyeon “ panggil yuri yang segera beranjak dan terkejut begitu melihat sosok lain dihadapannya

“ Sooyeon?? “ tanya orang itu kebingungan

TBC

hmm.. seperti perubahan cast yang terjadi diatas, sepertinya peran taeyeon disini gak akan banyak sama seperti seohyun. tapi, dimungkinkan akan ada sesuatu yang tak pernah terfikir sebelumnya nanti.. nanti loh yaa, makasih untuk waktu dan comment kalian ^^


(Oneshoot) Goodbye

$
0
0

Title : (Oneshoot) Goodbye

Author: classifiedsone

Indonesian Translate: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_(Instagram)

Genre: Yuri, angst, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Kim taeyeon.

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ff ini saya ambil dari asian fanfiction dan mencoba untuk menterjemahkan, menambahkan atau pun mengurangi isi ff tersebut demi keberlangsungan cerita yang dapat dimengerti oleh semua readers. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

Dont copy paste without the named, dont bashing also.. warning typo tersebar dimana-mana, jangan lupa tinggalkan jejak kalian, so happy reading ^^

***

Selamat tinggal

Sebuah kata singkat yang bertabrakan (?) dengan apa yang diinginkan. Waegeurae? Kami begitu sangat bahagia, kami memiliki semuanya, sebuah apartment mewah, uang, tetapi yang terpenting adalah kami. Kami memiliki cinta dan kasih, wae kau harus pergi dan meninggalkanku sendiri disini? Kucoba untuk move on, aku selalu mencobanya tetapi aku tak bisa. Aku tau, kamu sangat menginginkan hal itu.

Ketika pertama kali kau menatapku, jantungku berdegup kencang.

Ketika pertama kali kau berjabat tangan denganku dan mengatakan namamu sambil tersenyum sangat manis. Membuatku tak pernah melepaskan pandanganku darimu..

Ketika pertama kali kau memelukku, aku merasa nyaman

Ketika pertama kali kau meminta kita untuk melakukan pinky promise, aku merasa gugup

Ketika pertama kali kau menciumku, aku percaya bahwa aku telah jatuh cinta padamu

Dan ketika kita membuat cinta yang tulus, kita menjadi satu.

Aku tidak bisa melupakan sama sekali, saat dimana kau meninggalkanku. Dengan otomatis air mata mengalir dari pelupuk mataku, seluruh tubuhku merasakan sakit, tak bisa membiarkan makanan masuk ke dalam tubuhku lagi. aku tak bisa melakukan apa-apa lagi. wae?? Wae?? Waegeurae?!

Hari itu adalah tanggal 12 september, hari yang sangat buruk untukku bahkan hari itu tidak hanya dikatakan buruk tetapi sangat mengerikan ketika selama beberapa tahun kita lewati bersama diam-diam kau menyembunyikan penyakitmu dariku dan ketika kita menghabiskan waktu bersama pada hari itu tiba-tiba, kau pingsan membuatku harus membawamu ke rumah sakit. Kanker.. itu yang dokter katakan padaku.

Aku duduk ditepi ranjangmu, menggenggam tanganmu erat takut jika kau meninggalkanku, kau mungkin akan menghilang terbang ke langit. Kutatap wajahmu agar aku merasa sedikit lebih tenang ditengah-tengah perasanku yang sudah putus asa. Sangat pucat.. bagaikan hantu jika kau melihatnya sendiri lewat cermin pink yang selalu kau bawa, kupandangi bibir tipismu. Dan kulihat keningmu berkerut, mungkin kau tengah bermimpi buruk. Kupandangi punggung lenganmu yang kurus hingga memperlihatkan tulangnya dan terdapat selang infus yang tertanam disana aku tersenyum saat mengingat bagaimana kita saling menunjukkan ibu jari kita ketika kita bertengkar  karna sebuah kebosanan.

Aku berhenti bermimpi sampai akhirnya, aku kembali pada kenyataan yang tengah aku jalani dan perlahan melihat kedua matamu terbuka. Dengan lemah, kau tersenyum padaku dan mencoba mengatakan sesuatu. Kucoba untuk mendekatkan telingaku agar aku bisa mendengar ucapanmu dipagi hari yang cerah ini.

“ Good morning, t-tae-t-tae “ ucapmu, membuatku tersenyum dan segera mengecup keningmu. Lalu, kau mengangkat tangamu dan mengelus kelopak mataku membuatku terpejam beberapa saat untuk merasakan kerinduan sentuhan tanganmu yang begitu lembut.

“ Matamu terlihat lelah, kim taeyeon “ ucapmu sambil tersenyum manis, membuatku ikut tersenyum ketika mendengar kau memanggil nama lengkapku

“ Jika ini untukmu, tak jadi masalah meskipun harus memiliki mata panda dengan lingkaran hitam dibawah kelopak mataku “ jawabku, membuatnya terkekeh tetapi, selanjutnya tawanya yang kecil membuatnya terbatuk. Dengan cepat, aku mengambil sebotol air mineral dan membukanya untukmu. Tanpa banyak bicara, kau segera meminumnya.

“ Kemarilah “ pintamu setelah menyimpan botol minuman diatas meja samping ranjang rawatmu, lalu kau pun berpindah sedikit sampai akhirnya tempat itu cukup untuk tubuhku. Kupeluk tubuhmu erat dan kau menenggelamkan kepalamu dileherku, kupejamkan mataku saat kurasakan pipiku menyentuh kepalamu. Harum rambutmu tak pernah berubah, sangat harum.

“ Tidurlah, aku tau kau sangat lelah tae “ bisikmu, perlahan kurasakan mataku terpejam dan tak lama kemudian tertidur pulas.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya aku terbangun dari tidurku yang nyenyak dan aku menemukanmu yang masih tertidur dipelukanku. Aku merasa ada yang aneh ketika melihatmu yang masih tertidur seperti itu, membuatku gelisah. Lalu, seorang suster menghampiri untuk memeriksamu. Kubiarkan ia memeriksamu, ketika suster itu sedang memeriksamu.. tiba-tiba aku melihat raut wajahnya yang khawatir sambil mengangkat bahunya dihadapanku.

“ Sepertinya dokter harus segera memeriksanya sekarang “ ucapnya padaku, membuatku takut.

Dokter pun datang, aku memutuskan keluar ruangan untuk memberikan sebuah privasi pada mereka. tak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan dengan ekspresi yang tak bisa diartikan

“ Aku pikir, kini tibalah waktunya. Kau harus bersiap “ ucapnya sambil menarik nafas panjang, membuat hatiku sakit.

Ini mungkin akan menjadi yang terakhir aku bisa melihatnya, aku menangis dan menangis ditengah kakiku yang semakin bergetar. Ini bagaikan separuh jiwaku pergi, kami sudah berjanji satu sama lain, bahwa kami akan selamanya bersama. Wae?? Waegeurae??

Aku tau, aku harus menjadi orang yang kuat untuknya. Dengan sisa kekuatanku, kuputar knop pintu untuk melihat wajahnya yang cerah lebih jelasnya sangat pucat.

“ Hey.. “ panggilku sambil tersenyum pahit

“ Keadaanku semakin memburuk bukan? Dan tibalah saatnya.. “ ucapmu to the point, kucoba untuk menguatkan diriku sendiri untuk tak menangis dihadapanmu. dengan cepat, aku mengambil kursi dan duduk disampingmu. Kugenggam tanganmu dan mengecupnya lembut, lalu mencium bibirnya. Kubenarkan letak ponimu untuk membuatmu terlihat lucu sekaligus untuk menghiburmu. Itu berjalan dengan baik, terlihat dari sunggingan (?) senyum diwajahmu.

Seperti satu jam yang lalu, kau terlihat semakin melemah dan melemah.

“ Taetae.. “ bisikmu, suaramu terdengar sangat lembut ditelingaku. Kucoba untuk tidak membiarkan air mata ini mengalir dari pelupuk mataku

“ Ne, miyoung~ah? “ jawabku dengan suara yang sedikit parau

“ Berjanjilah satu hal.. “

“ Apapun itu “ jawabku sambil terus mencoba mendengar semua ucapanmu dengan baik tetapi, genggaman tanganku semakin mengerat.

“ Jangan terus menangisi kepergianku… aku tak ingin melihat itu. carilah seseorang, cintailah dia, besarkanlah anak-anakmu bersamanya. Selamanya dengannya dan yang terpenting, jagalah dia dengan baik. Aku ingin melihat itu.. bisakah kau melakukannya untukku? “. Kini, aku tak bisa menghentikan air mata yang sudah keluar dari pelupuk mataku tanpa permisi.

“ M-miyoung~ah, u-uljima.. “

“ Sshh.. berjanjilah padaku? “ ucapnya sambil menangis, kurasakan ia menggengggam tanganku sangat erat.

“ Aku berjanji miyoung, aku berjanji.. “ jawabku dengan pemikiran yang positif sambil mengangguk mantap

“ Good “ jawabnya sambil tersenyum manis. Dia memejamkan matanya, dengan cepat kuhapus air mataku dan terus memandang wajahnya.

“ Taeyeon~ah.. “

“ Hmm?? “

“ I love you so much..

 

 

Forever..

 

 

And always..

 

 

 

Good-bye… “

 

I love you too tiffany, saranghae selalu dan selamanya. Kujaga janjiku dan aku akan mencoba melakukannya hanya untukmu.

 

END



(Chaptered) Everyone Love Her 12

$
0
0

“ Sooyeon “ panggil yuri yang segera beranjak dan terkejut begitu melihat sosok lain dihadapannya

“ Sooyeon?? “ tanya orang itu kebingungan

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 12

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn (facebook), @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Jessica pov

“ Jessica-ssi, bisakahh… k-kau.. tidak memanggilku dengan panggilan agashi? “ lanjut tiffany ragu, membuatku terkejut

“ NE??? “. Hari ini, aku benar-benar dibuat terkejut. Pertama terkejut da ketakutan karna aku pikir, tiffany dan semuanya meninggalkanku sendiri dicalifornia meskipun sampai sekarang sedikitnya aku masih hafal dengan kota ini. Tetap saja tak bisa begitu, aku mau pulag bagaimana kalau tak ada sepeser uang pun yang ada didompetku. Dan sekarang, dia memintaku untuk tidak memanggilnya dengan sebutan agashi?? Memang awalnya juga aku tak menyukai panggilan terlalu formal padanya, mengingat dia yeoja yang kasar dan pemarah. Tapi, saat ini yang aku lihat darinya tak ada kekasaran, juga pemarah.. yang ada hanyalah kekanak-kanakan. Dia lucu sekali jika sudah memegang ice cream, sama seperti taeng. Kalau didampingkan mereka berdua, mungkin akan cocok haha.. Lalu sekarang, aku harus memanggilnya apa??

“ Ahh.. setidaknya, jangan panggil aku agashi saat kita seperti ini. Kau mengerti maksudku? “ tanyanya, kali ini ia memandangku sambil tersenyum manis. Ya tuhan.. dia benar-benar memiki eye smile yang mirip dengan stephany, jangan-jangan mereka bersaudara.

“ J-jadi, aku harus memanggilmu apa?? “

“ Menurutmu?? “

“ F-any?? “ ucapku ragu sekaligus meyakinkan nama panggilannya untukku

“ Itu tidak terdengar enak, jika kau yang memanggilnya. Itu sudah menjadi khasnya sunny, yuwrie dan seo. Cari nama yang lain “ pintanya

“ Tiff ~~.. “

“ Ne, it ~~.. “ ucapnya terputus, “ Chankmann.. tadi kau memanggilku apa? “ lanjutnya penasaran dan ada ekspresi lainnya yang terlihat dari wajahnya

“ Tiff? “ jawabku ragu

“ Ahh.. panggilan itu juga kedengaran bagus, jika dia ucapkan.. tetapi, itu kan.. ~~ “ gumamnya yang terdengar olehku.

“ Agashi.. “ panggil sooyoung dari jauh sambil melambaikan tangannya ke arah kami

“ Ohh.. soo, chankaman jessie “ ucapnya yang sedikitnya menggunakan aksen inggris yang indah, lalu beranjak dari sisiku untuk menghampiri sooyoung. Aku sangat terkejut ketika mendengarnya memanggilku dengan sebutan “Jessie”, haruskah aku membiarkannya memanggilku dengan sebutan itu? sebutan yang biasa stephany lakukan ketika memanggilku?? Aisshh.. sangkaanku terhadapnya bahwa ia stephany semakin besar, bisa-bisa sebentar lagi aku gila. Lebih baik, aku membeli minuman.. aku sangat haus.

Jessica pov end

***

Seohyun pov

Entahlah apa yang membawaku datang kemari, ketika aku menemani yoona tidur disofa.. keinginanku untuk bertemu dengan yuri eonnie sangat besar. Tanpa aku sadari, aku sangat merindukan kakak-kakakku terlebih ketika mengingat ucapan yoona tentang kekhawatiran eonnieku yang mungkin terjadi. Dengan tekad dan semangat yang membara *abaikan, aku memutuskan untuk keluar dari apartment dan kebetulan pagi itu aku menyalakan televisi dan memberikan informasi tentang perusahaan hwang grup. Lalu, menemukan yuri eonnie yang tengah melakukan konferensi pers atas pemegang perusahaan dibidang medis dan properti. Dia terlihat sangat cantik, anggun dan berwibawa.

Ketika aku sudah sampai dirumah sakit seoul internasional hwang grup, kulangkahkan kakiku ketika sudah mengetahui dimana ruang kerjanya. Setelah, menemukan ruang kerjanya.. ada perasaan ragu dan takut untuk mengetuk pintunya, namun dengan cepat perasaan itu aku halau.

Tok..tok.. tok..

“ Masuk.. “ ucapnya, dengan cepat pintu pun kubuka dan berjalan menghampirinya. Bersikap untuk setenang mungkin, aku jadi ingat ajaran sooyeon eonnie saat aku begitu takut dan gugup untuk memperkenalkan diri dihari pertama sekolahku besok. Dia mengatakan untuk menarik nafas dalam lalu, berjalan setenang mungkin. Sooyeon eonnie pun, sampai turun langsung untuk mengajarkanku jalan setenang mungkin dan itu sangat berhasil di esok hari.

“ Sooyeon “ panggil yuri eonnie yang segera beranjak dan terkejut begitu melihatku dihadapannya

“ Sooyeon?? “ tanyaku terkejut

“ Seo?? “ panggilnya lebih terkejut lalu, segera menghampiriku dan memelukku erat. Membuatku gugup..

“ Kau kemana saja, eoh? Kami semua mengkhawatirkanmu, bahkan fany menyusulmu ke california “ ucapnya masih tetap memelukku erat

Deg

Aku sangat terkejut begitu mendengar ucapan yuri eonnie, ternyata ucapan yoona benar. Semua orang sangat mengkhawatirkanku, bahkan tiffany eonnie yang terlihat sibuk menyempatkan diri untuk mencariku ke california. Tapi, sekarang bahkan aku sudah berada diseoul.. aku jadi merasa sangat bersalah pada mereka semua. Hajiman, apakah sikap mereka akan bertahan lama?

Seohyun pov end

***

Normal pov

“ O-ohh.. mian, eonnie aku baru saja kembali kemarin “ ucap seohyun tertunduk

“ Arrasseo, aku sudah tau “ jawab yuri sambil melepaskan pelukannya dan segera membawaku untuk duduk disofa

“ Bagaimana kau tau? “

“ Tiffany yang memberitahuku, ani.. tapi sooyoung. Setelah tiffany datang ke apartment dan tak menemukanmu, ia sangat murung. Jadi, sooyounglah yang menghubungi eonnie. Selama ini kau kemana eoh?? “

“ … “

“ Seo juhyun, kau tak mendengarku?? “ tanya yuri lagi

“ … “

“ Seo ~~.. “

“ Mianne.. mianne eonnie “ ucap seohyun dengan suaranya yang terdengar parau

“ Aniyo, gwenchana.. seohyun~ah “ panggil yuri yang kembali memeluk dongsaengnya yang mulai meledakkan tangisannya

“ Mianne, jeongmal mianne.. “ rengeknya sambil terus menenggelamkan diri dipelukan yuri

“ Aniyoo gwenchana.. tenangkan dirimu seo “ ucap yuri sambil mengelus punggung seohyun lembut

Setelah beberapa mneit berlalu, akhirnya seohyun berhenti menangis dan kembali bersuara dihadapan yuri yang terus memperlihatkan senyuman kebahagiaan karna telah bertemu dongsaeng keduanya.

“ Selama ini aku pergi bersama kekasihku, eonnie. Dia merawatku dengan sangat baik, aku juga selalu bahagia saat bersamanya “ ucap seohyun dengan jujur, membuat yuri memperlebar matanya

“ Namjachingu?? “

“ Ani, kekasihku seorang yeoja “ jawab seohyun

“ Yeoja? Nugu? Kau tak membawanya kesini? “

“ Semalam ia pulang larut malam, jadi sekarang ia mash tertidur. Aku tak bisa mengganggu waktu tidurnya, ia terlihat sangat lelah “

“ Darimana asal kekasihmu itu? aku dengar kau sering dimanfaatkan orang? “

“ Ne, saat aku belum bersama kekasihku.. aku sering bermalam diclub bersama teman-temanku. Dan kebanyakan teman-temanku, memanfaatkanku. Tetapi, tak ada lagi yang memanfaatkanku ketika yoona hadir dihidupku “

“ Yoona? Kekasihmu? “

“ Hmm.. im yoona “ jawab seohyun sambil mengangguk, “ Apa kau akan menyetujui hubunganku dengannya? “ lanjut seohyun ragu

“ Hmm gwenchana, kalau itu membuatmu bahagia. Eonnie tak bisa melarangmu, lagipula kau yang akan menjalaninya bukan eonnie “

“ Bagaimana dengan tiffany eonnie? “

“ Nah, itu berbeda lagi permasalahannya. Fany tak akan mudah percaya dengan orang baru, apalagi orang itu kekasihmu yang belum pernah kau kenalkan padanya. Baiknya kau kenalkan padanya, dia cukup banyak pengalaman melihat banyak orang. Aku bukan meragukan kekasihmu, tetapi bisa saja kekasihmu itu memiliki niat yang tak baik padamu. Aku seperti ini karna kekhawatiran seorang eonnie terhadap dongsaengnya. Kau mengerti? “

“ Ne.. “ jawab seohyun yang kini, memperlihatkan senyuman manisnya. “ Ngomong-ngomong, kenapa saat aku masuk tadi eonnie memanggilku dengan sebutan sooyeon? Apa sampai sekarang kalian belum bertemu? Fany eonnie belum menemukannya?? “ tanya seouhyun penasaran

“ Ne, kami belum menemukannya. Bahkan, kami sama sekali tak tau bagaimana parasnya sekarang.  Tapi ~~ .. “

“ Ohh.. chankman eonnie “ ucap seohyun memotong ucapan yuri, ketika mendengar ponselnya berdering

“ Yoona~ah.. “ panggil seohyun girang

“ … “

“ Ne, aku akan pulang sekarang “

“ … “

“ Nado saranghae “

Klik..

“ Aigoo uri dongsaeng sangat manis.. “ goda yuri, membuat seohyun tersipu malu

“ Eonnie~ah.. aku harus segera pulang, yoona pasti sangat kelaparan “ ucap seohyun yag segera beranjak dari tempatnya diikuti yuri

“ Arrasseo, ini kartu namaku. Kau harus menghubungiku dan segera pulang ke rumah “

“ Ne, aku akan mempertimbangkannya lagi “ jawab seohyun sambil menjulurkan lidahnya dan segera pergi dari ruangan yuri

“ Yah, seo juhyun! Kau harus pulang!! “ teriak yuri diikuti senyuman manisnya.

Disisi lain, ketika seohyun keluar dari ruang kerja eonnienya. Seseorang yang misterus segera menyembunyikan dirinya dibalik pilar koridor rumah sakit..

“ Ahh.. aku tau maksud obrolan mereka, ini akan sangat menyenangkan “ ucapnya sambil tersenyum evil dan segera pergi dari tempatnya berpijak

***

“ Jinja?? Jadi mereka sama sekali belum tau sosok yeoja pujaan hati masa kecil mereka?? aigoo.. malang sekali nasibnya.. “ ucap seulong girang

“ Hmm.. kerja yang bagus G.O, sepertinya sementara ini kekasih yoona tak kita keluarkan dulu. Lebih baik tetap fokus pada kwon yuri dan stephany hwang “ ucap kwanghee dengan menyeringai evil

“ Hmm.. terserah padamu, hyung “ jawab G.O santai sambil bermain ruby

***

~ 18.00

“ Jessica-ssi, kau masih ada disini? “ tanya tiffany girang, ketika menemukan jessica yang masih terduduk dibawah pohon tempat sebelumnya mereka berbincang-bincang. Jessica yang merasa dirinya terpanggil langsung menoleh dan tersenyum manis, membuat tiffany terkejut dengan kedua pipi jessica yang memerah.

“ Jessica-ssi, gwenchana? “ tanya tiffany bingung

“ Hmm.. gwenchanayo, i’m okay “ jawabnya sambil terkekeh tak jelas

“ Eh? Aksen inggrismu tak buruk, jessica-ssi “

“ Geurom.. aku juga pernah tinggal disini, tiff “ jawabnya sambil menarik tubuh tiffany untuk duduk disampingnya, membuat tiffany mengerutkan keningnya dan gugup

“ Kau pernah tinggal disini, jeongmal?? “ tanya tiffany tak percaya

“ Hmm.. “ jawab jessica sambil mengangguk mantap dan sesekali merancau tak jelas

“ Chankman, jessica-ssi. Apa kau mabuk? “ tanya tiffany yang segera mengambil beberapa kaleng minuman alcohol disamping jessica

“ Aniyoo.. tetapi, ngomong-ngomong minuman ini enak sekali membuatku gerah “ jawab jessica yang mencoba membuka satu kancing atas kemejanya

“ O-omo.. apa yang akan kau lakukan?? “ tanya tiffany panik dan mencoba menahan tangan jessica yang mencoba membuka kancing atas kemejanya

“ Mwoya, ini benar-benar panas tiff “ rengek jessica

“ Heii.. ini bukan diapartment jessica-ssi “ cegah tiffany

“ Hmm.. jessica-ssi?? “ ucapnya sambil memandang tiffany dengan kerutan keningnya, “ Jessie, panggil aku jessie. Bukankah sebelumnya kau memanggil namaku dengan panggilan itu stephany?? “ lanjut jessica

“ O-omo.. bagaimana kau tau kalau nama amerikaku stephany?? “

“ Pabonika! Waegeurae kau sama seperti dirinya“ jawab jessica sambil menjitak kepala tiffany, “ Aku sudah sangat merindukannya, kau tau? “ lanjutnya sambil melingkarkan lenganya dilengan tiffany, membuat tiffany semakin kebingungan.

(Hening..)

“ Kau masih ingat tempat ini? “ tanya jessica memecahkan keheningan tanpa memandang tiffany, melainkan memandang lurus kedepan sambil tersenyum manis. Membuat tiffany menatap jessica dalam dan kebingungan

“ Waegeurae dengannya? “ batin tiffany

“ Apa maksudmu, jessica-ssi?? “

“ Sudah kubilang jangan panggil aku dengan sebutan ‘jessica-ssi’ pabo! “ jawab jessica yang kembali menjitak kepala tiffany

“ Aishh.. appo! “ rengek tiffany sambil mengelus kepalanya, membuat jessica terkekeh

“ Mwoya?? Lebih baik kita ke apartment, hari mulai malam “ ajak tiffany yang segera beranjak dan mencoba menarik lengan jessica untuk berdiri. Tetapi, jessica menahannya

“ Shiro! Aku masih belum selesai bicara, duduk! “

“ Ige mwoya?? “ tanya tiffany bingung dan kembali terduduk disamping jessica

“ Lihat daun ini.. ~~ “ ucap jessica yang segera mengambil salah satu daun yang berguguran didekatnya lalu, memperlihatkanya pada tiffany

“ Lalu? “ tanya tiffany penasaran

“ Ini unik bukan? Ini daun unik ke-500 yang aku temukan, tiff dan aku akan menyimpan dibuku koleksi daun unikku. Koleksi daun unik yang kau kumpulkan, pasti masih sedikit “ remehnya, membuat tiffany terkejut bukan main

“ Koleksi daun unik? Bukankah ini hobbyku dan sooyeon?? “ batin tiffany, “ Apa dia jung sooyeon? Bagaimana dia tau kalau aku mempunyai hobby mengoleksi daun unik sama seperti sooyeon? “ lanjut tiffany dalam hatinya

“ Jes ~~.. “

“ Tiff.. “ panggil jessica yang langsung menatap mata tiffany dalam

“ Naega~ naega.. soo-yeooon dan kau stephany. Aku benar bukan?? “ tanyanya sambil menarik kerah kemeja tiffany dan tersenyum senang

“ MWO?? “ ucap tiffany terkejut bukan main dan segera beranjak dari tempatnya

“ Waeyo?? apa aku salah? “ tanya jessica yang ikut beranjak

“ … “

“ Yyaah! “ panggil jessica sambil menepuk bahu tiffany

“ K-ka-au j-jung so-y-yeon?? Je-jeongmal? “ tanya tiffany dengan suaranya yang bergetar

“ Geuromm.. kau tak percaya eoh?? I’m jessie and you, stephany. Fany fany tiffany?? “

“ Tak mungkin “ ucap tiffany dengan mata yang berkaca-kaca

“ Apa yang tak mungkin, kau pikir aku bercanda?? “ tanya jessica, “ Kau tak ingat lapangan basket didepan kita eoh? “ Lanjutnya

“ … “

“ Kau yang mengajarkanku memasukkan bola ke dalam ring dilapangan basket ini! Trust me, tiff.. i’m jessie. Jung sooyeon!! Kau masih tak percaya? Apa perlu aku beritahu lagi tentang serangga yang membuatmu takut setengah mati?? Karna kau menolongku yang tak sengaja melempar batu dan mengenai sarang lebah karna kecerobohanku sendiri, membuat kau harus terkena sengatannya eoh?? “ ucap jessica yang terus meyakinkan tiffany, hingga tak terasa air mata keluar dari pelupuk matanya. Jessica menangis dihadapan tiffany saat ini.

“ Dia benar, siapa lagi yang mengetahui hal ini kecuali aku, yuwrie dan seohyun?? Tapi, ini tak mungkin. Aku masih tak percaya “ batin tiffany

“ Waegeurae?? Apa kau melupakanku?? “ tanya jessica dengan suara nada yang meninggi

“ … “. Melihat tak ada respon yang terjadi pada tiffany dan dengan air mata yang sudah berlinangan. Jessica mencoba melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tiffany. Tiffany yang masih terkejut bukan main, memilih untuk tetap diam dengan pikirannya yang berantakan tentang sahabat yang ia cintai dimasa kecilnya. Sedangkan, jessica dengan langkah yang tak beraturan memaksakan dirinya untuk terus berjalan meninggalkan tiffany dan dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya.

“ Shh.. “ ringis jessica sambil memegang kepalanya yang terasa berat karena pengaruh alkohol yang ia minum sebelumnya. Perlahan, penglihatan jessica memburam dan hampir saja terjatuh jika tiffany tidak cepat menahan tubuh jessica. Kini, jessica jatuh kepelukan tiffany yang menatap wajah jessica dengan tatapan kosongnya

“ Benarkah kau jessie? Jung sooyeon? “ gumam tiffany

***

“ Bagaimana ini bisa terjadi, tiffany agashi? “ tanya sooyoung panik, ketika tiffany baru saja membaringkan tubuh jessica diranjangnya yang sudah tak sadarkan diri.

“ Entahlah, ketika aku kembali aku sudah menemukannya mabuk. Sebaiknya biarkan dia istirahat dulu soo “ jawab tiffany yang segera beranjak setelah menyelimuti tubuh jessica dan keluar dari kamarnya didampingi sooyoung.

“ Soo.. “ panggil tiffany sambil duduk dikursi kerjanya

“ Ne? “

“ Bisakah kau bawakan berkas tentang jessica? “

“ Sekarang, agashi? “

“ Tentu saja, kapan lagi? “

“ Baiklah, gidaryo.. “ ucap sooyoung yang segera undur diri untuk mengambil berkas yang diminta tiffany lalu, tiffany pun menyandarkan dirinya sambil memandangi foto frame dua orang wanita paruh baya yang tengah tersenyum sangat manis yaitu ibunya dan sahabatnya yang tak asing lagi adalah sosok ibu jung sooyeon.

“ Mereka sangat manis “ gumam tiffany sambil tersenyum dan mengelus foto frame tersebut

“ Tiff.. “

“ Naega~ naega.. sooyeon~ah dan kau stephany. Aku benar bukan?? “ tanyanya sambil menarik kerah kemeja tiffany dan tersenyum senang

“ Tak mungkin “

“ Apa yang tak mungkin, kau pikir aku bercanda?? “ tanya jessica, “ Kau tak ingat lapang basket didepan kita eoh? “ Lanjutnya

“ … “

“ Kau yang mengajarkanku memasukkan bola ke dalam ring dilapang basket ini! Trust me, tiff.. i’m jessie. Jung sooyeon!! Kau masih tak percaya? Apa perlu aku beritahu lagi tentang serangga yang membuatmu takut setengah mati?? Karna kau menolongku yang tak sengaja melempar batu dan mengenai sarang lebah karna kecerobohanku sendiri, membuat kau harus terkena sengatannya eoh?? “

” Agashi.. “ panggil sooyoung membuyarkan lamunan tiffany

“ N-ne? “

“ Gwenchana?? Aku sudah memanggilmu beberapa kali “

“ Ahh.. gwenchanayo, kau sudah mendapatkannya? “

“ Ne, ini dia.. “ jawabnya sambil menyimpan berkas tersebut diatas meja tiffany

“ Dan ini, jam tangan yang anda minta untuk diperbaiki “ ucap sooyoung yang kembali menyimpan sebuah kotak diatas meja kerja tiffany

“ Ohh.. ini sudah selesai, cepat sekali. Gomawo soo.. “ jawab tiffany sambil tersenyum manis. Sooyoung pun mengangguk mantap dan segera undur diri. Kini, ada dua kotak yang sama diatas meja kerjanya. Dibukalah kedua kotak tersebut setelah sooyoung keluar dari ruangannya dan itu berhasil membelalakkan mata tiffany ketika melihat dua jam tangan yang sama persis. Dengan panik, tiffany mengambil jam tangan ibunya dan memeriksanya dengan teliti. Terlihat dibelakang jam tangan tersebut nama ibunya dan nama sahabatnya lalu, dengan cepat tiffany pun segera mengambil jam tangan satunya lagi yang ia temukan diranjang rumah sakitnya dulu dan diperebutkannya dengan jessica. Dan lagi~, ia menemukan nama yang sama dibalik jam tangan tersebut membuat tangannya bergetar dan seketika air mata pun keluar dari pelupuk matanya.

“ Jadi benar, kalau jessica jung adalah jung sooyeon?? “ gumam tiffany dengan bibirnya yang bergetar

Tak banyak pikir lagi, tiffany segera beranjak dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya. Ketika melihat jessica yang sudah terbaring diranjangnya, ia segera menghampirinya dan duduk ditepi ranjang sambil memandangi wajah yeoja yang selama ini ia cari.

“ Jung sooyeon, jessie?? “ panggil tiffany sambil mengelus pipi jessica lembut, “ Akhirnya, aku menemukanmu “ lanjut tiffany dengan air mata yang terus keluar dari pelupuk matanya.

***

Seohyun pov

Hari yang cerah membangunkanku dari mimpi indahku, setelah aku mengunjungi tempat kerja yuri eonnie.. seharian itu, aku menghabiskan waktuku diapartment bersama yoona. Menonton ulang film kesukaanku dan bermain game bersam kekasihku, hingga akhirnya tak terasa kami berdua tertidur didepan televisi yang masih menyala sampai sekarang dengan balutan selimut tebal yang menyelimuti tubuh kami. Kutatap wajah kekasihku yang masih terlelap dengan memelukku erat, wajahnya sangat cerah dan manis membuatku ingin mengecup bibir.

“ Enghh.. “ dia menggeliat lucu tanpa membuka matanya, ketika aku berhasil mengecup bibirnya singkat dan senyuman manis pun terlihat diwajahnya membuatku terkejut.

“ Kau sudah bangun?? “ tanyaku penasaran, sebuah anggukan dan senyuman yang lebar pun kulihat darinya sebagai respon jawaban untukku. Membuatku tersipu malu, perlahan yoona membuka matanya.

“ Selamat pagi, seo baby “ sapanya yang kemudian, mengecup keningku

“ Selamat pagi, yoong “ jawabku malu

“ Hari ini kita akan kemana? “ tanya yoona yang kembali memelukku erat

“ Pulang “ jawabku

“ Ne?? “ tanyanya yang segera melepaskan pelukannya dan menatapku dengan tatapan terkejut

“ Maksudmu, pulang kemana? “

“ Rumah orangtuaku, yoong. Kemana lagi? “

“ Kau yakin?? “

“ Tentu saja, bahkan kemarin aku sudah bertemu yuri eonnie “

“ W-wae.. wae, aku tak tau?? “

“ Karna seharian kemarin, kau baru bangun disiang hari dan berlanjut bermanja-manja padaku. Bagaimana aku bisa menceritakannya padamu?? “

“ Begitukah?? “

“ Ne.. “

Seohyun pov end

***

Normal pov

“ Seperti itu mungkin akan lebih baik, jadi mereka tak akan berani melakukan yang macam-macam pada kekasihku “ batin yoona

***

Yuri turun dari motor mogenya dan segera masuk ke rumah sakit tempat ia bekerja, sebuah senyuman manis tak henti-hentinya ia perlihatkan pada karyawan-karyawannya. Semenjak yuri memutuskan untuk membantu tiffany mengurus perusahaan kedua orangtuanya, semakin hari dirinya semakin populer diseoul. Terkadang jika ada beberapa acara yang tak bisa didatangi tiffany, yuri akan mewakilkannya jadi kini ia pun tak kalah populernya dengan tiffany.

“ Selamat pagi, agashi “ sapa lee soo man

“ A-yo, ahjussi.. waeyo? “ tanya yuri sambil bercanda, membuat lee soo man tertawa

“ Ya tuhan, kau sudah sangat besar dan terkenal yuri. Tak bisakah kau memperlihatkan sikap bijaksanamu didepan banyak orang? “ goda lee soo man

“ Waeyo?? biar saja semua orang melihat sikap asliku, selera humormu kurang ahjussi. Ahh.. kau tau banyak tertawa pun, akan membuatmu awet muda “ jelas yuri, membuat keduanya tertawa.

“ Ohh.. ada apa ahjussi?? “

“ Ini berkas-berkas yang ingin mengikuti tender tetapi ada salah satu perusahaan yang menemuiku kemarin. Dan mereka sangat ingin mendapatkan projectmu tanpa mengikuti tender, aku sudah menolaknya tapi mereka tetap bersih keras melakukan hal itu. maka dari itu, aku memintanya untuk datang langsung padamu hari ini “ jelas lee soo man

“ Ahh.. aku mengerti, biar aku yang tangani ahjussi. Gomawo, aku masuk ke ruanganku dulu “

“ Ne.. “

Yuri pun, segera masuk ke dalam ruangannya dan terkejut begitu melihat seorang yeoja yang sudah duduk disofa tamunya sambil mengetuk-ngetuk penanya membuat yuri mengerutkan keningnya.

“ Chokkio.. nuguseyo?? “ tanya yuri ragu sambil menghampiri yeoja tersebut, yeoja itu pun segera menoleh ke sumber suara dan tersenyum sangat manis.

(Hening..)

“ W-wae senyuman itu seperti senyuman sooyeon?? “ batin yuri

“ Bukankah.. kau kwon yuri pembuat masalah?? “ tanyanya sambil terkekeh

“ Ne?? Mworago?? Nuguseyo?? “ tanya yuri kebingungan

“ Kau tak mengenalku?? “ tanyanya

“ Aisshh.. pagi-pagi begini ada yeoja aneh yang masuk ke ruanganku “ batin yuri. Berniat duduk disofa, niat itu pun diurungkan. Yuri memilih berjalan menghampiri meja kerjanya.

“ Agashi, jika kau tak memiliki keperluan denganku. Pintu keluar terbuka lebar untukmu, aku sedang banyak pekerjaan hari ini “ jelas yuri sambil duduk dikursi kerjanya, membuat yeoja itu memincingkan matanya sebal.

“ Yyah!! Kwon yuri, kau benar-benar tak mengenalku?? Kau benar-benar tak pernah berubah eoh? “ tanyanya yang segera beranjak dari kursi, membuat yuri terkejut

“ Nuguya?? “ tanya yuri penasaran, terdengar suara derap langkahnya yang sangat tenang mengingatkan yuri kembali pada langkah kaki sooyeon.

“ Apa dia jung sooyeon? “ batin yuri ragu “ Tidak mungkin, tapi senyumannya mirip sekali “ lanjut yuri

“ Kau benar-benar melupakanku? “ tanya yeoja itu sambil menopang kedua tangannya dimeja kerja yuri

“ … “. Yuri hanya menatap yeoja itu bingung dengan setumpuk keraguan dan pertanyaan dibenaknya

“ Ahh.. malang sekali nasibku, kalau begitu aku akan pergi. Sampaikan salamku pada stephany “ ucap yeoja itu yang segera melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruang kerja yuri

“ Chankmann.. “ ucap yuri menghentikan langkah yeoja itu

“ Hmm? “ jawab yeoja itu yang segera menoleh pada yuri

“ A-apa-kah k-kau, so-oyeon?? “ tanya yuri ragu

“ O-ohh.. bagaimana akhirnya kau tau?? Kau tak melupakanku?? “ tanya yeoja yang bernama sooyeon itu girang dan kembali menghampiri yuri

“ N-ne?? J-jadi benar kau sooyeon?? “ tanya yuri terkejut sambil beranjak dari tempatnya

“ Geurom, i’m jung sooyeon. Aku hampir putus asa, ketika kau tak mengenalku.. Bogoshippooo “ ucap sooyeon yang segera memeluk tubuh yuri, yuri yang masih sangat terkejut hanya bisa terdiam dan tersenyum tipis.

“ Akhirnya, aku menemukanmu sooyeon~ah “ batin yuri

TBC


(Chaptered) Everyone Love Her 13

$
0
0

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 13

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn (facebook), @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Jessica pov

“ Engghh.. “. Aku menggeliat ketika merasakan cahaya terang menyilaukan penglihatanku, membuatku harus terbangun ditengah mimpi-mimpiku yang indah dan entahlah apa yang sudah membuatku begitu tertidur nyenyak semalam. Aku merasakan kehangatan menyelimuti tubuhku, sangat nyaman..

Kubuka mataku dan menemukan seseorang yang tertidur pulas disampingku sambil memelukku, wajahnya seperti malaikat. Sangat cantik dan terlihat begitu damai..

“ OMO! “ teriakku, ketika menyadari seseorang yang tertidur disampingku sambil memelukku. Orang itu t-t-tiffany?? Dan dengan spontan, aku menendangnya hingga ia terjatuh.

Bruukkkk…

“ Aakkhh.. “ erangnya, perlahan ia terbangun

“ Yah! Waegeurae?! Appo! “ rengeknya sambil mengelus belakang kepalanya, aku yang masih terkejut memilih membelalakkan mataku sambil menutup seluruh tubuhku dengan selimut

“ A-apa yang k-kau lakukan padaku?? “ tanyaku terkejut

“ Mwoya?? “ jawabnya dengan balik bertanya sambil kebingungan

“ Yyah, yyah, yyah!! Katakan padaku, apa yang sudah kau lakukan padaku?! “ teriakku sambil mencoba menghindar darinya yang kembali terduduk diranjang

“ Yyah! Mwoya, kau pikir aku sudah melakukan apa padamu?? Cih.. bahkan kau terlihat baik-baik saja jessie! Pabo! “ jawabnya santai, kemudian mendaratkan jitakannya dikepalaku. Aku tak peduli dengan jitakannya tetapi, panggilannya padaku benar-benar membuatku terkejut bukan main.

“ … “

“ Wae?? Wae kau menutupi tubuhmu seperti itu? kau pikir aku menelanjangimu, eoh? Lihat saja ke dalam selimut itu “ ucapnya yang kemudian, mencoba kembali tertidur dengan membelakangiku. Dengan cepat, aku mengintip ke dalam selimut dan benar saja.. tak ada yang terjadi, aku masih menggunakan pakaian lengkapku. Membuatku malu..

“ Apa yang terjadi padaku? Wae aku ada dikamarmu? “ tanyaku memecahkan keheningan

“ Semalam kau mabuk dan mengatakan sesuatu yang membuatku terkejut “ jawabnya singkat

“ Jinjayo?? “ tanyaku tak percaya sambil mencoba mengingat-ingat kejadian semalam

“ Emang apa yang sudah aku katakan semalam? “ gumamku

“ Pikir saja sendiri, awas saja jika kau benar-benar tidak tau apa yang sudah kau ucapkan padaku! “ ucapnya yang sekilas menatapku tajam kemudian, kembali membelakangiku

“ Tiff.. “

“ Naega~ naega.. soo-yeooon dan kau stephany. Aku benar bukan?? “

“ MWO?? “

Matta.. aku mengingatnya, apa aku mengatakan hal itu?? Tidakkah aku bermimpi?? Tapi, aku melupakannya.. apa dia percaya dengan perkataanku semalam? Apalagi dengan kondisiku yang tengah mabuk..

“ Mianne.. “ ucapku kembali memecahkan keheningan sambil tertunduk

“ … “

“ Kau sudah tertidur?? Aku sudah mengingat apa yang sudah terjadi semalam~~.. “

“ Tapi, bolehkah aku bertanya satu hal padamu? “ tanyaku ragu

Jessica pov end

***

Tiffany pov

“ Mianne.. “ ucapnya memecahkan keheningan, membuatku gugup. Apa dia sudah mengingat apa yang sudah terjadi semalam? Aku berharap begitu, aku memilih berpura-pura tertidur saja..

“ … “

“ Kau sudah tertidur? Aku sudah mengingat apa yang sudah terjadi semalam~~… “

“ Tapi, bolehkah aku bertanya satu hal padamu? “ tanyanya yang terdengar ragu

“ Hmm.. katakan “ jawabku tanpa membalikkan tubuhku

“ Apa kau mempercayai ucapanku semalam? Aku tau, semalam aku tengah mabuk tapi.. apa yang kukatakan saat itu adalah yang sebenarnya. Jika aku tak bisa mengungkapkan sesuatu, aku akan melakukan hal itu. Ya.. mabuk, meskipun yang kemarin itu aku tak sengaja membelinya dan meneguknya hingga habis “

“ … “

“ Jeongmal mianne, sepertinya kau tak mempercayaiku. Kalau begitu, aku permisi.. “ ucapnya yang mencoba untuk beranjak, terasa olehku dari ranjangku yang bergoyang.

“ Kajima~.. “ ucapku yang segera menahannya, membuatnya terkejut

Tiffany pov end

***

Yuri pov

Akhirnya, aku menemukanmu sooyeon~ah. Hanya kata itu yang bisa aku katakan dalam hatiku, entahlah.. setelah mendengar derap langkahnya, gerak geriknya, dan sikapnya yang begitu sama sepertinya, aku begitu yakin kalau sooyeon sebenarnya adalah yeoja dihapadanku terlebih melihat senyumannya yang sangat manis. Benar-benar seperti yeoja yang kupuja dimasa kecil, bahkan ia terlihat lebih imut dari yang kuduga. Soal jessica, sebenarnya aku juga kurang begitu yakin dengannya.. karna bagaimana pun, ketika melihat lembaran identitasnya dan tertulis nama sooyeon disana tidak sepenuhnya membuatku percaya 100% bahwa dia jung sooyeon yang kucari bersama tiffany. Karna nama jung sooyeon itu tak hanya satu didunia ini, masih banyak jung sooyeon lain diluar sana. Jadi, bisa saja aku salah menduga.. aku lebih yakin dengan yeoja dihadapanku ini.

Kulepaskan pelukan hangatku dari tubuh mungilnya..

“ Kajja.. duduklah “ ajakku sambil menarik tangannya untuk duduk disofa

“ Apa kau benar-benar masih mengingatku? “ tanyanya ragu, dengan cepat aku mengangguk mantap sambil tersenyum sebagai jawabannya.

“ Bagaimana kau tau, aku bekerja disini? “ tanyaku girang

“ Kau sudah sangat terkenal, terlebih stephany. Apa dia melupakanku?? “ tanyanya dengan nada yang sedih sambil menundukkan kepalanya

“ Waeyo? Tentu saja dia tak melupakanmu, selama ini dia tak pernah berhenti mencarimu. Kau tau?? “

“ Jinjayo?? Geotjimal! “

“ Yyah! Aku tak berbohong, jinja! Bahkan, saat ini dia tengah berada diamerika “ jawabku, “ Ohh.. bagaimana kau bisa ada diseoul?? “ lanjutku

“ Ne, aku memutuskan untuk tinggal disini. Mengingat kalian juga tinggal disini “

“ Jinjayo? Kau seperti ini, hanya untuk kami?? “ tanyaku antusias, “ Bukan karna, kau ingin dekat denganku kan?? “ godaku, membuat wajahnya memerah

“ Mwoya.. kau benar-benar tak pernah berubah, yul “ rengeknya sambil menyikut lenganku, membuatku tertawa

Yuri pov end

***

Normal pov

“ Kajima~.. “ ucap tiffany dengan menahan jessica, membuat jessica terkejut dna terdiam. Perlahan, tiffany menarik jessica hingga jessica terduduk ditepi ranjang yang masih membelakangi tiffany.

“ Kajima~.. “ ucap tiffany lagi sambil melingkarkan kedua tangannya dipinggang jessica erat, tiffany memberikan back hug pertamanya pada jessica. Pelukannya terlihat erat dan hangat yang begitu merindukan sosok jung sooyeon yang selama ini ia cari, membuat matanya kembali berkaca-kaca tak terkecuali jessica.

“ Kajima.. jangan pergi dariku, sungguh sulit mencarimu selama ini. Kajima.. aku percaya padamu, jessie.. “ ucap tiffany yang tak bisa membendung air matanya lagi, sehingga kini air matanya pun mengalir dari kelopak matanya yang dikagumi banyak orang.

“ … “. Jessica tak mengeluarkan suaranya, kini air matanya sudah benar-benar mengalir membasahi wajahnya. Bukan air mata kesedihan yang jessica rasakan tetapi, air mata kebahagiaan yang tengah ia rasakan saat itu juga. Akhirnya, dalam masa penantian yang panjang sosok yang selama ini ia tunggu-tunggu.. bisa menemukannya ataupun sebaliknya ia yang menemukannya.

Tiffany memutarkan tubuh jessica, membuat mata mereka bertemu pandang.

“ Kau menangis? “ tanya tiffany yang perlahan menghapus air mata jessica dengan lembut, membuat jessica tersenyum sambil tersedu-sedu

“ A-ani-yo.. ini karna angin, aku tak menangis “ bantah jessica, “ Kau juga menangis “ lanjut jessica yang juga menghapus air mata tiffany dengan lembut, membuat tiffany tersenyum manis.

***

“ Selamat datang, agashi !!!! “ ucap para pelayan girang sambil membungkukkan tubuh mereka, begitu seohyun dan yoona menginjakkan kaki mereka dilobby rumah mewah milik keluarga hwang.

“ Gomawoo.. “ jawab seohyun dengan mata yang berakca-kaca, ia tak menyangka kedatangannya disambut para pelayan. Mengingat apa yang sudah ia lakukan pada para pelayannya saat ia benar-benar tengah frustasi dengan keadaannya saat itu, yoona yang terkejut melihat apa yang terjadi dihadapannya hampir saja akan kembali melangkahkan kakinya untuk keluar dari rumah mewah tersebut.

“ Kajima~.. kau mau kemana, yoong? “ tanya seohyun bingung sambil menggenggam tangan yoona erat

“ S-seo.. tidakkah rumahmu terlalu besar, dulu rumahmu tak lebih besar dari ini “ bisik yoona gugup, membuat seohyun tertawa geli

“ Aku juga baru mengetahui sekarang, mungkin selama aku tak ada.. fany eonnie banyak merenovasi rumah ini “ jawab seohyun yang juga berbisik pada yoona, yoona pun mengangguk mantap

“ Silahkan.. “ ajak salah satu pelayan

“ Kajja.. “ ajak seohyun tanpa melepaskan genggaman tangannya dari yoona

***

“ Ahahaha… jadi dia benar-benar percaya padamu?? “ tanya kwanghee sambil tertawa terbahak-bahak disofa kesukaannya, “ Apa dia benar-benar melakukannya, G.O?? “ lanjut kwanghee. G.O pun mengangguk mantap sambil tersenyum kecut sebagai jawabannya pada kwanghee

“ Tak salah, kalau kita benar-benar menyelidiki masa lalu keluarga hwang hingga akarnya “ ucap seulong yang ikut tertawa

“ Tapi, oppa.. tidakkah ini berlebihan? Bahkan ketika aku melihatnya, aku benar-benar tak tega melakukan hal itu padanya “ rengek yeoja itu

“ Yah! Jangan bilang, kau mengurungkan niatmu untuk membantu oppa?! “ tanya seulong, “ Kau tak akan kuberi makan, kau tau?! “ lanjutnya

“ Andweoo!! Arrayo.. aku akan melakukannya “ jawab yeoja itu lemas sambil menunduk

“ Tenanglah, aku akan selalu berada dibelakangmu “ ucap G.O dengan menepuk bahu yeoja itu, membuat yeoja itu tersenyum senang. Kemudian G.O, meninggalkan ketiga orang tersebut yang masih berkumpul bersama dimarkas mereka.

“ Mau kemana anak itu? “ gumam seulong bingung sedangkan, kwanghee terlihat tersenyum senang menikmati dunianya sendiri.

***

Tiffany menyandarkan dirinya ditepi ranjang sedangkan, jessica menyandarkan dirinya didada tiffany tanpa melepaskan back hug hangat tiffany dari tubuh jessica.

“ Bagaimana keadaan ommamu? Apa dia baik-baik saja? “ tanya tiffany memecahkan keheningan sambil mengelus

“ … “

“ Jessie?? Apa kau tertidur? “

“ Ani.. “

“ Lalu?? “

(Hening..)

“ Omma sudah tiada, tiff.. ~.. “

“ MWO?? “ tanya tiffany terkejut yang segera melepaskan back hugnya dan kembali memutarkan tubuh jessica sehingga, mereka pun kembali berpandangan

“ Gwenchana?? “ tanya tiffany khawatir, “ W-wae kau tak memberitahuku?? “ lanjut tiffany

“ Bagaimana aku bisa memberitahumu, kalau kau sama sekali tak memberitahu kemana aku bisa menghubungimu! “ jawab jessica sambil menepuk bahu tiffany

“ Mianne, jeongmal mianne.. “ sesal tiffany sambil menunduk sedih

“ Gwenchanayo.. “ ucap jessica sambil tersenyum manis dan menarik wajah tiffany agar menatapnya

“ Setelah omma, meninggalkanku.. orang-orang yang peduli dengan keluargaku disini (Amerika), membawaku ke seoul dan menitipkanku dipanti asuhan~ “

“ Bukankah, kau memiliki kakak? Untuk apa kau dititipkan dipanti asuhan? “

Pletak..

“ Ouchh.. appo.. “ ringis tiffany, ketika mendapat jitakan dari jessica

“ Dengarkan aku dulu, aku belum selesai berbicara tiff “

“ Arrasseo, arrasseo.. “

“ Setelah beberapa tahun aku tinggal dipanti asuhan, aku beranjak dewasa dan selama itu pula aku hidup bersama seseorang yang tak pernah berhenti menemaniku. Selalu disampingku, menjagaku dan melindungiku dalam kondisi apapun. Sampai suatu saat, kami memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dan hidup berdua sebagai kakak beradik. Terlebih, karna ia tau kalau aku ingin sekali menemukanmu diseoul. Jadi ia membantuku.. “

“ Aaahhh.. aku sangat iri padanya “ ucap tiffany malas, “ Lalu, bagaimana kau bisa mengubah namamu menjadi jessica jung “

“ Apa kau cemburu? “ tanya jessica dengan menggoda

“ Ani.. “ jawab tiffany singkat yang merasa tak nyaman dengan orang yang dikagumi jessica

“ Kalau masalah namaku.. Ibu panti yang mengganti namaku, karna ia tau kalau aku dari amerika jadi dia memilih mengganti namaku menjadi jessica jung. Dia bilang, biar aku terlihat lebih keren “ jawab jessica sambil terkekeh, membuat tiffany berdecih

“ Hmm.. jadi yeoja yang mengantarmu waktu itu, adalah kakakmu? “

“ Ne, dia kim taeyeon “

“ Arrasseo, aku sudah tau “

“ Bagaimana kau bisa tau?? “

“ Aku bukan orang bodoh, jessie “ jawab tiffany sambil menjulurkan lidahnya dan kembali memberikan back hug pada jessica

(Hening..)

“ Ngomong-ngomgon.. Apa kau benar-benar tak ingat dengan apa yang terjadi semalam dan dua hari yang lalu?? “ tanya tiffany memecahkan kembali keheningan sambil terkekeh

“ Yang mana? “ tanya jessica penasaran yang segera menoleh pada tiffany

“ Yang itu, ucapanmu benar-benar membuat bulu kudukku berdiri “

“ … “. Jessica terdiam dengan kerutan keningnya yang dalam

“ Yah! Jangan seperti ini, ini akan membuatmu pusing “ ucap tiffany yang segera meluruskan kerutan dikening jessica

“ Apa yang kau maksud? Aku tak mengerti, tiff “

“ Kau ini seorang perawat, tetapi wae kecerobohanmu masih sama bahkan semakin parah. Apa hidupmu selalu diwarnai dengan kecerobohanmu setiap hari? “ tanya tiffany tanpa melepaskan pandangannya dari kerutan dikening jessica

“ Yah! Jangan mengalihkan pembicaraan! Katakan padaku, ppali! “

“ Apa kau benar-benar ingin tau?? “

“ Geurooomm.. katakan padaku “

“ Baiklah, jangan menyesal! “ ucap tiffany dan segera mendapatkan anggukan mantap dari jessica

“ Malam itu.. saat aku baru saja akan terjaga, kau mengatakan “ Aaahhh.. kenapa rasanya sangat, hmm… p-pa-naasss”. Kau mengatakan seperti itu dan mencoba membuka pakaianku, tentu saja itu membuatku takut dan bulu kudukku merinding. Apa kau memimpikan sesuatu?? “ tanya tiffany menggoda dihadapan jessica yang sedari tadi sudah membelalakkan matanya dihadapan tiffany

“ Hallo.. anybody here?? “ tanya tiffany bingung sambil melambaikan tangannya dihadapan wajah jessica

“ … “

“ Apa sekarang kau benar-benar terkejut?? “

“ … “

“ Yyah, jessie! “ panggil tiffany yang benar-benar tak bisa melakukan apa-apa lagi, ketika melihat jessica yang benar-benar terkejut bukan main. “ Aku hanya bercanda, jessie! “ lanjut tiffany

“ MWO?! “ tanya jessica yang segera tersadar dan segera memasang death glarenya pada tiffany, tiffany yang menyadari hal tersebut segera menghindar dan lari menuruni ranjangnya

“ NAPEUN YEOJAAAA!!! “ teriak jessica sambil melemparkan bantal ke arah tiffany, meskipun pada akhirnya bantal itu tidak mengenai tiffany. Diluar kamar, tiffany tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

“ Terimakasih tuhan, akhirnya aku menemukan sebagian dari kebahagiaanku yang sempat hilang “ gumam tiffany sambil tersenyum manis

***

“ Tiff.. ini indah sekali “ ucap jessica girang, begitu melihat beberapa pasang pakaian dihadapannya yang membuat matanya berbinar-binar. Membuat tiffany menggelengkan kepalanya dan terkekeh melihat sikap shoppingholic yeoja yang sedari tadi disampingnya, hari itu tiffany memutuskan untuk berjalan-jalan bersama jessica disuatu mall terkenal. Dan sudah beberapa jam lamanya, mereka menghabiskan waktu bersama dengan berbelanja, kuliner atau pun menonton bioskop hingga sudah ada beberapa puluh tas dikedua tangan kedua yeoja tersebut.

“ Apa kau menyukainya?? “

“ Ne, sangat suka.. “

“ Kalau begitu, kajja.. aku akan membelikannya untukmu “ ucap tiffany yang mencoba melangkahkan kakinya kembali untuk masuk ke dalam boutique tersebut, tetapi jessica menahannya dan membuat langkah tiffany terhenti

“ Waeyo? “ tanya tiffany bingung

“ Andwe.. “

“ Mwo wae, wae, wae?? Bukankah, kau menyukainya? Kalau begitu, ayoo kita beli “

“ Andwe, gwenchanayo.. lagipula, hari ini kau sudah membelikanku banyak barang tiff. Sudah cukup “ jawabnya sambil tersenyum

“ Kau yakin?? “ tanya tiffany tak yakin

“ Ne.. lebih baik, antar aku ke toilet “ jawab jessica sambil terkekeh dengan mengeratkan lingkaran tangannya dilengan tiffany

“ Huh? kau benar-benar menggemaskan, jessie. Kajja.. “ ajak tiffany

Kini, tiffany sudah berada didepan toilet wanita untuk menunggu jessica. tiba-tiba ponselnya berdering..

“ Yeoboseyo?? “

“ … “

“ Ohh.. kau, waeyo? “

“ … “

“ Aniyo.. hmm, sepertinya besok juga aku akan pulang. Apa ada yang bisa kubantu?? “

“ … “

“ Begitukah? Baiklah, gomawo “ ucap tiffany sambil tersenyum manis

“ … “

“ Ne.. “

Klik..

“ Nugu? “ tanya jessica begitu keluar dari toilet

“ Client “ bohong tiffany, “ Kau sudah selesai? “ lanjut tiffany

“ Ne, kajja.. “ Ajak jessica girang dengan menarik tiffany

***

“ Jessie.. pilihlah yang kau suka “ pinta tiffany santai sambil meminum minumannya, ketika mampir disebuah toko perhiasan. Ia meminta jessica memilihkan gelang couple untuk mereka

“ Naega? “ tanya jessica tak percaya

“ Ne, siapa lagi? “

“ Couple?? Kau yakin? “

“ Aigoo.. ppali.. “ rengek tiffany, membuat jessica semakin berseri-seri dan segera memilihkan gelang couple yang terbaik. Tiba-tiba, ponsel tiffany kembali berdering

***

Yuri pov

Akhirnya setelah sooyeon pulang, aku kembali berkutat didepan laptopku dengan setumpuk pekerjaan yang baru. Tetapi, kegirangan menemukan sooyeon belum juga sirna dari benakku. Aku tak berhenti memikirkannya, kali ini aku tak akan membiarkan diriku memendam perasaan yang sangat besar padanya.

Ya tuhan.. aku melupakannya, melupakan untuk menghubungi tiffany. Bagaimana pun, aku tetap harus memberitahunya. Lebih baik, sekarang aku menghubunginya.

Tuuutt… tuuut…

“ Yeoboseyo? “

“ Fany~ah “

Ne? “

Yuri pov end

***

Normal pov

“ Yeoboseyo? “

“ Fany~ah “

“ Ne? “

“ Aku memiliki banyak kabar gembira untukmu “

“ Maksudmu, yul?? “ tanya tiffany bingung

“ Tiff, bagaimana dengan ini? “ tanya jessica girang

“ Ahh.. bagus, chankmann.. yuri menghubungiku, kau pilih-pilih saja dulu ne? “ jawab tiffany yang mencoba sedikit menjauh dari jessica agar ia bisa mendengar lebih jelas apa yang dikatakan yuri diseberang sana.

“ Kau sedang dimana? “

“ Aku dimall, wae? Apa kabar baikmu? Apa kau menemukan seohyun disana? “

“ Matta, kemarin seo datang ke kantorku dan rencananya hari ini dia akan pulang~ “

“ Jeongmal??? “ tanya tiffany girang dan berhasil membuat sebagian pengunjung mall tersebut menaruh perhatian padanya

“ Geuroomm.. apa kau bahagia?? “

“ Tentu saja, kau aneh sekali, lalu?? “

“ Laluu… ~ “ ucap yuri yang menggantungkan kata-katanya

“ Mwo?? Katakan ppali “ ucap tiffany tak sabar

“ Aku sudah menemukan jung sooyeon “ jawab yuri girang

“ MWO?? “

TBC


(Songfict) Cakra Khan – Setelah Kau Tiada

$
0
0

Title : (Songfict) Cakra Khan – Setelah Kau Tiada

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn (facebook), @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, sad, angst, etc.

Main cast: Kwon Yuri, Jessica Jung

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Jessica pov

Pagi hari yang cerah, tak baik jika hari ini sama seperti hari-hari biasanya. Lagipula, seseorang selalu mengingatkanku untuk melatih tubuhku sendiri dibanding menghabiskan waktu dengan tidur dikamar hingga siang hari. Kwon yuri, kekasihku..

Hari ini, aku memutuskan untuk berolahraga atau sekedar jogging disekitar residence milik perusahaan Jung. Ya.. appaku memiliki perusahaan dibidang property.

“ Eonnie.. tunggu akuuu!! “. Ohh.. aku melupakan dongsaengku, pagi ini aku tak sendiri.. dongsaeng tersayangku krystal tak pernah ingin jauh dariku dan aku benar-benar sangat menyayanginya. Setelah aku menunggunya sebentar, kami pun berkeliling residence dengan canda tawa yang kami lakukan.

“ Eonnie, sepertinya pagi ini kau bahagia sekali? “ tanyanya sambil terus berjogging disampingku ketika, melihat senyuman yang tak pernah hilang dari wajahku

“ Hmm? Geurom.. hari ini aku akan berkencan dengan yul “

“ Jeongmal?? Aku mau ikuutt.. bolehkan, eonnie?? “ rengeknya sambil memasang puppy eyes dihadapanku

“ Andwe! Lain kali yaa, krys.. “ jawabku sambil mengelus kepalanya lembut

“ Waeyo? aku kan sudah lama tak bertemu dengan yuri eonnie “ ucap krystal sambil mengerucutkan bibirnya, membuatku semakin gemas padanya

“ Karna itu pula, eonnie memutuskan untuk berkencan berdua. Eonnie juga merindukannya, karna beberapa terakhir ini kami sama-sama sibuk. Kau mau mengerti kan? “

“ Baiklah.. pasti yul eonnie, baru pulang berlomba bartender diluar negeri itu kan? “

“ That’s right dan kudengar dia memenangkannya “ jawabku girang

“ Jeongmal?? Daebakkk!! “ puji krystal sambil menepuk kedua tangannya girang

“ Kajja.. hari sudah mulai siang “ ajakku sambil menarik lengannya

Jessica pov

***

Yuri pov

10.00 KST

“ Gamsahamnida.. “ ucapku pada seorang kasir setelah, selesai membayar barang yang sudah ia beli. Pagi ini, aku berencana untuk memberikan kejutan dengan datang langsung ke rumah kekasihku jessica karna aku pikir pasti jam segini ia masih kuat untuk menghabiskan waktunya ditempat tidur.

Setelah beberapa hari terakhir ini kami disibukkan dengan pekerjaan masing-masing, aku sangat-sangat merindukannya. Dan tak sengaja ditengah jalan, pandanganku tertuju pada sebuah kios bunga yang cantik dan pikiranku tertuju pada sica. Ia pasti akan sangat senang jika, kubelikan sebuket bunga yang cantik jadi aku memutuskan untuk membelinya.

Setelah, aku mengemudikan kembali mobilku akhirnya aku sampai didepan rumahnya yang mewah dan elegant. Dengan senyuman yang terus kukembangkan, aku berjalan menuju pintu rumahnya yang sudah terbuka lebar dengan sebuket bunga yang cantik untuknya.

yuri pov end

***

Normal pov

“ Sica~ah, perkenalkan.. ini calon tunanganmu “ ucap jung appa girang, sedangkan jessica terlihat terkejut dan menatap kosong seorang namja yang sudah mengulurkan tangannya dihadapannya.

Tak sempat kumengerti

Kau tunjukkan arah saat ku tersesat

Beri cahaya saat ku sendiri dalam gelap

“ Hai.. i’m simon “ ucap namja itu sambil tersenyum senang. Disisi lain, yuri yang melihat dengan kedua matanya langsung dengan apa yang sedang ia lihat dihadapannya terasa mendapat sambatan petir yang sangat besar. Membuat buket bunga yang ia bawa terjatuh begitu saja dan itu mengejutkan jessica yang segera menolehka kepalanya kebelakang termasuk beberapa orang disana.

“ Y-yul.. “ panggil jessica terbata-bata

Namun waktu tak pernah rela menunggu

Hingga akhirnya kau pun pergi

Setelah mendengar hal tersebut, yuri segera berlari keluar dari mansion jung dengan air mata yang sudah tak bisa ia bendung lagi.

“ Yul!! “ panggil jessica yang mencoba untuk mengejarnya, tetapi jung appa menahannya

Terlambat ku sadari, kau teramat berarti

Terlambat tuk kembali dan tuk menanti

Kesempatan kedua yag tak kan mungkin pernah ada

“ Appa, geumanhae! Aku sudah bilang, aku tak ingin melakukan perjodohan ini! Ini hanya akan menguntungkan perusahaanmu bukan aku! “ tolak jessica sambil menepis kasar lengan appanya lalu, segera berlari keluar rumah.

“ Hajiman~~.. “ ucap jung appa terputus

“ Eonnie!! “ panggil krystal yang juga ikut mengejar jessica

***

“ Yuullll!!! “ teriak jessica sambil menangis, ketika melihat mobil yuri yang sudah pergi meninggalkannya dengan kecepatan tinggi

“ Eonnie.. pergilah “ ucap krystal yang segera keluar dari mobil miliknya dihadapan jessica

“ Gomawo, krys.. eonnie akan kembali “ ucap jessica yang segera masuk ke mobil krystal dan mengemudikannya untuk mengejar yuri.

#Flashback

Saat itu, jessica masih seorang diri. Tak ada hubungan yang mengikatnya..

“ Sica.. “ panggil jung appa

“ Ne, appa? “

“ Appa ingin menjodohkanmu dengan seseorang “ jawab jung appa, membuat jessica yang tengah asyik membaca majalah terpaksa harus menghentikannya karna terkejut mendengar ucapan appanya.

“ Mworago? Apa kau benar-benar akan melakukannya appa? Appa ini bukan jaman dimana kau lahir, ini modern.. sudah seharusnya anaknya sendiri yang menentukan jodohnya “

“ Arrayo.. hajiman, perusahaan membutuhkannya “

“ Aku tak setuju, appa.. “

“ Hajiman, aku sudah mengatakanya. Mianne.. kau harus melakukannya “

“ Baiklah, aku akan mempertimbangkannya “

Setelah beberapa minggu kemudian, jessica sudah mendapatkan kemana cintanya berlabuh yaitu pada sosok yeoja yang bekerja sebagai bartender disebuah restoran terkenal diseoul.

“ Appa.. “ panggil jessica ragu pada jung appa yang tengah menyibukkan diri dimeja kerjanya

“ Hmm? “

“ Aku sudah memutuskannya “

“ Apa itu? soal apa? “

“ Perjodohan itu “

“ Oya? Bagaimana? “ tanya jung appa girang dan segera menghentikan pekerjaannya untuk mendengarkan jawaban anaknya

“ Aku.. a-aku tak bisa menerima perjodohan appa~~.. “

“ MWO?! W-wae, wae?? “

“ Aku sudah memiliki kekasih, kwon yuri.. dia kekasihku “

“ MWO?! Tak bisa! Appa sudah menyetujui dengan pihak mereka, sebaiknya kau putuskan hubunganmu dengannya!! “

#Flashback end

Baru ku teringat kau hembuskan angin

Saat ku bernafas siramkan air saat ku dalam kekeringan

Namun tak pernah aku hiraukan semuanya

Hingga kini kau pun tiada

#Flashback

“ Sica.. “ panggil yuri girang sambil memberikan back hugnya dibawah pohon yang rindang, dimana jessica menunggunya

“ Aigoo.. kau mengejutkanku “ ucap jessica sambil melirikkan matanya kebelakang begitu merasakan lingkaran tangan yuri dipinggangnya dan kepala yuri yang bersandar dibahunya dengan kecupan-kecupan kecil yang dirasakan jessica.

“ Bogoshippo.. “ ucap yuri yang kemudian, mengecup pipi jessica lembut

“ But, i’m sorry.. aku tidak merindukanmu seobang “ jawab jessica dengan memasang dead glarenya, karna cukup lama jessica menunggu yuri dicuaca yang dingin di seoul ini.

“ Hehe.. mianne, tadi aku mengisi materi diacara pelatihan bartender.. mian. Meskipun, kau tak merindukanku.. aku akan tetap merindukanmu “ ucap yuri yang kemudian, mengecup singkat bibir jessica

“ Kau menyebalkan! “

“ Mianne, jeongmal mianne.. kemarilah “ pinta yuri yang kemudian, semakin mengeratkan back hug hangatnya pada jessica sambil bersandar dibawah pohon.

“ Saranghae, sica.. “

“ Nado.. “

#Flashback end

Jessica menyusul beberapa mobil dihadapannya dengan kecepatan penuh hingga, ia bisa mengimbangi kecepatan yuri yang kini berada disampingnya. Dengan cepat, jessica menurunkan jendelanya..

“ Yuri~ah!! Hentikan!! “ teriak jessica, agar yuri bisa mendengar ucapannya. Tetapi, yuri hanya menlirik sekilas dan semakin menambahkan kecepatannya.

“ Sial!! “ keluh jessica sambil memukul stirnya kuat-kuat dan menambahkan kembali kecepatan mobilnya. Kini, dirinya dan yuri terhalang oleh satu mobil dihadapannya dan itu menyulitkan jessica untuk menyusulnya. Tak lama kemudian, jessica melihat sebuah mobil truk tak jauh dari hadapan yuri yang oleng karna salah satu ban mobilnya meledak dan itu membuat body truk itu miring

“ ANDWEEE YURI!!!! “

CKIIIIITTTT… BRAAKKKKK, BRAKKKK, BRAKKK…

(Hening..)

Terlambat ku sadari, kau teramat berarti

Terlambat tuk kembali dan tuk menanti

Kesempatan kedua yang tak kan mungkin pernah ada

Body mobil truk tersebut akhirnya, menutup akses jalan tol dan yuri yang tak bisa menghindarinya, terpaksa menabrak truk tersebut membuat mobil yuri terlempar jauh dan berguling dijalanan. Jessica yang melihatnya langsung segera menghentikan mobilnya dan berlari menghampiri mobil yuri yang sudah hancur.

“ Yuri~ah.. ANDWEEE!!! “ teriak jessica histeris dan mencoba membantu yuri keluar dari mobilnya dengan bantuan beberapa orang disana. Ambulance dan pihak keamanan yang lain pun, segera berhamburan menangani kecelakaan tersebut.

***

Dokter keluar dengan ekspresi yang tak bisa diartikan dari ruangan tindakan dan segera menghampiri jessica yang tak berhenti mengkhawatirkan yuri didalam sana.

“ Keluarga pasien yuri? “

“ Ne, naega kekasihnya “ jawab jessica yang segera beranjak dari kursi ruang tunggu

“ Eonnie.. jessie!!“ panggil krystal dan sepupunya yaitu tiffany, sambil berlari menghampiri jessica dan segera memeluknya. Lalu, perhatian mereka kini tertuju pada dokter.

“ Sepertinya, ini saatnya.. ia memintaku untuk memanggilmu. Masuklah.. “ ucap dokter pada jessica

Mendengar hal tersebut, jessica menangis histeris hingga kakinya tak bisa lagi menompang tubuhnya.

Biarkan ku hidup dalam penyesalan ini

Sampai nanti kau akan kembali

Terlambat ku sadari, kau teramat berarti

Terlambat tuk kembali dan tuk menanti

Kesempatan kedua yang tak kan mungkin pernah ada

Namun, tiffany segera memeluk jessica erat untuk menenangkan sepupunya yang sangat ia sayangi sedangkan krystal hanya bisa mengeluarkan air matanya.

“ Jessie.. uljima, yuwrie pasti tak ingin melihatmu menangis seperti ini. Masuklah, temui dia. Lakukan dan katakan apa yang ingin kau katakan padanya, sebelum terlambat.. kau harus kuat aku percaya padamu “ ucap tiffany yang segera melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air mata dibawah kelopak mata jessica dengan lembut.

***

“ S-s-sic-ca.. “ panggil yuri yang terlihat sulit untuk berbicara, mengingat sebuah masker oksigen menutupi hidung dan mulutnya. Pandangan yuri pun terlihat samar-samar untuk melihat wajah kekasihnya yang begitu sangat ia rindukan.

“ … “

“ S-sic-ca.. bogoshippo “ ucapnya sambil mencoba meraih tangan jessica, tetapi jessica malah menempelkan tangan yuri diwajahnya. Jessica mencium tangan yuri lembut dengan air mata yang tak bisa dibendung lagi

“ K-kau m-men-nangis? “

“ Ani.. ini karna angin, karna angin aku jadi menangis “ bantah jessica dengan senyuman manis yang dipaksakan.

“ Uljima, aku tau kenapa kau menangis. Kau menangisi aku.. jangan menangis, aku mohon “

“ … “

“ Aku t-tau, k-kau pasti tak menginginkan per-jodohan itu.. haji-m-man, maukah k-kau mel-ak-ukannya u-untukku? “

“ Y-yul.. geumanhae~~.. “ ucap jessica yang terputus dan semakin menangis

“ S-sic-ca.. j-jebal, a-aku t-tak bisa b-berada di-sam-pingmu lagi. A-aku percaya, k-kalau dia bisa lebih baik dariku. Dan ber-henti menangis, a-ak-ku s-sudah t-tak b-bisa ber-tahan ss-sic-ca “

“ … “

“ Perlu k-kau ingat, apapun yang terjadi ketika aku s-sudah tiada. Ing-atlah, k-kalau ak-ku sela-lu a-dda dihatimu. D-dis-ssini.. “ ucap yuri sambil menunjukkan telunjuknya ke dada jessica.

Terlambat ku sadari, kau teramat berarti

Terlambat tuk kembali dan tuk menanti

Kesempatan kedua

“ … “

“ Sa-ra-ngh-hae.. “ ucap yuri yang kemudian, melepaskan masker oksigennya membuat jessica terkejut

“ … “

“ Mau-kah, k-kau mencium-ku? “ pinta yuri dengan sangat lemah, dengan anggukan yang mantap..  jessica segera mencium bibir yuri dalam hingga, airmata jessica terjatuh diwajah yuri.. mengantarkan kekasihnya itu ke gerbang kehidupan yang abadi.

Yang tak kan mungkin pernah ada..

 “ Nado saranghae, yul.. “ batin jessica

 

END


PASSWORD…

$
0
0

Anyyeonghaseyoo..

Dikarenakan untuk selanjutnya saya sudah jarang update dimedia sosial manapun dalam menerima permintaan password, jadi saya putuskan untuk memposting setiap ff berpassword disini saja yaaa baik yang lama atau pun yang baru nanti..

(Oneshoot) Together w/ you : taenyforever

(Chaptered) The Day #4 END: rahasia

(Chaptered) Bad Girl #15: free

(Chaptered) Secretly married w/ her 8: byuntae

(Chaptered) Secretly married w/ her 10: smirk

 

*Isi pw, ikuti tulisan diatas. tanpa memakai huruf kapital


(Chaptered) Everyone Love Her 14

$
0
0

Title : (Chaptered) Everyone Love Her 14

Author: https://www.facebook.com/sofie.fasya.06?ref=tn_tnmn (facebook), @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Yuri, romance, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Jessica Jung, Kim taeyeon, Kwon Yuri

Support cast: Find your self

Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

***

Normal pov

Tiffany kembali masuk ke dalam toko perhiasan dengan kerutan dalam dikeningnya.

“ Tiff.. lihat ini, sangat indah bukan?? “ tanya jessica girang sambil menunjukkan gelang couple yang menjadi pilihannya

“ Hmm.. ini sangat indah jessie “ jawab tiffany sambil tersenyum senang dengan merangkul tubuh jessica dan mencoba menyingkirkan kebingungannya terlebih dahulu.

“ Kalau begitu, tolong bungkuskan untuk kami “ ucap tiffany sambil mengeluarkan kartu ATM-nya kepada pelayan dihadapan mereka.

“ Tiff.. “ panggil jessica sambil menatap wajahnya dengan mata yang berkaca-kaca

“ Waeyo? gwenchana? “ tanya tiffany khawatir dan segera mendapatkan gelengan kepala dari jessica

“ Aniyo.. “

“ Lalu, wae? Apa sesuatu buruk terjadi padamu? Katakan padaku, ppali “

“ Gomawo, tiff.. aku benar-benar bahagia “ jawab jessica yang segera memeluk tubuh tiffany erat, membuat tiffany tersipu malu dan juga bahagia.

“ Gwenchanayo, aku juga bahagia jessie. Kajja, kita pulang “ ajak tiffany sambil menggenggam tangan jessica erat

***

Sementara tiffany tengah memeriksa berkas-berkas baru yang dibawakan sooyoung dimeja kerjanya, justru jessica dan sooyoung tengah bercanda tawa sambil memperlihatkan barang-barang yang sudah dibeli hari itu bersama tiffany disofa hadapan tiffany. Membuat tiffany sesekali melirik ke arah jessica dan memberikan senyuman termanisnya yang sebelumnya tak ia perlihatkan pada jessica.

#Flashback

“ Kau menemukan jung sooyeon? Bagaimana bisa? Apa kau yakin, yeoja yang kau sebut sooyeon.. benar-benar jung sooyeon yang selama ini kita cari? “

“ Tentu saja, terbukti dari cara berjalan hingga suaranya ia berjalan, bahkan senyumannya terlihat seperti dirinya fany~ah. Sebaiknya, kau segera pulang dan menemuinya. Kau tau, ia sangat merindukanmu “

“ Arrasseo, besok aku akan segera pulang “

#Flashback end

“ Sepertinya, seseorang sedang mencoba menipumu yuwrie.. jung sooyeon sebenarnya sedang bersamaku “ batin tiffany tanpa mengalihkan pandangannya dari jessica yang sedari tadi tak berhenti tertawa bahagia bersama sooyoung

“ Tiffany agashi, tidakkah jessica-ssi seperti sosok yeoja yang selama ini kau cari? “ tanya sooyoung terus terang, membuat jessica berhenti tertawa dan memandangi sooyoung dengan bingung. Sedangkan, tiffany segera tersadar dari lamunannya dan segera menanggapi pertanyaan sooyoung.

“ Matta, aku hampir lupa memberitahumu soo. Yeoja yang selama ini aku cari ternyata berada didekat kita “ jawab tiffany sambil tersenyum dengan memperlihatkan eye smilenya

“ MWO? “ tanya sooyoung terkejut

“ Ohh.. jadi kalian baru saja membicarakanku? “ tanya jessica penasaran

“ Ne, jessie.. sebelumnya, aku meminta bantuan sooyoung untuk mencarimu “ jawab tiffany

“ Jinjayo?? Kalau begitu, perkenalkan.. naega jung sooyeon as jessica jung “ ucap jessica sombong sambil mengulurkan tangannya dihadapan sooyoung, sooyoung yang masih terkejut memilih membalas uluran tangan jessica tanpa mengedipkan matanya

“ Mwoya, soo.. kau seperti melihat hantu saja “ protes jessica, membuat tiffany terkekeh sambil menggelengkan kepalanya dan kembali memeriksa berkas-berkasnya.

***

“ Selamat makan agashi “ ucap para pelayan yang mengelilingi yuri, seohyun dan yoona diruang makan mereka yang sangat besar dan megah.

“ Silahkan dimakan seo, yoona-ssi “ ucap yuri girang sambil melahap hidangan makan malam dihadapanya.

“ Ne, eonnie.. gomawo.. “ ucap seohyun dan yoona bersamaan.

(Hening..)

“ Hmm.. makanlah yang banyak, kalian harus banyak makan jika berada disini. Tiffany akan kembali esok hari, kalian harus menemuinya yaa “ ucap yuri memecahkan keheningan

“ Jinjayo fany eonnie akan pulang besok? Aku benar-benar tak sabar untuk bertemu dengannya, eonnie “ ucap seohyun girang, sedangkan yoona banyak diam sedari tadi.

“ Entahlah, mendengar nama kakak seohyun yang satu itu.. aku merasa gugup dan takut, tidak seperti yuri eonnie yang sangat hangat juga ramah padaku “ batin yoona sambil tersenyum tipis.

“ Ayoo yoona, tambah lagi makannya “ ucap yuri yang sangat ramah pada yoona, “ Setelah itu kalian harus beristirahat. Dan kuharap, kau yoona tak melakukan apa-apa pada dongsaengku malam ini “ sambung yuri sambil bercanda membuat suasana saat itu menjadi hangat

***

“ Tiffany agashi “ panggil sooyoung sambil menghampiri tiffany yang masih menyibukkan diri dengan pekerjaannya

“ Ne? “ jawab tiffany dengan baik bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari pekerjaannya

“ Ini sudah larut malam, sebaiknya kau beristirahat. Jessica agashi sudah tertidur pulas “ ucap sooyoung sambil melirik pada jessica yang tertidur disofa dekat mereka

“ Ne, aku akan beristirahat secepatnya. Terimakasih soo “ jawab tiffany, lalu sooyoung pun membungkukkan tubuhnya untuk pamit undur diri. “ Chankman soo.. “ sambung tiffany yang segera menghentikan aktivitasnya dan memanggil sooyoung

“ Ne? “ tanya sooyoung sambil membalikkan tubuhnya

“ Sore ini, yuri menghubungiku. Ia memberitahuku, kalau ia menemukan sooyeon yang selama ini kita cari~~.. “

“ MWO? “ tanya sooyoung terkeujut, baru beberapa jam saja sooyoung terkejut mengenai jessica yang ternyata adalah jung sooyeon yang selama ini dicari tiffany. Kini, ada jung sooyeon lain yang ditemukan yuri diseoul.

“ Ne, aku sangat terkejut mendengar hal itu. Aku pikir, ada seseorang yang mencoba berlaku jahat dengan mencoba menipu yuri. Maka dari itu, aku memintamu untuk menyelidiki masalah tersebut “

“ Ne, lalu bagaimana dengan tanggapanmu mengenai jung sooyeon agashi?? “

“ Hmm…~~..”

“ Enghh.. “ jessica mengerang dalam tidurnya, membuat sooyoung dan tiffany menaruh perhatiannya padanya.

“ Sebaiknya, aku memindahkan jessica terlebih dahulu ke dalam kamar “ ucap tiffany yang segera beranjak dari tempatnya dan segera menggendong jessica dengan bridal style ke dalam kamarnya. Sedangkan, sooyoung memilih untuk melanjutkan perbincangan dengan tiffany di esok hari.

Didalam kamar, tiffany merebahkan tubuh jessica diatas ranjang. Kemudian, ia duduk ditepi ranjang sambil memandangi wajah jessica juga sambil mengelus rambut jessica lembut.

“ Aku tak menyangka ada jung sooyeon lain didekat kita, tiff “ ucap jessica yang segera membuka matanya, membuat tiffany terkejut

“ Kau belum tidur? “

“ Aku hampir saja tertidur tetapi, entahlah tiba-tiba rasa kantukku hilang terlebih ketika mendengar apa yang baru saja kau katakan pada sooyoung “

“ Hmm.. jadi kau mendengarnya? “

“ Tentu saja aku mendengarnya, bahkan terdengar sangat jelas ditelingaku “

“ Jangan khawatir, jessie. sebaiknya, kau segera tidur. Besok pagi, kita harus pulang dan aku masih harus memeriksa berkas-berkas dimeja kerjaku malam ini “ ucap tiffany sambil terus mengelus rambut jessica kemudian, beranjak dari sisi jessica.

“ Tiff.. “ panggil jessica, otomatis membuat tiffany menoleh padanya ketika merasakan genggaman hangat jessica

“ Hmm? Waeyo? “ tanya tiffany bingung dan kembali terduduk disamping ranjang

“ Jangan terlalu memforsir dirimu seperti ini, kau juga harus banyak istirahat. Apa kau tak menyadari, betapa kurusnya dirimu sekarang? “

“ Arrasseo, jessie. tetap~~.. “

“ Ssstt.. kau harus tidur malam ini “ ucap jessica yang segera memotong ucapan tiffany dengan menaruh jari telunjuknya didepan bibir tiffany.

“ Arrasseo, aku akan tidur sekarang “ jawab tiffany yang tak bisa menolak lagi dan menempatkan dirinya disamping jessica.

“ Good night, tiff “ ucap jessica yang kemudian, memberikan kecupan singkat dipipi tiffany lembut

“ Good night too, jessie “ jawab tiffany sambil memperlihatkan senyuman eye smilenya

***

Pagi telah tiba, seohyun terbangun dari tidur nyenyaknya. Namun, ia tak menemukan yoona disampingnya. Bahkan, kamarnya terlihat sudah rapi dan harum dengan jendela balkon yang terbuka lebar. Dengan cepat, seohyun beranjak dari ranjangnya untuk mencari yoona ke seluruh penjuru kamarnya namun tak ada tanda-tanda keberadaan yoona dan membuat seohyun kebingungan.

“ Mungkin, yoona sedang ada urusan “ gumam seohyun. Lalu, seohyun memutuskan untuk berjalan ke balkon untuk lebih menikmati udara pagi itu. Dan pandangannya terhenti ketika melihat kekasihnya dan kakaknya yang tengah menghabiskan waktu mereka disamping kolam renang, mereka terlihat akrab dengan canda tawa yang dilakukan keduanya, membuat seohyun tersenyum senang.

“ Akhirnya, aku bisa melihat tawamu disini yoong. Sudah kubilang, eonnieku tak seburuk itu.. tapi, entahlah dengan respon fany eonnie ketika bertemu denganmu. Aku berharap, fany eonnie mengizinkan aku untuk memiliki hubungan denganmu “ ucap seohyun pada dirinya sendiri.

“ Eonnie… yoong!! “ panggil seohyun dari atas balkon, membuat kedua yeoja dibawah sana menegakkan kepalanya.

“ Ohh.. seo, kemarilah.. temani yoong, eonnie harus bekerja “ ucap yuri sambil melambaikan tangannya girang, sedangkan yoona hanya bisa memperlihatkan tawa aligatornya. Seohyun pun dengan senang hati segera keluar dari kamarnya dan menghampiri mereka.

***

Tiffany dan jessica sudah berada didalam pesawat pribadi hwang grup, tiffany yang duduk tak jauh dari hadapan jessica kembali disibukkan oleh berkas-berkasnya. Mengingat, jessica yang mencoba bersikap profesional dengan pekerjaannya yang sebatas menjadi perawat bagi tiffany memilih untuk duduk tak jauh dibelakang atasannya sambil memperhatikan tiffany dengan baik. Tiba-tiba, tiffany dan jessica mendengar rengekkan seseorang dipintu pesawatnya yang sebentar lagi akan lepas landas. Membuat tiffany menghentikan aktivitasnya dan memandangi sooyoung yang berdiri tak jauh darinya sedangkan, jessica memilih untuk diam ditempat sambil menoleh ke arah pintu pesawat yang cukup jauh darinya. Sooyoung yang mengerti tatapan tiffany segera berjalan menghampiri sumber suara tersebut..

“ Permisi, apa yang sedang terjadi? “ tanya sooyoung penasaran kepada pramugari dihadapannya

“ Agashi, tolong aku.. keluargaku sudah pergi dengan pesawat yang baru saja lepas landas dengan tujuan ke korea sedangkan, aku dan anakku ditinggal begitu saja. Padahal, sebelumnya aku sudah meminta izin untuk pergi ke toilet terlebih dulu. Tolong aku dan anakku.. “

“ Apa yang bisa kami bantu nyonya? “

“ Beri kami tumpangan untuk pergi ke seoul, karna semua barang-barangku sudah berada didalam bagasi pesawat itu “

“ Hmm.. nyonya ini seperti korban drama home alone “ batin sooyoung

“ Hajiman nyonya ~~.. “ ucap sooyoung terputus, ketika ponselnya berdering

“ Yeoboseyo, tiffany agashi? “

“ Apa yang terjadi, soo? “

“ Ini agashi, ada seorang wanita paruh baya yang meminta kami untuk memberi tumpangan padanya dengan tujuan seoul. Ottokkae?? “ tanya sooyoung khawatir

“ Bawa mereka masuk, kita tak punya banyak waktu “

“ NE?? Kau yakin? “

“ Ppaliwa soo “

“ Ne.. “

Klik..

“ Bagaimana, agashi?? Tolong beri kami tumpangan “ rengek yeoja paruh baya tersebut.

“ Baiklah, silahkan masuk.. aku harap anda dan anak anda bisa menjaga sikap didalam pesawat ini. Karna atasanku tak menyukai keributan “

“ Ne, gomawo agashi. Jeongmal gomawo.. “ ucap yeoja paruh baya itu dengan senang, lalu sooyoung meminta pramugari tersebut untuk mengantarkan yeoja paruh baya dan anaknya ke tempat duduk yang sudah disediakan dengan pengamanan yang ketat tak jauh dari tempat duduk tiffany. Takut-takut wanita paruh baya itu akan berlaku macam-macam dipesawat, setelah pesawat lepas landas.. pengamanan terhadap yeoja paruh baya itu masih terus berlangsung. Tak disangka hal itu malah membuat anaknya yang masih kecil menangis, membuat tiffany yang sedari tadi terpaku pada berkas dihadapannya terkejut. Dan menghentikan pekerjaannya, sooyoung yang melihat hal tersebut terlihat sangat khawatir sedangkan jessica terlihat tak terusik oleh apapun dan terus memandangi tiffany sambil sesekali tersenyum manis.

“ Tak bisakah, kalian tidak mengeliling ibu dan anak itu? “ tanya tiffany dingin, membuat semuanya menaruh perhatian pada tiffany dengan ketakutan. Beberapa orang yang berada didekat yeoja paruh baya pun, perlahan menyingkir.

“ Apa kalian tak pernah mengerti, kenapa aku sering bilang untuk tak mengerumuni anak-anak?? “ tanya tiffany lagi dingin, “ Itu karna hanya akan membuat mereka ketakutan dan ini akibatnya “ sambung tiffany tegas, membuat semua pekerjanya menundukkan kepalanya termasuk sooyoung.

“ Kemarilah sayang.. “ panggil tiffany pada anak yang menangis tersebut dengan ekspresi wajahnya yang berubah menjadi berseri-seri, membuat semua orang terkejut termasuk jessica. Anak kecil itu pun dengan ragu, menghampiri tiffany

“ Jangan takut.. noona tak akan menakut-nakutimu, seperti ahjussi-ahjussi itu “ ucap tiffany yang segera mengelus rambut namja kecil tersebut lalu, memeluknya hangat dengan senyuman yang hangat pula.

“ Siapa namamu? “ tanya tiffany ramah

“ K-key.. “

“ Key? Nama yang bagus, lihat.. noona punya apa “ ucap tiffany dengan menyodorkan sebuah psp dihadapan namja kecil itu, membuat mata namja kecil itu berbinar-binar

“ Kau menyukainya? “

“ Ne, noona. Game adalah keahlianku “

“ Jinjayo?? Apa seperti ini cara bermainnya? “ tanya tiffanya yang berpura-pura tak tau cara mengoperasikann psp berwarna pink tersebut.

“ Aniyoo.. tetapi, seperti ini.. “ jawab key kecil yang segera membenarkan jari-jari tiffany

“ So cute, anak yang pintar. Kalau begitu, ini untukmu “ ucap tiffany dengan memberikan psp baru berwarna merah disampingnya pada key

“ Untukku, noona? “ tanya key kecil tak percaya

“ Geurom.. ambilah dan berhenti menangis, ne? “ jawab tiffany sambil mengelus rambut key lembut

“ Gamsahamnida “ ucap key kecil, dengan cepat mendaratkan ciuman singkatnya dipipi tiffany. Membuat tiffany terkejut lalu, tersenyum senang. Key kecil pun, kembali ke sisi ibunya.

“ Terima kasih agashi “ ucap yeoja peruh baya tersebut dengan sopan, tiffany pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Lalu, menolehkan kepalanya kebelakang dan menemukan death glare jessica padanya. Membuat tiffany terkekeh dengan senyuman yang terus mengembang diwajahnya, lalu tiffany melambaikan tangannya pada jessica. Meminta jessica untuk menghampirinya, jessica pun segera beranjak dari tempatnya dan menghampiri tiffany dengan duduk disampingnya. Kini, dirinya tak bisa bersikap profesional lagi ketika harus melihat namja kecil itu mengecup pipi tiffany dimana saat semalam pipi tersebut baru saja dicium olehnya. Itu artinya, jessica tengah cemburu pada key.

“ Waeyo?? “ tanya tiffany menggoda

“ Molla “ jawab jessica dingin

“ Kau marah, jessie? “ tanya tiffany lagi

“ Ani, aku mengantuk “

“ Mwo?? Aigoo.. jessie, kau tak pernah berubah eoh?? Kalau kau mengantuk, tidurlah “ ucap tiffany sambil menepuk bahunya, meminta jessica untuk bersandar dibahunya. Jessica pun, menyandarkan kepalanya dibahu tiffany.

(Hening..)

“ Tiff.. “ panggil jessica memecahkan keheningan sambil memejamkan matanya

“ Hmm? “ tanya tiffany sambil mengelus tangan jessica lembut

“ Aku merasa gugup, ada perasaan takut mengenai jung sooyeon selainku “

“ Tidurlah, semua akan baik-baik saja “ ucap tiffany yang segera mencium punggung lengan jessica lembut

***

Setelah melewati beberapa jam untuk sampai diseoul, akhirnya tiffany dan jessica sudah berada di rumah sakit tempat yuri bekerja.

“ Tetaplah berada disampingku, jessie “ ucap tiffany tanpa melepaskan genggaman tangannya pada jessica, sebelum mereka masuk ke dalam ruangan yuri. Setelah keduanya menghirup nafas dalam, tiffany dan jessica pun masuk ke dalam ruangan yuri.

“ Yuwrie~ah “ panggil tiffany hati-hati sambil masuk ke dalam ruangan, langkah tiffany dan jessica pun terhenti begitu melihat sosok seorang yeoja yang berdiri disamping yuri. Yeoja itu memiliki rambut panjang dan tubuh yang lebih tinggi dari jessica dan membelakangi tiffany dan jessica.

“ Ahh.. kau sudah datang fany~ah, kebetulan sekali “ ucap yuri girang

“ Kenalkan.. sooyeon ini tiffany dan tiffany ini sooyeon, sahabat masa kecilmu yang selama ini kau cari “ ucap yuri

***

Jessica pov

Akhirnya.. Setelah melewati beberapa jam untuk sampai diseoul, aku dan tiffany sudah berada di rumah sakit tempat yuri bekerja.

“ Tetaplah berada disampingku, jessie “ ucap tiffany tanpa melepaskan genggaman tangannya padaku, sebelum akhirnya kami masuk ke dalam ruangan yuri. Aku merasakan kegugupan dan ketakutan, ketika harus bertemu langsung dengan sosok sooyeon yang lain selainku. Kulihat, tiffany mengirup nafas dalam.. refleks, aku pun ikut mengirup nafas dalam-dalam. Bisa kutebak, saat ini ia pasti sama-sama gugup sepertiku. Kemudian, kami pun masuk ke dalam ruangan yuri.

“ Yuwrie~ah “ panggil tiffany hati-hati sambil masuk ke dalam ruangan, langkah kami pun terhenti begitu melihat sosok seorang yeoja yang berdiri disamping yuri. Yeoja itu memiliki rambut panjang dan tubuh yang lebih tinggi dariku dan membelakangi kami. Tidakah yuri pabo itu melihat perbedaanku dengannya?? Dia pikir, aku akan tubuh tinggi sepertinya apa? Buktinya tinggi badanku masih dibawah tiffany dan dia. Huh..

“ Ahh.. kau sudah datang fany~ah, kebetulan sekali “ ucap yuri girang

“ Kenalkan.. sooyeon ini tiffany dan tiffany ini sooyeon, sahabat masa kecilmu yang selama ini kau cari “ ucap yuri

DEG

Jantungku menolak panggilan itu untuk yeoja dihadapanku, mendengar namaku dipanggil oleh yuri dan ditujukan pada yeoja selain aku. Membuatku sakit dan terkejut bukan main, tetapi tiffany menguatkanku dengan semakin erat menggenggam tanganku. Lalu, yeoja itu pun membalikkan tubuhnya dan terlihat senyumannya yang manis juga kegirangannya. Benar, hampir semuanya yeoja ini menyamakan kebiasaanku.. bagaimana bisa??

“ Tiff.. “ panggilnya girang lalu, berlari dan segera memeluk tubuh tiffany. Tiff?? Ia benar-benar memanggil tiffany dengan sebutan yang biasa aku lakukan pada tiffany. Yaaahhh!! Panggilan itu hanya aku yang boleh mengatakannya!! Jinja, yeoja ini membuatku geram. Kupandangi wajah tiffany yang terlihat tak masalah bahkan, terkesan datar dan dingin seperti pertama aku bertemu dengannya.

Ada apa dengannya? Apa perasaannya untuk mempercayaiku mulai goyah? Jangan sampai itu terjadi tiff, jung sooyeon sebenarnya adalah aku!

“ Bogoshippo.. “ rengeknya manja sambil mengalungkan tangannya dileher tiffany lalu, menatap tiffany dalam. Aigooo.. bagaimana bisa jung sooyeon yang dulu dingin bisa terlihat sedang menggoda seseorang saat ini, memalukan!

Lagi~.. tiffany tak meresponnya, ia masih menggenggam tanganku dan menatap mata yeoja dihadapannya dalam. Aku bisa merasakan hawa panas menyelimuti seluruh tubuhku, ketika melihatnya begitu memandang yeoja itu dalam. Seolah tiffany sedang mencoba masuk ke dalam mata yeoja ini.

“ Tiff? Kau tak merindukanku? “ tanya yeoja itu bingung

“ Ohh.. miann “ sesal tiffany dan segera tersadar dengan apa yang sudah ia lakukan sebelumnya, “ Ohh.. jadi benar, kau adalah jung sooyeon? “ tanya tiffany dingin, “ Chankman.. bisakah kau melepaskan kedua tanganmu dari leherku? Aku baru saja melakukan perjalanan yang cukup panjang pagi ini “ sambung tiffany, membuatku senang dan mendapat senyuman canggung dari yeoja dihadapannya.

“ Geurom.. apa kau sama sekali tak mengenaliku sama sekali, tiff? “ tanya sooyeon sekali lagi

Tentu saja, tiffany tak mengenalimu. Kau jauh dari sooyeon yang sebenarnya, aku tau tiffany tak sebodoh itu.

“ Hmm.. ne, aku tak menyangka kau banyak berubah seperti ini soo-yeon? “ ucap tiffany ragu, chankman.. aku tak salah dengar kalau tiffany memanggil nama tersebut pada yeoja itu bukan? Jinja, aku tak percaya ini bisa terjadi. Mereka semua ini membuatku geram, aku ingin segera keluar dari ruangan ini secepatnya. Kalau bisa, aku menepis genggaman tangan tiffany saat ini juga

“ Bahkan, kau terlihat lebih tinggi dari perkiraanku “ sambung tiffany, membuat yuri terkekeh

“ Ahaha.. kau bisa saja fany~ah, oya.. aku baru sadar ternyata ada jessica-ssi disini “ ucap yuri sambil memandang jessica dengan senyuman manisnya

“ Anyyeonghaseyo.. “ sapaku

“ Tiff, kau terlihat mesra dengan yeoja ini “ ucap sooyeon, ketika melihat genggaman tangan tiffany yang tak terlepas menggenggam tanganku.

“ Ohh.. “ ucap yuri terkejut

“ Jessica-ssi, aku pikir pekerjaanmu hari ini sudah selesai. Kau sudah boleh istirahat, mengingat kau pasti juga sangat lelah pagi ini “ ucap yuri ramah, tetapi bagiku ucapannya memiliki arti mengusirku dengan baik.

“ Ne, kalau begitu aku undur diri terlebih dahulu “ ucapku yang segera menepis genggaman tangan tiffany dan mencoba melangkahkan kakiku untuk meninggalkan mereka.

“ Kajima~.. “ ucap tiffany dengan menahanku, bisa kutebak pasti yeoja yang mengaku sooyeon dan yuri sangat terkejut melihat sikap tiffany seperti ini. Karna aku pun benar-benar terkejut.

“ Fany~ah waegeurae?? “ tanya yuri bingung, tetapi tiffany tak menanggapinya

“ Kajima~.. “

“ Tiff “ panggil sooyeon terkejut

“ Dia adalah perawatku sekarang, ia bekerja untukku. Jadi, semua keputusan ada ditanganku. Kalian tak punya hak untuk menyuruhnya berbuat sesuatu tanpa persetujuanku dan aku percaya padanya “ ucap tiffany dengan penuh penekanan ketika, ia mengatakan ‘percaya padanya’. Membuat jantungku berdegup kencang..

Lalu, aku merasakan ia menarik tubuhku hingga tubuh kami pun berdampingan. Namun, aku masih tetap membelakangi yeoja itu dan yuri.

“ Sudah kubilang.. tetaplah disampingku, karna aku sangat percaya padamu jessie. Jung sooyeon-ku “ bisik tiffany

TBC

 


Viewing all 206 articles
Browse latest View live