Title : (Chaptered) Bad Girl #9
Author: @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)
Genre: Yuri, romance, etc.
Main cast: Tiffany Hwang, jessica jung, Im yoona, kim taeyeon, kwon yuri
Support cast: find your self
Note : cerita ini bergenre yuri. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD
Dont copy paste without my name, dont bashing also.. jangan lupa tinggalkan jejak kalian, so happy reading ^^
***
~ Chu
Kecupan yang hangat dan mesra menghentikan kepala yoona yang mencoba mendekat ke wajah jessica dan kedua yeoja itu pun, menoleh ke sumber suara tersebut. Sumber suara yang berasal dari balik pintu kamar jessica..
“ Nugu? “ bisik jessica
“ Molla “ jawab yoona yang akhirnya, duduk disamping jessica dengan putus asa
“ Kajja.. “ ajak jessica dengan menarik lengan yoona untuk mengikuti dibelakangnya
“ Biar aku yang didepan, eonnie.. “ ucap yoona sambil berjalan mengendap-ngendap, dibukakannya pintu kamar jessica hingga memperlihatkan celah untuk mereka bisa melihat situasi yang tengah terjadi diluar sana. Terlihat, taeyeon dan tiffany yang tengah melakukan french kiss dengan mesra dan panas. Membuat jessica yang menyadari kehadiran yoona dihadapannya dan melihat adegan tersebut dengan cepat, menyimpan tangannya untuk menutupi kedua mata yoona.
“ Yya, eonnie.. apa yang kau lakukan, lepaskan “ bisik yoona sambil mencoba melepaskan tangan jessica yang berhasil menutup kedua matanya
“ Masuk ke dalam.. kau tak boleh melihatnya “ jawab jessica masih tetap berbisik
“ Shireo! Aku ingin melihatnya, ini sangat menarik eonnie.. “ rengeknya
“ Andwe! “ jawab jessica yang segera menarik tubuh yoona dengan kasar dan tubuh yoona pun kembali tak seimbang sehingga, jessica dan yoona pun kembali terjatuh.
Brukk..
Disisi lain, diluar kamar jessica. tiffany dan taeyeon menghentikan aksi mereka ketika mendengar sesuatu jatuh yang berasal dari kamar jessica. taeyeon dan tiffany pun, saling berpandangan. “ Apa ada seseorang selain kita disini? “ tanya taeyeon melalui matanya yang seolah-olah bisa bicara tersebut sedangkan, tiffany hanya mengangkat bahunya “ tidak tau “.
Tiffany dan taeyeon pun, mendekati pintu kamar jessica.
Tok.. tok.. tok..
“ Jessie, apa kau sudah pulang? Kau ada didalam?? “ tanya tiffany yang mencoba membuka pintu kamar jessica perlahan, dilihatlah sosok jessica dan yoona yang terjatuh dengan posisi yoona diatas tubuh jessica dan yang paling mengejutkan adalah kini, bibir mereka bersentuhan. Mereka saling mendaratkan bibirnya sambil kedua mata mereka yang membelalak karna terkejut. Hal itu, membuat taeyeon dan tiffany yang melihatnya begitu terkejut..
“ Omo.. mianne, eonnie.. “ ucap yoona yang secara refleks segera beranjak sambil menenangkan suasana hatinya yang terasa sangat gugup. sedangkan, jessica hanya terdiam dengan wajahnya yang memerah.
“ A-apa yang kalian lakukan?? “ tanya taeyeon terbata-bata
“ Ohh.. aniyo, ini bukan seperti apa yang kalian lihat “ jelas yoona
“ Kenapa kau memakai bathrobe, yoona? “ tanya tiffany penuh dengan tanda tanya
“ Biar aku yang jelaskan “ ucap jessica
Kini, taeny dan yoonsic duduk diruang keluarga dilantai atas. Keheningan pun, begitu terasa diantara mereka. Berbeda dengan taeny yang terlihat, mengembangkan senyumannya untuk pasangan yoonsic.
“ Apa kalian saling mencintai?? “ goda tiffany memecahkan keheningan
DEG
Baik yoona maupun jessica, begitu sangat terkejut atas ucapan yang keluar dari mulut tiffany diikuti oleh anggukkan taeyeon sambil memperlihatkan deretan giginya.
“ … “
“ Jinja, kalian saling mencintai?? “ tanya taeyeon yang belum mendengar jawaban dari keduanya
“ Yoong, apa kau tak mencintai jessica? “
“ … “
“ Jessie, jawab pertanyaanku “ ucap tiffany
“ Kemeja yoona tak sengaja aku tumpahkan air minum. Ketika akan menjamunya, dan aku tak bisa membiarkan yoona memakai baju basah itu. jadi, aku melaundry bajunya dan memintanya untuk menggunakan bathrobe “ jelas jessica mengalihkan pembicaraan
“ Jinjayo?? Aku curiga.. “ ucap taeyeon dengan senyuman dorkynya
“ Lalu, mengapa kalian bisa jatuh seperti itu huh? “ tanya tiffany yang terlihat sedikit cemburu pada pasangan yang berada dihadapannya
“ Karna kami melihat kalian berciuman dengan sangat mesra “ celetuk yoona sambil mengerucutkan bibirnya.
“ MWO??? “ tanya taeyeon dan tiffany bersamaan dengan terkejut membuat, jessica terkekeh.
“ Tae, sudah kubilang bukan kalau dirumah ini tak hanya ada kita “ rengek tiffany. Taeyeon hanya terdiam dan tertunduk malu, wajahnya yang putih benar-benar sangat merah saat itu. jessica dan yoona pun, merasa menang sehingga mereka saling berpelukan. Namun, ketika mereka menyadari hal tersebut.. pikiran mereka kembali pada adegan mereka saat terjatuh dikamar jessica. dengan cepat, mereka melepaskan pelukan mereka dan terdiam gugup.
***
“ Ssshh… y-yuri~ah.. l-lepaskaann.. “ ucap eunjung terbata-bata sambil mendesah dengan menjambak rambut yuri lembut namun, yuri tak menanggapinya justru ia semakin liar.
Plakkk..
Yuri menampar pipi eunjung cukup keras membuat, eunjung menangis sejadi-jadinya dan semakin memberontak. Tetapi, lagi-lagi kekuatan yuri sangat kuat sehingga pukulan sekeras apapun yang dilakukan oleh eunjung tak membuatnya lengah.
“ Yya.. apa kau benar-benar mempercayai kata-kataku, huh?? “ tanya yuri yang kini, menghentikan aksinya dan memandangi eunjung
“ Apa maksudmu? “ tanya eunjung tak mengerti
“ Kau terkena jebakanku, chagi~ah. Aku mencintaimu, jinja.. “ jawab yuri sambil tersenyum manis.
“ Aku tak percaya, lepaskan aku!! “ teriak eunjung dan berhasil mendorong tubuh yuri dihadapannya.
“ Heii.. “ ucap yuri yang segera menghampirinya lagi dan memegang kedua bahu eunjung dengan lembut. kekasaran yang terlihat, diwajah yuri pun perlahan berganti dengan tatapan kelembutan sehingga dengan senyuman manis yang mengembang diwajah yuri pun berhasil mencairkan hati eunjung yang begitu panas karnanya.
“ Jangan menanggapi ucapanku dengan serius sayang, jinja.. hanya kau yang aku cintai, kau tak percaya padaku?? “
“ … “
“ Eunjung~ah.. “ rengeknya manja
“ … “
Perlahan, kepala yuri pun kembali mendekatkan diri pada wajah eunjung. Dengan kelembutannya, ia melumat bibir eunjung. Eunjung yang melihat, ketulusan yuri akhirnya meluluhkan hatinya. Meskipun, darah segar masih mengalir dari sudut bibirnya. Setelah lama melakukan french kiss yuri pun, melepaskan ciumannya dari bibir eunjung dan menatap kekasihnya dalam.
“ Mianne.. mani appo?? “ tanya yuri khawatir, sambil perlahan menyentuh bibir eunjung dengan ibu jarinya
“ Appo.. “ rengek eunjung sambil memegangi bibirnya
“ Mianne, biar aku yang bertanggung jawab untuk mengobatimu “ ucap yuri yang segera menarik eunjung untuk duduk diranjangnya
“ Hajiman, apa kau benar-benar tak menyukai jessica?? “ tanya eunjung meyakinkan yuri dan juga hatinya. Yuri pun, tersenyum dan mengangguk mantap sambil mengelus rambut eunjung dengan lembut.
“ Chankman, aku akan mengambil kotak obat dulu “ ucap yuri
“ Apa yuri benar-benar tak menyukai jessica?? aku curiga padanya, apa ada sesuatu yang sedang ia rencanakan? “ batin eunjung sambil terus menatap punggung yuri yang tak jauh dari hadapannya. Tak lama kemudian, yuri pun membalikkan tubuhnya dan membawa kotak obat ditangannya sambil terus tersenyum pada eunjung.
“ Kemarilah.. “ pinta yuri yang sudah berlutut dihadapan eunjung sambil membuka kota obat tersebut dan mengambil beberapa obat untuk mengobati eunjung. Eunjung pun, menurut dan mendekatkan wajahnya pada yuri. Dengan cepat, yuri mengobati luka tersebut dan setelah ia selesai mengobati luka eunjung.. yuri kembali tersenyum manis.
“ Ada apa dengannya, ia benar-benar terlihat aneh “ batin eunjung yang tak habis pikir, dengan perubahan mood yuri yang mulanya sangat kasar kini begitu terlihat bersikap sangat manis dihadapannya.
“ Malam ini, tidurlah disini “ ucap yuri sambil mengelus rambut eunjung
“ Aku harus pulang, yul.. “ tolak eunjung yang segera beranjak dari tempatnya, membuat yuri pun segera beranjak dan menahan eunjung untuk pergi meninggalkannya.
“ Hajima.. kau masih sangat terkejut atas perlakuanku sebelumnya bukan? Mianne, aku benar-benar tak bermaksud seperti itu. hanya saja, kau benar-benar membuatku tergoda olehmu “
Eunjung menatap tajam mata yuri yang terlihat memelas dihadapannya, tatapannya terlihat sangat tulus dan serius mengucapkan permintaan maaf padanya.
“ Tidurlah disini, hanya semalam “ ucap yuri yang segera memeluk tubuh eunjung dengan hangat dan erat
“ Baiklah, aku akan menginap disini “ jawab eunjung yang masih terdengar ragu-ragu sambil mencoba memberanikan diri untuk mengelus punggung yuri lembut.
“ Kisseu.. “ pinta yuri manja membuat eunjung tersenyum manis dan mengikuti keinginan yuri yang segera melumat bibir yuri dengan lembut dan liar. Yuri pun, membalas perlakuan eunjung padanya dengan semakin bergairah. Sikapnya saat ini berbeda sekali seperti sebelumnya yang kasar sehingga, eunjung merasa yakin bahwa yuri benar-benar mencintainya dan ia pun, memberikan dirinya seutuhnya.
“ Aku tak akan melepaskanmu dengan begitu mudahnya, yuri.. “ batin eunjung
Ciuman mereka semakin liar, ciuman yuri pun berganti ke leher jenjang eunjung. Hingga, mereka melakukan aksi yang lebih daripada itu..
Skip >>>
***
“ Miyoung~ah. Besok aku akan kembali, tunggu aku ne.. “ teriak taeyeon girang dari dalam mobilnya sambil melambai ke arah tiffany yang terus memperlihatkan senyuman eye smilenya disamping jessica yang juga mengantarkan yoona yang akan kembali ke apartmentnya. Setelah, kid taeyeon puas dengan lambaian tangannya pada tiffany.. ia pun segera melajukan mobilnya meninggalkan tiffany yang masih memandanginya, hingga mobil taeyeon menghilang dari pandangannya
“ Aku pulang dulu, eonnie. Jika ada sesuatu yang terjadi padamu, segera hubungi aku “ ucap yoona dari dalam mobilnya sambil tersenyum manis, membuat jessica ikut tersenyum sangat manis padanya. Hal tersebut, disadari oleh tiffany yang sedari tadi melirik pada sepupunya tersebut sambil terkekeh. Setelah berpamitan, yoona pun pulang. Kini, tinggalah tiffany dan jessica yang berada didalam apartment mereka. Mereka berjalan memasuki kembali apartment mereka dan melemparkan tubuh mereka diatas sofa diruang tengah.
“ Kau sudah meresmikan hubungan kalian, tiff?? “ tanya jessica sambil mengambil tempat untuk berbaring dipangkuan tiffany. Tiffany pun, tak keberatan bahkan kini ia tengah mengelus-elus rambut jessica yang lembut dan wangi itu.
“ Ne, waeyo? “
“ Aniyoo.. kalian mesra sekali “ jawabnya singkat dan terlihat bibirnya yang berbentuk kerucut diperlihatkan olehnya pada tiffany, membuat tiffany tertawa geli
“ Apa yang kau tertawai, tiff?? Aku sedang tak melucu, kau tau? “ tanya jessica terkejut sambil menatap wajah tiffany tajam
“ Aniyoo.. hajiman, apa kau cemburu pada tae tae? “ goda tiffany sambil menyentil hidung jessica dengan lembut
“ Mwo?? Cemburu? Tak mungkin, lagi pula atas dasar apa aku harus cemburu melihat kalian seperti itu. huh? “
“ Ahh.. jadi, kau tak cemburu melihatku dengan tae tae seperti itu?? “
“ Tentu saja tidak.. wae?? “
“ Kau sepupu yang menyebalkan “ ucap tiffany yang segera menyingkirkan jessica dari pangkuannya dan segera menaiki anak tangga.
“ Yya.. tiffany “ panggil jessica yang masih terlihat kebingungan dengan ekspresi tiffany yang terlihat sangat kesal tersebut. Dari jauh, dapat terlihat.. tiffany menjulurkan lidahnya dengan imut.
“ Yya.. waegeurae?? “ tanya jessica yang sedikit berteriak dan segera menyusul tiffany dengan sedikit berlari hingga, tiffany berlari dan berteriak-teriak seperti orang yang ketakutan sambil tertawa.
“ Huppp.. Kau mau kemana, huh? “ tanya jessica sambil menangkap tubuh tiffany dari belakang sekaligus memberikan back hug pada tiffany.
“ Kau mendapatkanku?? “ goda tiffany sambil terkekeh
“ Geurom, aku akan selalu bisa mendapatkanmu. Tiff.. “ jawab jessica sambil menyimpan dagunya diatas bahu tiffany dan semakin mempererat pelukannya pada tiffany. Tiffany dan jessica berjalan mendekati ranjang king size tiffany tanpa melepaskan back hug jessica, mereka terlihat sangat mesra dan bahagia saat seperti itu.
“ Apa taengo, melakukan sesuatu padamu? “ gumam jessica yang otomatis terdengar oleh tiffany
“ Maksudmu?? “ tanya tiffany bingung sambil melirik pada jessica
“ Bahu kananmu, tak seperti wangi parfummu. Tapi, bahu kirimu masih sama seperti wangi parfum yang aku belikan untukmu. Apa yang sudah kalian lakukan selain berciuman, huh? “ tanya jessica penuh curiga
“ Mwoya?? Aku dan tae tae tak melakukan apa yang kau dan yoona lakukan dikamar “ jawab tiffany sambil menjulurkan lidahnya dan tersenyum manis
“ Mwoya.. kami tidak melakukan apa-apa, kau menyebalkan “ ucap jessica kesal
“ Jika, terjadi apa-apa. Aku tak akan masalah, jessie.. kalian sudah begitu sangat dekat “
“ … “
(Hening…)
Hanya cahaya bulan dimalam hari yang menyinari kamar yang luas milik tiffany dengan jendela balkon yang dibiarkan terbuka sehingga, angin pun dengan bebasnya keluar masuk ke kamarnya. Tetapi, jessica tak membiarkan sepupunya itu kedinginan. Pelukannyalah yang memberikan tiffany kehangatan dan kenyamanan sehingga, tiffany begitu menikmatinya.
“ Jessie.. “ panggil tiffany memecahkan keheningan
“ Hmm..? ”
“ Bagaimana perasaanmu pada yoona? Apa kau tak menyukainya? “
“ … “
“ Heyy… “ ucap tiffany sambil mengguncangkan tangan jessica yang melingkar sempurna dipinggangnya
“ Hmm? “
“ Jawablah.. “ rengek tiffany
“ Aku menyukainya.. “
“ Lalu, kenapa kalian tidak segera meresmikannya? Aku pikir, yoona juga menyukaimu “
“ Tiff, menyukai tidak selalu artinya mencintai bukan? Maksudku, menyukai dan mencintai mempunyai pemahaman dan arti yang berbeda “
“ Jadi, maksudmu. Kau menyukai yoona tetapi, bukan berarti kau mencintainya?? Waeyo?? Apa ada orang lain yang berhasil masuk ke hatimu selain yoona? Nugu? “
“ Aniyoo.. “ jawab jessica yang akhirnya, melepaskan back hugnya dari tiffany dan segera berbaring diatas ranjang tiffany dengan membiarkan kedua tangannya terbuka lebar.
“ Lalu?? “ tanya tiffany penasaran yang segera duduk ditepi ranjang sambil memandangi wajah jessica dan mengelus kepalanya lembut
“ Aku hanya masih ragu untuk memastikan bahwa pada siapa sebenarnya hati ini akan kuberikan tetapi, selama ini yoona begitu baik padaku. Ia selalu ada untukku kapanpun itu, aku juga merasa nyaman dan terlindungi saat bersamanya. Namun, ada orang lain yang membuat pergerakan jantungku begitu cepat ketika didekatnya “
“ Kau mencintai seseorang selain yoona?? Nugu? Apa aku mengenalnya?? “
“ Kau tak akan mengenalnya dan mungkin, kau akan sangat terkejut ketika aku memberitahu siapa orang itu “
“ Maksudmu? Lalu, siapa orang itu?? “
“ Kakaknya yoona “ jawab jessica singkat dan terlihat senyuman yang tergambar diwajahnya dan benar saja, tiffany begitu terkejut dibuatnya.
“ Mworago?? Jinjayo?? Bagaimana bisa?? Bagaimana dengan yoona? “
“ Maka dari itu, aku masih bimbang untuk memilih, tiff. Aku butuh sandaran saat ini, bolehkah aku tidur dikamarmu malam ini?? Meskipun, aku masih bimbang dengan dua orang itu. setidaknya, aku memilikimu untuk bisa selalu berada disampingku “
Tiffany tersenyum mendengar perkataan jessica..
“ Neomu yeoppo.. “ puji jessica sambil mengelus pipi tiffany dengan lembut.
“ Tidurlah, aku akan me-nina-bobo-kanmu “ ucap tiffany yang segera menarik selimut pinknya untuk menutup tubuh jessica hingga lehernya kemudian, kembali mengelus kepalanya. Jessica pun, tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada tiffany.
“ Gomawo.. saranghae.. “ ucap jessica setelah mengecup pipi tiffany dengan lembut.
“ Good night, baby.. “ ucap tiffany yang kemudian, mengecup kening jessica dengan lembut dan kembali mengelus kepala sepupunya tanpa melepaskan pandangannya.
“ Aku pikir, yoona lah yang terbaik untukmu jessie.. entahlah, aku lebih mempercayainya dibanding seseorang yang kau maksud selain yoona “ batin tiffany
***
02.00 A.M KST
Tiffany terbangun dari tidurnya disamping jessica yang terlihat sangat nyenyak berada didalam pelukannya, tubuh tiffany terlihat berkeringat dan wajahnya pun pucat. Kembali ia rasakan, dadanya yang begitu sakit disertai sesak yang begitu menyakitkan untuknya.
Hosh.. hoshh…
Tiffany mencoba menahan rasa sakit tersebut sambil menutup mulutnya, agar nafas sesaknya yang tersenggal-senggal tak terdengar oleh jessica sehingga membuat sepupunya terusik dari tidur nyenyaknya. Perlahan, tiffany mencoba melepaskan pelukannya pada jessica dengan hati-hati.. lalu, mencari obat penghilang rasa sakit. Tetapi, ia tak menemukannya. Merasa suara nafasnya yang tersenggal-senggal semakin terdengar jelas dengan cepat, tiffany berlari dan memasuki kamar mandinya. Ia segera berdiri didepan cermin dan membiarkan air kran diwastafel, ia nyalakan..
“ Appo.. “ ringis tiffany sambil memegangi dadanya
Tiffany terus meringis kesakitan sehingga, bibirnya bergetar menahan kesakitan yang dirasakannya hingga matanya pun kini berkunang-kunang.
“ Dimana aku menyimpan obatnya, bodoh! “ gumamnya merutuki dirinya sendiri tak lama kemudian, pandangannya terhenti pada sudut wastafel yang mana ia melihat sebuah botol obat penghilang rasa sakit. Ia baru menyadarinya, bahwa selama ini ia pernah menyimpan obat tersebut dibeberapa tempat termasuk dikamar mandinya. Dengan cepat, tiffany mengambil obat tersebut dan membukanya dengan tergesa-gesa. Diambilah beberapa tablet dari dalam sana lalu, segera memakannya tanpa bantuan air sama sekali. Didongakkan kepalanya untuk membiarkan obatnya masuk melewati kerongkongannya meskipun, harus terbatuk dan menahan obat tersebut untuk tak kembali keluar dari mulutnya. Air matanya pun, mengalir dari sudut matanya. Tubuhnya dibiarkan ambruk lalu, ia pun menyandarkan diri pada dinding kamar mandi tersebut dan mencoba untuk membiarkan obatnya bekerja sambil terus mengatur nafas sambil memejamkan matanya. Selama beberapa menit, keadaannya berangsur-angsur membaik tetapi tubuhnya masih sangat lemah dan kepalanya begitu berat.
04.00 A.M KST
Ting tong…
Suara bel apartment tiffany dan jessica pun, berbunyi. Membuat tiffany yang seorang diri terbangun itu terkejut dalam benaknya, siapa orang yang datang pada waktu tersebut. Karna takut hal tersebut adalah hal penting, tiffany mencoba menguatkan diri untuk beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar dari kamarnya dengan terhuyung-huyung. Menuruni anak tangga dengan hati-hati sambil memegangi kepalanya yang begitu berat..
Ting tong…
Bel pun, kembali berbunyi dan tiffany pun sudah berada dihadapan layar 10 inch lalu, ia segera menekan beberapa tombol dihadapanya.
“ Yeobo~.. “
“ Miyoung~ah.. kau masih bangun?? Ini aku “ ucap taeyeon yang memutuskan ucapan tiffany terdengar dari suaranya, ia terlihat khawatir pada tiffany
“ Tae.. tae.. “ panggil tiffany terkejut dengan cepat, pintu apartmentnya pun terbuka dan membiarkan taeyeon masuk ke dalam.
“ Miyoung~ah.. “ panggil taeyeon khawatir ketika melihat wajah tiffany yang masih sangat pucat
“ Tae.. tae.. waeyo? “ tanya tiffany yang masih terkejut
“ Gwenchana?? “ tanya taeyeon khawatir
“ Ne, gwenchanayo.. “ jawab tiffany sambil memaksakan diri untuk tersenyum
“ Aniyo, wajahmu pucat. Apa jantungmu sakit lagi? mani appo?? “
“ Gwenchanayo, tae.. aku sudah meminum obatnya, sekarang aku merasa sangat pusing “
“ Jinjayo?? Sudah berapa lama kau menahan rasa sakit itu. huh?? Jessica kemana, huh? Kenapa kau tak menghubungiku?? Bukankah kau sudah janji jika terjadi apa-apa padamu, kau akan menghubungiku?? Waegeuraeu?? “
“ Sudah, sudah.. gwenchanayo.. jessie sedang tertidur pulas lagipula, aku sudah tak apa-apa “ ucap tiffany yang mencoba menenangkan kekasihnya yang begitu sangat khawatir padanya.
Saat taeyeon sudah merasa tenang mendengar jawab tiffany.. Tiba-tiba, tiffany merasakan dirinya ingin muntah sambil menahan rasa mualnya dengan menyimpan tangan dimulutnya.
“ M-miyoung~ah, gwenchanayo?? Waegeuraeu?? “ tanya taeyeon sambil memegang kedua bahu tiffany dengan panik tetapi, tiffany hanya mengelus pipi taeyeon lembut sambil menggelengkan kepalanya.
“ Apa kau ingin muntah?? Keluarkan lah kalau itu membuatmu lega “
Sekuat tenaga tiffany menahan rasa mualnya hingga keringat dingin pun, mengucur dari pelipisnya. Namun, tak lama kemudian akhirnya tiffany pun memuntahkan semuanya. Termasuk, obatnya dihadapan taeyeon..
“ Omo.. miyoung~ah “ panggil taeyeon terkejut dengan membelalakkan matanya ketika melihat, beberapa obat yang masih utuh keluar dari mulut tiffany dan melihat tubuh tiffany yang melemah.. taeyeon segera menangkap tubuh tiffany yang hampir jatuh dihadapannya.
“ Miyoung~ah.. gwenchana?? Kau memakan obat terlalu banyak? “ tanya taeyeon yang segera memeluknya erat
“ Appo.. mianne, tae.. “ ringis tiffany lemah dalam pelukan taeyeon
“ Gwenchana, gwenchana.. kajja “ ucap taeyeon yang segera membopong tiffany untuk duduk disofa ruang tengah kemudian, taeyeon segera membersihkan muntahan tiffany dan berlarian ke pantry untuk membuat minuman. Setelah selesai membuat minuman, taeyeon segera menghampiri tiffany yang terkulai lemas sambil bersandar disofa dengan duduk disampingnya.
“ Minumlah minuman manis dan hangat ini “ ucap taeyeon sambil membantu tiffany untuk meneguk minuman buatannya.
“ Gomawo tae.. “ ucap tiffany sambil tersenyum manis padanya
“ Bagaimana? Gwenchana? Apa yang kurang? “
“ Tak ada.. ini sangat enak sekali “ jawabnya
“ Apa kau merasa mual lagi? “
“ Ani.. gwenchanayo “
“ Minumlah yang bayak, miyoung. Aku tak ingin kau kenapa-kenapa “
Tiffany pun, mengagguk mantap dan mengikuti perkataan taeyeon untuk meminum minuman tersebut hingga abis. Senyuman eye smilenya pun, kembali mengembang diwajahnya setelah beberapa menit tertutup oleh gelas yang berhasil menutupi wajahnya.
“ Kau berkeringat, sayang “ ucap taeyeon sambil mengambil sapu tangannya lalu, menghapus keringat yang ada dipelipis tiffany dengan lembut. Menyibakkan rambut tiffany yang menghalangi sebagian wajahnya yang pucat..
“ Tae tae.. “ panggil tiffany memecahkan keheningan
“ Ne? “ jawabnya tanpa melepaskan pandangannya dan terus menghapus keringat yang mengalir dari pelipis tiffany
“ Gomawo.. “
“ Untuk apa? “
“ Gomawo, karna kau sudah merawatku seperti ini. Dan kau masih bisa mencintai orang penyakitan sepertiku yang selalu merepotkan orang-orang. Jika ada orang yang kau cintai selain aku dan lebih baik dariku juga sehat, aku ikhlas jika harus melepasmu. Carilah, orang yang lebih baik dariku tae. Mianne.. jeongmal, mianne.. “ sesal tiffany yang terdengar sedikit parau, membuat taeyeon menghentikan tangannya yang tengah menghapus keringat tiffany dan menatap mata tiffany dalam yang terlihat berkaca-kaca.
“ Uljima.. apa yang kau katakan, apa sekarang kau memutuskan hubungan kita?? Aku tak pernah merasa terepotkan olehmu miyoung. Jinja.. “
“ … “
“ Dengarkan, aku.. kau harus ingat, bahwa aku tidak pernah merasa terepotkan olehmu. Justru aku sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi orang yang sama pentingnya seperti sica. Kau tau, aku sangat mencintaimu.. sampai kapanpun, aku tak akan pernah berhenti mencintaimu dan satu lagi jangan mengulang ucapanmu yang memintaku untuk mencari penggantimu. Aku tak butuh orang lain selain dirimu, miyoung. Jebal.. “
“ Gomawo tae.. aku sangat bersyukur dan bahagia memilikimu yang begitu sangat mencintaiku dengan tulus “
“ Saranghae.. “ ucap taeyeon sambil tersenyum kemudian, mengecup kening tiffany cukup lama. Terlihat, mata taeyeon yang berkaca-kaca dengan bibirnya yang sedikit bergetar. Dalam hatinya, ia begitu hancur ketika mendengar ucapan tiffany.
“ Tidurlah.. aku akan menemanimu disini “ ucap taeyeon sambil menepuk pahanya, tiffany pun tersenyum dan segera menyimpan kepalanya dipangkuan taeyeon kemudian memajmkan matanya. Senyuman pemilik eye smile tersebut masih terlihat jelas oleh taeyeon yang terus memadangi wajah kekasihnya tersebut.
“ Tae.. “ panggil tiffany tanpa membuka matanya, tiffany begitu menikmati perlakuan taeyeon yang mengelus kepalanya dengan lembut.
“ Hmm.. “
“ Bagaimana kau bisa kesini, sepagi ini? “
“ Kau ingin tau?? “ tanya taeyeon, tiffany pun mengangguk mantap.
“ Aku memimpikanmu “
“ Kau memimpikanku? Mimpi apa itu?? “ tanya tiffany santai
“ Bermimpi kalau kau merasakan sakit lagi pada jantungmu dan hal itu, membuatku terbangun dan segera kemari “
“ Good feeling, sayang “ ucap tiffany yang kini, membuka matanya dan menatap taeyeon yang terus mengelus kepalanya sambil tersenyum manis.
“ Saranghae.. aku juga sangat merindukanmu “ ucap taeyeon dengan memperlihatkan deretan giginya yang putih. Perlahan, taeyeon mendekatkan wajahnya pada tiffany dan melumat bibir tipis tiffany dengan lembut. tiffany pun, membalasnya dan membiarkan taeyeon melepaskan kerinduannya dengan melumat bibir tipisnya sedikit lebih lama.
“ Tidurlah.. “ ucap taeyeon setelah, selesai mencium tiffany.
“ Aku tak bisa tidur, tae.. “ ucap tiffany yang segera beranjak dan menatap taeyeon
“ Waeyo?? Lalu, apa yang harus aku lakukan, agar kau tertidur? “
“ Hug me dan tidurlah bersamaku “ jawabnya sambil memperlihatkan eye smilenya
“ Disini?? “ tanya taeyeon terkejut
“ Waeyo?? Sofa ini sangat luas untuk ukuran tubuh kita, tae.. “ ucap tiffany sambil tersenyum manis
“ Kau benar, baiklah.. tidurlah diatas tanganku ini. Lalu, aku akan memelukmu “ jawab taeyeon sambil membenarkan tempat tersebut kemudian, berbaring diikuti dengan tiffany. Hingga tak lama kemudian, mereka pun tertidur dengan saling berpelukan mesra.
TBC
Okee… anyyeong, long time no see. Sebelumnya sofi minta maaf karna setelah sekian lama, diriku menghilang. Karna beberapa faktor, pertama sebentar lagi mau uas dan persiapan untuk pkl selama 3 bulan. Jadi maaf-maaf kalau nanti publishnya gak sesering biasanya. Ada yang merindukanku? Atau merindukan kelanjutan FF bad girl ini?? Hahaha.. maaf kalau banyak typo bertebaran dimana, sofi juga bingung. Xixi… #omonganmacamapaini. Okee see you soon.. ^^
