Title : (Chaptered) Secretlty Married with her 2
Author: Heartyheart (http://www.asianfanfics.com/story/view/479324/secretly-married-with-her-taeny-yulsic)
Indonesian Translate: @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_(Instagram)
Genre: Yuri, etc.
Main cast: Tiffany Hwang, kim taeyeon, Yulsic.
Support cast: Find your self
Note : cerita ini bergenre yuri. Ff ini saya ambil dari asian fanfiction dan mencoba untuk menterjemahkan, menambahkan atau pun mengurangi isi ff tersebut demi keberlangsungan cerita yang dapat dimengerti oleh semua readers. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD
Dont copy paste without the named, dont bashing also.. warning typo tersebar dimana-mana, jangan lupa tinggalkan jejak kalian, so happy reading ^^
***
“ Oppa??! “ panggil tiffany terkejut khas dengan suara lengkingannya
“ Fany~ah.. “ panggil nickhun tak percaya dengan apa yang ia lihat dihadapannya
“ Omo.. nickhun oppa, benarkah ini kau oppa?? Aku pikir kau ada di amerika “ ucap tiffany ragu namun, terlihat tawa girang yang menghiasi wajah cantiknya.
“ Aku baru saja kembali kesini minggu lalu, karna ada beberapa bisnis yang harus ku urus. Maaf untuk sikapku sebelumnya, wow.. kau sudah semakin dewasa fany~ah “ jawabnya sambil memperhatikan tiffany dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan senyuman yang mengembang diwajahnya.
“ Gwenchanayo, oppa. Wae, kau tak menghubungiku huh? Bogoshippo, kau meninggalkanku sendiri disini “ rengek tiffany dengan mengerucutkan bibirnya dihadapan nickhun yang begitu berseri-seri
“ Aku pikir, hidupku akan semakin membaik jika tinggal lebih lama disini. Bagaimana menurutmu? Kita bisa menghabiskan waktu bersama seperti yang biasa kita lakukan, nado bogoshippo fany~ah “ jawabnya sambil terkekeh
Tiffany dan nickhun memiliki hubungan yang dekat semenjak mereka kecil. Masa kecil mereka selalu mereka habiskan dengan menghabiskan waktu bersama-sama keduanya berasal dari amerika, keduanya pindah ke korea dan menyelesaikan sekolah SMA. Mereka benar-benar sangat dekat seperti saudara kembar yang tak bisa jauh dari salah satunya tetapi, kedekatan itu tak berlangsung lama ketika nickhun memutuskan untuk kembali ke amerika dan meninggalkan tiffany untuk melanjutkan studinya di amerika.
***
Nickhun pov
Aku benar-benar merindukannya, memutuskan untuk melanjutkan berkuliah di amerika bukan alasan sebenarnya mengapa aku pindah. Aku memutuskan kembali ke amerika karna aku ingin melupakan perasaanku yang tumbuh untuk tiffany tetapi, aku gagal. Aku takut jika aku mengungkapkan perasaan ini, fany akan menolakku dan aku rasa aku akan menangis jika ia benar-benar menolakku hehe..tetapi pada saat itu, dia mencintai sosok pemain basket yang bernama siwon dan siwonlah yang menjadi sainganku saat itu. Aku bukan seorang pecundang lagi, aku pikir.. aku bisa mulai memperlihatkan perasaanku yang tulus padanya mulai sekarang, kali ini aku ingin mendapatkan hatinya dan tak kan kubiarkan aku menggagalkannya lagi. aku harap, aku tak terlambat untuk mendapatkan hatinya kembali.
Nickhun pov end
***
Tiffany pov
Aku tak percaya kalau nickhun oppa, akhirnya kembali. Aku sangat merindukannya, jinja.
“ Jadi, kau hanya sendiri disini oppa? “ tanyaku
“ Ne, bagaimana denganmu? “
“ Hmm.. aku pikir, sepertinya kau butuh seseorang untuk menemanimu berjalan-jalan. Aku tak bisa membiarkan gadis cantik sepertimu berjalan-jala sendirian dimall sebesarnya ini “ ucap nickhun oppa menggoda, membuatku tersipu malu sambil menyenggol sikunya.
“ Kau tak pernah berubah, oppa “ rengekku, membuatnya tertawa terbahak-bahak
“ Kajja.. “ ajakku sambil menarik lengannya
“ Kajja..lewat sini, princess “ ucapnya sambil menunjukkan jalan yang aman untukku seperti seorang pelayan yang sangat menghormati majikannya.
Nickhun dan tiffany pun, berjalan-jalan mengelilingi mall. Mereka terlihat menikmati waktu kebersamaan mereka hingga tak disadari bahwa hari sudah mulai malam.
“ Fany~ah, aku lelah. Apa kau tak merasa lelah, huh? “ rengek nickhun sambil membenarkan tas belanjaan tiffany ditangannya
“ Saat kau memutuskan untuk menemaniku, kau harus membawa itu semua “ jawabnya sambil terkekeh
“ Arrasseo, hajiman aku sangat lapar princess. Bisakah kita menikmati makan malam sekarang?? “ rengek nickhun sambil memperlihatkan matanya yang berkaca-kaca, penuh dengan pengharapan
“ Okay, oppa. Aku juga sangat lapar, kajja.. “ jawab tiffany sambil memperlihatkan eye smilenya.
Ketika mereka sedang melahap makan malam mereka, mata nickhun tertuju pada sebuah cincin yang melingkar disalah satu jari tiffany.
“ Oh.. fany~ah, itu cincin bukan? Kau tak mengatakan padaku bahwa kau sudah menikah?? “ tanyanya penasaran dan kebingungan
“ Omo.. bagaimana ini? Haruskah aku mengatakan semuanya padanya?? Tetapi sepertinya tak perlu, ini akan membuat semuanya semakin rumit “ batin tiffany
“ Hmm? Aniyoo.. aku belum menikah, oppa. Ini hanya sebuah aksesoris saja “ bohong tiffany sambil tersenyum tipis
“ Jinja? Arrasseo.. gwenchana “ jawab nickhun yang terlihat bernafas lega setelah mendengar jawaban yang kelaur dari mulut tiffany.
Sesudah makan malam, nickhun memutuskan untuk mengantar tiffany pulang karna tiffany tak membawa mobilnya.
“ Gomawo oppa, hari ini benar-benar menyenangkan. Aku harap, kita bisa menghabiskan waktu bersama lagi “ ucap tiffany
“ Your welcome.. Tentu saja, aku akan menghubungimu jika aku memiliki waktu luang lagi “ jawab nickhun
“ Kalau begitu aku akan menunggumu “ ucap tiffany sambil tersipu malu
“ Ohh.. apa kau ingin mampir dulu ke rumahku? “ tawar tiffany
“ Ahh.. sepertinya lain kali saja fany, hari sudah malam. Kau harus beristirahat, masuklah.. udara malam sangat tidak baik untuk kesehatanmu. Masuklah, ppali “
“ Arasseo, oppa.. kalau begitu aku masuk, bye oppa “
“ Bye fany.. “. Tiffany pun, melangkahka kakinya untuk masuk ke dalam rumahnya. Tetapi, langkahnya terhenti ketika nickhun memanggilnya lagi.
“ Fany~ah, dahimu terlihat kotor “ ucap nickhun yang segera menghampiri tiffany untuk menghapus sesuatu yang kotor didahi tiffany dan wajah mereka terlihat sangat berdekatan. Setelah, selesai membersihkan kotoran pada dahi tiffany. Nickhun berpamitan dengan melambaikan tangannya dihadapan tiffany, tiffany pun membalas lambaian tangannya sambil tersenyum manis.
***
Taeyeon pov
Hari yang sangat melelahkan, aku pun sudah berada didalam rumah. Wow.. benar-benar sunyi, bukankah biasanya gadis itu menghabiskan waktunya hanya berada didepan laptopnya?? Kemana dia hari ini? Apa mungkin, dia berada didalam kamarnya. Aku tak peduli..
Ketika aku mencoba untuk masuk ke dalam kamar, kudengar suara mesin mobil yang berada diluar sana. Membuatku penasaran dan memutuskan untuk melihat keluar jendela. Ohh.. ternyata tiffany, hajiman.. ia bersama dengan seorang namja?? Siapa dia? Apa namja itu temannya tiffany?? Lagi-lagi, aku memperdulikannya!
Saat aku memutuskan untuk menutup gorden yang masih kugenggam, aku terkejut dibuatnya ketika melihat mereka yang tengah berciuman! Ige mwoya?! Namja itu menarik lengkuk leher istriku dan fany menikmatinya?! Whatever!! Aku hanya melihat istriku berciuman dengan seorang namja lain dan itu berhasil membuat darahku naik. Sebelum fany melihatku, dengan cepat aku berlari masuk ke dalam kamar dan melemparkan tubuh ini diatas ranjang.
Aku tak peduli denganmu, tiffany. Aku tak peduli, jika kau berciuman dengan seorang namja lain! Atau mungkin kau akan tidur dengannya, aku tak peduli! Aku akan tidur sekarang!!
AKU BILANG AKU TAK PEDULI!!
Kuraih salah satu bantalku dan membenamkan kepalaku dibawahnya.
I-D-O-N-T-C-A-R-E!!!! Aishh.. F*ck!!!
Taeyeon pov end
***
Setelah pertemuan itu, tiffany dan nickhun sering menghabiskan waktu bersama ketika mereka memiliki waktu luang.
“ Oppa, kau tak pernah menceritakan kehidupan percintaanmu padaku. Apa kau tak memiliki kekasih? “ tanya tiffany penasaran
“ Sebenarnya, aku mencintai gadis ini sejak lama dan aku akan mengungkapkan perasaanku secepatnya “ jawab nickhun sambil memperlihatkan senyumannya pada tiffany
“ Wow.. so sweet, oppa. Dia salah satu wanita yang beruntung “
“ Aku juga berharap seseorang memintaku untuk menjadi kekasihnya tetapi, aku sudah menikah “ gumam tiffany
“ Huh? “ tanya nickhun yang sedikitnya mendengar gumaman tiffany
“ Ah.. aniyo, oppa “ jawab tiffany gugup
Ketika mereka sedang menghabiskan waktu bersama tiba-tiba, assistant nickhun menghubunginya dan meminta atasannya itu untuk segera kembali ke kantor karna ada beberapa masalah yang terjadi. Sehingga, nickhun pun segera mengantarkan tiffany kembali ke rumahnya. Setelah kepergian nickhun dari rumahnya, tiffany memutuskan untuk menonton televisi. Tiffany terus memindah-mindahkan beberapa channel televisi hingga tak lama kemudian, ia berhenti untuk beralih ke channel yang lain ketika ia melihat sosok taeyeon yang tengah melakukan interview disalah satu program yang ia tonton.
“ Lalu, taeyeon-ssi.. aku dengar kalian berdua baru saja memulai syuting. Bukan? “ tanya mc
“ Ne, sebenarnya kami sudah memulai syuting dari minggu yang lalu “ jawab taeyeon sambil tersenyum manis
“ Lalu, bagaimana perasaanmu saat bekerja dengan leeteuk-ssi? “
“ Ini sebuah kehormatan untuk bisa bekerja sama dengannya. Sebenarnya, dia seorang namja yang lucu dan selalu memperhatikan sesamanya. Jadi, aku pikir tak ada masalah yang lain untuk bisa bekerja sama dengannya “
“ Sebenarnya, aku memiliki masalah dengannya “ sela leeteuk
“ Apa itu? “ tanya mc penasaran dengan apa yang akan leeteuk katakan setelah ini
“ Aku tak bisa berkonsentrasi saat syuting karena kecantikan taeyeon mengalihkan duniaku “ jawab leeteuk dengan ekspresi wajahnya yag terlihat serius, membuat semua orang tertawa sedangkan, taeyeon hanya menyenggol lengan leeteuk sambil tersipu malu.
“ Sudah kubilang, dia namja yang sangat lucu!! “ ucap taeyeon disela tawanya bersama semua orang disana
“ Kenapa kau tak bisa memberkan senyuman itu padaku tae? “ gumam tiffany sambil menghela nafas. Tiffany pun, memilih mematikan televisi dihadapannya karna tak kuasa melihat interaksi yang dilakukan taeyeon dan leeteuk.
Malam pun tiba, tiffany menyibukkan diri dengan beberapa berkas didepan laptop pink kesayangannya. Semenjak ia melihat interaksi taeyeon dan leeteuk ditelevisi, tiffany tak memiliki mood apa-apa sehinggaia memutuskan untuk menyibukkan diri dengan setumpuk pekerjaannya.
Taeyeon pun sudah kembali, ia melihat tiffany yang berada diruang tengah. Tiffany tak mengeluarkan sepatah kata pun pada taeyeon ketika moodnya sedang tak bagus seperti itu, tiffany hanya melirik sekilas ke arah taeyeon dan kembali membiarkan jari-jarinya menari diatas keyboard laptopnya.
Taeyeon terlihat begitu terkejut melihat sikap tiffany hari ini padanya, karna biasanya ketika ia pulang tiffany selalu menanyakan keadaannya pada hari tersebut. Sekedar menanyakan ia sudah makan atau belum, ataupun hanya menyapanya. Tapi kali ini tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.
“ Aneh, mungkin dia kelelahan. Itu lebih baik, dengan begitu tak ada yang mengganggu waktu istirahatku lagi “ batin taeyeon
Taeyeon masuk ke dalam kamarnya tetapi, ia merasa tenggorokkannya kering. Sehingga, setelah ia mengganti pakaiannya.. taeyeon memutuskan untuk pergi ke pantry dan mengambil air mineral disana. saat ia berjalan menuju pantry, ia melihat tiffany yang sudah tertidur dengan posisinya yang terduduk sambil bersandar didepan laptopnya. Membuat taeyeon memberanikan diri mendekat pada tiffany untuk mematikan laptopnya.
“ Paboya, kau sangat keras kepala sekali “ gumam taeyeon, perlahan taeyeon membaringkan tubuh tiffany disofa dan pergi ke dalam kamarnya untuk mengambil selimut. Setelah ia kembali dari kamarnya, diselimutilah tubuh tiffany dan ia memandangi wajah tiffany yang tertidur pulas disampingnya sambil tersenyum manis.
“ Wae, kau terlihat sangat cantik meskipun terkadang kau terlihat bodoh “ batin taeyeon sambil terkekeh. Taeyeon menyingkirkan rambut yang menghalangi sebagian wajah tiffany yang tertidur dengan pulas dan ia merasakan jantungnya berdegup kencang dari biasanya.
“ Waegeurae?? “ gumam taeyeon sambil memegang dadanya. Kemudian, taeyeon beranjak dari sisi tiffany dan kembali ke dalam kamarnya dengan perasaannya yang membuatnya kebingungan.
***
Tiffany pov
Aku terbangun dari tidurku ketika, merasakan cahaya yang perlahan menerangi pagi hari yang cerah ini. Aku duduk sambil melihat ke sekelilingku dan aku ingat bahwa ini bukanlah kamarku, semalam aku tertidur disofa. Tetapi, siapa yang sudah menyelimutiku?
“ Kau tak seharusnya tidur disana, kalau kau tak ingin tubuhmu merasa sakit “ ucapnya membuatku terkejut
Tae tae, tetapi.. bagaimana ia masih berada disini?? Ahh.. ini hari minggu dan tentunya ia tak akan pergi bekerja, aku selalu melihat dirinya banyak diam dirumah ketika hari minggu telah tiba.
“ Apakah kau yang menyelimutiku? “ tanyaku penasaran
“ Tentu saja, kalau bukan aku siapa lagi? hantu, huh? “ jawabnya menyindir
“ Ahh..gomawo “ ucapku sambil tersenyum karna, aku melihat sisi kepedulian yang ada padanya
“ Fany~ah, apa k..~ “ ucapnya terputus, ketika ia mendengar ponselku berbunyi menandakan suatu panggilan yang masuk
“ Yeoboseyo, oppa.. hari ini? Arrasseo.. “.
Ketika aku sudah menerima panggilan tersebut dan memintanya untuk mengulang kembali apa yang ingin ia katakan sebelumnya padaku, dia sudah menghilang dibalik pintu kamarnya.
Tiffany pov end
***
Aku begitu gugup untuk mengajaknya keluar bersama denganku, jika sudah seperti ini. Aku bukanlah apa-apa, dengan sekuat tenaga kucoba untuk memberanikan diri mengajaknya untuk keluar
Kriiiing…
Sial, waktu yang tak tepat! Kenapa ponsel itu baru berdering sekarang?! Aish..
“ Yeoboseyo, oppa.. hari ini? Arrasseo.. “ ucapnya
Kurasakan wajahku memerah karna emosiku yang naik sampai pangkal kepalaku dengan cepat, aku pergi meninggalkannya dan masuk ke kamarku.
Bagus, sangat bagus!! Ketika aku mencoba untuk mengajaknya keluar, namja itu merebutnya dariku! Padahal aku sudah memutuskan untuk menerimanya minimal sebagai temanku dan memperlihatkan sisi diriku yang sebenarnya tetapi namja itu benar-benar sudah mendahuluiku.
“ Well.. aku adalah taeyeon, tak ada yang bisa menghalangi jalanku “
“ Aku harus melakukan sesuatu “ gumamku sambil tersenyum evil
***
Aku duduk terdiam disini, memikirkan rencana evilku untuk namja itu ketika bel berbunyi..
“ Aku datang.. “ ucap tiffany girang, ia terlihat bahagia dan sangat cantik dengan rambutnya yang dibiarka tergerai indah.
Tiffany membuka pintunya dan aku yakin, namja itu adalah namja yang mana pada minggu lalu di malam itu aku melihat mereka berciuman. Aku tak peduli jika namja itu adalah kekasihnya tetapi, semua yang aku tau tiffany adalah milikku!! Tiba-tiba, sebuah ide muncul dibenakku. Dengan cepat, aku berlari menghampirinya dan memberikan back hug yang hangat padanya sambil mengecup lehernya yang sangat harum.
“ Sayang, kau mau kemana? Tak bisakah kita melanjutkan, apa yang sedang kita lakukan? Aku belum puas, kau selalu menggodaku “ ucapku dengan sedikit desahan ditelinganya. Aku bisa merasakannya, bahwa fany begitu terkejut sehingga tubuhnya tak bergerak
“ Omo.. aku tak pernah melihatmu, mianne.. tak seharusnya kau melihat ini. Ngomong-ngomong, kau siapa? “ sesalku pada namja yang berada dihadapanku dan tiffany
“ Hmm.. nickhun inmida, temanya tiffany “ jawabnya sambil mengulurkan tangannya dihadapanku, aku bisa melihatnya bahwa namja ini begitu terkejut ketika melihat sikapku pada tiffany sebelumnya
“ Ohh.. aku lihat, kau tak memperkenalkannya padaku sayang? “ tanyaku seraya melepaskan back hugku darinya. Ia membalikkan tubuhnya sehingga, kini mata kami bertemu. Ia terlihat mengatakan “ Apa yang kau lakukan?! “ lewat matanya. Aku hanya memperlihatkan senyuman manisku padanya. Kemudian, tiffany kembali membalikkan tubuhnya dan memberikan perhatian pada nickhun yang terlihat masih terkejut dengan apa yang telah terjadi.
“ Uhh.. oppa, apa yang kau lakukan disini? Bukankah kita membuat janji untuk bertemu 2 jam lagi dari sekarang? “
“ Aku baru saja pergi ke mall sebelumnya dan aku memutuskan untuk mampir ke rumahmu mengingat jarak mall dan rumahmu tak begitu jauh. Maaf karna sudah mengganggu dan tak memberi kabar terlebih dahulu padamu “
“ Aniyoo.. gwenchanayo, oppa “
“ Sayang, lebih baik kalian berbicara didalam. Masuklah nickhun-ssi, ohh.. taeyeon inmida, suami tiffany “ ucapku yang memperkenalkan diri padanya. Aku bisa semakin melihat namja itu, kalau dia benar-benar sangat terkejut hingga mulutnya terbuka lebar sama halnya dengan tiffany.
Aku menggandeng tiffany sambil berjalan menuju ruang tengah dan kulihat, tiffany tak memberontak. Mungkin, karna ia masih sangat terkejut hehe…
Nickhun duduk disofa dan aku tersenyum ketika ia melihat foto pernikahan kami yang cukup besar terpajang didinding.
“ Chankmann, oppa.. aku akan memuatkanmu minuman “ ucap tiffany kulihat, wajahnya memerah seperti tomat. So adorable! Nickhun pun mengagguk mantap, pikirannya masih tak bisa berjalan dengan benar karena apa yang telah terjadi sebelumya.
“ Jadi sudah berapa lama kau mengenal istriku? “ tanyaku memecahkan keheningan diantara kami
“ Uhh.. kami adalah teman masa kecil “
“ Aahh.. arrasseo, pantas saja ia tak pernah mengatakannya padaku “
“ Mungkin karna aku jauh. Bukankah kau mirip dengan aktris terkenal kim taeyeon? “
“ Ne, itu aku nickhun-ssi. Bukankah aku sudah memperkenalkan diriku sebelumnya? “ jawabku sambil tersenyum kecil
“ Ne, aku hanya ingin memastikannya saja. Apakah media tau tentang pernikahan mu? “
“ Tentu saja tidak! “
“ Mwo? Apa kau merasa malu karnanya? “ tanyanya yang terlihat bingung bercampur marah padaku
“ Aniyo, untuk apa aku merasa malu karnanya? Disamping ia adalah gadis tercantik didunia yang aku miliki, aku tak ingin ada seseorang yang menyakitinya dan aku ingin ia hidup seperti biasanya karna aku sangat mencintainya. Jadi lebih baik untuk merahasiakannya “ jelasku
“ Wow, dia sangat beruntung karna memilikimu “ ucapnya dengan intonasi kesedihan yang terdengar dari suaranya yang parau
“ Ani, kau salah. Justru aku yang beruntung memilikinya “ jawabku sambil tersenyum kecil
Taeyeon pov end
***
Tiffany pov
Dengan cepat, aku berjalan ke pantry membuatkan minuman untuk nickhun oppa.
Aku tak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi pada taetae? Wae dia melakukan hal itu dihadapan oppa? Kenapa juga dia memanggilku dengan sebutan sayang? Memalukan.. Wajah tiffany kembali memerah, ketika ia mengingat bagaimana taeyeon mengecup lehernya.
Bukan saatnya aku memikirkan hal itu, tiff!
Apa yang harus lakukan? Apa yang harus aku katakan pada oppa, karna aku tau.. oppa pasti akan sangat marah padaku karna aku berbohong soal pernikahan padanya.
Kulangkahkan kakiku menuju ruang tengah dan tak lama kemudian, aku berhenti melangkah ketika mendengar keduanya tengah berbincang-bincang. Kudengar setiap kata yang dikatakan taeyeon, aku bisa melihat ketulusannya dari matanya. Ada sebuah harapan yang aku inginkan ketika mendengar setiap kata yang keluar dari mulutnya itu benar tetapi, aku tau.. dia memiliki bakat akting yang sangat baik tetapi, aku masih tak habis pikir. Mengapa ia bisa berakting seperti itu.
“ Apa yang sedang kalian bicarakan? “ tanyaku yang akhirnya, menghampiri keduanya dan berpura-pura tidak mendengar isi perbincangan mereka
“ Kami hanya membicarakan, bagaimana kau bisa cantik seperti ini sayang “ jawabnya sambil memperlihatkan winknya padaku. Wajahku memerah ketika mendengar jawaban taeyeon padaku dan dengan cepat, aku memberikan minuman yang baru saja kubuat untuk nickhun oppa sehingga keadaan saat ini pun tidak terasa canggung diantara kami.
“ Sayang, aku akan pergi ke kamarku untuk mandi. Kalian bisa mengobrol selagi aku ke dalam “ ucapnya sambil beranjak dari tempatnya
“ Aku permisi, nickhun-ssi “ ucap taeyeon pada nickhun. Sebelum, taeyeon kembali ke kamarnya ia memelukku dan mencium bibirku singkat.
Keduanya merasakan degup jantung mereka yang berdetak dengan cepat.
Kurasakan perasaanku campur aduk, sebuah sensasi yang belum pernah aku rasakan sebelumnya berhasil membuatku gugup.
Apa yang kau lakukan taetae?? Seharusnya aku marah padamu, tetapi aku tak bisa. Kenapa kau seperti ini taetae??
Aku hanya bisa menghela nafasku, hampir saja aku melupakan nickhun oppa ketika mendapatkan ciuman singkat darinya dibibirku.
“ Ehem.. fany~ah, wae kau tak menceritakannya padaku? “ tanya nickhun oppa yang sedikit berdehem. Aku tidak begitu yakin dengan apa yang aku lihat padanya, tetapi raut wajah kesedihan tergambar diwajahnya.
“ Mianne, oppa. Aku sudah berbohong soal pernikahanku. Taetae, ani.. maksudku taeyeon ingin merahasiakanya pernikahan ini untuk pekerjaannya “ jawabku sambil menunduk lalu, nickhun oppa menarik wajahku untuk menatapnya dengan lembut.
“ Gwenchanayo, aku mengerti fany~ah. Asal kau merasa bahagia, aku pun merasa sama bahagianya sepertimu. Cukkae.. “ ucapnya sambil tersenyum manis padaku dengan rona kebahagiaan, aku memeluk nickhun oppa karna ternyata ia tak marah sama sekali padaku.
“ Gomawo oppa karna sudah mengertikanku, kau benar-benar teman yang baik. Love you, oppa “
Tiffany pov end
***
Nickhun pov
Love you too, fany~ah.
“ Fany~ah, mianne karna kita tak bisa pergi hari ini mungkin lain kali. Karna ada sesuatu yang penting yang harus aku urus, dan mianne karna sudah mengganggu waktumu “
“ Gwenchanayo, oppa. Masih banyak waktu “
“ Aku harus pergi sekarang, salam pamitku pada taeyeon-ssi “
“ Ne, oppa. Hati-hati dijalan.. “
Aku segera melangkahkan kakiku untuk mendekat ke mobil sebelum akhirnya, aku menangis dihadapannya. Aku benar-benar sangat mencintainya meskipun terasa sangat menyakitkan ketika melihatnya telah dimiliki oleh oranglain. Sebenarnya, aku tak memiliki sesuatu yang penting untuk dilakukan hari ini. Hanya saja, aku kehilangan moodku setelah mengetahui bahwa fany sudah menikah. Itu artinya, aku sudah kehilangannya dua kali. Padahal aku sudah mempersiapkan makan malam untuk kami, pergi ke mall dan membeli sebuah cincin karna aku berniat untuk melamarnya. Semua begitu menyakitkan karna pada kenyataanya ia sudah menikah dan aku sudah sangat terlambat sekarang. Perlahan air mataku mengalir dari pelupuk mata ini, aku tau aku seorang namja. Dan seorang namja tak seharusnya menangis seperti ini.. jika saja aku tak terlambat jauh seperti ini, mungkin kau sudah menjadi milikku sekarang.
Lebih baik, kau menjaganya kim taeyeon. karna kalau tidak, aku akan merebutnya kembali darimu. Perasaan cinta ini tak akan pernah pudar untukmu, fany~ah..
Nickhun pov end
***
Taeyeon pov
Aku memasuki kamarku, kurasakan jantungku berdegup sangat kencang karna ciuman dibibir. Aku benar-benar terkejut atas apa yang telah aku lakukan sebelumnya, tetapi bibirnya terasa sangat manis dan aku tak mengelak soal itu.
Mungkin, aku hanya sedikit gugup. kalau saja dia mendorongku, bisa saja rencanaku gagal. Benar..
Kulemparkan tubuh ini diatas ranjang dan tersenyum ketika aku tau bahwa rencanaku berjalan dengan lancar.
Taeyeon ONE, nickhun ZEROOOO!!! Woohoooo!!!
Aku benar-benar sangat bahagia sambil meregangkan kedua tanganku diatas.
TBC
