Quantcast
Channel: Xolovestephi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 206

(Chaptered) The Day #3

$
0
0

Title : (Chaptered) The Day #3

Author: Sofie Fasya, @fiefasya (Twitter), sofie_fasya_ (Instagram)

Genre: Gender Bender, etc.

Main cast: Tiffany Hwang, Kim Taeyeon, jessica jung, kwon yuri

Support cast: find your self

Note : cerita ini bergenre Gender bender. Ini hanya untuk hiburan semata, bagi yang tidak menyukainya.. silahkan tinggalkan ff ini XD

Dont copy paste without my name, dont bashing also.. jangan lupa tinggalkan jejak kalian, so happy reading ^^

Krekkk….

Terdengar suara knop pintu yang diputar hal itu, membuat taeyeon dan tiffany menoleh ke sumber suara tersebut dengan membelalakkan mata mereka…

Tap.. tap.. tap..

Suara langkah kaki terdengar jelas ditelinga taeyeon dan tiffany membuat taeyeon semakin mengeratkan pelukannya pada tiffany kemudian, suara langkah kaki tersebut berhenti tak jauh dari mereka.

“ Mianne, tuan dan nyonya.. lampu restoran ini tiba-tiba mati. Kami sedang mengurus semuanya, maaf telah membuat kenyamanan anda terganggu “ ucap salah seorang pelayan sambil menyalakan sebuah api diatas lilin yang akan menerangi pelanggan mereka sementara. Hal itu, membuat tiffany dan taeyeon bernafas lega sambil tersenyum..

“ Aigoo.. kau membuat kami terkejut “ ucap taeyeon

“ Miannata, mungkin sebentar lagi lampunya akan kembali menyala. Kami benar-benar minta maaf “ jawab pelayan tersebut sambil berbungkuk dengan sopan. Tak lama kemudian, lampu pun kembali menyala. Membuat semua orang yang mengunjungi restoran tersebut bernafas lega termasuk taeyeon dan tiffany

“ Gwenchana? “ tanya taeyeon setelah lampu kembali menyala sambil menatap wajah tiffany yang terlihat mengantuk didalam pelukannya

“ Ahh.. tae, pelukanmu hangat membuatku mengantuk “ jawabnya sambil terkekeh

“ Yya.. miyoung, kita belum memakan hidangan makan malam kita “ rengeknya membuat pelayan yang menemani mereka tersenyum melihat tampang dorky taeyeon.

***

Sebuah mobil dari arah kanan yuri memancarkan cahaya yang sangat terang membuat yuri dan jessica menoleh pada cahaya tersebut dan memincingkan mata mereka agar, mereka bisa melihat siapa orang yang membawa mobil tersebut dengan kencang. Mobil tersebut semakin mendekat membuat yuri membelalakkan matanya sedangkan, jessica menjerit sambil memegang tangan yuri dengan keras.

Ckiittt…..

Mobil tersebut berhenti dan seseorang keluar dari mobil tersebut dengan wajah kekhawatiran sambil  mendekati mobil audi milik yuri. Perlahan, jessica dan yuri membuka mata mereka perlahan..

Tok.. tok..

“ Gwenchana??? “ tanya seorang namja khawatir sambil mengetuk jendela samping yuri, yuri pun membuka jendelanya dengan ragu

“ Omo.. gwenchanayo?? Mianne, aku sudah membuat kalian ketakutan. Aku sedang buru-buru dan kebetulan lampu basement ini padam lalu, lampu mobilku pun baru bisa dinyalakan tak jauh dari tempatmu memarkirkan mobil. Jeongmal miane.. “ ucapnya sambil berbungkuk beberapa kali dihadapan yuri dan jessica

“ Ahh.. gwenchanayo, lain kali hati-hati ahjussi “ jawab yuri sambil bernafas lega diikuti anggukkan jessica yang masih terlihat shock dengan wajahnya yang sedikit pucat.

“ Ottokkae?? Apa yang harus aku lakukan pada kalian sebagai balasnya?? Anakmu juga tak berhenti menangis, pasti ia sangat ketakutan sekali “ sesalnya

“ Gwenchanayo, kami juga akan segera pulang “ jawab yuri yang mencoba menstarterkan mobil dan akhirnya, mobilnya menyala dengan sempurna. Membuat yuri mengembangkan senyuman diwajahnya.

“ Begitukah, baiklah kalau begitu. Sekali lagi, aku minta maaf “

“ Ne, gwenchanayo “ jawab yuri setelah itu, mereka pun segera keluar dari basement dan meluncur ke jalan raya dengan kekhawatiran yang masih terasa oleh mereka.

“ Sikap kepanikanmu tadi, apa ada hubunganya dengan kasus yang tengah kau tangani, yul?? “ tanya jessica memecahkan keheningan sambil memberi dot pada yoona yang sebentar lagi terlelap tidur.

“ Mollayo sica.. sekarang, aku benar-benar was-was pada kalian “

“ Waeyo?? “

“ Ani.. hari ini kami mendapatkan suatu petunjuk dan belum bisa kami ungkapkan, karna petunjuk itu berhubungan dengan angka “ jawabnya sambil terus mengemudi

“ Bukankah, taeyeon handal dalam angka? “

“ Ne, dia memang handal. Sebenarnya, aku pikir taeng telah mengetahui apa yang dimaksud dengan angka-angka tersebut. Tetapi, sepertinya ia masih ragu untuk mengungkapkannya “

“ Jinjayo? Bagaimana kau tau kalau taeyeon sudah mengetahui maksud dalam angka tersebut? “

“ Mollayo, itu hanya perasaanku saja sica “ jawabnya

***

“ S-sun-sunny.. “ panggilnya ketakutan dan mencoba untuk mendongakkan kepalanya

“ Aaaarrrggghhhhh….. “

Brukkk…

Tubuh sunny terjatuh dihadapan sooyoung dan sunny pun sudah tak bernyawa. Terlihat, darah segar yang mengalir disekujur tubuhnya yang mengenaskan membuat sooyoung ketakutan dengan berjalan mundur lalu terjatuh dikoridor depan kamarnya..

“ Mwoya.. “ ucapnya dengan suara yang bergetar

Tap.. tap..

Seseorang tengah tersenyum evil dihadapan sooyoung dengan sembilah pisau ditangannya, pisau tersebut terlihat masih bersisa darah sunny yang menetes kelantai.

“ Kau.. “ ucap sooyoung sambil membelalakkan matanya ketika ia melihat wajah yang sangat dikenal olehnya, sooyoung terus mencoba menghindari orang tersebut dengan menyeret tubuhnya mundur. Tubuhnya benar-benar bergetar hebat, bibirnya terasa sangat kaku untuk meminta bantuan kepada seseorang. Tatapannya terfokus pada seseorang yang terus berjalan mendekatinya dengan cepat, sooyoung beranjak dan mencoba berlari namun.. orang tersebut menarik kaki sooyoung sehingga sooyoung pun terjatuh dengan dagu yang membentur lantai dengan keras.

“ Aakkhh.. “ Ringisnya yang kemudian, menyeret tubuhnya kembali kebelakang

“ Uljima, apa yang akan kau lakukan padaku?! “ tanya sooyoung dengan sedikit berteriak namun, orang tersebut tak bergeming.. ia hanya bisa tersenyum evil dengan menggosokkan kedua pisau yang berada dikedua tangannya.

Srekkk…

“ Yya… apa yang akan kau lakukan, lepaskaan!!!! “ teriak sooyoung ketika orang itu menarik kaki sooyoung dengan kasar dan ia pun terus memberontak dengan menendang-nendang orang tersebut..

Teriakan sooyoung pun, semakin terdengar ketika ia merasakan sembilah pisau digoreskan pada kaki jenjangnya. Membuat sooyoung meringis kesakitan bukan main dan kembali mencoba memberontak dengan sisa tenaga yang ia miliki hingga, ia pun berhasil menendang wajah orang tersebut. Dengan cepat, sooyoung mencoba untuk beranjak dan berlari dengan mengandalkan kaki kanannya karna kaki kirinya sudah tak bisa diandalkan karna ulah orang yang mencoba membunuhnya secara perlahan. Orang yang mencoba membunuh sooyoung pun mengejar dirinya ketika, sooyoung mencoba menuruni anak tangga. Pembunuh tersebut mendapatkan bahu sooyoung dengan cengekraman yang sangat kuat dibahu sooyoung. Namun, sooyoung mencoba memberontak dengan menyingkirkan cengkeraman tersebut. Akibatnya, tubuh sooyoung kehilangan keseimbangan membuatnya terjatuh dari tangga yang cukup panjang dan segera tak sadarkan diri ketika ia sudah berada dilantai dasar dengan kepalanya yang banyak mengeluarkan darah.

***

“ Kid.. “ panggil yuri dengan nafas yang masih terengah-engah

“ Yul.. “ panggil taeyeon dengan wajahnya yang terlihat sangat pucat

“ Waeyo?? “ tanya yul terkejut

“ Aku sudah mengungkap petunjuk tersebut dan kali ini aku sudah benar-benar yakin pada angka-angka ini “ jawab taeyeon serius dengan menutup laptopnya

“ Apa itu? “

“ Jika, kita mengaitkan nomor-nomor tersebut dengan huruf alphabet. Angka-angka tersebut adalah sebuah huruf dan huruf tersebut menyatakan salah satu dari kita “

“ Apa angka tersebut mengungkap bahwa sooyoung lah korban selanjutnya? “ tanya yuri curiga

“ Bagaimana kau tau??” tanya taeyeon terkejut

“ Kita terlambat taeng.. “

“ Mworago? Aku tak mengerti apa maksudmu, yul?? “

“ Pagi ini.. aku mendapat kabar, kalau sooyoung dilarikan ke rumah sakit dan masuk ke ruang icu. Ada seseorang yang mencoba membunuhnya dan lagi tunangannya.. “

“ Wae dengan tunangannya, sunny?? “

“ Ne, Ia tewas dengan sangat mengenaskan “

“ MWO??? “

“ Sebaiknya kita segera ke lokasi taeng.. siapa tau kita mendapatkan petunjuk yang baru. Dan akan mendapat petunjuk siapa korban selanjutnya diantara kita “

“ Apa kau berharap kau juga menjadi sasarannya?? “

“ Aniyoo.. dengan kejadian semalam saja, itu sudah membuatku ketakutan bukan main “

“ Apa maksudmu? Apa ada sesuatu yang terjadi padamu?? “

Yuri pun mengangguk mantap dan menceritakan kejadian semalam yang menimpa dirinya, beruntunglah tak terjadi apa-apa. Hal itu, membuat taeyeon bernafas lega.

“ Aku pun, mendapatkan perasaan yang tak tenang saat aku dan keluargaku sedang menghabiskan waktu kami diluar “

“ Jinjayo?? “

“ Hmm.. kita harus berhati-hati, sunny sudah menjadi korban untuk sooyoung. Padahal, tujuan pembunuh tersebut adalah sooyoung. Pembunuh itu tak hanya membunuh kita tetapi, bisa saja membunuh keluarga kita juga yul “

“ Matta.. kalau begitu kajja, kita harus ke TKP dan menjenguk sooyoung “ ajak yuri, taeyeon pun segera beranjak dari tempatnya dan mengikuti yuri yang berjalan dihadapannya

“ Semoga kalian baik-baik saja dirumah, miyoung.. kau pasti bisa menjaga dirimu dan anak kita dengan baik “ batin taeyeon

***

Kini, taeyeon dan yuri pun telah tiba dikediaman sooyoung yang terlihat seperti kapal pecah dengan serpihan-serpihan kaca disetiap lantainya. Sebuah jasad telah terbungkus dihadapan mereka dengan cepat, seorang petugas pun membuka bungkusan jasad tersebut sambil menutup mulutnya dengan masker.

“ Oucchh.. “ ucap yuri yang begitu merasa tak kuat untuk menatap jasad yang tewas mengenaskan tersebut lebih lama sedangkan, taeyeon hanya mengertukan keningnya sambil menutup hidungnya yang merasakan bau yang tak sedap ketika petugas medis membuka bungkusan jasad sunny.

“ Apa yang bisa kau temukan pada tubuh gadis ini, pak? “ tanya taeyeon pada petugas medis

“ Hanya bekas tali yang melingkar dilehernya dan juga sembilah pisau yang berada diperutnya “

“ Jinja?? Sembilah pisau seperti apa yang berada diperut yeoja ini? “ tanya yuri antusias

“ Seperti sebuah nomor “

“ Apa kita bisa melihatnya?? “ tanya taeyeon dengan cepat, petugas itu pun membuka bungkusan tersebut lebih ke bawah dan membuka sedikit pakaian sunny yang membungkus tubuhnya

191515251521147

“ Nomor yang sama taeng.. “ ucap yuri terkejut

“ Bukankah, pembunuh itu sudah berhasil membunuh sooyoung? Wae nomor tersebut masih ia tulis?? Dan sepertinya.. “  batin taeyeon yang tak menanggapi ucapan yuri padanya

 Tiba-tiba, taeyeon tertawa terbahak-bahak setelah menyadari sesuatu dan hal itu, berhasil membuat semua orang menaruh perhatian padanya. Membuat yuri memukul bahunya untuk menyadarka taeyeon..

“ Waeyo, ikut aku keluar “ ucap sooyoung dengan menarik taeyeon keluar dari kediaman taeyeon

“ Yya.. lepaskan! “ ucap taeyeon dengan menyingkirkan tangan yuri dan segera merapikan pakaiannya.

“ Kau ini, apa-apaan kid?? Kau masih bisa tertawa?? “ tanya yuri tak mengerti

“ Mwoya?? Hanya saja, aku baru menyadari adanya penambahan nomor yang menyatakan hal itu sooyoung. Sepertinya pelaku sesungguhnya melupakan nomor alphabet N dan G. Kau mengerti maksudku? “

“ Belum “ jawabnya singkat dengan mengerutkan keningnya

“ Pabo! “ ucap taeyeon dengan menjitak kepala yuri pelan kemudian, berjalan memasuki mobil yuri dan masuk ke dalamnya

“ Yya.. aku tak mengerti apa yang kau katakan taeng “ ucap yuri yang kini, sudah duduk didepan kemudi.

“ Yya.. sebelumnya angka 14 dan 7 itu tak ada. Apa kau tak menyadari hal itu?? jika kita kaitkan dengan huruf alphabet sebelumnya tanpa nomor 14 dan 7, kita hanya akan mendapatkan nama sooyou bukan sooyoung. Dan saat aku melihat angka diperut sunny, kini angkanya bertambah dengan nomor 14 dan 7. Itu baru nama sooyoung.. kau mengerti sekarang yul? “

“ Arrasseo.. “ jawabnya sambil mengangguk-angguk.. kemudian, mereka pun segera meluncur ke rumah sakit dimana sooyoung dirawat.

***

Terlihat, sosok seorang sooyoung yang terkulai lemah tak berdaya dengan gips dilehernya dan alat medis yang terpasang ditubuhnya, tak lupa dengan masker oksigen yang membantu dirinya untuk bernafas. Menurut hasil yang diterima yuri dan taeyeon, sooyoung mengalami koma dan lumpuh akibat kaki sebelah kiri yang terluka sangat parah.

“ Ouchh.. malang sekali nasib anak ini “ gumam yuri diikuti anggukkan taeyeon yang begitu serius memandangi seluruh tubuh sooyoung yang diselimuti oleh kain tebal

(Hening..)

“ Waeyo, taeng? Kau begitu serius sekali “ tanya yuri

“ Aku penasaran sekali pada luka kakinya, sayangnya kakinya masih diperban “ jawabnya

“ Wae, kau ingin sekali melihat luka dikakinya? Membayangkannya saja aku sudah ingin muntah “

“ Yya.. detektif macam apa kau, yul? Seharusnya aku tak satu team dengan detektif payah macam kau “

“ Mwoya, kau ingin bertengkar denganku?? “

“ Ani.. bagaimana kalau kau belikan aku susu coklat atau ice cream? “ ucap taeyeon dengan senyuman dorky

“ Pabo, kau hampir saja membuat tanganku melayang diwajahmu. Kau senang sekali bercanda taeng.. “

“ Hehe.. mianne.. ayolahh, belikan aku salah satu itu yaa?? “ rengeknya

“ Arrasseo.. kajja.. “ ajak yuri dengan berjala lebih dulu dari hadapan taeyeon sedangkan, taeyeon mengikutinya dari belakang dengan girang. Tiba-tiba, sooyoung menggerakkan jari-jarinya perlahan tanpa sepengetahuan taeyeon dan yuri yang sudah meninggalkannya.

Disisi lain, ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka bertiga selama diruang ICU dan tersenyum evil ketika taeyeon dan yuri sudah selesai menjenguk sooyoung.

***

“ Taeng.. “ panggil yuri dengan menoleh pada taeyeon sambil menjilat sendok ice creamnya

“ Hmm.. “ gumam taeyeon disela-sela memakan ice cream

“ Apa kau ingin terus bekerja?? “

“ Maksudmu? “ tanya taeyeon tak mengerti sehingga menghentikan memakan ice creamnya

“ Bagaimana kalau kita mengadakan liburan bersama dengan keluarga kita? “

“ Liburan?? Kemana? “

“ Pantai? “

“ Pantai?? Yya.. ini bukan musim panas “ jawab taeyeon sambil tertawa dorky dan kembali meneruskan memakan ice creamnya dengan lahap

“ Bagaimana dengan anakku?? Apa mereka harus aku bawa? “ tanya taeyeon dengan menoleh ke arah yuri sehingga membuat si kulit hitam tersebut terkejut

“ Omo.. yya, kau mengejutkanku taeng “

“ Hhaha.. mianne, ottokkae? “

“ Titipkan saja dulu mereka, kita hanya pergi 2 hari. Bagaimana? “ tanya yuri penuh dengan pengharapan. Taeyeon pun, mempertimbangkannya dengan berfikir keras.. menganalisi sebab dan akibatnya, keuntungan dan kerugiannya.

“ Ahh.. anak ini pasti sangat sulit mempertimbangkan hal ini, kau dan istrimu benar-benar workholic. Beruntunglah fany, mengerti dan mau mengalah pada suami macam kau taeng “ ucap yuri

“ Yya.. pokoknya, aku akan menghubungimu lagi setelah aku mempertimbangkannya “ jawab taeyeon

***   

 

“ Chagi~ah.. aku pulang “ ucap taeyeon sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya dilihatnya, seohyun yang tengah bermain sendiri diruang tengah. Seperti biasanya, rumah mereka yang megah terlihat sangat bersih dan indah dengan tatanan furniture yang baik.

“ Omo.. seohyun~ah “ panggil taeyeon dengan girang dan segera membaringkan tubuhnya didepan seohyun yang tengah bermain dengan boneka keroronya

“ Omma, oddiga? “ tanya taeyeon dengan tampang dorky membuat seohyun tertawa lucu diikuti dengan taeyeon.

“ Miyoung~ah.. “ panggil taeyeon sambil mendongakkan kepalanya

“ … “

“ Seo, omma oddiga? Sejak kapan kau bermain sendiri? Tak biasanya ommamu meninggalkanmu seperti ini, kasihan sekali anak appa “ ucap taeyeon sambil mengelus rambut anaknya dan mencium keningnya

“ Kajja.. “ ajaknya sambil mengendong seohyun kecil untuk pergi ke kamarnya.

Tapp… tap.. tap…

“ Miyoung~ah.. “ panggil taeyeon dengan memutar knop pintu kamarnya perlahan. Dilihatnya, darah segar yang cukup banyak disekitar kamarnya. Membuatnya terkejut dan segera menutup mata seohyun

“ Omo.. miyoung~ah.. “ panggilnya panik dengan mengikuti darah yang mengalir disepanjang kamarnya hingga, taeyeon pun menghentikan langkahnya ketika melihat sosok tiffany yang sudah lemah dengan menyandarkan dirinya didinding dekat kamar mandi.

“ Mi-miyoung~ah “ panggil taeyeon yang segera berlari menghampiri tiffany dengan panik

“ T-tae.. “ panggilnya lemah sambil tersenyum manis

“ Waegeurae?? Sejak kapan seperti ini? Aku akan membawamu ke rumah sakit, kajja.. “ ucap taeyeon yang segera membopong tubuh tiffany. Sambil dirinya membopong tiffany, taeyeon menghubungi pelayan yang biasa membantu tiffany dan seohyun disiang hari..

“ Yeoboseyo, ahjumma.. bisa kau ke rumah sekarang? Tolong jaga anakku dan rumah ini, aku harus ke rumah sakit untuk mengantar fany “

“ … “

“ Gomawo “

Klik..

Sesudah taeyeon menghubungi ahjumma untuk menjaga seohyun dengan cepat, tiffany ia larikan ke rumah sakit terdekat.

“ Miyoung~ah, bertahanlah “ ucap taeyeon panik sambil terus fokus mengemudikan mobilnya sedangkan, tiffany terus meringis kesakitan sambil menggenggam erat tangan taeyeon.

TBC



Viewing all articles
Browse latest Browse all 206